Oleh :
YULIA NINGSIH
2005104010110
Secara pragmatis, organ endokrin dapat dibedakan menjadi tiga tipe. Tipe pertama disusun atas
beberapa organ yang membentuk endokrin secara utama seperti hipofise, epifise (pineal), dan tiroid,
paratiroid, glandula adrenal (supra renal). Tipe kedua, tersusun atas organ-organ yang
menggabungkan fungsi endokrin dengan fungsi lainnya tetapi sangat berhubungan, sebagai contoh
pankreas, testes, ovarium, dan plasenta. Tipe ke tiga, tersusun atas organ-organ dengan fungsi utama
yang cukup berbeda, tetapi organ tersebut termasuk komponen endokrin yang tidak menyolok, seperti
ginjal, hati, timus, jantung, dan traktus digastivus.
B. KLASIFIKASI HORMON
D. FUNGSI
Sistem endokrinSISTEM ENDOKRIN
mempunyai beberapa fungsi yaitu :
Membedakan sistem saraf dan sistem reproduktif pada janin yang sedang
berkembang
Menstimulasi urutan perkembangan
Mengkoordinasi sistem reproduktif
Memelihara lingkungan internal optima
E. MACAM-MACAM KELENJAR ENDOKRIN
Berikut adalah beberapa kelenjar endokrin utama
yaitu :
1. Hipotalamus
Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai
suatu kelenjar endokrin. Hipotalamus melepaskan sejumlah
hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya
memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya
menekan pelepasan hormon hipofisa.
2. Hipofise
Hipofise merupakan relay antara mekanisme saraf
dan humoral yang secara bersama mengontrol fungsi
tertentu. Hipofise tergantung di bawah hipotalamus oleh
tangkai pendek dan rapuh (infundibulum), dan menempati
fossa hipofise sellae tursica (cekungan pada tulang
basisphenoid) yang berada pada lantai cavum cranii
(tepatnya fossa cranialis medius). Hipofise dibungkus oleh
duramater kecuali tempat perlekatan infundibulum pada
hypotalamus.
3. Epifise (Glandula Pinea)
Epifise berukuran kecil, agak gelap, tumbuh ke luar dari
bagian dorsal otak di ujung belakang atap ventrikel III sebelum
coliculli rostralis. Pada spesies tertentu epifise dikaitkan dengan
pembentukan kantong ke luar (recces epiphyse) dari pia-
ependima yang mengatapi ventrikel III. Epifise tersembunyi di
antara cerebrum dan cerebellum pada otak utuh. Epifise berfungsi
sebagai jam biologis yang mengatur variasi tahunan (musiman)
dan harian aktivitas gonad.
Menghasilkan Hormon Melatonin (diproduksi tinggi saat
intensitas cahaya rendah) dan Hormon Serotonin (diproduksi
tinggi saat intensitas cahaya tinggi). Pada kuda melatonin
memiliki efek anti- gonadotopin, pada musim dimana siang lebih
panjang maka akan mempengaruhi sistem reproduksi kuda
(long-day breeding). Pada domba melatonin meningkatkan kerja
gonadotropin
4. Glandula Tiroid
Tiroid berasal dari bahasa Yunani yaitu thyreos yang berarti
perisai memanjang, dan eidos yang berarti bentuk. Glandula tiroid
ditemukan pada semu vertebrata. Hormon produksinya berfungsi
sebagai pengatur laju metabolisme. Perkembangan awal glandula
tiroid berupa kantong (diverticulum thyroideus) yang tumbuh ke
ventral dari bagian tengah usus depan, tetapi masih tetap terikat
melalui leher sempit (duktus tiroglosus). Perkembangan selanjutnya,
duktus tersebut menjadi tangkai solid atau bahkan pecah menyisakan
takikan di belakang lidah (foramen cecum).
Tiroid sendiri menjadi massa yang solid dan berlobus dua yaitu
kiri dan kanan pada saat fase perkembangan awal Glandula tiroid
dewasa dibungkus oleh kapsul jaringan ikat yang dilekatkan ke organ
sekitarnya secara longgar. Pada beberapa hewan seperti sapi,
penampakan tiroid utuh tidak teratur, tetapi pada hewan lain seperti
anjing permukaannya sedikit halus. Jaringan tiroid sedikit kenyal dan
padat menyebabkannya dapat dipalpasi dibelakang laring pada hewan
besar. Pada anjing sehat, tiroid tidak terpalpasi.
5. Glandula Paratiroid
Paratiroid berasal dari bahasa Yunani yaitu para
yang berarti di samping, posisi relatif terhadap tiroid.
Biasanya ditemukan 4 glandula paratiroid dengan lokasi
dekat atau di dalam glandula tiroid. Secara embriologi,
glandula paratiroid berkembang dari diverticulum dorsal
kantong branchial ketiga dan keempat. Setiap diverticulum
menebal oleh massa sel yang berasal dari entoderm dan berdiferensiasi
menjadi dua pasang glandula yang
terpisah dari mukosa faring.
Pada anjing, kucing, dan ruminansia kecil,
glandula paratiroid masuk atau terbungkus di dalam
substansi glandula tiroid. Kondisi ini sering lepas dari pengamatan saat
nekropsi rutin. Sekali terlihat, glandula paratiroiddapat dibedakan dari
glandula tiroid dengan
melihat warna yaitu berwarna pucat, kontras dengan
tiroid yang berwarna merah. Pada sapi dan kuda,
paratiroid ditemukan dekat glandula tiroid. Glandula
paratiroid menghasilkan parathormon.Hormon ini
berperan pada metabolisme kalsium.
6. Glandula Adrenal
Glandula adrenal terdapat sepasang. Terletak pada atap cavum
abdomen dekat sambungan thorac-lumbal. Glandula menempati daerah
retroperitonium dan biasanya craniomedial ginjal (lebih di medial pada
kuda). Glandula lebih dekat berhubungan dengan pembuluh darah di
abdomen dimana aorta di kiri, dan vena cava caudal di kanan dibandingkan
dengan ginjal. Glandula adrenal terfiksir baik, padat, dan mudah patah jika
dibengkokkan. Bentuk glandula adrenal memanjang dan sering asimetri.
Secara embriologi, glandula adrenal mempunyai dua asal. Korteks
adrenal berasal dari lapisan mesoderm, dan medulla berasal dari sel
kromofin ektoderm. Korteks berkembang sangat awal pada embrio. Kapsul
glandula adrenal tersusun atas jaringan ikat padat tak teratur. Glandula
adrenal secara umum disupali oleh ramus kecil dari beberapa arteri besar di
sekitarnya (seperti aorta; arteri renalis, lumbalis, phrenicoabdomenalis, dan
mesentrica cranialis). Setelah perfusi glandula, darah balik dikumpulkan
dalam vena centralis dan darinya keluar vena melalui hilus dan bergabung
dengan vena cava atau vena lain yang lebih besar.
7. Jaringan Pulau Pankreas
Fungsi endokrin pankreas terdapat pada pulau-pulau
Langerhans yang tersebar di seluruh organ. Pada Pulau-pulau
Langerhans ini dapat dijumpai tiga macam sel yaitu :
a. Sel alfa, sel ini menghasilkan Glukagon juga dihasilkan
oleh sel-sel alfa ekstrapankreas (di luar pankreas), seperti
pada lambung dan saluran pencernaan.
b. Sel beta, menghasilkan hormon insulin yang berperan
untuk mengubah glukosa darah menjadi glikogen dalam
hati.
c. Sel delta, menghasilkan hormon somatotropin atau Growth
Hormone Releasing Inhibiting Factor seperti dihasilkan
oleh hipotalamus. Fungsinya untuk menghambat produksi
hormon insulin maupun glukagon.
Terletak pada pertemuan saluran empedu dengan usus
halus. Pada sapi, peranan kedua hormon di atas tidak begitu
besar, karena sumber energi pada ruminansia lebih penting
dari asam lemak terbang.
8. Testes
Testes bertanggung jawab atas fungsi reproduksi pada jantan
dewasa. Tugas ini dilakukan oleh dua meknisme berbeda tetapi saling
berkaitan. Pertama, sekresi internal testes beranggung jawab untuk
perkembangan ciri-ciri seksual sekunder (pembeda jantan dewasa
kelamin), menyiapkan dan mempertahankan fisiologi organ genital
accessorius (glandula vesicula seminalis, prostat, dan bulbourethralis).
Jika gonad berkembang menjadi testes, sel-sel epithel germinal
migrasi ke bawah mesenkim dan membentuk massa sel yang
selanjutnya berdiferensiasi menjadi tubuli seminiferi. Jaringan
mesenkim interstitial antara tubuli berdiferensiasi menjadi sel khusus
yang mampu menghasilkan hormon seks jantan
(androgen/testosteron).
Jika gonad berkembang menjadi ovarium, sel germinal
primordial yang berasal dari lapisan epithel germinal yang
membungkus ovari, migrasi ke bawah mesenkim dan disana, melalui
proses pertumbuhan dan maturasi, berkembang menjadi folikel
primer, sekunder, dan terakhir folikel vesikularis yang mengandung
ova.
9. Ovarium
Ovarium yang berada di bawah kontrol hormon
gonadotrofin dari hipofise bertanggung jawab terhadap
siklus birahi pada hewan betina. Pertama, ovarium
betanggung jawab terhadap pertumbuhan dan maturase
ovum. Kedua, ovarium juga berfungsi sebagai glandula
endokrin yang menghasilkan hormon seks betina
(estrogen). Ketiga, estrogen merangsang dan
mempertahankan sifat seksual sekunder. Keempat,
ovarium mampu mengembangkan korpus luteum yang
menghasilkan progesteron. Selanjutnya, korpus luteum
menghasilkan hormon lain yaitu relaksin yang berperan
dalam proses partus.
Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium
yaitu estrogen dan Progesteron.
Folikel Hormone Estrogen : tanda-tanda estrus.
Corpus Luteum Hormon Progesteron: mempertahankan
kebuntingan
10.Medulla
Sel-sel penyusun medula berkelompok atau membentuk pita. Dalam sel- sel ini mengandun butir-
butir halus (granula) yan terwarna oleh pewarna garam- garam krom yang menimbulkan warna coklat.
Hormon ini pertama kali diketemukan oelh Oliver dan Schafer pada tahun 1894. Pada tahun 1901 dan
ektralnya dapat dibuat kristal murni yang ternyata dari hasil penelitian lebih lanjut mengandung dua
hormon yaitu adrenalin atau epinefrin, dan noradrenalin atau norepinepfrin, keduanya mempunyai
fungsi :
a. Mempengaruhi denyut jantung, jadi berpengaruh terhadap tekanan darah.
b. Mempengaruhi limpa, dengan kontraksi darah yang terdapat dalam limpa dipompa ke pembuluh
darah.
c. Meningkatkan kadar glukosa darah, dengan mengubah glikogen menjadi glukosa.
F. SISTEM HORMON PADA HEWAN
2) Coelenterata
Pada Coelenterata selurah sistem syaraf bekerja sebagai sistem neurosekresi.Misalnya pada
ubur-ubur syaraf cincin sirkum oral dengan serabut radialnya mempunyai sel-sel neurosekresi.
Neurohormon belum diketahui strukturnya tapi mempunyai fungsi penting misalnya untuk proses
melepaskan gametFungsinya belum diketahui tapi diduga belum mempunyai peranan dalam proses
regenerasi.
4) Mollusca
Sel neurosekresi terdapat pada gangloin otak molluska. Pada molluska terdapat pula
kelenjar endokrin seperti pada vertebrata. Kelenjar tersebut misalnya kelenjar optik pada
Octopus. Pada sejenis siput jika tentakel dibuang hasilnya pembentukan telur pada ovotestis
dipercepat. Jika ekstrak tentakel disuntikkan merangsang produksi sperma. Ekstrak ganglion
otak merangsang produksi telur. Dari contoh diatas menunjukkan bahwa baik otak maupun
tentakel berisi sel-sel neurosekresi yang menghasilkan hormon (neurohormon).
5) Annelida
Sel-sel neurosekresi pada annelida terdapat pada ganglion supraoesofagus, ganglion
suboesufagus dan ganglion ventral. Neuro hormon pada cacing tanah banyak diselidiki peran.
neurohormon pada annelida ialah dalam fungsi:
• Tumbuh dan regenerasi
• Transformasi somatik berkenaan dengan reproduksi
• Pemotongan ganda dan perkembangan seksual
• Menentukan ciri-ciri kelamin luar (sekunder)
Organ Endokrin Tepi
Organ endokrin tepi adalah semua organ endokrin di luar hipotalamus dan pituitari. Saat
ini telah diketahui bahwa jantung juga menghasilkan hormon yaitu atrial naturetic peptide
(ANP).
Hampir semua aktivas tubuh hewan dipengaruhi oleh hormon. Aktivitas tersebut meliputi
proses pengenceran, peredaran darah (yang melibatkan jantung dan pembuluh darah),
pengeluaran, osmoregulasi, termoregulasi dan reproduksi. Dalam mengatur aktivitas tubuh,
sistem endokrin biasanya bekerjasama dengan sistem saraf.
Keseimbangan kadar kalsium dalam darah manusia dapat dicapai melalui kerja sama antar
hormon paratiroid dan kalsitonin. Keseimbangan kadar kalsium yang normal sangat penting
karena akan memengaruhi kemampuan saraf otak untuk menerima rangsang, pembekuan darah,
permeabilitas membrane sel, serta fungsi normal enzim tertentu. Peningkatan kadar kalsium
darah akibat kerja hormon paratiroid.
Sama seperti kadar kalsium, kadar dalam darah juga dikendalikan oleh hormon, terutama
insulin dan glukagon. Peningkatan kadar gula dalam darah juga disebabkan oleh adanya hormon
epineprin dan glukokortikoid. Hormon lain juga memengaruhi kadar gula dalam darah yaitu
hormon pertumbuhan, hormon pemacu tiroid, dan hormon tiroid.
Kelenjar Pineal
Terdapat pada permukaan atas talamus diantara hemisfer serebrum. Kelenjar ini
mensekresi melatonin. Melatonin dan serotonin telah diidentifikasi pada pineal burung dan
amfibi. Enzim yang responsibel untuk pembentukan hormon ini adalah Hydroxyndol-o-
methyl transferase.