Anda di halaman 1dari 7

JURNAL

ANALISIS PUTUSAN HAKIM NO 108/Pid.B/2022/PN Kng


TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN
BIASA
(Studi kasus di Pengadilan Negeri Kuningan)

Disusun oleh:

Adli Muhammad Faishal

NPM: 120010294

FAKULTAS HUKUM

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

2023
ANALISIS PUTUSAN HAKIM NO 108/Pid.B/2022/PN Kng
TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN
BIASA
(Studi kasus di Pengadilan Negeri Kuningan)

Adli Muhammad Faishal1


1
Fakultas Hukum, Program Studi Ilmu Hukum, Universitas Swadaya Gunung Jati
Email : adlifaisal993@gmail.com

Abstrak

Permasalahan yang diangkat dalam kasus ini adalah bagaimana analisa hakim
dalam menjatuhkan sanksi pidana kepada terdakwa apakah telah memenuhi rasa
keadilan baik terhadap keluarga korban maupun kepada pelaku itu sendiri. Faktor-
faktor apa saja yang menjadi pertimbangan majelis hakim Pengadilan Negeri
Kuningan dalam menjatuhkan putusan pidana No 108/Pid.B/2022/PN Kng
terhadap tindak pidana pembunuhan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
yuridis normatif dan pendekatan undang-undang. Hasil penelitian yaitu
pengaturan hukum pidana materil terhadap pelaku tindak pidana pembunuhan
biasa dalam putusan No 108/Pid.B/2022/PN Kng sudah tepat dan pertimbangan
hakim sebelum menjatuhkan putusan No 108/Pid.B/2022/PN Kng sudah sesuai
dengan hukum yang berlaku.

Kata kunci : Putusan Hakim, Tindak Pidana, dan Pembunuhan Biasa


A. PENDAHULUAN di wilayah negara Indonesia kedudukannya
sama di dalam hukum. Siapa pun yang
Hukum adalah kaidah yang hidup
melanggar hukum akan mendapat sanksi
dalam masyarakat yang mempunyai sifat
(Wahyu, dkk., 2021).
mengatur dan memaksa. Hukum hidup
dalam masyarakat yang dapat memaksa Tindak pidana adalah suatu
orang supaya mentaati tata tertib dalam tindakan melanggar hukum yang telah
masyarakat serta memberikan sanksi yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang
tegas (berupa hukuman) terhadap siapa atau beberapa orang yang dapat
saja yang melanggar dan tidak dipertanggung jawabkan atas tindakannya
mentaatinya. dan yang oleh undang-undang telah
dinyatakan sebagai suatu tindakan yang
Berdasarkan ketentuan Undang-
dapat dihukum. Tindak pidana yang
Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 1 ayat (3)
dilakukan oleh manusia pada umumnya
berbunyi "Negara Indonesia adalah negara
beraneka ragam mulai dari pidana dengan
hukum". Artinya, segala sesuatu yang
tingkat hukuman rendah sampai dengan
berkaitan dengan kehidupan
tindak pidana dengan ancaman hukuman
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
yang tinggi bahkan hukuman mati, salah
diatur menurut hukum yang berlaku.
satu tindak pidana dengan ancaman
Bahwa setiap orang yang berada di
hukuman tinggi salah satunya adalah
wilayah Indonesia harus tunduk pada
tindak pidana pembunuhan, sanksi pidana
hukum yang berlaku di Indonesia dan tidak
tindak pidana Pembunuhan diatur didalam
ada seseorang yang dapat kebal terhadap
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
hukum, dan segala perbuatan harus
Buku II Bab XIX (Pasal 338 sampai
didasarkan dan memiliki konsekuensi
dengan Pasal 350) Tindak pidana
sesuai dengan hukum dan perundang-
pembunuhan merupakan suatu kejahatan
undangan di Negara Republik Indonesia,
terhadap nyawa seseorang, terhadap
yang bertujuan mewujudkan kehidupan
pelaku tindak pidana pembunuhan akan
masyarakat, bangsa, dan Negara yang
dikenakan hukuman yang berat, dalam
tertib, sejahtera, dan berkeadilan dalam
pemberian putusan sebagai buah dari
rangka mencapai tujuan Negara
jalannya hukum acara pidana di peradilan,
sebagaimana diamanatkan dalam
maka hakim yang memeriksa perkara
pembukaan Undang – Undang Dasar
tersebutlah yang memiliki peran terhadap
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
berat atau ringannya hukuman yang
Maknanya, setiap warga negara yang ada
dijatuhkan terhadap terdakwa, hal ini Berdasarkan data Pengadilan Negeri
berdasarkan pertimbangan hakim melihat Kuningan Jawa Barat jumlah kasus
dari fakta-fakta yang muncul dalam pembunuhan terjadi pada tahun
persidangan, baik berupa keterangan saksi-
29 November 2010, 21 Oktober 2014, Mei
saksi, maupun bukti yang dihadirkan.
2014, 21 Oktober 2014, 7 Mei 2015, 4 Juni
(Lamintang, 1997).
2015, 7 Mei 2015, 24 Januari 2017 dan 10
Pembunuhan dapat dilatarbelakangi November 2022.
oleh beberapa faktor, seperti kecemburuan
penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
sosial, dendam dan faktor psikologi pelaku
mengenai apa yang menjadi dasar seorang
kejahatan.
hakim dalam memutus perkara-perkara
(Wajdawati, 2014, Op.Cit., hlm. 14..)
tersebut dan melihat apakah hukuman
Pembunuhan suatu kejahatan yang dalam putusan pidana merupakan sebuah
sangat berat dan cukup mendapat perhatian keadilan atau sebaliknya, serta bagaimana
di kalangan masyarakat. Pembunuhan pertimbangan hakim dalam memberikan
sering diberitakan pada surat kabar, putusan terhadap pelaku tindak pidana
majalah, dan surat kabar online. pembunuhan sehingga penulis mengambil
Berdasarkan data badan pusat statistik judul tindak pidana pembunuhan.
jumlah kasus pembunuhan yang terjadi
C. METODE PENELITIAN
pada tahun 2017 sebanyak 1.150 jiwa45,
sepanjang tahun 2018 sampai 2020, Metode Penelitian yang digunakan

terdapat 241 kasus pembunuhan di luar adalah yuridis normatif. Pendekatan-

proseshukum yang diduga melibatkan pendekatan yang digunakan dalam

kepolisian dengan korban jiwa mencapai penelitian ini:

305 orang. Pada tahun 2018 terdapat 151 1. Pendekatan undang-undang digunakan
kasus dengan 182 korban jiwa. Pada tahun untuk mempelajari adakah konsistensi dan
2019, terdapat 21 kasus dengan 77 korban kesesuaian antara suatu undang-undang
jiwa. YLBHI mencatat pada tahun 2020 dengan undang-undang yang lain.
terdapat 44 kasus dengan 46 korban jiwa.6
2. Pendekatan kasus dilakukan analisis
(Direktorat Statistik Ketahanan Sosial,
pada kasus-kasus yang berkaitan dengan
2022)
isu hukum yang dihadapi. Kasus yang di
analisis telah memperoleh putusan
pengadilan berkekuatan hukum tetap.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN yang sah serta menciptakan hukum sendiri
yang berdasarkan keadilan yang tidak
Kesesuaian Antara Putusan
bertentangan dengan Pancasila sebagai
Pengadilan Negeri Kuningan dengan
sumber segala hukum. Selain itu hakim
Nomor Register 108/Pid.B/2022/Pn Kng
dalam menjatuhkan putusan tidak hanya
dengan ketentuan Peraturan Perundang-
berdasarkan pertimbangan yuridis tetapi
undangan didalam bidang tindak Pidana
terdapat juga pertimbangan sosiologisnya
Pembunuhan Berencana Dengan Sengaja
yang mengarah kepada latar belakang
Merampas Nyawa Orang Lain.
terjadinya tindak pidana tersebut.
Didalam amar putusan disebutkan
Dalam menjatuhkan pidana penjara
bahwasanya terdakwa Fadli Nurfadillah
terhadap terdakwa, majelis hakim
bin Eyo Sunaryo terbukti secara sah dan
memiliki banyak pertimbangan. Mulai dari
meyakinkan melakukan tindak pidana
tuntutan umum, terpenuhinya unsur-unsur
pembunuhan dengan sengaja merampas
sesuai dengan pasal yang didakwakan serta
nyawa orang lain sebagaimana diatur dan
tetap memperhatikan undang-undang.
diancam pidana dalam pasal 338 KUHP
Tidak ada alasan pembenar sehingga
dalam surat dakwaan. Maka terdakwa
dinyatakan bersalah serta hal-hal yang
dihukum 14 (empat belas) tahun penjara
memberatkan dan meringankan sehingga
dengan dikurangi selama terdakwa
terdakwa harus di pertangung jawabkan
ditangkap dan berada didalam tahanan.
perbuatanya sesuai dengan putusan yang
Dalam hal ini maka hukuman yang dijatuhi
dijatuhkan oleh hakim.
kepada terdakwa sudah tepat dan sesuai
dengan undang-undang tindak pidana pasal Putusan Pengadilan Negeri
338 KUHP, sebagaimana yang telah Kuningan Nomor108/Pid.B/2022/PN Kng.
didakwakan oleh jaksa penuntut umum. penulis uraikan dengan 2 bagian.
Dan membebankan kepada terdakwa
1. Pertimbangan Yuridis adalah Putusan
membayar biaya perkara sebesar Rp.
sesuai dengan Undang-undang Fakta-fakta
(5.000.00) lima ribu rupiah.
serta bukti di persidangan. Dan dalam
Pertimbangan hakim dalam kasus pembunuhan ini Pengadilan Negeri
menjatuhkan putusan harus mencerminkan Kuningan menggunakan pertimbangan
rasa keadilan. Hakim dituntut untuk yuridis
mempunyai keyakinan dengan mengaitkan
2. Pertimbangan non yuridis adalah
keyakinan tersebut dengan alat-alat bukti
Pertimbangan hakim pada suatu keadaan
tidak diatur didalam peraturan Prundang- melihat juga pledoi yang diajukan oleh
undangan seperti dari factor psikologi kuasa hukum terdakwa yang dimana
terdakwa pada saat melakukan tindak pledoi tersebut juga sudah dipelajari oleh
pidana dan setelah melakuan tindak pidana hakim, dan menurut penulis Hakim
maupun berkaitan dengan struktur sosial di menjatuhkan hukuman beradasarkan fakta-
masyarakatnya. fakta dan bukti di persidangan. Dimana
sipelaku berniat menghilangkan jejak agar
Keputusan yang dijatuhkan oleh
terlepas dari semua tanggung jawab yang
Hakim Pengadilan Negeri Kuningan
diterimanya atas apa yang sudah
menurut anlisis saya sudah sangat tepat
dilakukan.
karena dilihat dari faktor-faktor yang
terungkap didalam persidangan serta
melihat dari hal-hal yang memberatkan
dan meringankan terhadap terdakwa.

E. SIMPULAN

Penerapan hukum pidana materil


dalam putusan No 108/Pid.B/2022/Pn
Kng. Sudah tepat di dalam putusan jelas
unsur-unsur yang lengkap seperti tertera
didalam KUHP pasal 338 dalam
melakukan tindak pidana. Menurut penulis
putusan yang di jatuhkan majelis hakim
sudah jelas dan sah-sah saja karena sebab
akibat dalam tindakan yang dilakukan oleh
pelaku sudah jelas dan unsur-unsur tindak
pidana sudah terpenuhi yang mana pelaku
mencekik serta membekam mulut dan
hidung korban menggunakan baju bergaris
warna hitam putih sehingga korban
meninggal dunia masuk dakwaan pasal
338 KUHP dengan bentuk dakwaan
primair. Putusan yang dijatuhkan hakim
menurut penulis dalam hal ini hakim
DAFTAR PUSTAKA

Wahyunita, Ais, and Melisa Safitri.


(2021). Pertanggungjawaban
Pidana Terhadap Pelaku Tindak
Pidana Penipuan Dalam Jual Beli
Tambak Udang. Indonesian Journal
of Law and Islamic Law Vol.3,
No.1, hlm.177

P.A.F. Lamintang, 1997, Dasar-Dasar


Hukum Pidana Indonesia, Citra
Aditya Bakti, Bandung, hlm. 34.

Direktorat Statistik Ketahanan Sosial.


2022. Statistik Kriminal 2022. Badan
Pusat Statistik. Jakarta.

Bambang Hartono. (2013). Penerapan


Sanksi Pidana Terhadap Tindak
Pidana Carding. Jurnal Ilmu Hukum
Pranata Hukum, Vol. 8, No. 2. hlm.
172.

Wajdawati, 2014, Op.Cit., hlm. 14.

Anda mungkin juga menyukai