Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS HUKUM MENGENAI SANKSI TERHADAP

PELAKU TINDAK PIDANA KORUPSI

OLEH:

ANDI AISYAH BAU JAYA

NIM: 2190930982278
III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum

deskriptif yaitu penelitian yang mengacu pada norma-norma hukum

yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan, pustaka,

norma-norma hukum yang ada dalam masyarakat serta data-data

yang diperoleh kemudian dianalisa untuk menjawab permasalahan

di dalam penelitian ini.

2. Lokasi Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan

berkaitan dengan pembahasan penulisan skripsi ini, maka penulis

melakukan penelitian dengan memilih lokasi penelitian di

Kabupaten Wajo yaitu difokuskan di Polres Wajo.

B. Pendekatan Penelitian

Metode pendekatan berisi pendekatan Yuridis Sosiologis

dengan cara pengumpulan data yang digunakan di dalam penelitian ini

yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan (library research), yaitu

dengan melakukan penelitian terhadap berbagai literatur seperti buku-

buku, undang-undang, pendapat sarjana, bahan perkuliahan, serta

bahan-bahan yang diperoleh lewat internet, yang bertujuan untuk

mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori, atau pengertian-pengertian

yang berhubungan dengan masalah hukum mengenai sanksi pidana


terhadap pelaku tindak pidana korupsi untuk mencapai tujuan

pemidanaan berbasis nilai keadilan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi dalam penelitian ini adalah keselurahan pihak-pihak yang

terkait dengan pembahasan dalam penulisan skiripsi ini. Peneliti

mengelompokan sampel penelitian untuk dijadikan responden yaitu

7 orang dari anggota kepolisian Polres Wajo.

2. Sampel yang penulis lakukan adalah sampel penuh.

D. Sumber Data

Sumber data penelitian berisi data primer data yang diperoleh

dari praktek hukum/hukum empiris dan data sekunder yang diperoleh

dari studi pustaka dan studi dukumenter, guna mendapatkan bahan

hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tesier sesuai

dkajian penelitian disertasi promovendus:

1. Bahan Hukum Primer

Bahan hukum yang terdiri dari Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Kitab Undang-Undang

Hukum Pidana dan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo

Undang– Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi, Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002,


tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang

selanjutnya disebut KPK, Komisi Pemberantas Korupsi).

2. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum yang terdiri dari bahan yang memberikan

penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti hasil-hasil

seminar atau yang terdiri dari buku, tulisan ilmiah, internet dan studi

pustaka , bahkan dokumen pribadi atau pendapat dari kalangan

pakar hukum sepanjang sesuai dengan objek penelitian ini.

3. Bahan Hukum Tesier

Bahan hukum yang mendukung bahan hukum primer dan

bahan hukum sekunder dengan memberikan pemahaman dan

pengertian atas bahan hukum lainya.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan di dalam

penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui penelitian

kepustakaan (library research), yaitu dengan melakukan penelitian

terhadap berbagai literatur seperti buku-buku, undang-undang,

pendapat sarjana, bahan perkuliahan, serta bahan- bahan yang

diperoleh lewat internet, yang bertujuan untuk mencari konsepsi-

konsepsi, teori-teori, atau pengertian-pengertian yang berhubungan

dengan masalah hukum mengenai rekontruksi sanksi pidana


terhadap pelaku tindak pidana korupsi untuk mencapai tujuan

pemidanaan berbasis nilai keadilan dan wawancara untuk

mendapatkan data primer.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dipakai saat sesudah memasuki

dahap pengumpulan data dilapangan adalah wawancara, dokumen

dan opservasi.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis data secara

deskritiptif yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif untuk

menjawab permasalahan ini, yaitu dengan apa yang diperoleh dari

penelitian untuk di paparkan yang kemudian dipelajari secara untuh

dan menyeluruh untuk memperoleh jawaban permasalahan sehingga

menjadi bentuk bahan yang dapat digunakan dalam penelitian ini.

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan seperti yang

disarankan oleh data. Kegiatan analisis data dimulai dengan

dilakukannya pemeriksaan terhadap data yang telah terkumpul dari

hasil studi kasus, studi kepustakaan, studi dokumen, dan hasil kajian

terhadap peraturan perundang-undangan yang ada baik berupa data

primer, sekunder. Sehingga dapat menguraikan dan


menggambarkan permasalahan dan diharapkan dapat memberikan

solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.

Analisa data terhadap data primer dan sekunder yang

diperoleh dari inventarisasi hukum positif yang empiris dan bahan

kepustakaan dianalisa secara deskriptip kualitatif. Analisis ini diilhami

dengan munculnya aliran pemikiran kritis yang mengarahkan pada

upaya menggali dan mempelajari proses-proses manusia dalam

membangun dunianya di mana dia hidup. Sehubungan dengan itu,

tugas kriminologi krisis adalah menganalisa proses-proses

bagaimana cap jahat tersebut diterapkan terhadap tindakan dan

orang-orang tertentu.

Analisis terhadap data primer dilakukan dengan

menggunakan model analisis tema (Theme Analisys). Analisis ini

merupakan upaya untuk mencari “benang merah”yang

mengintegrasikan lintas domain yang ada.

Bahwa dalam penulisan karya ilmiah ini, analisis data yang

digunakan adalah dengan cara pendekatan kualitatif dan kuantitatif

yang menjelaskan segala sesuatu mengenai bagaimana kebijakan

memberikan sanksi bagi pelaku tindak pidana korupsi di Indonesia.

Kemudian dianalisis dan disusun untuk dapat memberikan gambaran

dan jawaban mengenai pelaksanaan penerapan hukum tersebut.

Dengan metode yang akan digunakan ini diharapkan akan

diperoleh kesesuaian antara penerapan kebijakan memberikan


sanksi bagi pelaku tindak pidana korupsi berbasis nilai keadilan.

Selanjutnya dapat dijelaskan hal-hal apa yang mempengaruhinya

sehingga sanksi bagi pelaku tindak pidana korupsi di Indonesia lebih

jelas dalam memberikan hukumanya secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai