Anda di halaman 1dari 4

Tabel deskripsi tumbuhan

No. Karakter Spesies A


1. Foto

2. Habitat Tanaman ini berada pada wilayah tropis (termasuk


Indonesia), tanaman ini merupakan salah satu
tanaman liar yang dapat dimanfaatkan sebagai
tanaman obat. banyak ditemukan di halaman padang
rumput, ditanam pada tanah yang gembur.
3. Gametofit
a. Talus -
b. Perawakan Tanaman ini memiliki batang yang berbentuk
segiempat tumpul, berwarna hijau keunguan.
Permukaannya tertutup rambut-rambut halus dan
pendek. Memiliki mahkota bunga berwarna ungu
muda dan tipis. Berbentuk setengah lingkaran
berjumlah 5 helai
c. Spora Tanaman ini dengan biji heterospora dan
menghasilkan spora dengan ukuran yang berbeda.
Spora betina berukuran besar dan spora jantan
berukuran kecil.
d. Organ seks
-posisi Bunga berumah dua (diesis) adalah bunga yang hanya
memiliki satu jenis alat kelamin (putik atau benang
sari) pada satu tanaman. Bunga tanaman ini diesis
yaitu bunga berumah dua yang diperlukan dua atau
lebih bunga agar dapat melakukan penyerbukan
-antheridia Antheridia pada Angiospermae telah direduksi
menjadi satu sel generatif di dalam butir serbuk sari.

-archegonia Archegonium (jamak= archegonia) pada tanaman


berbunga disebut sebagai gynoecium.

e.Gametogenesis Mikrosporogenesis
Merupakan proses pembentukan gamet jantan yang
terjadi di dalam kepala sari. Di dalam kepala sari
terdapat kantung serbuk sari yang mengandung
mikrospora (2n).
No. Karakter Spesies A
Sel induk mikrospora mengalami pembelahan
meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid.
Sepasang sel haploid tersebut mengalami
pembelahan meiosis II dan menghasilkan 4
mikrospora (n) dan membentuk tetrad.
Setiap mikrospora mengalami pembelahan
kariokinesis dengan menghasilkan 2 inti haploid
(inti vegetatif dan generatif).
Inti generatif membelah secara mitosis sehingga
membentuk 2 inti sperma (inti generatif I dan II).
Megasporogenesis
Merupakan proses pembentukan gamet betina yang
terjadi di dalam ovarium (bakal buah). Di dalam
ovarium, terdapat bakal biji (ovulum) yang
mengandung sel induk megaspora.
Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid
mengalami pembelahan meiosis I dan menghasilkan
dua sel haploid.
Kedua sel haploid tersebut mengalami pembelahan
meiosis II dan menghasilkan 4 megaspora (n) yang
nantinya 3 anakan akan mati (degenerasi).
Megaspora yang tersisa mengalami 3 kali mitosis
diikuti kariokinesis tanpa sitokinesis dan
mengasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan
8 inti haploid (2 kandung Lembaga sekunder, 3
antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 ovum).

4. Sporofit
a. Perawakan Tanaman ini memiliki merupakan tumbuhan yang
telah memiliki sistem-sistem pembuluh yang jelas
batang yang berbentuk segiempat tumpul, berwarna
hijau keunguan. Permukaannya tertutup rambut-
rambut halus dan pendek.
b. Zigot Zigot dibentuk dari pembuahan ganda karena kedua
serbuk sari menghasilkan dua sel sperma dengan satu
sel telur.

c. Embryo Embrio merupakan perkembangan dari zygot.


d. Sporangium -
e. Organ vegetatif Tanaman ini dapat dibedakan dengan jelas antara akar,
batang, dan daunnya.
-akar Merupakan akar tunggal yang telah menebal sehingga
terlihat seperti modifikasi akar umbi.
-batang Memiliki batang yang berbentuk segiempat tumpul,
berwarna hijau keunguan. Permukaannya tertutup
rambut-rambut halus dan pendek.
No. Karakter Spesies A
-daun Daunnya tunggal, bersilang berhadapan, bentuk solet,
ujung membulat, pangkal runcing, tepi bergigi, licin,
pertulangan menyirip. Daun berwarna hijau dan
berbulu halus jika diraba, tersusun simple secara
opposite dengan ukuran daun tinggi 17 cm hingga 4
cm dan lebar 8 cm hingga 3,5 cm. Sisi daun
denticulate dan berada dalam bentuk obovate, ovale,
atau ovate tergantung usia tanaman.

Mahkota bunga berwarna ungu muda dan tipis.


Berbentuk setengah lingkaran berjumlah 5 helai
dasarnya menyatu membentuk tabung bunga. Putik
berwarna putih keunguan hanya satu buah. Benang
sari berwarna putih dengan 4 buah tangkai sari yang
menempel pada dinding tabung bunga. Serbuk sari
berwarna putih dengan jumlah banyak serta kelopak
bunga yang berwarna hijau. Mahkota bunga yang
sudah layu akan terlepas dari dasar bunga
f. Sporogenesis
5. Klasifikasi
a. Kingdom Tanaman ini berwarna hijau karena pigmen klorofil,
dapat menghasilkan makanan sendiri melalui
fotosintesis. Sehingga dikelompokkan dalam kingdom
Plantae.
b. Divisi Merupakan kelompok tumbuhan Spermatophyta yang
menghasilkan suatu organ yang berupa biji, dan
termasuk tumbuhan berpembuluh (Trakheophyta)
karena memiliki sebuah batang,akar,dan daun sejati
(Kormophyta) dan memiliki sebuah bunga (Antophyta)
c. Kelas  Trachaeophyta adalah kelompok tumbuhan yang
telah memiliki sistem-sistem pembuluh yang jelas dan
khas untuk menyalurkan hara/nutrien
dari tanah oleh akar ke bagian tajuk (shoot) serta
untuk menyalurkan
hasil fotosintesis dan metabolisme dari daun ke
bagian-bagian lain tubuhnya. Pengelompokan ini
bersifat monofiletik.
d. ordo
Lamiales adalah salah satu bangsa tumbuhan
berbunga yang termasuk dalam klad euasterids I,
asteridae, core Eudiokotil.

e. Famili Acanthaceae adalah salah


satu suku anggota tumbuhan berbunga.
No. Karakter Spesies A
Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk
dalam bangsa Lamiales. Kebanyak genus dari
Acanthaceae adalah herba, daunnya tunggal,
berhadapan, dan
tanpa daun penumpu. Bunga terkadang
tunggal/berpasangan, tumbuh dari ketiak daun, dan
ada pula yang tumbuh membentuk bulir dan tandan.
f. Genus Bunga ini termasuk genus dari tanaman
berbunga yang umumnya dikenal dalam bahasa
Inggris sebagai ruellias atau wild petunias. Tetapi
mereka tidak berhubungan dekat
denga petunia (Petunia) walaupun keduanya
termasuk klad yang sama, euasterid. Genus ini
dinamai untuk menghormati Jean
Ruelle,seorang herbalis dan fisikawan kepada Françoi
s I dari Prancis dan penerjemah terhadap beberapa
karya Dioscorides.
g. Spesies Ruellia tuberosa L. Ruellia populer dijadikan
sebagai tanaman hias. Beberapa diantaranya
sebagai tanaman obat, tetapi banyak di antaranya
diketahui beracun. Daunnya dipergunakan sebagai
makanan ulat dari beberapa Lepidoptera (kupu-kupu)

Anda mungkin juga menyukai