Anda di halaman 1dari 5

114

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Secara filososfis metodologi penelitian adalah bagian dari ilmu pengetahuan


yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari sebuah kebenaran.
Metodologi juga dapat diartikan sebagai model yang mengandung prinsip-prinsip
dan kerangka yang memberikan petunjuk bagaimana suatu penelitian dilakukan
dalam konteks paradigma1 tertentu. Dalam kata lain dapat dijelaskan bahwa
metodologi adalah penerjemahan prinsip-prinsip dalam paradigma tertentu ke
bahasa penelitian dan menunjukan bagaimana dunia dapat dijelaskan, dipelajari dan
didekati.2 Menurut Beni Ahmad Saebani3 “metodologi adalah cara kerja pikiran
dalam memahami suatu objek, yang di dalamnya terkandung cara teknis mengisi
atau melakukan hasil dari penelitian itu. Metode penelitian juga dapat bermakna
prosedur (tahapan kerja) baku yang dipandang paling efektif untuk mencegah suatu
masalah pada bidang tertentu.”
Secara ringkas metodologi penelitian adalah sebuah upaya sistematis dalam
rangka pemecahan masalah yang dilakukan peneliti agar dapat menjawab
permasalahan-permasalahan atau fenomena yang terjadi. Ia adalah sebuah cara
untuk mengetahui hasil dari sebuah permasalahan yang spesifik atau masalah
penelitian.

A. Jenis Penelitian
Penelitian hukum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian hukum
normatif atau disebut juga penelitian hukum doctrinal yang bersifat kualitatif, tidak
berbentuk angka tapi menggunakan data sekunder. Yang kedua yaitu penelitian
hukum sosiologis atau non-doctrinal. Penelitian ini bersifat kuantitatif, berbentuk
angka dan berdasarkan data primer.

1
Paradigma adalah seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang di terapkan dalam
memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya, dalam disiplin intelektual
2
Asfi Manzilati, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode Dan Aplikasi, 1st
edn (Malang: UB Press, 2017), 17.
3
Beni Ahmad Saebani, Pedoman Aplikatif Metode Penelitian Dalam Penyusunan Karya
Ilmiah, Skripsi, Tesis, Dan Disertasi, 1st edn (Bandung: Pustaka Setia, 2017), 88.
115

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber, seperti data
dari penegak hukum, polisi, narapidana, jaksa dan hakim. Sedangkan data sekunder
adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, berupa publikasi dan
laporan.4
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif.
Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen),
yaitu peneliti sebagai instrument kunci. Objek penelitian ini adalah objek yang
alamiah atau natural setting sehingga metode kualitatif sering jga disebut metode
naturalistic. Pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis data bersifat
induktif dan hasil penelitiannya lebih bersifat makna dari pada generalisasi. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat pasti, yaitu data yang
sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan sekedar data yang terlihat, terucap,
melainkan data yang memiliki makna di balik yang terlihat dan terucap itu. 5
Pada dasarnya penelitian dengan metode kualitatif ini digunakan utuk
menunjukan suatu fenomena, peristiwa, aktifitas soaial, sikap, kepercayaan,
persepsi dan pemikiran orang, baik secara individu maupun kelompok.6

B. Pendekatan
Berdasakan fokus penelitiannya, penelitian hukum dibagi lagi menjadi
beberapa jenis. Menuru Prof. Abdul Kadir Muhammad: 7 penelitian hukum terbagi
menjadi tiga. Yaitu penelitian hukum Normatif (yuridis normatif), penelitian
hukum normatif-empiris dan penelitian hukum empiris. Ketiga jenis penelitian ini
dapat menggunakan studi kasus hukum. Dalam hal ini kasus hukum dikonsep
sebagai peristiwa hukum dan produk hukum. Lebih lanjut penjelasan ketiga
penelitian tersebut sebagai berikut:

4
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, 1st edn (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012), 67-68.
5
Beni Ahmad Saebani, Pedoman Aplikatif Metode Penelitian, 2017, 121.
6
Fakhry Fadhil, ‘Supremasi Hukum Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Dalam Hukum
Ekonomi Syariah’ (Universitas Islam Sunan Gunung Djati, Bandung, 2017), 102.
7
Abdulkadir Muhammad, Hukum Dan Penelitian Hukum, 1st edn (Bandung: PT.Citra
Aditya Bakti, 2004), 52.
116

Pertama, penelitian hukum normati (Normatif law research) menggunakan


kasus hukum normatif berupa produk prilaku hukum, misalnya mengkaji rancangan
undang-undang, atau putusan pengadilan. Pokok kajian adalah hukum yang
dikonsep sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat dan menjadi
acuan prilaku setiap orang. Sehingga penelitian hukum normatif berfokus pada
inventarisasi hukum positif, asas-asas dan doktrin hukum, penemuan hukum dan
perkara concreto, sistematik hukum, taraf sinkronisasi hukum, perbadingan hukum
dan sejarah hukum.8
Kedua, penelitian hukum normatif-empiris (Applied law research),
menggunakan studi kasus hukum normatif -empiris berupa produk prilaku hukum,
misalnya mengkaji implementasi perjanjian kredit. Pokok kajian adalah peaksanaan
suatu implementasi ketentuan hukum positif dan kontrak secara factual pada setiap
peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat guna mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Penelitian hukum normatif-empiris (terapan) bermuala dari
ketentuan hukum positif tertulis yang diberlakukan pada peristiwa hukum in
concreto dalam masyarakat. Sehingga dalam penelitiannya selalu terdapat dua
tahap kajian, yaitu kajian mengenai hukum positif dan kajian penerapan pada
peristiwa in concreto guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.9
Ketiga penelitian hukum empiris menggunakan studi kasus hukum empiris
berupa prilaku hukum masyarakat. Pokok kajian adalah hukum yang dikonsepkan
sebagai prilaku nyata sebagai gejala sosial yang tidak tertulis, yang dialami setiap
masyarakat dalam hubungan hidup masyarakat. Sumber data penelitian hukum
empiris tidak bertolak pada hukum tertulis, melainkan hasil observasi di lokasi
penelitian. 10
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penelitian ini peneliti
menggunakan Pendekatan penelitian yuridis-normatif, yaitu Fatwa DSN-MUI
Nomor 17/DSN-MUI/IX/2000 dan undang-undang sebagai normatifnya. Untuk
menjelaskan analisis yuridis pada pututusan Mahkamah Agung Nomor 569

8
Abdulkadir Muhammad, Hukum Dan Penelitian Hukum, 2004, 52
9
Abdulkadir Muhammad, Hukum Dan Penelitian Hukum, 2004, 53
10
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian hukum, 2004, 66.
117

K/Ag/2015 terhadap fatwa DSN-MUI Nomor 17/DSN-UIIX/2000 dan undang-


undang, dalam hal ini, peneliti melakukan penelaahan terhadap buku-buku yang
berkaitan degan hal tersebut juga peratuan perundang-undangan terkait.
Penelitian yuridis normatif adalah penelitian yang dilakukan dengan
meneliti bahan pustaka atau data sekuder.11 Peneliti menggunakan metode
penelitian ini karena bekaitan dengan permasalahan teorik yang ada dalam
literature-literatur yang berkaitan dengan sumber kajian yang dapat menunjukan
fakta secara logis, supaya menghasilkan kesimpulan yang kualitatif berdasarkan
pada analisis induksi dan deduksi. Secara terperinci langkah penelitian ini sebagai
berikut:

C. Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti merujuk kepada sumber data sebagai
berikut:
a. Sumber Data Primer
Sumber data primer; yaitu data yang sudah dalam bentuk jadi.12 Dalam
penelitian ini adalah Fatwa DSNMI Nomor 17/DSN-MUI/IX/2000 dan putusan
Mahkamah Agung Nomor 569 K/Ag/2015 serta peraturan peundang-undangan
yang erat kaitannya dengan masalah ini, seperti KUH Perdata Buku III Pasal,
1235,1238, 1243,1243,1244,1245, 1460, 1545,1553. Undang-Undang Nomor 21
tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
b. Sumber Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah kitab-kitab buku-buku, dan
literatur-literatur lain serta hasil telaah terhadap putusan pengadilan di Indonesia
yang berkaitan dengan penelitian ini.

D. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:

11
Soerjono Soekato, Enelitian Hkum Normatif (Jakarta: Raja Wali Press, 2001), 220.
12
Rianto Adi, Metodologi Penelitian Sosial Dan Hukum (Jakarta: Granit, 2004), 43.
118

a. Teknik Book Review yakni penelitian menelaah dan menyusun ringkasan


pokok-pokok pikiran dari berbagai kitab-kitab, buku-buku, dan literatur,
serta peraturan perundang-undangan Nomor 569 K/Ag/2015 terhadap fatwa
DSN-MUI nomor 17/DSN-UIIX/2000.
b. Teknik Documentation yakni peneliti melakukan telaah terhadap putusan
pengadilan di Indonesia yang berkaitan dengan judul penelitian ini.

E. Analisis Data
Dalam proses analisis data, peneliti menggunakan pendekatan deduktif
dan induktif serta gabungan keduanya (campuran) untuk menelaah variabel-
variabel dalam rumusan masalah dan menemukan jawabannya. Analisis tersebut
diperlukan peneliti untuk menemukan relevansi antara konsep dan teori serta
mengetahui analisis yuridis pututusan Mahkamah Agung Nomor 569 K/Ag/2015
terhadap Fatwa DSN-MUI nomor 17/DSN-UIIX/2000 yang dilacak melalui proses
pengambilan keputusan, norma yang digunakan dan analisis konsep force majeure
dalam hukum ekonomi Syariah yang bersumberkan pada Fatwa DSN-MUI Nomor
17/DSN-MUI/IX/2000.
Dalam proses penelitian peneliti menelaah kesesuaian hubungan antara
posita dan petitum gugatan. Kemudian memperhatikan setiap amar putusan dan
sumber hukum yang digunakan oleh hakim dalam mememutus perkara tersebut.
Selanjutnya peneliti memperhatikan penerapan Prinsip ta’zir sebagaimana tertera
dalam Fatwa DSN/MUI Nomor 17/DSN-UIIX/2000, dan menelaah relasi antara
putusan dengan fatwa tersebut, untuk menemukan penerapan prinsip force majeure
oleh majelis hakim dalam perkara a quo.

Anda mungkin juga menyukai