Anda di halaman 1dari 13

V a.

PENGELOLAKAN BELUM
TANAMAN
V. PENGELOLAAN TANAMAN BELUM
MENGHASILKAN

• TBM (tanaman belum menghasilkan) : tanaman


teh yang belum dapat dipanen atau belum
berproduksi, umur kurang dari 2 tahun
• Dengan pemeliharaan yang baik, akan terbentuk
tanaman berpotensi tinggi dan umur produktif
panjang
• Pemeliharaan TBM:, pembuatan rorak,
penyulaman,pemeliharaan tanaman naungan
sementara, penyiangan, pemberian mulsa,
pemupukan, pembrantasan HPT dll.
1. Pembuatan rorak
Fungsi rorak : menampung butir tanah yang ter-erosi,
kantong-kantong peresapan air pada musim hujan dan
akan berguna menpertahankan kelembaban tanah
pada waktu musim kemarau, menampung bahan
organik / seresah dari penyiangan dan pangkasan
Rorak dibuat di antara 2-3 baris tanaman secara zigzag:
panjang: 1-2 m, lebar : 30-40 cm, dalam : 30-50 cm
Jika rorak sudah penuh, maka perlu dikuras (tanah
dikeluarkan) , sebaiknya dilakukan 3 kali dalam
setahun,yaitu awal, pertengahan dan akhir musim
penghujan.
Rorak dipertahankan selama 2 tahun atau selama masa
TBM
Model I
Tiap 2 tanaman
1 rorak
Model II
Tiap 3
tanaman
1 rorak
2. Penyulaman
Penyulaman sering disebut juga penyisipan : mengganti
tanaman yang mati karena kekeringan, pertumbuhannya
tidak baik atau rusak pada saat penanaman.bibit yang
digunakan untuk menyulam adalah bibit dari klon yang
sama dengan yang ditanam.
2 minggu setelah tanam dilakukan pemeriksaan semua
bibit yang telah ditanam. Penyulaman dilakukan sampai
2 bulan menjelang musim kemarau .
Penyulaman dilakukan secara terus menerus sampai
tanaman sebelum berumur 2 th
Bibit yang disiapkan untuk penyulaman
tahun I :10%,
tahun II : 5%
tahun III, populasi tanaman penuh dan pesiapan menjadi
TM
3. Pemeliharaan dan pemangkasan tanaman pupuk hijau/
pohon pelindung
Tanaman teh TBM memerlukan tanaman pelindung
sementara dari pupuk hijau seperti Crotalaria sp.,
Theprosia sp. Yang biasanya ditanam selang 2 baris dari
tanaman teh. Pada jarak 1m ditanami 1-2 pohon pelindung
Pada umur 6 bulan tanaman pelindung sementara tingginya
mencapai 1 m, maka perlu dipangkas sampai ketinggian 50
cm, agar tidak mengganggu pertumbuhan teh
Hasil pangkasan dihamparkan sebagai mulsa disekitar
tanaman, pemangkasan dilakukan setiap 6 bl pada musim
hujan.
Pohon pelindung tetap ditanam 1 th sebelum tanam, atau
bersamaan dengan waktu tanam.
4. Pemberian mulsa
Sebelum kanopi tanaman teh menutupi permukaan
tanah perlu pemberian mulsa, terutama pada lahan
miring untuk mengurangi erosi,
Cara pemberian mulsa dengan menebarkan bahan
organik segar ( sisa pangkasan pupuk hijau, daun
Lalang, Jerami, rumput Guatemala atau rumput-
rumputan berdaun lebar) , setebal 3-5cm dengan tidak
menyentuh tanaman teh.
Kebutuhan 10-20 ton per ha.
Waktu pemberian menjelang musim kemarau.
Kebanyakan perusahaan sudah tidak melaksanakan
sebagai gantinya ditanam pohon naungan yang lebih
rapat dan dikurangi setelah tajuk/kanopi teh
bersinggungan.
5. Pengendalian gulma:
Jenis gulma:Ageratum conyzoides (wedusan, babadotan)
Emilia sonchifolia (jonge, jawirowo) Polygonum nepalense
(jukut haseum), Oxalis sp. (calingcing, semangi gunung),
Eupharium riparium (teklan), Siperus rotundus (teki),
Panicum repens (jajahean, lempuyangan, balungan).
Imperata cylindrika (alang-alang, eurih) dll.
Pengendalian gulma pada TBM dapat dilakukan:
Kultur teknis:
a. penerapan teknik bercocok tanam secara benar,
menjamin laju pertumbuhan teh muda secara maksimal
sehingga populasi tanaman lebih cepat menutup tanah
akan mampu menekan pertumbuhan gulma
b. Penanaman pupuk hijau: Theprosea sp dan Crotalaria sp.
diantara tanaman teh.
c. Pemberian mulsa berupa hasil pangkasan pupuk hijau
Mekanis
Mencabut gulma yang berada diantara tanaman teh muda,
Memotong gulma disekitar tanaman, dengan disekeliling
sampai diameter 40 cm harus bersih, cara ini harus
dilakukan dengan hati-hati jangan mrusak pangkal batang
dan akar tanaman teh. Kerusakan akar disamping
menghambat prtumbuhan juga akan memperbesar
kemungkinan terjadinya infeksi jamur Ustulina sp, Armilaria
sp.
Pengendalian cara ini kurang efektif, terutama untuk jenis
gulma yang berkembang biaknya dengan rimpang, stolon,
umbi dan bagian lain yang tumbuh didalam tanah
Kimia (TBM)
Disemprot dengan herbisida baik:
a. Pra tumbuh yaitu untuk mematikan biji gulma di
dalam tanah yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan teh muda
Contoh herbisida pratumbuh Goal 2E 1-2 liter/ha ,
Sencor 70 WP dengan dosis 0,5-1kg/ha
b. Purna tumbuh, terutama untuk pemberantasan jenis
gulma tahunan yang sulit dikendalikan dan tidak dapat
diberantas dengan cara manual/mekanis , seperti
Imperata cylindrika (Lalang) , Panicum repens
(Lempuyangan):glofosat dengan nama dagang,
Roundap, Kleenup 480 AS dll:1,5-6 liter /ha
Khusus untuk memberantas jenis gulma daun sempit
baik gulma semusim maupun tahunan, dapat
menggunakan herbisida fusilate 25 EC dengan dosis
0,5 -1,0 liter / ha
Untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan
2-3 kali dengan selang penyemprotan 3-4 minggu
pada dosis yang sama.

6. Pemupukan
Pemupukan agar efektif harus memperhatikan: tepat:
waktu, jenis, cara dan waktu.
Puslit Gambung memberikan pedoman umum dosis
pemupukan teh seperti table berikut.
Pemupukan TBM

Anda mungkin juga menyukai