Anda di halaman 1dari 15

TANAMAN LENGKUAS

Dosen Pengampu: Neni Probosiwi, M. Farm.,Apt

Disusun Oleh Kelompok 8:

1. Subkhi Ma’rifatul Huda (19650295)


2. Choirul Umam (19650291 )
3. Octaviano Soares Cardoso (19650293)

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KADIRI

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Mahaesa karena atas berkatnya
makalah ini dapat di selesaikan dengan baik. Makalah ini telah disusun untuk memenuhi
tugas membuat makalah tentang tanaman lengkuas. Untuk itu kami mengucapkan
terimakasih sehinggan makalah ini dapat di selesaikan oleh kami. Terimah kasih juga kami
ucapkan pada pihak-pihak yang membantu menyelesaikan makalah ini , kami menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi kami dan pembaca.

Kediri, 23 maret 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPU

...............................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1. Latar belakang.........................................................................................................................4
2. Tujuan......................................................................................................................................5
3. Sejarah......................................................................................................................................5
4. Penyebaran...............................................................................................................................5
5. Manfaat lengkuas....................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................................7
DETERMINASI DAN KLASIFIKAS................................................................................................7
2.1. Determinasi Lengkuas (Alpinia Galanga)...............................................................................7
2.2. Klasifikasi..................................................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................9
HABITAT............................................................................................................................................9
3.1. Habitat Atau Daerah Tumbuh Lengkuas...............................................................................9
3.2. Ciri-Ciri Tanaman Lengkuas Atau Laos................................................................................9
3.3. Jenis-Jenis Tanaman Lengkuas.............................................................................................10
3.4. Nama Latin Dari Lengkuas Atau Laos.................................................................................10
3.5. Nama Local Dari Lengkuas Atau Laos.................................................................................10
4.1. Deskriptif Tanaman Lengkuas.........................................................................................11
BAB V.................................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
5.1. Kesimpulan.........................................................................................................................13
5.2. Saran.......................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Lengkuas (Alpinia galangal L. ) disebut juga sebagai greater galanganl atau
lesser galangal, termasuk ke dalam keluarga zingiberaceae. Tanaman ini diduga
berasal dari Asia tenggara atau china bagian selatan. Saat ini, lengkuas telah
berkengang dan didudidayakan di banyak negara termasuk di Asia tenggara, seperti
Indonesia, malasya, Thailand dam India.

Indonesia mengenal macam-macam lengkuas yaitu, lengkuas merah dan


lengkuas putih, dan lengkuas dengan warna antara merah dan putih. Masing-masing
lengkuas memiliki ukuran rimpang dari yang kecil, sedang sampai besar, semuanya
merupakan A. galangan. Lengkuas umumnya digunakan sebagai obat tradisional.
Sedangkan lengkuas putih digunakan sebagai bumbu masak. Pemanfaatan lengkuas
sebagai bahan obat herbal semakin luas dengan ditemukannya berbagai aktivitas
biologis antara lain sebagai immunomodulator ( weidner et, al, 2007 ), penurun
tekanan darah tinggi, serta peningkat kesuburan dengan meningkatkan jumlah dan
motilitas sperma ( chudiwal et al, 2010 ). Zat aktif acetoxychavicol acetate (ACA)
yang terkandung dalam lengkuas dapat menghambat perkembangan virus HIV( ying
dan Baoan, 2006 ), sebagai antitumor, antioksidan. Permasalahan dalam
pengembangan obat herbal berbahan baku lengkuas, antara lain keterbatasan bahan
baku dan mutu yang tidak memenuhi syarat sehingga khasiat obat herbal atau jamu
yang dihasilkan tidak terjamin. Permasalahan tersebut dapat di atasi dengan budidaya
lengkuas berkelanjutan menggunakan benih unggul yang memiliki produksi biomasa,
dan kandungan senyawa aktif yang sesuai dengan persyaratan serta pada kondisi
lingkungan yang mampu menghasilkan biomas tinggi tinggi dan bermutu.
Keberhasilan identifikasi aksesi unggul yang berpotensi memproduksi biomasa tinggi
sekaligus memiliki kandungan senyawa aktif yang sesuai dengan persyaratan
ditentukan oleh ketersediaan plasma nutfah dengan keragaman genetic yang luas.

4
Keragaman genetic memegang peranan yang sangat penting dalam perakitan varietas
unggul. Semakin tinggi keragaman genetik semakin tinggi pula peluang untuk
mendapatkan sumber gen bagi karakter yang akan diperbaiki. Pengumpulan aksesi
dengan keragaman luas telah dilakukan di berbagai daerah sentra produksi dan
diperoleh 22 aksesi dengan warna rimpang merah, merah jambu dan putih masing-
masing dengan ukuran rimpang kecil, sedang sampai besar. Karakterisasi dan evaluasi
22 aksesi tersebut dilakukan pada kondisi lingkungan yang sama menunjukkan
adanya keragaman pada jumlah anakan (5-53 anakan rumpun ) tinggi tanaman ( 30-
182 cm ), Panjang daun ( 15-39 cm), lebar daun ( 5-9 cm), dan bobot rimpang ( 100-
2.600 g rumpung). Terpilih enam genotip yang memiliki bobot rimpang di atas satu
kilogram rumpung. Yang memiliki peluang untuk dikembang sebagai benih unggul.
( Bermawle et al, 2011).

2. Tujuan
a. Memahami manfaat dan kegunaan tanaman lengkuas
b. Untuk mengetahui cara budidaya tanaman lengkuas.

3. Sejarah
a. Asal-usul
Lengkuas telah digunakan di Tiongkok sebagai bahan obat sejak zaman
kekaisaran Tiongkok kuno. Lengkuas pertama kali dibawa dari Asia ke Inggris
dan Eropa utara pada abad ke 13 dan segera menjadi bumbu yang juga populer
sabagai obat.
Lengkuas tumbuh dengan baik di Indonesia, Thailand, Vietnam dan Tiongkok
bagian tenggara. Sekarang ini, tanaman lengkuas dibudidayakan dalam skala besar
di banyak negara di Asia Tenggara.

4. Penyebaran
Lengkuas tumbuh di tempat terbuka, yang dapat sinar matahari penuh atau yang
sedikit terlindung. Lengkuas menyukai tanah yang lembab dan gembur tetapi tidak
suka tanah yang becek. Tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai ketinggian
1.200 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia banyak ditemukan tumbuh liar di
hutan jati atau di dalan semak berlukar.

5
Tumbuhan ini berasal dari Asia tropika, tetapi tidak begitu jelas dari daerah mana.
Ada yang menduga berasal dari cina, ada juga yang berpendapat berasal dari Belgali,
tetapi sudah sejak lama digunakan secara luas di cina dan Indonesia, terutama di pulau
jawa. Sekarang tersebar luas di berbagai daerah di Asia tropis, antara lain di
Indonesia, Malasya, Filipina, Cina bagian selatan, Hongkong, India, Bangladesh, dan
suriname. Di Indonesia mula-mula banyak ditemukan tumbuh di daerah jawa tengah,
tetapi sekarang sudah di budidayakan di berbagai daerah. Di Malaya, selain yang
tumbuh liar juga banyak yang ditanam oleh penduduk di kebun atau pekarangan
rumah.

5. Manfaat lengkuas
Kegunaan yang ada di dalam tanaman lengkuas, antara lain sebagai berikut:
1. Mengobati penyakit kulit:

Rimpang lengkuas ditambah dengan bawang putih sebanyak 4 ruas rimpang


lalu di tumbuk halus sampai menjadi bubur. Setelah halus ditempelkan ramuan
tersebut pada kulit yang sakit. Untuk kurap menahun tambahkan sedikit cuka
kedalam racikan rimpang tersebut.

Selain itu unutk rimpang yang masih segar di cacah sampai halus dan
ditambahkan sedikit cuka dapat, digunakan untuk menghilangkan panu kulit.

2. Sebagai obat tetes telinga:


Rimpang lengkuas juga dapat digunakan untuk mengobati telinga yang sakit.
Caranya yaitu dengan, ambil rimpang yang masih muda lalu ditumukan dan
diperas ambil airnya, lalu air tersebut dapat diteteskan sebagai obat sakit
telinga.
3. Obat gosok, Pelancar kemih dan obat pengkuat empedu:
Bagian rimpang yang masih muda dapat digunakan untuk mengobati berbagai
penyakit kandung kemih dan empedu. Caranya yaitu dengan rimpang
lengkuas lalu, diiris-iris dan direndam dalam alcohol, kemudian digosokan
pada bagian yang akan diobati.

6
BAB II

DETERMINASI DAN KLASIFIKAS

2.1. Determinasi Lengkuas (Alpinia Galanga)


1b : tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati sedikit-dikitnya dengan benang sari atau putik.
Tumbuh-tumbuhan bergunga………….2.

2b : tiada alat peneliti. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan
batang, potos, daun, atau tangkai )……………..3.

3b : daun tidak berbentuk jarum ataupun tidak terdapat dalam berkas tersebut di
atas……….4.

4b : tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan bunga berlainan dengan
yang diterangkan di atas………………..6.

6b : dengan daun yang jelas…………….7.

7b : bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya…………….9.

9b : tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit………………………..10.

11a : tulang daun dan urat daun sejajar satu dengan yang lainnya menurut Panjang daun, tebal
tulang daun, urat daun kerap kali hanya berbeda sedikit. Daun kebanyaknya terbentuk garis
sampai lanset, kerap kali tersusun dalam 2 baris. Pamhkal daun kerap kali jelas dengan
pelepah yang memeluk batang. Bunga kerap kali berbilangan 3. Kebanyakan berupa herba
dengan akar rimpang, umbi atua umbi lapis ( golongan 5 )………………..67.

67b : tepi daun rata atau berduri tempel sangat kecil…………………….69.

69b : daun tidak merupakan karangan…………………………….70.

70b : daun lain,……………………………..71.

71a : batang yang berdaun merupakan tangga yang memutar…….32. Zingiberaceae.

Kunci determinasi tanaman lengkuas atau Laos : 1b-2b-3b-4b-6b-7b-9b-11a-67b-69b-70b-


71a………………………….32. zingiberaceae.

7
2.2. Klasifikasi

Kingdom : Plantae

Divisi : Tracheopyta

Sub divisi : Spermatophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Zingiberales

Super ordo : Lilianae

Famili : Zingiberaceae

Genus : Alpinia Roxb

Spesies : Alpinia galangal (L.) Willd

8
BAB III

HABITAT

3.1. Habitat Atau Daerah Tumbuh Lengkuas


Lengkuas ( lengkuas galanga atau alpinia galanga ) termasuk tumbuhan tegak yang tinggi
batangnya mencapai 2-2,5 meter mempunyai habitat atau daerah tumbuhan sebagai berikut:

 Lengkuas dapat hidup di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi, lebih kurang
1200 meter di atas permukaan laut.
 Syarat tumbuh lengkuas sebagai:
a. Keadaan iklim
1. Ketinggian tempat: 1 – 1200 meter di atas permukaan laut.
2. Curah hujan tahunan : 2500-4000 mm/ tahun
3. Bulan basah ( diatas 100 mm/ bulan) :7-9 bulan.
4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3-5 bulan
5. Suhu udara : 29℃ - 25℃.
6. Kelembapan : sedang
7. Penyinaran : tinggi.
b. Keadaan tanah.
1. Jenis : latosol merah coklat, andosol, aluvial.
2. Tekstur : lempung berliat, lempung berpasir, lempung merah dan lateristik.
3. Drainase : baik.
4. Kedalaman air tanah : 50 – 100 cm dari permukaan tanah.
5. Kedalam perakaran : 10 -30 cm dari permukaan tanah.
6. Kesuburan : sedang – tinggi.

3.2. Ciri-Ciri Tanaman Lengkuas Atau Laos.


Tanaman lengkuas ini memiliki perbedaan dan persamaan dengan tanaman sejenis semisal,
jahe dan kunyit. Untuk tanaman lengkuas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Mempunyai batang pohon yang terdiri dari susunan pelepah-pelepah daun.


2. Daun-daunnya berbentuk bulat Panjang dan antara daun yang terdapat pada bagian
bawah terdiri dari pelepah- pelepah saja, sedangkan bagian atas batang terdiri dari
pelepah-pelepah lengkap dengan helaian daun.

9
3. Bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan.
4. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas.

3.3. Jenis-Jenis Tanaman Lengkuas

Ada 2 macam jenis tanaman lengkuas yang dikena; yaitu:

1. Varitas dengan rimpang umbi ( akar ) berwarna putih.


2. Varitas berimpang umbi merah.

Lengkuas berimpang umbi putih ialah yang dipakai penyedap masakan, sedang lengkuas
berimpang umbi merah digunakan sebagai obat.

3.4. Nama Latin Dari Lengkuas Atau Laos


Pertama kali mulai dulu dari nama latin lengkuas ( laos) yaitu, lengkuas atau laos mempunyai
nama latin alpinia galanga, linn., Willd., kalua sinonimnya lengkuas galanga, linn., Stuntz.
Lengkuas atau laos merupakan familia Zingiberaceae jadi masih satu rumpun dengan Jahe
dan Kunyit.

3.5. Nama Local Dari Lengkuas Atau Laos


Untuk nama local dari lengkuas sendiri sangat banyak sesuai dengan daerahnya masing-
masing. Di Indonesia lengkuas mempunyai masing- masing nama lokal misalnya: lengkuas
( Indonesia ); Laos (jawa), laja (sunda),

10
DESKRIPTIF

4.1. Deskriptif atau Morfologi Tanaman Lengkuas

Batang
4.2. Batangnya tegak, tersusun oleh pelepah-pelepah daun yang bersatu
membentuk batang semu, berwarna hijau agak keputih-putihan.  Batang
muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua.
Daun :Daun tunggal, berwarna hijau, bertangkai pendek, tersusun berseling. 
Daun di sebelah bawah dan atas biasanya lebih kecil dari pada yang di
tengah. Bentuk daun lanset memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul,
dengan tepi daun rata.  Pertulangan daun menyirip.  Panjang daun
sekitar 20 – 60 cm dan lebarnya 4 – 15 cm.  Pelepah daun lebih kurang
15 – 30 cm, beralur, warnanya hijau.  Pelepah daun ini saling menutup
membentuk batang semu berwarna hijau.
Bunga :Bunga lengkuas merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng, berbau
harum, berwarna putih kehijauan atau putih kekuningan, terdapat dalam
tandan bergagang panjang dan ramping, yang terletak tegak di ujung
batang.  Ukuran perbungaan lebih kurang 10 – 30 cm x 5 – 7 cm. 
Jumlah bunga di bagian bawah tandan lebih banyak daripada di
bagian atas, sehingga tandan tampak berbentuk piramida memanjang. 
Panjang bibir bunga 2½ cm, berwarna putih dengan garis miring warna
merah muda pada tiap sisi.  Mahkota bunga yang masih kuncup, pada
bagian ujungnya berwarna putih, sedangkan pangkalnya berwarna
hijau.  Bunga agak berbau harum.
Buah :Buahnya buah buni, berbentuk bulat, keras.  Sewaktu masih muda
berwarna hijau-kuning, setelah tua berubah menjadi hitam kecoklatan,
berdiameter lebih kurang 1 cm.  Ada juga yang buahnya berwarna
merah.  Bijinya kecil-kecil, berbentuk lonjong, berwarna hitam.
Rimpang :Rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris, diameter
sekitar 2 – 4 cm, dan bercabang-cabang.  Bagian luar berwarna coklat
agak kemerahan atau kuning kehijauan pucat, mempunyai sisik-sisik
berwarna putih atau kemerahan, keras mengkilap, sedangkan bagian
dalamnya berwarna putih.  Daging rimpang yang sudah tua berserat

11
kasar.  Apabila dikeringkan, rimpang berubah menjadi agak
kehijauan, dan seratnya menjadi keras dan liat.  Untuk mendapatkan
rimpang yang masih berserat halus, panen harus dilakukan sebelum
tanaman berumur lebih kurang 3 bulan.  Rasanya tajam pedas,
menggigit, dan berbau harum karena kandungan minyak atsirinya.
Akar Akar, rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris, diameter
2-4cm dan bercabang-cabang. Bagian luar berwarna coklaat agak
kemerahan atau kuning kehijauan pucat, mempunyai sisik berwarna
putih atau kemerahan, keras mengkilap, bagian dalam berwarna putih.
Daging yang sudah tua berserat kasar. Apabila dikeringkan, rimpang
berubah menjadi agak kehijauan, seratnya menjadi keras dan liat

Bunga
Bunga, merupakan bunga majemuk berbentuk lonceng, berbau harum,
berwarna putih kehijauan atau putih kekuningan. Ukuran bunnga llebih
kurang 10-30 cm. jumlah bunga bagian bawah tandan lebih banyak
daripada bagian atas, panjang bibir bunga 2,5 cm, berwarna putih
dengan garis miring warna mmerah muda pada tiap sisi. Mahkota
bunga yang masih kuncup, bagian ujungnya berwarna putih,
pangkalnya berwarna hijau.

Kadungan Mengandung minyak atsiri antara lain: galangol, alpinen, kamfer,


kimia methyl-cinnamate.

12
BAB V

PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari makalah ini, yaitu :

1.      Lengkuas adalah salah satu jenis rempah – rempah yang amat populer pada kuliner
tradisional kita, sehingga terasa tidak asing ditelinga kita. Dikenal sebagai rempah – rempah
dengan manfaat dan khasiat yang luar biasa. Walaupun secara histories tanaman ini berasal
dari India, namun keberadaannya di Indonesia telah meluas sampai keseluruh penjuru daerah.
Sebagai bukti, lengkuas memiliki nama daerah yang beragam, diantaranya laos, langkueh,
lengkues, lingkuas, engkuas, ringkuas, lingkaos dan lain – lain.

2.      Lengkuas yang biasanya digunakan untuk pengobatan adalah jenis lengkuas merah
(Alpinia purpurata K Schum). Dalam farmakologi Cina dan pengobatan tradisional lainnya

13
disebutkan, lengkuas merah memiliki sifat anti jamur dan anti kembung. Efek farmakologi ini
umumnya diperoleh dari rimpang yang mengandung basonin, eugenol, galangan dan
galangol.

5.2. Saran
Adapun sarannya, yaitu diharapkan pada teman-teman dan semua orang yang membaca
makalah ini dapat menjadikannya sebgai media pembelajaran dan mengambil ilmu yang
terdapat didalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ernawati. (2011). Pengaruh Ekstrak Rimpang Lengkuas ( Lengkuas Galanga ). Terhadap


Pertumbuhan Bakteri ( Staphylococcus Aureus Dan Escherichia Coli Dan Jamur Candida
Albicans. Makasar : Program Studi Biologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makasar.

Ernawati. ( 2014 ). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Model 4-D Pada


Materi Getaran Gelombang Dan Bunyi Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa
Smp Negeri 6 Palu. Jurnal Sains Dan Teknologi Tadulako. 3. 1. 62-71.

Hamza, F, M. (2010). Studi Morfologi Dan Anatomi Daun Edelweiss Jawa ( Anaphalis
Javanica ) Pada Zona Ketinggian Yang Berbeda Di Tanaman Nasional Bromo Tengger
Semeru. Skripsi Jurusan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri
(Uin) Maulana Malik Ibrahim Malang.

14
Haryanti, S. (2010). Pengaruh Naungan Yang Berbeda Terhadap Jumlah Stomata Dan
Ukuran Porus Stomata Daun Zephyranthes Rosea Limdl, Bulletin Anatomi Dan Fisiologi,
Xviii (I).

Nurmasari, E. & Djumali. (2010). Pengaruh Kondisi Ketinggian Tempat Terhadap Produksi
Dan Mutu Tembakau Dan Temanggung. Malang: Jurnal Balai Penelitian Tanaman Tembakau
Dan Serat. 3. 2. 72-79.

Sa’adah, L. (2015). Karakterisasi Morfologi Dan Anatomi Selada Air ( Nasturtium Spp ) Di
Kabupaten Batang Dan Semarang Sebagai Sumber Belajar Dalam Mata Kuliah Morfologi
Dan Anatomi Tumbuhan. Semarang: Skripsi Program Studi Biologi Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang.

Salni. Aminasih, N. & Sriviona, R. (2013 ). Isolasi Senyawa Anti Jamur Dari Rimpang
Lengkuas Putih ( Alpinia Galanga( L ) Willd.) Dan Penentuan Konsentrasi Hambat Minimun
Terhadap Candida Albicans. Jurnal Prosidin Semirf Fmipa Universitas Lampung: Jurusan
Biologi Fmipa Unsri.

Setyosari, P. ( 2013 ). Metode Penelitian Pendidikan Dan Pengembangan. Jakarta Prenada


Media Group.

Sugiaman, H. L. (2015 ). Daya Antibakteri Ekstrak Rimpang Lengkuas Merah (Alpinia


Purpurata K. Schum) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Mutans Secara Invitro.
Makasar : Skripsi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makasar.

15

Anda mungkin juga menyukai