Anda di halaman 1dari 5

Penyakit Utama Pada Tanaman Cabai

12/08/12
Negara kita indonesia adlah Negara Agrarisdimana sebagian besar penghasilan masyarakatnya
adalah sari hasil pertanian. akan tetapi pada kenyataanya masih banyak dari hasil pertanian yang
impor dari luar negeri, entah kenapa dan bagaimana negara kaya akan hasil pertanian ini masih
juga mengimpor hasil pertanian dari luar negeri, Nah inilh PR bagi kita semua, wah jadi ngelntur
nih, oke sesuai dengan judul postingan ini "Penyakit Utama Pada Tanaman Cabai" swmoga
dapat membantu petani kita untuk lebih meningkatkan hasilpertanian kita supaya kita juga bisa
meng export cabe keluar negeri seperti CPO, amin.....
lang aja ya sahabat potret pertanian.

1. phytophthora capsici yang biasa sisebut ( busuk daun dan busuk batang), penyakit ini dapat
menyerang seluruh baian tanaman, mulai dari batng daun hingga buah cabai. Gejala serangan
berupa bercak tidak beraturan san kebasah-basahanm serangan yang berat dapat menyebabkan
tanaman menjadi busuk dan ahirnya tanaman akan mati.
Pengandalian penyakit ini dapat menggunakan jenis bahan aktif berupa Mankozeb, klorotalonil,
metalaksil dipakai salah satu saja.
2. Cercospora capsici, (trotol pada daun, bercak
daun) gejala serangan dapat kita lihat pada daun yang terdapat bercak-bercak kecil berbentuk
bulat, bercak ini dapat meluas hingga mencapai garis tengah daun cabai. Titik utama bercak
berwarna pucat dampai putih denga tepi berwarna lebih tua, pada \serangan tingkat tinggi daun
akan menjadi rontok, selain menyerang daun, penyakit ini juga dapat menyerang batang, tangkai
buah dan jika tiodak cepat dikendalikan maka akan meluas mengenai buah dan selanjutnya buah
akan menjadi rontok.
Cara pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan cara penyemprotan secara merata
keseluruh bagian tanaman denga menggunakan fungisida yang berbahan aktif Sefeconazol
dengan konsentrasi 0,5 ml jika untuk melakukan preventif atau pencegahan, jika untuk
mengendalikan 1 ml/15 liter air dengan jarak penyemprotan 5-8 hari

3. Choanephora curcubitarium (patah pada batang yang kelihatan seperti tersiram air panas),
penyakit ini akan menyerang pada bagian batang yang masih muda atau pada tunas tanaman
(pucuk) kemudian akan merambat kebagian yang lebih tua.
Penyakit ini akan berkembang dengan cepat jiak curah hujan tinggi dan kelembapan tanah
berlebihan, lalu untuk mengendalikan atau mencaegah datangya penyakit ini dapat kita lakukan
saniotasi dan pengaturan pengairan yang baik, lahan dibersihkan dari sisisa tanman yang
terinfeksi penyakit ini, pangkas bagian batang yang tererang kemudian pendan dalam-dalam atau
bila perlu dibakar untuk mengantisipasi jamur jankit kembali. Serta denga cara mengatur jarak
tanam yang sedikit lebar pada musim hujan.
4. Ralstonia solanacerum (layu bakteri), gejala serangan akan tampak pertama kali pada tanaman
berumur lebih dari enam minggu, yaitu daun-daun yang layu dimulai dari ujung atau pucuk
hingga menjalar kebagian bawah, serangan akan meningkat jika kondisi curah hujan tinggi atai
keadaan tanah terlalu lembab, serangan akan terlihat pada buah cabai yang warna buahnya
berubah menjadi kekuningan dan ahirnya membusuk. untuk identivikasi dapat kiota lakukan
dengan cara membelah bagian pangkalbatang, dan kemudian dicelupkan kedalam air putih maka
akan kelihatan cairan putih yang keluar dari potongan batang yang mengalami gejala seperti
diatas.
Pengendalian penyakit ini dapat kita lakukan dengan pergiliran tanaman yang bukan satu famili
serta membuat draenasi yang baik dan pemilihan benih tanaman yang sehat untuk melakukan
pencegahan, karena sampai saat ini belum ada jenis pestisida yang evektif untuk mengendalkan
penyakit ini.
5. Coletrotichum spp ( antraknose dan busuk basah), penyakit ini pada umumnya menyerang buah
cabai, gejala awalnya berupa bercak kecil berwarna kehitaman yang ahirnya meluas menjadi
busuk lunak. Pada bagian tengan bercak terdapat titik –titik hitam. Pada serangan yang tinggi
penyakit ini menyebabkan semua buah akan menguning dan selanjutnya busuk.
Pengendalian tanaman ini dapat menggunakan jenis fungisida yang berbahan aktif tembaga
hidroksida denga selang-seling dengan fungisida yang berbahan aktif deveconazol.

baiklah sahabat potret pertanian semoga informasi ini dapat berguna serta bermanfaat untuk
meningkatkan hasil budidaya cabe sahabat petani yang membudidayakan tanaman ini. salam
potret pertanian.

6. PENYAKIT GEMINIVIRUS (GV)

Penyakit Geminivirus (GV) merupakan salah satu virus yang paling banyak menyerang cabe.
Virus ini ditularkan dari tanaman sakit ke tanaman sehat melalui kutu kebul / kutu putih / white
fly, Bemisia tabaci. Tanaman yang terserang menjadi kuning dan tampak keriting dan
kerdil.Buah menjadi kecil dan tidak normal. Pada musim pancaroba seperti sekarang ini,
populasi kutu kebul berkembang dengan pesat, sehingga serangan geminivirus pun meningkat.
Virus ini TIDAK BISA DIOBATI, hanya bisa dicegah dan pengendalian kutu kebul sebagai
pembawa virus merupakan aspek terpenting dalam mengendalikan serangan geminivirus.
Penggunaan perangkap, menanam tanaman pembatas berdaun tajam seperti jagung dan aplikasi
insektisida berbahan aktiv diafentiuron, tiametoksam dan metidation dapat mengurangi populasi
kutu kebul.

Larva Kutu Kebul

Anda mungkin juga menyukai