Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian hukum normatif, karena ingin

mengkaji tentang perjanjian jual-beli online (e-commerce) dalam

perspektif perlindungan hukum. Menurut Soerjono Soekanto, penelitian

hukum normatif adalah penelitian yang dilakukan dengan cara meneliti

bahan pustaka atau data sekunder belaka.27

Jenis penelitian menggunakan Penelitian Hukum Normatif yaitu

suatu proses untuk menemukan suatu aturan hukum, prinsip-prinsip

hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu hukum yang

dihadapi.28

3.2. Jenis Pendekatan

Di dalam melakukan penelitian, Peter Mahmud Marzuki

mengemukakan beberapa pendekatan yang dapat dipergunakan, yaitu: 1).

Pendekatan kasus (case approach); 2). Pendekatan perundang-undangan

(statute approach); 3). Pendekatan historis (historical approach); 4)

Pendekatan perbandingan (Comparative approach); 5) Pendekatan

konseptual (conceptual approach).29 Dalam penulisan ini Peneliti

menggunakan pendekatan perundang-undangan (the statute approach) dan

pendekatan konseptual (conceptual approach). Pendekatan perundang-

27
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 1985, Penelitian Hukum Normatif, Rajawali Pers, Jakarta,
hal 18.
28
Peter Mahmud Marzuki, 2011. Penelitian Hukum. Kencana Prenada Media Grup, Jakarta, hal
35.
29
Ibid., hal 35.
33
34

undangan merupakan penelitian terhadap produk-produk hukum.30

Pendekatan ini dilakukan untuk menelaah undang-undang atau regulasi

yang berkaitan dengan penelitian peneliti.

Sementara pendekatan konseptual merupakan penelitian terhadap

konsep-konsep hokum, seperti sumber hokum, fungsi hokum, lembaga

hokum, dan sebagainya. Pendekatan ini beranjak dari pandangan-

pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hokum.

Pendekatan ini menjadi penting sebab pemahaman terhadap pandangan/

doktrin yang berkembang dalam ilmu hokum dapat menjadi pijakan untuk

membangun argumentasi hokum ketika menyelesaikan isu hokum yang

dihadapi. Pandangan / doktrin akan memperjelas ide-ide dengan

memberikan pengertian-pengertian hokum, konsep hokum, maupun asas-

asas yang relevan dengan permasalahan.

3.3. Sumber Bahan Hukum

Bahan hukum yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Bahan hukum primer adalah

bahan hukum yang bersifat otoritas. Dimana dalam hal ini, bahan hukum

primer adalah terdiri dari peraturan perundang-undangan, catatan-catatan

resmi, atau risalah dalam pembuatan peraturan perundang-undangan.31

Berikutnya, peneliti juga menggunakan bahan hukum sekunder.

Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan

mengenai bahan hukum primer, yaitu:


30
Bahder Johan Nasution, 2008, Metode Penelitian Ilmu Hukum. Mandar Maju, Bandung, hal 92.

31
Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum. UI Press, Jakarta, hlm. 54
35

1) Buku-buku yang berkaitan dengan penelitian Peneliti

2) Hasil penelitian dan karya tulis ilmiah yang berkaitan

dengan penelitian Peneliti.

Adapun bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang memberikan

petunjuk atau penjelasan terhadap bahan hukum pfrimer dan sekunder,

yaitu:

1) Kamus hukum

2) Kamus Besar Bahasa Indonesia.

3.4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Teknik pengumpulan bahan hukum yang dipergunakan dalam

penelitian ini adalah melalui studi kepustakaan. Bahan hukum yang

diperoleh melalui penelitian kepustakaan pertama-tama dilakukan

pemahaman dan mengkaji isinya secara mendalam untuk selanjutnya

dibuat catatan sesuai permasalahan yang dikaji baik langsung maupun

tidak langsung.32

Bahan hukum yang relevan dikumpulkan menggunakan teknik

sistim kartu (card system), yaitu menelaah peraturan-peraturan yang

relevan, buku-buku atau bahan-bahan bacaan atau, karya ilmiah para

sarjana dan hasilnya dicatat dengan sistem kartu. Kartu yang disusun

berdasarkan topik, bukan berdasarkan nama pengarang, hal ini dilakukan

agar lebih memudahkan dalam penguraian, menganalisa, dan membuat

kesimpulan dari konsep yang ada. Studi kepustakaan bertujuan untuk


32
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. RajaGrafindo
Persada, Jakarta, hlm. 58
36

mencapai konsepsi-konsepsi, teori-teori, pendapat-pendapat ataupun

penemuan-penemuan yang berhubungan erat dengan pokok permasalahan.

3.5. Teknik Analisis Bahan Hukum

Penelitian ini menggunakan teknik analisis bahan hukum dengan

logika deduktif. menurut Peter Mahmud Marzuki yang mengutip

pendapatnya Philiphus M. Hadjon menjelaskan metode deduksi

sebagaimana silogisme yang diajarkan oleh Aristoteles, penggunaan

metode deduksi berpangkal dari pegajuan premis major (pernyataan

bersifat umum) kemudian diajukan premis minor (bersifat khusus), dari

kedua premis itu kemudian ditarik suatu kesimpulan. Jadi yang dimaksud

dengan pengolahan bahan hukum dengan cara deduktif adalah

menjelaskan sesuatu dari hal-hal yang sifatnya umum, selanjutnya menarik

kesimpulan dari hal itu yang sifatnya lebih khusus.

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dengan melakukan

inventarisasi sekaligus mengkaji dari penelitian studi kepustakaan, aturan

perundangundangan beserta dokumen-dokumen yang dapat membantu

menafsirkan norma tersebut dalam mengumpulkan data, kemudian data itu

diolah dan dianalisis untuk menjawab permasalahan yang diteliti. Tahap

terakhir adalah menarik kesimpulan dari data yang telah diolah.

Anda mungkin juga menyukai