Anda di halaman 1dari 6

No. Dok.

: UNIS-FHIH-PS-OPS-
Formulir _______

Revisi :
Outline Penulisan Skripsi
Tanggal :
Program Studi Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Halaman : 1 dari 1

A. Identitas Mahasiswa

Nama : AKHMAD KHALID

NIM : 2002010098

No. Hp Aktif : 085710160427

B. Judul
ANALISIS YURIDIS PUTUSAN HAKIM TERHADAP TINDAK PIDANA TANPA
HAK MENGUASAI DAN MEMBAWA SENJATA PENIKAM ATAU SENJATA
PENUSUK (STUDI KASUS NOMOR214/Pid.Sus/2022/PN Kwg )

C. Latar belakang
Undang-undang Dasar Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah Negara hukum. Oleh karena itu semua warga negara wajib menjunjung
tinggi keberadaan hukum, dan memiliki kedudukan yang sama di hadapan hukum. Hukum
ditempatkan pada posisi yang paling tinggi, dimana semua warga harus berperilaku hingga
batas-batas yang diijinkan menurut hukum. Dengan demikian setiap warga Negara yang
melakukan tindak pidana harus berhadapan dengan hokum. Namun jika dicermati dalam
kehidupan bermasyarakat yang terjadi justru sebaliknya, karena tindak pidana semakin

Page 1 of 6
mudah ditermukan. Maraknya tindak pidana terutama disebabkan keinginan-keinginan
manusia yang tidak terbatas dan tidak dapat mengendalikan diri untuk menjalani kehidupan
sesuai dengan norma-norma yang wajar, sehingga terdapat dorongan yang kuat untuk
memenuhi keinginan dengan menghalalkan berbagai cara, termasuk dengan melakukan
tindak pidana.1

Hukum pidana merupakan salah satu bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku di
masyarakat atau dalam suatu negara yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan untuk
menentukan perbuatan-perbuatan mana yang dilarang yang disertai ancaman berupa
nestapa atau penderitaan bagi barangsiapa yang melanggar larangan tersebut. 2 Aturan-
aturan tesebut mengatur tentang pelanggaran dan kejahatan terhadap kepentingan umum.
Pelanggaran dan kejahatan tersebut disertai dengan ancaman berupa pidana atau
penderitaan bagi mereka yang melanggar aturan tersebut.

Kejahatan yang berkembang di masyarakat terdiri dari berbagai macam bentuk dan jenis.
Di Indonesia kejahatan secara umum diatur dalam buku kedua Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP), Salah satu kejahatan yang menghawatirkan masyarakat dan
kejahatan yang makin banyak terjadi di Indonesia adalah kejahatan dengan menggunakan
senjata tajam. Kejahatan dengan menggunakan senjata tajam ada berbagai macam,
misalnya tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penculikan, pengancaman,
pembunuhan, penganiayaan, perampokan, dan lainnya. Semua jenis tindak pidana ini diatur
dalam KUHP di Indonesia. Kejahatan yang terjadi di masyarakat merupakan sebuah
pelanggaran terhadap hukum positif yaitu hukum pidana. Kejahatan dan pelanggaran yang
diatur dalam KUHP bisa dilihat sebagai hukum pidana objektif yaitu suatu tindak pidana
yang digolongkan menurut ketentuan-ketentuan hukum itu sendiri dan hukum pidana
subjektif yaitu ketentuan-ketentuan di dalam hukum mengenai hak penguasa menerapkan
hukum. Kejahatan tindak pidana itu menimbulkan rasa tidak aman bagi diri masing-masing
masyarakat. Kejahatan ini berupa perbuatan manusia.3

Dalam hal peningkatan kejahatan dengan menggunakan senjata tajam, maka pemerintah

1
P.A.F. Lamintang, 2011, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Citra Aditya Bakti,
Bandung, hal. 69.
2
Moeljatno, 2008, Asas-Asas Hukum Pidana, Jakarta, PT. Rineka Cipta. Hal 23
3
Sudarto.1986. Kapita Selekta Hukum Pidana, Alumni. Bandung, hlm 107

Page 2 of 6
telah mengeluarkan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 sebagai usaha
preventif untuk mencegah atau mengurangi penggunaan senjata tajam dalam suatu
kejahatan. Undang-Undang Darurat Nomor12 Tahun 1951 ini selain mengatur senjata api
dan bahan peledak juga didalamnya mengatur masalah senjata tajam. Berdasarkan uraian di
atas, penulis tertarik untuk melakukan pengkajian secara mendalam terhadap permasalahan
yang berkaitan dengan berbagai macam tindak pidana yang sering dilakukan oleh
masyarakat. Maka dengan ini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hukum dalam
bentuk skripsi dengan judul “Analisis Yuridis Putusan Hakim terhadap Tindak Pidana
Tanpa Hak Menguasai dan Membawa Senjata Penikam atau Senjata Penusuk (Studi
Kasus Nomor 214/Pid.Sus/2022/PN Kwg)

Latar belakang maksimal ditulis 200 kata

D. Rumusan masalah
1 a.Apa dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap pelaku
tindak pidana Tanpa Hak Menguasai dan membawa senjata penikam atau senjata
penusuk dalam Putusan nomor: 214/Pid.Sus/2022/PN Kwg?

2 b.Bagaimana penerapan hukum pidana materil oleh Hakim dalam Putusan


Pengadilan Negeri Karawang Nomor 214/Pid.Sus/2022/PN Kwg?

E. Tujuan dan kegunaan

Page 3 of 6
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari dibuat dan dilaksanakannya penelitian
hukum ini antara lain:
a. Untuk mengetahui dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan putusan
terhadap pelaku Tindak Pidana Tanpa Hak Menguasai dan Membawa Senjata
Penikam atau Senjata Penusuk dengan menggunakan senjata tajam dalam
putusan nomor: 214/Pid.Sus/2022/PN Kwg.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan hukum pidana materil oleh
Hakim dalam Putusan Pengadilan Negeri Karawang Nomor
214/Pid.Sus/2022/PN Kwg.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:
a. Manfaat Teoritis
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi ilmu pengetahuan, khususnya ilmu hukum yang terkait dengan
hukum pidana.
b. Manfaat Peraktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menjadi bahan
rujukan sekaligus bahan masukan bagi pihak penegak hukum untuk
menyelesaikan perkara Tindak Pidana Tanpa Hak Menguasai dan Membawa
Senjata Penikam atau Senjata Penusuk tanpa izin pihak yang berwenang.

F. Metode penelitian

Jenis Penelitian Penelitian yuridis normatif (metode penelitian hukum


normatif). Metode penelitian yuridis normatif adalah penelitian
hukum kepustakaan yang dilakukan dengan cara meneliti
bahan-bahan pustaka atau data sekunder belaka

Page 4 of 6
Data Penelitian Sekunder:
 Buku-buku ilmiah yang terkait
 Hasil penelitian

Primer :
 Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
 Undang- Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang
Senjata Tajam;
 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
 Putusan Pengadilan Negeri Karawang Nomor
214/Pid.Sus/2022/PN Kwg.

Teknik Pengumpulan Data :Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah
metode library research, yaitu studi kepustakaan.

G. Landasan teori
1. Teori Pemidanaan didalam hokum Indonesia merupkan suatu cara atau proses untuk
menjatuhkan sangsi atau hukuman untuk seseorang yang telah melakukan tindak pidana
ataupun pelanggaran. Pemidanaan adalah kata lain dari sebuah penghukuman. Menurut
Prof Sudarto, bahwa penghukuman berasal dari kata dasar “ hukum”, sehingga dapat
diartikan sebagai “menetapkan hukum” atau “ memutuskan tentang hukumanya” 4
2. Teori Pertimbangan hakim merupakan hal- hal yang dipertimbangkan oleh hakim baik itu
mengenai fakta hukum ataupun aturan hukum untuk suatu perkara yang sedang diperiksa
dan diadili oleh hakim.
3. Pembunuhan adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang dan beberapa orang
yang mengakibatkan seseorang dan beberapa orang meninggal dunia. 5 Tindak pidana
pembunuhan, di dalam kitab Undang-undang Hukum Pidana termasuk ke dalam kejahatan
terhadap nyawa. Kejahatan terhadap nyawa (misdrijven tegen het leven) adalah berupa
penyerangan terhadap nyawa orang lain.6

4
Muladi dan Barda Nawawi A. 1984. Teori – Teori dan Kebijakan Pidana. Alumni. Bandung. Hal.01
5
Zainudin ALi, 2007, Hukum Pidana Islam, Jakarta, Sinar Grafika. Hal 20
6
Adami Chazawi, 2013, Kejahatan Terhadap Tubuh dan Nyawa, Jakarta, Rajawali Pers. Hal 181

Page 5 of 6
Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai