Anda di halaman 1dari 52

DASAR DASAR ILMU TANAH

III. AIR TANAH

PENGERTIAN AIR TANAH

FUNGSI AIR TANAH

MACAM AIR TANAH

KADAR AIR TANAH

ENERGI AIR TANAH


1. PENGERTIAN AIR TANAH

Air Tanah  sejumlah air yang terkandung


atau ditahan (retained) dalam satu unit
massa/volume tanah

 Yang berbeda pengaruhnya dari satu tanah ke tanah lain


 Dalam tanah yang sama, berbeda dari satu tempat ke tempat lain

AIR TANAH

KADAR AIR ENERGI AIR


RETENSI AIR TANAH
RETENSI (Penahanan) AIR DI DALAM TANAH
DISEBABKAN OLEH GAYA SBB:

 G.KOHESI: GAYA TARIK MENARIK ANTARA MOL. AIR

 G. ADHESI: GAYA TARIK MENARIK ATR MOL. AIR & TANAH

 G. OSMOTIK: PENGIKATAN AIR OLEH GARAM TERLARUT

 G. GRAVITASI: GAYA YG CENDERUNG MENARIK AIR KE


BAWAH (AKIBAT GAYA TARIK BUMI)
PENAMPILAN FISIK AIR YANG DIRETENSI

Air Higroskopis

Air Kapiler ( Mengisi Pori Mikro


Butir Tanah
Pori Makro berisi udara

Air Adhesi
Butir Tanah
Muka Air Tanah

Tanah Jenuh Air


2. FUNGSI AIR TANAH

BAGI TUMBUHAN:
PENYUSUN TUBUH - RESPIRASI AKAR
TRANSPORTASI HARA KE PERM. AKAR - TRANSPIRASI
DISTRIBUSI HARA DALAM TUBUH - AKTIVITAS
BIOLOGIS
ASSIMILASI CHO (proses fotosintesis) - DIST. HSL
FOTOSINT.
REAKSI KIMIA DALAM TANAH:
PELAPUKAN/PELEPASAN U.HARA DARI MIN. PRIMER
PELARUT HARA
PENCUCI GARAM BERACUN
REDOKS
FUNGSI AIR TANAH …samb.

SIFAT TANAH LAINNYA:


DISTRIBUSI PORI
MENGEMBANG DAN MENGKERUT
SIFAT MEKANIS: e.g.(KONSISTENSI, PLASTISITAS, KEKUATAN,
KOMPAKTIBILITAS, PENETRABILITAS,
KELEKATAN)

PENGELOLAAN LAHAN:
MENENTUKAN WAKTU PENGOLAHAN YANG TEPAT
MEMPERMUDAH PENGOLAHAN
MENGENDALI PERUBAHAN SUHU
MENGHAMBAT GULMA TUMBUH (eg. Sawah)
3. MACAM AIR TANAH
 Air Higroskopis:
 Berupa selaput tipis menglelingi perm aggregat tanah (± 15-20 mol. Air)
 Sebagian besar uap air

 Air adhesi (adsorpsi):


 Lapisan tipis air di sekll partikel (butir) tanah
 Diikat sangat kuat oleh tenaga elektris partikel tanah dan mol. Air
 Mungkin dalam bentuk kristal, sedikit-tidak bergerak
 Tingkat energi rendah, tdk tersedia bagi tanaman
 Dapat hilang dengan pemanasan 105 oC (oven)

 Air Kohesi (kapiler)


 Lapisan air terluar mengelilingi aggregat tanah
 Diikat tidak sekuat air adhesi
 Bentuk cair, mudah diambil tanaman
 Tingkat energi > tingkat energi adhesi
 Bergerak sangat lambat

 Air Gravitasi
 Tidak dipengaruhi oleh daya hisap matrik tanah
 Mudah bergerak di bawah pengaruh gravitasi
 Mengisi pori makro
KA Tanah dipengaruhi oleh:

 Tekstur,
KA tnh pasir < KA tnh Lempung < debu < liat < gambut
 struktur,
 BO
 Macam Kation Terjerap:
 Na > K > Mg > Ca
 Jenis koloid:
 Humus > liat
 Humat > Humin > Fulfat
 Montmorill. > Vermi.> Illite > Chlorite > Kaolinit
4. KADAR AIR TANAH
Bila padatan tanah dipadatkan, maka

Pori Air + Udara


Tanah

Udara
Padatan Mineral + BO
Tanah
Air

Padatan
Tanah Jenuh: semua pori diisi air
Tanah Kering oven: semua pori diisi udara
KOMPOSISI
TANAH

A. Komposisi tanah

Tanah terdiri dari :


• Butiran tanah yang padat (solid)
• Air (water)
• Udara (air)

MENGHITUNG VOLUME TANAH

BILA VOLUME TANAH = VT


 VP = Volume padat
VT = V P + V A + V U  VA = Volume air
 VU = Volume udara

VF = V A + V U  VF = Volume Pori
KOMPOSISI
TANAH

Udara VU
VA
MA Air VF
Massa Volume
Total MT VT
Total
(= VT)
(= MT)
MP Padat VP

Kondisi tanah di alam Tiga fase elemen tanah

Gambar
Sketsa butiran tanah (padat) dan
rongga (pori) dalam tanah
MEKANIKA TANAH KOMPOSISI
TANAH

B. PARAMETER FISIK TANAH

1. Hubungan volume yang umum dipakai


Vv
• Angka pori (void ratio) = e e
Vs

n
Vv
• Porositas (porosity) = n  100%
V
• Derajat kejenuhan Vw
(degree of saturation) = SR   100%
Vv
SR
• Hubungan e dan n

n e
e n
1 n 1 e
MEKANIKA TANAH KOMPOSISI
TANAH

2. Hubungan berat dan volume

Ww
a. Kadar air (water content) = wc wc   100%
Ws
W
b. Berat volume (unit weight)=   
V
 W 
Ws 1  w 
 
W Ws  Ww
   Ws   Ws 1  wc 
V V V V
Ws
Bila : d  d = DRY UNIT WEIGHT
V

Maka :   d 1  wc   d 
1  wc 
MEKANIKA TANAH KOMPOSISI
TANAH

Kombinasi dari tiga fase tanah


MEKANIKA TANAH KOMPOSISI
TANAH

udara
Vv = e

Ww= air Vw= w.Gs


w.Gs.w
W

V=1+e
Ws = padat Vs= 1
Gs.w

Tiga fase tanah yang terpisah dari elemen tanah ,


dimana volume solid/ butiran tanah = 1
MEKANIKA TANAH KOMPOSISI
TANAH

Massa Tanah

Vv = V w = e
Ww = e.w

air

V=1+e
Ws = Gs.w

Vs = 1
padat

Elemen tanah jenuh dengan volume


solid/butiran tanah = 1
PENETAPAN KADAR AIR TANAH

1. Gravimetrik (konvensional)
2. Hambatan listrik: eg.Gypsum Block
3. Neutron Scattering: Neutron Probe

Permukaan Tanah
PERHITUNGAN
KADAR AIR TANAH
 SATUAN:  Contoh: 4 cm
Berat tanah dari lapa-
ngan = 100 g, setelah 4 cm
 KA % Berat = BB-BK x 100
(gg-1) BK diovenkan 48 jam pada
105oC = 80 g 4 cm
 KA % vol. = BB – BK x 100
Volume tanah = 4 x 4 x 4 = 64 cm3
(gcm-3) Volume
atau BV = BK = 80/64 = 1.25 gcm-3
KA % Vol.= % Berat x BV Vol.
KA % berat = 100-80 x 100 = 25%
80
Note: BB = Berat tanah basah
KA % Vol. = 100-80 x 100 = 31,25%
BK = Berat tanah kering tetap (BK oven)
KA = Kadar Air 64
atau
= 25% x 1,25 = 31,25%
KENYATAAN
 Tanah diperlakukan sama tapi punya kandungan air
berbeda

 Dua tanah yang punya kandungan air sama tetapi


respon tanaman berbeda

 Bila dua tanah beda tekstur punya kandungan air yang


sama didekatkan satu sama lain, air akan bergerak dari
satu tanah ke tanah yang lain, umumnya dari tekstur
kasar ke halus

Why ???
5. ENERGI AIR TANAH

Evapotranspirasi

Evaporasi

Infiltrasi

Absorpsi

Perkolasi

• PERGERAKAN AIR TANAH …………PERBEDAAN ENERGI


 Energi Air Tanah: Berhubungan dengan pergerakan air
dalam tanah dan ketersediaannya bagi tanaman.
 Tingkat energi air tanah dinyatakan dengan satuan
daya hisap

 Ψw = Ψp + Ψo + Ψm + Ψg

Ψw = total energi potensial air tanah


Ψp = potensial tekanan
Ψo = potensial osmotik (larutan)
Ψm = potensial matrik
Ψg = potensial gravitasi
HISAPAN ATAU TEGANGAN AIR TANAH:
- Disebabkan oleh pot.matrik (Ψm) dan pot.osmotik (Ψo)

- yaitu tenaga yang bertanggung jawab terhadap


retensi/pengikatan air oleh tanah (= tenaga yang harus
dikeluarkan untuk mengekstrak/memperoleh air tanah)

- Pot. Matrik dan Osmotik dinyatakan dengan (-) (berbanding


terbalik dg energi dan kadar air tanah).

Alat Penetapan Potensial Air Tanah


1. Corong Buchner (KolomAir) 2. Tensiometer
3. Pressure Plate Apparatus 4. Thermocouple Psychrometer

Satuan Energi Air Tanah:


1. Cm kolom air 2. pF (log dari tinggi kolom air)
3. Bar/atm/Pascal 4. J/kg
Kadar Kelembaban Tanah

 Kadar kelembaban tanah menunjukkan


jumlah persentase air dalam tanah.
 Nilai itu dinyatakan sebagai jumlah air
(dalam mm kedalaman air) yang ada
dalam kedalaman satu meter tanah.
Contoh : Bila sejumlah air (dalam mm
kedalaman) adalah 150 mm yang ada
dalam kedalaman 1 meter tanah, kadar
kelembaban adalah 150 mm/m (lihat
Gambar 1)
Gambar 1. Kadar air tanah adalah
150 mm/m
 Kadar air tanah juga dinyatakan dalam persen
volume. Pada contoh di atas 1m3 tanah
(umpama dengan kedalaman 1m, dan
kedalaman dan luas permukaan 1 m2)
mengandung 0,150 m3 air (dengan kedalaman
150 = 0,150 mm dan luas permukaan 1 m2).

.
Catatan : sejumlah air yang disimpan didalam
tanah tidak tetap dengan waktu, tetapi mungkin
bervariasi.
Kejenuhan
 Selama hujan besar atau pemakaian irigasi, ruang pori akan berisi
dengan air. Jika semua pori diisi dengan air maka tanah tanah
dikatakan jenuh. Tidak ada udara yang tinggal dalam tanah
(lihat Gambar 2). Ini mudah menentukannya di lapang jika tanah
dijenuhkan. Jika memegang tanah tanah jenuh akan
(squeezed), beberapa air air akan keluar antara jari.
 Tanaman membutuhkan udara dan air dalam tanah. Pada
keadaan jenuh, tidak ada udara dan tanaman akan terganggu.
Banyak tanaman tidak bisa berdiri pada kondisi tanah jenuh
untuk periode waktu lebih dari 2-5 hari. Tanaman padi
merupakan satu tanaman pengecualian dalam aturan ini. Pada
periode jenuh dari lapisan atas biasanya tidak beralngsung
lama . Setelah hujan atau irigasi berhenti, bagian air yang ada
daqlam ruang pori besar akan bergerak ke bawah. Proses ini
dinamakan drainase atau perkolasi.
 Air dikeringkan dari ruang pori digantikan oleh udara . Pada
tanah berekstur kasar(berpasir), drainse itu akan sempurna
dengtan periode waktu beberapa jam. Pada tanah bertekstur
halus (berliat) drainse dapat merncapai 2-3 hari.
Kapasitas Lapang

 Setelah drainase berhenti, maka ruang


pori tanah yang besar akan diisi dengan
udara dan air sedangkan ruang pori kecil
masih penuh berisi air. Pada tahap ini ,
tanah dikatakan berada pada kapasitas
lapang. Pada kapasitas lapang, kadar air
dan udara dipertimbangkan ideal bagi
pertumbuhan tanaman (lihat Gambar 2).
Gambar 2. Ciri Ciri Kelembaban Tanah
Titik Layu Permanen

 Sedikit demi sedikit, air yang disimpan dalam tanah


diambil oleh akar tanaman.atau berevaporasi dari
lapisan atas ke atmosfir, jika tidak ada air tambahan
diberikan ke tanah, maka air berangsur dikeringkan.
Pengeringan tanah menjadi berlangsung terus, maka
pegangan air sangat kuat dan sangat sulit akar
tanaman mengambilnya. Pada tahap ntertentu,
pengambilan air tidak mencukupi kebutuhan tanaman.
Tanaman kehilangan kesegarannya dan akan layu,
maka daun berobah dari hujai menjadi kuning.
Akhirnya tanaman mati.
 Kadar air pada tahap dimana tanaman mati dinamakan
titik layu permanen. Tanah masih mengandung
beberapa air, tetapi terlalu sedikit untuk perakaran
tanaman mengambilnya dari tanah (Gambar 3).
Kadar Air Tersedia

 Tanah dapat dibandingkan pada suatu reservoar


air untuk tanaman. Bila tanah itu jenuh, maka
reservoar juga penuh. Walaupun, beberapa air
mengering secara cepat kebawah zona perkaran
sebelum tanaman dapat menggunakannya
(Gambar 4).
 Bila air telah mengering keluar, tanah dikatakan
kapasitas lapang. Perakaran tanaman menarik air
dari air yang tinggal dalam reservoar (Gambar 5)
 Bila tanah mencapai titik layu permanen, maka
air yang tinggal tidak lama tersedia bagi tanaman
(lihat Gambar 7).
Gambar 3. Jenuh
Gambar 4. Kapasitas lapang
Gambar 5. Titik Layu Permanen
 Jumlah air sebenarnya tersedia bagi tanaman
adalah jumlah air yang disimpan pada kapasitas
lapang dikurangi air yang tinggal dalam pada
titik layu permanen Ini digambarkan pada
Gambar 6.
Gambar 6. Kelembaban air tersedia atau
kadar air tersedia.
 Kadar air tersedia begantung sangat kepada
tekstur dan struktur tanah. Kisaran nilainya
beravariasi dengan jenis tanah berbeda yang
dilihat pada Tabel berikut:
 Kapasitas lapang, titik layu permanen, dan
kadar air tersedia dinamakan Ciri kelembaban
tanah. Ciri itu konstan untuk tanah tertentu,
tetapi bervariasi besar dari jenis tanah yang satu
ke tanah lain.
 Kadar air tersedia = Kadar air pada kapasitas
lapang – kadar air pada titik layu permanen.
Tanah Air tersedia dalam mm kedalaman
air per m kedalam tanah (mm/m)

Pasir 25 to 100

Debu 100 to 175

Liat 175 to 250


KORELASI ENERGI DAN KADAR AIR TANAH
 Kemampuan Retensi Maks.(=Jenuh Air):
 jlh maks air yang bisa diserap oleh satuan vol. tanah
 Pori makro + mikro terisi air
 Ditahan pada hisapan ~ 0 atm
 Kapasitas Lapang;
 KA tanah setelah air gravitasi hilang
 Batas teratas air tersedia bagi tanaman
 Tegangan perm. Lapisan air ± 1/3 atm (= pF 2.54)
 Koefisien Layu:
 KA tanah saat akar tanaman tdk mampu mengektraksnya lagi
 Kec. Absorbsi air tidak bisa mempertahankan turgor tumbuhan
 Tanaman mulai layu, dan mati
 Tegangan perm. Lapisan air ± 15 atm (= pF 4.2)
 Koefisien Higroskopis:
 KA tanah tdk bisa diekstrak tanaman
 Tegangan perm. Lap air ± 31-10.000 atm (pF 4.5-7)
 HC WP FC
Sat.

Air Higroskopis Air Kapiler Air Bebas

En. (pF): 7,0 4,5 4.2 2,54 2,0 1,0

Pori (u) 8,6 u ≥30u


≤2 u

Air Air
Air Tersedia
Perk. Perkolasi
Pelan cepat

Air tdk berguna Air berguna bagi tan.


Kurva Hubungan Energi – KA Tanah
 Kesimpulan:
 KA tanah
tekstur
halus >
kasar pada
setiap Liat
energi
pF Lempung
 KA total
Liat > Pasir
Lempung > 4,2
Pasir

 KA
tersedia
(pF 2,54 –
pF 4,2) 2,54
Lempung >
Liat > Pasir
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
Kadar Air Tanah (% berat/vol.)
HUBUNGAN AIR TANAH - TANAMAN
 Secara Fisik:  Secara Biologis
 Air Bebas:  Air Berlebihan:
 Mengisi pori makro (> 8.6  Umumnya air bebas
u)  Tdk dapat digunakan
 Tegangan perm < 1/3 atm tanaman
 Mudah bergerak pengaruh  Berpengaruh jelek:
gravitasi  Aerasi kurang
 Cpt hilang & mencuci hara  Pencucian zat hara
 Air Kapiler:  Bakteri amonifikasi
 Mengisi pori mikro & & nitrifikasi
dinding pori makro  Air Tersedia
 Tegangan perm 1/3 – 31  Sebagian besar air kapiler
atm  Antara FC – WP
 Sebagai larutan tanah
 A.T.cepat (dekat FC),
 Bergerak lambat dan
lambat (dekat WP)
tersedia sebagian  50-85% terpakai harus
 Air Higroskopis: ditambah untuk
 Mengisi pori sgt kecil, Pertumbuhan optimum
menyelimuti aggr. tanah  Air Tak Tersedia
 Tegangan perm 31-10.000  Tegangan permukaan >
atm WP
 Sebagian besar non-  Sebagian air kapiler +
cairan semua air higroskopik
 Bergerak dalam bentuk  Bermanfaat sedikit u/
uap & tidak tersedia bacteri dan jamur
PEMAKAIAN AIR KONSUMPTIF
 DEFINISI: JUMLAH AIR YANG DIBUTUHKAN
TANAMAN U/ EVAPOTRANSPIRASI
SELAMA PERTUMBUHAN

 DIPENGARUHI OLEH:
 JENIS TANAMAN:
 MASA TUMBUH
 PEMATANGAN

 ZONA IKLIM
 RADIASI MATAHARI
 SUHU UDARA Faktor yg mempengaruhi iklim
evapotranspirasi
 HUMIDITY
 TEK. UDARA
 KEC. ANGIN
BAHAN RUJUKAN

 Hakim, dkk, 1986. Dasar-dasar Ilmu


Tanah
 Hanks and Aschroft, 1974. Applied of
Soil Physics.
 Hillel, 1982. Introduction to Soil Physics
 McLaren and Cameron, 1996. Soil
Physics

Anda mungkin juga menyukai