Diusulkan oleh:
E1A020266
FAKULTAS HUKUM
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan dibawah ini telah menyelesaikan skripsi dengan judul:
NIM E1A020266
Disetujui oleh
Pembimbing 1 Pembimbing 2
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Indonesia adalah negara hukum dan demokrasi yang
mengagungkan HAM demi harkat dan martabat manusia. Maka dari itu,
Indonesia tumbuh secara demokratis dengan hukum yang hidup dan
berjalan dengan masyarakatnya, hukum yang harus membuat kehidupan
masyarakat yang tentram dan teratur. Maka, hukum tersebut juga butuh
ditegakkan, demi membela dan melindungi hak-hak setiap warga Negara.
Tanpa hukum negara demokratis tidak mungkin dapat terwujud.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan bahan masukan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan di bidang Hukum Acara Pidana
Khususnya mengenai perintangan penyidikan (obstruction of justice)
dalam penanganan perkara tindak pidana pembunuhan. Selain itu,
diharapkan dapat memberikan gambaran secara
komprehensif mengenai pengaturan perintangan penyelidikan dan
penyidikan dalam penanganan perkara tindak pidana pembunuhan.
V. KERANGKA TEORI
Di dalam hukum acara pidana yang berlaku di Indonesia adanya
sistem pembuktian yang menganggap bahwa pembuktian merupakan
bagian yang sangat esensial untuk menentukan nasib seseorang terdakwa.
Dalam Kitab Undang – Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) diatur
tentang kesalahan terdakwa harus berdasarkan pada kesalahannya yang
terbukti dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah. Hakim
memiliki keyakinan bahwa tindak pidana benar-benar terjadi dan
terdakwalah yang melakukannya.
METODE PENELITIAN
A. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode pendekatan kualitatif,, yaitu menjawab dan memecahkan serta
pendalaman secara menyeluruh dan utuh dari objek yang diteliti guna
menghasilkan kesimpulan yang bersifat deskriptif sesuai dengan
kondisi tertentu.
B. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif analitis, yaitu penelitian yang menggambarkan peraturan
perundang-undangang yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori
hukum positif yang menyangkut permasalahan yang sedang diteliti.
Dalam spesifikasi penelitian yang menggunakan penelitian deskriptif
analitis ini berusaha menguraikan hasil penelitian sesuai permasalahan
yang diangkat sehingga diharapkan mendapatkan gambaran yang jelas,
rinci, dan sistematis.
C. Sumber Data
1.) Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil
penelitian di lapangan, yaitu dilakukan dengan cara mewawancarai
langsung petugas kepolisian terkait dan petugas pengadilan terkait,
hal tersebut untuk memperoleh informasi guna melengkapi data.
2.) Sumber Data Sekunder
Data Sekunder terdiri dari 3 (tiga) bahan hukum yaitu
bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum
tersier, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Bahan Hukum Primer
Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang
bersifat autoritif artinya memiliki suatu otoritas, mutlak dan
mengikat berupa peraturan perundang-undangan antara
lain:
- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
- Pasal 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana;
- Pasal 5 ayat (1) UU No. 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman.
E. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Pertimbangan penulis memilih lokasi penelitian tersebut berhubungan
dengan tersedianya data yang relevan dengan masalah yang diteliti
karena data penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam suatu
penelitian.
F. Analisa Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif,
dimana pembahasan serta hasil penelitian diuraikan dengan kata-kata
berdasarkan data yang diperoleh.. data tersebut dianalisis dengan
menguraikan tentang bagaimana memanfaatkan data yang terkumpul
untuk dipergunakan dalam memecahkan permasalahan penelitian.
JURNAL ILMIAH
Johan Dwi Junianto, 2019 “Obstruction of Justice dalam Pasal 21
Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi”
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
- Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
- Kitab Undang-Undang Hukum Pidana;
- Pasal 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum
Acara Pidana;
- Pasal 5 ayat (1) UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman.
PUTUSAN PENGADILAN
Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor:
796/Pid.B/2022/PN Jkt.Sel.
BUKU
Dr. Jonaedi Efendi, S.H.I., M.H., Prof. Dr. Johnny Ibrahim, S.H., S.E.,
M.M., M.Hum. (2020). Metode penelitian hukum normatif dan
empiris. Jakarta: Kencana.