Anda di halaman 1dari 57

FARMASI

KESEHATAN
MASYARAKAT

By : Julia Reveny
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kesehatan merupakan salah satu unsur kesejahteraan
umum yang harus dapat diwujudkan melalui pembangunan
yang berkesinambungan.

Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya


pembangunan nasional yang diarahkan guna tercapainya
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang optimal.

Derajat kesehatan masyarakat yang optimal diwujudkan


melalui upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pemulihan
kesehatan (rehabilitatif) secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan (Depkes RI,1992)
PEMBANGUNAN DAN KESEHATAN

SEHAT : Bukan hanya bebas dari


penyakit. Kesehatan diartikan sebagai
satu keadaan yang berkaitan dengan
kesehatan fizik, mental dan sosial yang baik
(WHO).
Definisi ini banyak melibatkan faktor
PERILAKU atau GAYA HIDUP
dalam menganalisa kesehatan
(Roziah,2000;Hanafi,2000).

3
PEMBANGUNAN DAN KESEHATAN
Lin ; here eseh h:

Pe ktor
1 0

Fa
%
g

l a
k

ya lain a
u

Faktor yg utama dalam


n

n
g

a
a

menentukan tingkat kesehatan


n
d
k
i t
1

seseorang adalah perilaku dan


i
9%
1 tan

d
8

a
%

gaya hidup (53%)


a
la
;

yang mencakup:
(Roziah,2000)
kehidupan sehari-hari,
berkait rapat dalam
Faktor PERILAKU,

NILAI PERBUATAN PENGAMALAN


SIKAP (Practice =
(PENGETAHUAN =
(Attitude) Praktek lapangan)
KNOWLEDGE) 4
SARANA KESEHATAN:

Berdasarkan UU No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan,


salah satu unsur kesehatan adalah sarana kesehatan.

Sarana kesehatan meliputi Balai Pengobatan, Pusat


Kesehatan Masyarakat: Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit
Khusus dan sarana kesehatan lainnya.

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi


masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi
oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh
masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya (Depkes RI, 2009)
PELAYANAN FARMASI
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan di Rumah Sakit adalah pelayanan
Farmasi.
Kegiatan pelayanan Farmasi yang dilakukan di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) meliputi
pengelolaan perbekalan farmasi dan pelayanan
kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat
kesehatan.
Pengelolaan perbekalan farmasi meliputi pemilihan,
perencanaan, pengadaan, produksi, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian mutu
dan pelayanan informasi kepada pasien (Siregar,
2004).
PERAN APOTEKER
Pelayanan Kefarmasian dalam penggunaan obat dan
alat kesehatan sangat diperlukan adanya peran
seorang Apoteker profesionalisme, sebagai salah satu
pelaksana pelayanan kesehatan.
Apoteker bertanggung jawab dalam menjamin
penggunaan obat yang rasional, efektif, aman dan
terjangkau oleh pasien dengan menerapkan
pengetahuan, keterampilan dan bekerja sama dengan
tenaga kesehatan lain (Siregar, 2004).
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus
pendidikan profesi dan telah mengucapkan sumpah
berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku
dan berhak malaksanakan pekerjaan kefarmasian.
PERAN SEBAGAI ANGGOTA
MASYARAKAT
PERDULI TERHADAP KESEHATAN DIRI SENDIRI
TERMASUK KELUARGA
PERDULI TERHADAP KESEHATAN DI LINGKUNGAN
KITA.
PERDULI TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT
DISEKITAR KITA
PERDULI DAN WAJIB MENJALANKAN TUGAS
SEBAGAI PELAYAN KESEHATAN JIKA KITA SUDAH
BERTUGAS DI PEMERINTAHAN
PERDULI TERHADAP PRODUK-PRODUK YANG KITA
HASILKAN ATAU YANG KITA JUAL BAHWA PRODUK
TSB ADALAH PRODUK YANG MENYEHATKAN SERTA
LIMBAHNYA RAMAH LINGKUNGAN.
PERILAKU POSITIF DALAM KEHIDUPAN
DI MASYARAKAT

STOP ROKOK

MENGATASI POLUSI UDARA

MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK DAN DIET RENDAH KALORI

ISTIRAHAT CUKUP DAN MAMPU MENGENDALIKAN STRESS.

HINDARI NAPZA (Narkotik, Psikotropika dan Zat adiktif lainnya)

WASPADA TERHADAP SENYAWA TOKSIK DALAM RUMAH


1.Stop Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70
hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter
sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah.

Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara


agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.

Rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia
yang dikeluarkan terdiri dari komponen gas (85%) dan partikel.

Terdapat 69 zat yang karsinogenik di antara 4000 zat beracun


yang dikeluarkan oleh rokok.

Asap rokok yang masuk ke saluran nafas terus ke paru, di dalam


paru akan masuk ke dalam darah dan mengalir ke seluruh tubuh,
menyebabkan darah terkontaminasi, menjadi kental dan beracun
yang akhirnya dapat menyebabkan kanker.
ZAT BERBAHAYA
Zat Racun Rokok
TAR

Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan


kimia komponen padat asap rokok dan merupakan
substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan
menempel pada paru-paru. Tar bersifat karsinogen.
NIKOTIN

Nikotin adalah zat adiktif yang


mempengaruhi syaraf dan peredaran
darah, bersifat karsinogen dan mampu
memicu kanker paru-paru yang mematikan.
Merokok adalah ketidakberdayaan
melawan adiksi nikotin dan dapat
menurunkan tingkat kesehatan seseorang.
Nikotin bersifat adiktif.
KARBON MONOKSIDA

Karbon monoksida adalah zat yang


mengikat hemoglobin dalam darah dan
membuat darah tidak mampu mengikat
oksigen.
Ketagihan rokok adalah kondisi yang
patologis, seperti ketagihan narkoba, bahkan
asap rokok lebih berbahaya dari asap knalpot
kenderaan bermotor. Asap knalpot mobil
menyebar di udara terbuka, tetapi asap rokok
sepenuhnya masuk ke paru-paru perokok dan
orang di dekatnya
Efek Rokok
Kebiasaan merokok bisa memicu
terbentuknya oksidan (radikal bebas),
sebab di dalam kandungan rokok yang
dihisap (saat merokok) produktifitas H2O2
meningkat secara drastis, yang akan
menurunkan zat antioksidan dalam
darah. Zat racun H2O2 akan merusak
spektrin (kulit sel darah merah) bahkan
deformabilitas (elastisitas) eritrosit
menurun tajam. Jika eritrosit tidak elastis
maka tidak mampu melewati
mikrovaskuler (kapiler), akibatnya terjadi
gangguan oksigenasi sel.
Efek Rokok
Kebiasaan merokok sesaat setelah bangun
tidur lebih berbahaya dibanding dengan merokok
di waktu lain. Di pagi hari, para perokok
mempunyai sisa kadar nikotin dan racun
tembakau yang besar yang tersimpan pada
tubuhnya. Menurut hasil penelitian, perokok yang
merokok 30 menit setelah bangun tidur berisiko
1,79 kali lebih tinggi untuk menderita kanker paru
dan 1,59 kali lebih tinggi untuk menderita kanker
otak dan leher dibandingkan mereka yang
merokok setelah 1 jam bangun tidur.
Biaya pengobatan akibat merokok yang
dikeluarkan pemerintah adalah 5 kali lebih besar
dari bea cukai rokok yang diterima
Data RISKESDAS
2010
Sebesar 37,3 % pelajar dilaporkan sudah terbiasa
merokok, dan 3 diantara 10 pelajar tersebut pertama kali
merokok pada usia di bawah 10 tahun.

Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang


dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2001 & 2004
didapatkan kenaikan pada jumlah perokok dewasa maupun anak-
anak. Kenaikan berarti terjadi pada perokok perempuan (baik
dewasa ataupun remaja), untuk perempuan remaja (usia 15-19
tahun) pada tahun 2001 sebanyak 0,2 % naik menjadi 1,9 % pada
tahun 2004 (naik 9,5 kalinya).
Efek Perokok Pasif
Perokok pasif memiliki risiko penyakit
jantung sampai 30%, angka ini justru lebih
tinggi daripada risiko yang dimiliki perokok
aktif. (Barnoya & Glantz, 2005).
Karena menurut suatu studi, antioksidan
alami dalam tubuh perokok pasif 2/3 lebih
rendah daripada perokok aktif.
Menghindari asap tembakau, baik secara aktif
maupun pasif merupakan salah satu upaya
untuk mencegah kesakitan, kesengsaraan dan
kematian akibat tembakau di masa yang akan
datang. Fakta bahaya rokok 5,4 juta kematian
pertahun akibat merokok angka ini jauh
melebihi kematian akibat HIV/AIDS, TBC Paru
dan bencana alam
Situasi lain yang lebih memprihatinkan
diketahui adanya 85,4 % perokok aktif merokok di
dalam rumah bersama anggota keluarga. Lebih
dari 43 juta anak Indonesia hidup serumah dengan
perokok, sehingga dapat berakibat buruk terhadap
kesehatan anggota keluarga lain khususnya anak-
anak. Sebagai perokok pasif anak-anak ini akan
mengalami gangguan kesehatan seperti
pertumbuhan paru lambat, mudah terkena
bronkitis, infeksi telinga dan sebagainya.

Saat ini pemerintah melalui menteri kesehatan


sudah melakukan berbagai upaya di antaranya
dengan mengembangkan berbagai regulasi
pengendalian rokok, sebagaimana tertuang dalam
Undang-Undang Kesehatan no 36 tahun 2009.
Penyakit
Bahaya kardiovaskular
Rokok ( Kardiovaskular)
merupakan penyebab utama
kematian dan kecacatan di
seluruh dunia dan merupakan
populasi pembunuh paling
populer setelah kecelakaan lalu
lintas. Fakta dari WHO
menyebutkan bahwa Terjadi
satu kematian akibat
penyakit kardiovaskular
setiap dua detik, serangan
jantung setiap lima detik dan
akibat stroke setiap enam
detik.
orang meninggal akibat penyakit
Bahaya Rokok ( Kardiovaskular)
kardiovaskular. Terjadinya
aterosklerosis (penyumbatan pembuluh
darah) sebenarnya tidak hanya dipicu
dari tingginya konsumsi makanan
berlemak, namun juga dipicu karena
merokok. Ketika manusia merokok, zat
oksidan semakin banyak terlepas
akibat dari respon masuknya racun dari
rokok yang terhisap. Zat oksidan inilah
yang membuat dinding pembuluh
darah rusak dan membuat kolesterol
LDL semakin mudah tersangkut di
area kerusakan yang ditimbulkan oleh
zat oksidan tersebut. Kemudiannya
kolesterol yang tersangkut tersebut
kian tertimbun dan menimbulkan
sumbatan sehingga pembuluh darah
Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah mengerasnya
timbunan lemak pada dinding arteri, secara
etimologis berasal dari bahasa Yunani ather
yang berarti bubur. Pengertian bubur
disini adalah rupa timbunan lemak lembek
yang menyerupai seperti bubur. Bahasa
Yunani lainnya yakni scleros yang
bermakna keras Jadi secara harfiah, zat
yang semula lembut dan lembek tersebut
tertimbun dan terakumulasi jumlahnya
dalam suatu area menyebabkan
terbentuknya lesi yang lama kelamaan
akan membesar dan menebal sehingga
mempersempit arteri dan menghambat
aliran darah, sehingga terjadi proses
pengerasan dan menyumbat aliran darah
dalam pembuluh darah (Parks, et al,1999).
GAMBAR BRONKUS YANG BERSIH
DAN YANG BERLAPIS KOLESTEROL (LDL)
2. Mengatasi Polusi Udara
Polusi udara seperti asap kendaraan bermotor dapat
menimbulkan penyakit asma, serangan jantung, stroke,
bahkan kematian mendadak.
Jenis emisi dari kendaraan bermotor ini memiliki
ukuran partikel yang sangat halus, namun sangat
berbahaya.
Dalam tubuh, partikel ini akan menimbulkan efek
inflamasi yang kemudian mempengaruhi fungsi organ
tubuh yang lain karena adanya aktivitas radikal bebas
(Nel, 2005).
Konstribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai
sumber polusi udara mencapai 60-70%, bandingkan
dengan industri yang hanya berkisar antara 10-15%.
Sedangkan sisanya berasal dari rumah tangga,
pembakaran sampah, kebakaran hutan/ladang dan lain-
lain (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 2002).
Cara Terbaik Untuk Mengurangi
Risiko Penyakit karena Polusi Udara

Mengkonsumsi Makanan
Kaya Antioksidan
Gunakan Masker Saat Anda
Beraktivitas di Luar Ruangan
Menggalakkan Car Free Day
Gerakan Penghijauan.
Mengkonsumsi Makanan
Yang Kaya Antioksidan

Diperlukan sumber antioksidan dari


luar untuk membantu mengembalikan
perlindungan alami dalam tubuh. Buah
dan sayur yang kaya akan vitamin C
dan zat antioksidan lain terbukti efektif
dalam mengurangi reaksi oksidasi
sehingga menurunkan risiko penyakit
jantung ataupun stroke (Roizen &
Mehmet. 2006).
Gunakan Masker
Sebisa mungkin gunakan masker saat Anda
beraktivitas di luar ruangan yang penuh dengan
polusi. Penggunaan masker bisa membantu
mencegah debu dan zat berbahaya lain terhirup
ke dalam tubuh. Tujuan pemakaian masker
penutup hidung dan mulut agar polusi asap
buangan kendaraan tidak mencemari paru-paru.
Karena itu ajakan memakai masker kepada
pengendara lain cukup bijaksana dan ini
dilakukan agar toksin dari asap kendaraan tidak
masuk ke hidung dan mulut. Toksin atau racun
dari asap kenderaan ini ibarat bom waktu yang
sewaktu-waktu bisa menghancurkan tubuh. Asap
kenderaan bermotor mengandung gas buang
kadar timbal yang cukup tinggi.
Car Free Day
Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) sudah
digalakkan di kota-kota besar di Indonesia, termasuk di
Medan, bahkan pada bulan Ramadhan 1432H yang lalu
pelaksanaannya tetap berlanjut. HBKB bertujuan untuk
mensosialisasikan dan membudayakan gaya hidup sehat di
kalangan masyarakat, serta menurunkan ketergantungan
masyarakat terhadap kendaraan bermotor.
Gerakan Penghijauan
Peran serta masyarakat dalam mengurangi
polusi pada udara adalah dengan penghijauan,
terutama dimulai dari tempat tinggal masing-
masing.
Sangat dianjurkan menggunakan pohon yang
berdaun lebar atau yang berpotensi mengurangi
polusi udara. Misalnya setiap keluarga terutama
di kota, menanam sebuah bibit pohon angsana.
Niscaya 5 tahun ke depan, telah tercipta
lingkungan yang asri dan terhindar dari polusi
udara. Demikian pula taman-taman kota perlu
digalakkan untuk mengimbangi polusi udara
kota dengan menerapkan struktur hutan kota
berstrata banyak (Zoeraini, 2005).
3. Melakukan aktivitas Fisik dan
Diet Rendah Kalori
Beberapa contoh kebiasaan Modern yang
menggangu sistem kesehatan tubuh :
Duduk di depan TV atau computer berjam-jam
Naik mobil jarak pendek
Menggunakan elevator
Akibatnya malas dalam aktifitas fisik.

Centers for Disease Control and Prevention


(CDC) Merekomendasikan aktivitas fisik secara
teratur setiap hari minimal 30 menit
akan menyehatkan jantung dan paru serta
organ tubuh lainnya
3. Melakukan aktivitas Fisik dan Diet
Rendah Kalori
Rejuvenation Research tahun 2009 :
Penurunan berat badan dan jumlah lemak
dengan cara aktivitas fisik dan diet rendah kalori
pada laki-laki yang mengalami obesitas
berhubungan dengan peningkatan panjang
telomer, dibuktikan bahwa orang dengan
penurunan berat badan dan penurunan massa
lemak paling besar, memiliki peningkatan panjang
telomer paling besar (Callaghan et al, 2009).
Sehingga pada penelitian tersebut disimpulkan
bahwa orang yang melakukan diet rendah kalori
menghasilkan penurunan berat badan yang
mempengaruhi panjang telomer dan menurunkan
kerusakan DNA
Telomer
Telomer adalah bagian dari DNA merupakan
struktur molekul berbentuk mirip topi yang terletak
di ujung kromosom yang menurut ilmuwan terkait
erat dengan usia biologis seseorang.
Telomer berfungsi melindungi kromosom dari
kerusakan dan hilangnya fungsi sel yang
berhubungan dengan penuaan. Seseorang yang
memiliki telomer lebih pendek dianggap sebagai
indikator mengalami penuaan lebih cepat. Telomer
berperan penting dalam regenerasi seluruh organ
tubuh. Seiring bertambahnya usia, panjang
telomer akan semakin berkurang.
Efek Diet Pada Telomer
Menjaga diet juga memberikan kontribusi dalam
perpanjangan telomer. Mereka yang mengalami diet buruk
membuat telomer mereka memendek 7,7 persen,
dibandingkan dengan orang yang mengkonsumsi makanan
sehat yaitu hanya memiliki pemendekan 1,8 persen secara
keseluruhan.
Penelitian The Lancet Oncology :
Orang yang melakukan perubahan gaya hidup dengan
mengkonsumsi diet rendah lemak (low-fat diet) dan
melakukan aktivitas fisik dengan berjalan kaki minimal
30 menit setiap hari memiliki peningkatan aktivitas
telomerase dan panjang telomer. Selain itu,
manajemen stress yang baik juga penting,
karena dalam penelitian tersebut, terbukti pula bahwa
selain dengan diet rendah lemak, dan olahraga yang
teratur, tingkat stress yang lebih rendah dapat
membantu meningkatkan panjang telomer.
Konsumsi Makanan Sehat
Kalori yang kita asup sehari-hari dapat berasal
dari karbohidrat, protein dan lemak.
Berdasarkan penelitian tersebut, dengan
membatasi kalori yang kita makan sehari-hari
akan mempengaruhi peningkatan panjang telomer
sehingga akan memperpanjang umur.
Cara Menjaga Tubuh Sehat :
Makan lebih banyak serat
Rajin minum vitamin C.
Minum lebih banyak air
Ambil napas dalam-dalam
Sauna
Makan lebih banyak serat

Makan lebih banyak serat. Makan banyak sumber serat


dapat menghilangkan racun dari tubuh. Makanan kaya serat
yang bisa menjadi bahan terbaik detoksifikasi.
Contoh : buah bit, lobak, artichoke, kubis, brokoli,
spirulina (sejenis pertumbuhan alga), chlorella (ganggang
hijau) dan rumput laut.

Rajin minum vitamin C


Selain mengandung antioksidan, vitamin C juga membantu
tubuh menghasilkan glutation, senyawa hati yang mampu
menghilangkan racun dalam tubuh.

Minum lebih banyak air


Minum minimal 2 liter sehari akan menghapus racun dan
menjaga sel-sel tubuh tetap terhidrasi, terutama setelah
Anda makan banyak makanan kurang sehat.
Pernapasan
Ambil napas dalam-dalam. Pernapasan sangat akan
memungkinkan lebih banyak oksigen beredar melalui
sistem tubuh Anda. Untuk itu, praktek mengambil napas
minimal 10 menit setiap hari. Duduk dengan nyaman dengan
punggung lurus. Tarik napas melalui hidung dalam tujuh
hitungan, tahan selama empat hitungan dan kemudian
hembuskan melalui mulut dengan delapan hitungan. Anda
akan dapat menghirup semua udara di paru-paru sehingga
dapat menarik lebih banyak oksigen dalam napas
berikutnya.

Sauna
Tubuh kita menyingkirkan toksin melalui keringat. Dengan
sauna, pori-pori kulit akan terbuka, dan melalui pori-pori
racun dan semua kotoran pada tubuh akan keluar. Kita
dapat membantu tubuh menghilangkan beberapa racun
melalui keringat. Selain itu, sauna juga membantu sirkulasi
darah dan mengurangi nyeri otot.
4. Istirahat yang Cukup dan
Mampu Mengendalikan Stress
Tekanan, keinginan dan rasa takut adalah
kenyataan dalam hidup.
Sedikit stress tidak apa-apa bahkan akan
menyebabkan kita waspada. Kalau stress
sampai berlebihan akan membebani
seseorang dan menyebabkan masalah fisik
dan mental. Sebaiknya kita bisa
mengendalikan stress agar tidak menjadi
beban.
Perasaan positif seperti kebahagiaan, penuh
energi, kepuasan hidup, penuh harapan,
optimisme dan mempunyai selera humor
dapat menurunkan risiko kematian dan
meningkatkan kemungkinan akan hidup lebih
lama.
Ternyata saat kita mengalami sweet moments dalam hidup,
sistem kekebalan tubuh membaik, respon tubuh terhadap
stres juga menurun, dan sebaliknya pada saat kita marah,
respon tubuh terhadap stress meningkat.
Ternyata saat kita mengalami sweet moments dalam hidup,
sistem kekebalan tubuh membaik, respon tubuh terhadap
stres juga menurun, dan sebaliknya pada saat kita marah,
respon tubuh terhadap stress meningkat.
Selain itu, meskipun mengalami kesedihan, orang yang
berpikiran positif memiliki tekanan darah yang lebih rendah
daripada orang yang berfikiran negatif. Sementara pada
orang yang mengalami emosi negatif, tekanan darah
cenderung lebih tinggi, dan menurunkan sistem kekebalan
tubuh.
Hal ini berkaitan dengan jumlah kortisol (hormon stres)
dalam darah yang terus meningkat.
Scientific American di tahun 2005 menyatakan bahwa stres
berkaitan erat dengan risiko hipertensi dan diabetes
Efek Tidur dalam
KURANG TIDUR
Kesehatan

Hidup di kota metropolitan yang selalu sibuk dengan


segudang aktivitas di dalam ataupun di luar ruangan
membuat kita dapat terpapar dengan asap rokok ataupun
asap kendaraan bermotor. Kegiatan sehari-hari yang padat
membuat kita terpaksa tidur larut malam. Kurang istirahat
menjadikan badan kita lemah. Badan yang lemah
mengganggu fungsi badan yang normal, menurunkan
keaktifan enzim, melemahkan daya tahan sekaligus
memperlambat kadar metabolisme dalam tubuh (Mead,
2008).
Efek Tidur dalam Kesehatan

Tidur yang kurang juga dapat menurunkan


sistem imun sehingga tubuh lebih rentan
terhadap penyakit.
Tidur adalah waktu untuk sel-sel tubuh
melakukan regenerasi. Baik hormon maupun
sistem imun bekerja dengan cara yang berbeda
saat tidur.
Walaupun dipengaruhi oleh umur, kondisi
kesehatan dan aktivitas sehari-hari, rata-rata
kebutuhan tidur orang dewasa adalah 7-8 jam
setiap malamnya (Arlet et al, 2010; Takana,
2004).
5. Hindari NAPZA (Narkotik, Psikotropika
dan Zat adiktif lainnya)
Menghidari Narkoba akan sangat
bermanfaat, karena zat tersebut dapat
merusak seluruh bagian/organ tubuh dan akan
merusak masa depan, selain itu juga bisa
menimbulkan penyakit jantung, kanker, dan
kemunduran mentalitas.
Narkoba dilarang disalahgunakan, karena
dapat menimbulkan dampak depresant,
stimulant, dan halusinogen yg pada gilirannya
menimbulkan bahaya terhadap diri si
pemakai, keluarga, lingkungan masyarakat,
bangsa dan Negara.
. Waspada terhadap Senyawa Toksik dalam Ru
Kontaminasi pestisida dan herbisida dapat terjadi pada
semua produk pangan hewani dan nabati. Agar terhindar
dari bahaya keracunan makanan, kita harus selalu waspada
terhadap setiap makanan yang kita konsumsi, cuci buah-
buahan dan sayuran sebelum dimakan dan dikupas jika
produk yang dibeli tidak termasuk produk organik.
Pada proses pengolahan makanan, mulai dari
pengambilan/pembelian, penyimpanan sampai
pemasakannya harus dilakukan secara benar dan teratur
sesuai dengan syarat sanitasi dan kesehatan.
Menurut penyelidikan ahli kesehatan Amerika Serikat,
kira-kira 30% penyakit kronik berawal dari pengolahan
dan cara makan yang tidak sehat.
Penambahan bahan pengawet dan pewarna, cara masak
dengan suhu panas seperti menggoreng merupakan
penyebab hilangnya kandungan yang bermanfaat dalam
makanan (Duff, 2006).
Waspada Bahan Kimia Dirumah
Bahan kimia selau ada di lingkungan rumah kita. Apakah
itu larutan pembersih lantai, pemutih pakaian, pembersih
kamar mandi dan lain sebagainya.
Bahan kimia tersebut tentunya akan bermanfaat apabila
digunakan sebagaimana mestinya. Akan tetapi dapat
membawa masalah apabila sampai tertelan karena akan
membuat tubuh keracunan. Apalagi kalau sampai tertelan
oleh anak-anak.
Bahan kimia sebaiknya disimpan dengan aman yaitu :

Jauhkan Dari Anak -barang-barang


Tempatkan Anak yang mengandung
zat kimia di tempat yang tidak mudah terjangkau
oleh anak-anak, seperti di dalam lemari yang
tinggi dan dikunci. Misalnya, kapur barus yang
bisa dikira permen oleh anak-anak. Racun tikus,
yang juga bisa jadi jebakan karena bentuknya
menarik perhatian anak-anak. Karenanya,
tempatkan racun tikus pada sudut-sudut yang
tidak bisa dijangkau oleh anak-anak atau oleh
Tidak Menggunakan Wadah Bekas

Tidak menggunakan wadah bekas tempat makanan untuk


menyimpan bahan kimia, seperti kaleng biskuit atau tempat es
krim. Taruh di dalam wadah aslinya jika membeli dalam bentuk
isi ulang.
Kurangi Jumlah Bahan Kimia
Jika memungkinkan, beli bahan kimia secukupnya saja dan
tidak berlebihan untuk menghindari penyimpanan.

Jangan Mencampur Bahan Kimia

Tidak mencampur bahan kimia satu dengan yang lainnya


yang dapat mengakibatkan gas-gas berbahaya. Misalnya,
mencampur cairan pemutih dengan cairan pembersih porselin
karena dapat menghasilkan klorin yang sangat beracun bagi
saluran pernafasan.

Bersihkan Bahan Kimia


Segera bersihkan bahan kimia yang tumpah atau berserakan.
7. Detoksifikasi dengan Berpuasa
Detoksifikasi adalah proses untuk menurunkan jumlah zat
beracun yang ada dalam tubuh, yang merupakan proses normal
tubuh untuk mengeliminasi atau menetralkan racun yang
dihasilkan dari fungsi biokimia melalui usus, hati, ginjal, paru-
paru, kelenjar getah bening, dan kulit.
Sebenarnya organ-organ ini dapat berperan dengan baik
dalam proses detoksifikasi, namun gizi yang tidak optimal dapat
menyebabkan buruknya kinerja gen-gen detoksifikasi yang
berada dalam tubuh tersebut.
Pada saat tubuh puasa, tubuh menjalani proses detoksifikasi
ini karena ketika makanan tidak lagi memasuki tubuh, yang
terakhir diubah menjadi energi adalah cadangan lemak. Ketika
cadangan lemak digunakan untuk energi selama berpuasa,
mereka melepaskan bahan-bahan kimia yang disimpan dari asam
lemak ke dalam sistem dan kemudian dieliminasi melalui organ-
organ tubuh tadi.
Segi Medis
Ditinjau dari segi medis para ahli kesehatan sepakat bahwa
alat pencernaan merupakan sumber dari berbagai penyakit.
Usus besar (perut) adalah organ yang paling utama perlu
didetoksifikasikan, karena organ ini merupakan bagian paling
vital dari proses metabolisme tubuh dan menjadi tempat
penampungan semua makanan yang dikonsumsi tubuh. Oleh
karena itu, alat pencernaan ini perlu istirahat dari aktivitas
menghancurkan makanan.
Berpuasa memberikan banyak manfaat kesehatan dan
memberikan kesempatan pada tubuh untuk melakukan
detoksifikasi.
Manfaat lain dari puasa adalah memicu proses
penyembuhan. Selama berpuasa, energi dialihkan dari sistem
pencernaan (karena tidak ada makanan), untuk memobilisasi
metabolisme dan sistem kekebalan tubuh. Inilah salah satu
alasan mengapa hewan berhenti makan ketika terluka dan
alasan mengapa manusia merasa tidak lapar ketika sedang
sakit.
Manfaat Puasa

Dengan berpuasa tubuh akan melepaskan


bahan-bahan beracun yang selama ini
mengganggu sel, jaringan dan organ dalam
tubuh.
Puasa sangat efektif untuk membersihkan
bagian dalam tubuh, regenerasi sel dan
peremajaan tubuh itu sendiri. Oleh sebab itu
sebaiknya puasa juga dilakukan secara teratur di
luar bulan suci Ramadhan, misal puasa Senin
dan Kamis.
Dengan puasa kita membiasakan diri
mengurangi asupan makanan berlemak dan
makanan tinggi kalori, nikotin, alkohol, kafein,
gula, susu, daging dan telur.
Kesimpulan
Dengan berperilaku hidup sehat,
banyak keuntungan yang diperoleh
diantaranya, hidup ini akan merasa
tenteram, aman, nyaman dan memiliki
rasa percaya diri, hidup seimbang, tidur
lebih berkualitas, dapat mengendalikan
stress dan dapat meningkatkan taraf
kesehatan kita yang akhirnya dapat
memperpanjang telomer seseorang. Oleh
sebab itu seberat apapun masalah dan
pekerjaan yang dihadapi, janganlah kita
sampai lupa tersenyum.
Daftar Pustaka
Arlet V. Nedeltcheva et al. Insufficient Sleep Undermines Dietary Efforts
to Reduce Adiposity. Annals of Internal Medicine 2010; 153 (7):435-
441.

Barnoya, Joaquin and Stanton A. Glantz. 2005. Cardiovascular Effects


of Secondhand Smoke: Nearly as Large as Smoking. Journal of
Circulation vol. 111 (20): 2684 2698.

Barnoya, Joaquin and Stanton A. Glantz. 2005. Cardiovascular Effects


of Secondhand Smoke: Nearly as Large as Smoking. Journal of
Circulation vol. 111 (20): 2684 2698.

Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, 2002, Sumber dan Standar


Kesehatan Emisi Gas Buang Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan, 2002, Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas
Buang.
Calado RT and Young NS. 2009. Telomere Diseases. N Engl J Med
361:2353-65.
CallaghanO NJ, Clifton PM, Noakes M, and Fenech M. 2009. Weight
Loss in Obese Men Is Associated with Increased Telomere Length
and Decreased Abasic Sites in Rectal Mucosa. Rejuvenation Res
12 (3): 169-176.

Casarett and Doulls., 2008., Toxicology, The Basic Science of


Poisons., Seventh Edition, Editor Curtis D. Klaassen., University
Distinguished Professor and Chair., Department of Pharmacology,
Toxicology, and Therapeutics., University of Kansas Medical
Center., Kansas City, Kansas.

Departeman Kesehatan RI World Health Organization., 2002.,


Program WHO-Indonesia dalam Pembangunan Kesehatan yang
Berkesinambungan Bina Mulia I, Jl. HR. Rasuna Said Kav. 10-11
Kuningan Jakarta.
Diener E, Chan MY. 2011. Happy people live longer: subjective well-
being contributes to health and longevity. Applied Psychology:
Health And Well-Being 3 (1): 143.

Duff, Roberta Layson. 2006. American Dietetic Association Complete


Food and Nutrition Guide, 3rd ed. USA: John Wiley & Sons, Inc.
Epel ES, Blackburn EH, Lin J, Dhabhar FS, Adler NE, Morrow JD, and
Cawthon RM. 2004. Accelerated telomere shortening in response to
stress. PNAS 101 (49): 17312-17315.
Gery Schmitz; Hans Lepper; Michael Heldrich., 2009., Farmakologi
dan Toksikologi., Edisi 3., Penerbit buku kedokteran EGC., P.O.
Box 4276/ Jakarta 10042.
Glenz, Karen., 1990. Health Behavior and Health Education, Theory
Research and Practise. San Fransisco, Oxford, Joosey-Bas
Publisher.
Green, Lawrence., 1980. Health Education Planning, A Diagnostic
Approuch. The John Hopkins University, Mayfield Publisher.
Hanafiah Mohd. Salleh., 2000.,Keluarga dan Kesihatan Percetakan
Dewan Bahasa dan Pustaka., Selangor Darul Ehsan; Kuala Lumpur
Malaysia. Halaman 1-4, 118, 121-123.

Kane, Penny., 1999, University of Melbourne. Occupational Morbidity


Women and Occupational Health, Issues and policy paper prepared
for the Global Commission on Womens Health. World Health
Organization. Geneva.
Kate, Short., 1996, Quick Poison Slow Poison ,Pesticide Risk in The
Lucky Country. Sydney; diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh
Pesticide Action Network (PAN) Indonesia, Jakarta. Muka surat,11,
23-26, 29, 66,103, 236, 228-230, 241-244, 284.

Kavitha,Kuruganti.,2004., Pestisida Menyebabkan Kemunduran


Kemampuan Mental Anak weblog Biocert sebuah Lembaga
Penjamin Pertanian Organis. Saturday, August 28, 2004.

Malaysia, Pusat Racun Negara., USM, 2002, Pencemaran Alam


Sekitar Ancam Kesihatan Anak Anda dalam tajuk Penawa Racun,
Bilangan 40, Mac 2002, ISSN 1394-5238, Universiti Sains Malaysia,
11800 Minden, Pulau Penang, Malaysia.

Markowitz, SB., 1992. Poisoning of an urban family due to


misahallication of houshold organolephosphate and carbamate
pesticides; Journal Toxicol Clinic. Toxicol, 30(2); Halaman, 295-303.
Mead MN. 2008. Telomerase tells on lifestyle. Environmental Health
Perspectives 116 (12): A521.
Medicastor, 2010., Lindungi Remaja dari Bahaya Rokok Artikel
Kesehatan, media Informasi Obat-Penyakit., Bekti-medicastore.com
Jaya, Muhammad., 2009., Pembunuh Berbahaya Itu Bernama
Rokok., Penerbit Rizma.
Nel, Andre. 2005. Air Pollution-Related Illness: Effects of Particles.
Science Magazine vol. 308, no. 5723 : 804 806.
Noor Hassim Ismail., 1996. Kesihatan Persekitaran. Dewan Bahasa
dan Pustaka. Selangor Darul Ehsan. Malaysia. Halaman,1, 4, 18-
31. 147-158.
Notoatmojo, Soekidjo., 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan
Penertbit PT Rineka Cipta, Jakarta, Dicetak oleh PT Asdi
Magasatya, Jakarta, Indonesia. halaman, 12 20; 128-133.
Ornish D, Lin J, Daubenmier J, Weidner G, Epel E, Kemp C,
Magbanua MJM, Marlin R, Yglecias L, Carroll PR, Blackburn EH.
2008. Increased telomerase activity and comprehensive lifestyle
changes: a pilot study. Lancet Oncol 9: 104857.
Parks, et al.1999.Effects of a low-fat, high-carbohydrate diet on VLDL
triglyceride assembly, production, and clearance. J. Clin. Invest.
104:10871096.
Quijano, Romeo., Sarojeni V Rengam., 1999. Pesticide Poisoning
and Healthy Pestisid Berbahaya Bagi Kesihatan., Yayasan Duta
Awam Pesticide Action Network Asia and the Pasific.

Quijano, Romeo., Sarojeni V Rengam., 2005. Kamukhaan, Report on


Poisoned Village., By PAN Asia and the Pasific.

Richter, ED., P Chuwers., Y Levi., M. Gordon., F Grauer., J Marzouk., S


Levy., S Baron., N Gruener., 1992. Health effects from expore to or
organophosphate pesticides in workers and residents in Israel; Isr.
Journal Medical Science, 28(8-9); Hal, 584-98.

Roizen, MF, and Mehmet. 2006. You on A Diet. Harper Collins


Publisher.

Roziah Omar., 2000. Kesihatan dan Gaya Hidup Isu-Isu Semasa


Kesihatan Masyarakat Malaysia, SNN Sdn Bhd, 53000 Kuala
Lumpur- Malaysia. Halaman, 31-48; 109-114;165.
Soemirat, Juli Slamet., 1996. Kesehatan Lingkungan, Gajah Mada
University Press. Halaman,.1-3, 6 -10, 112-120, 172, 208-209.
Takana, Hideki and Shuichiro Shirakawa. 2004. Sleep health, lifestyle
and mental health in the Japanese elderly: Ensuring sleep to
promote a healthy brain and mind. Journal of Psychosomatic
Research vol. 56(5): 465 477.

Umar Fahmi Achmadi., 1996. Aspek Kesehatan Kerja Penggunaan


Pestisida pada Sektor Pertanian dan Perkebunan, Depkes RI.
Jakarta Indonesia.

Walter,S, 1999. Illustrated Encyclopedia of Body Mind Discipline,


Halaman, 375.

Zoeraini Djamal Irwan, 2005., Tantangan Lingkungan Lansekap


Hutan Kota., Penerbit: PT. Bumi Aksara., Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai