BAB III
METODE PENELITIAN
1
Peter Mahmud Marzuki,Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2011, hlm 35
2
Johny Ibrahim,Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif,Bayu Publlishing, Malang,
2006,hlm.26
3
Abdulkadir Muhammad, Hukum dan Penelitian Hukum,PT.Citra Aditya Bakti, Bandung,2004,
hlm.57
4
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, ctk Ketiga, UI Press, Jakarta, 2012, hlm.42
64
65
B. Sifat Penelitian
Ilmu hukum mempunyai karakter yang khas, yaitu sifatnya yang
normatif, praktis dan preskriptif.7 “Sebagai ilmu yang bersifat preskriptif, ilmu
hukum mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas aturan hukum,
konsep-konsep hukum, dan norma-norma hukum.Sebagai ilmu terapan, ilmu
hukum menentapkan standar prosedur, ketentuan-ketentuan, rambu-rambu
dalam melaksanakan aktivitas hukum”.8 Penelitian yang dikaji penulis dalam
penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat preskriptif, yang
dimaksudkan untuk memberikan argumentasi atas hasil penelitian yang telah
dilakukan.
5
Peter Mahmud Marzuki.Op.cit.,hlm. 32
6
Soerjono Soekanto, dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, Cetakan ke-8, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2004, hlm. 14
7
Philipus M. Hadjon dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta,2005, hlm.1
8
Peter Mahmud Marzuki.Op.cit,hlm. 22
66
C. Pendekatan penelitian
Keterkaitannya dengan penelitian normatif, pendekatan yang digunakan
dalam penulisan hukum menurut Peter mahmud Marzuki adalah sebagai
berikut:9
1. Pendekatan kasus ( case approach )
2. Pendekatan perundang-undangan ( statute approach )
3. Pendekatan historis ( historical approach )
4. Pendekatan perbandingan ( Comparative approach )
5. Pendekatan konseptual ( conceptual approach )
Adapun pendekatan yang digunakan penulis dari beberapa pendekatan
diatas adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan
pendekatan kasus (The Case Approach). Pendekatan perundangan-undangan
adalah pendekatan yang dilakukan dengan menelaah semua undang-undang
dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang ditangani.
Pendekatan kasus adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara melakukan
telaah terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan isu yang dihadapi yang
telah menjadi putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang
tetap.10
9
Ibid.,hlm. 93
10
Ibid.,hlm.24
11
Ibid., hlm 141
67
13
Ibid.,hlm.21
14
Ibid.,hlm.47
69
15
Yudha Bhakti Ardiwisastra, Penafsiran dan Konstruksi Hukum, PT.Alumni, Bandung, 2012,
hlm.9
70
2. Penafsiran Sistematis
Penafsiran sistematis adalah menafsirkan undang-undang dengan jalan
menghubungkan pasal yang satu dengan pasal yang lain dalam suatu
perundang-undangan atau dengan undang-undang lain.16 Terjadinya suatu
undang-undang selalu berkaitan dengan peraturan perundang-undangan lain,
dan tidak ada undang-undang yang berdiri sendiri lepas sama sekali dari
keseluruhan sistem perundang-undangan. Setiap undang-undang merupakan
bagian dari keseluruhan sistem perundang-undangan.
Selanjutnya data tersebut dicatat secara sistematis dan konsisten,
sehingga data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat ditulis dengan
penatalaksananya secara kritis, logis, dan sistematis, sehingga nantinya
dapat mengungkap suatu norma dari suatu permasalahan.
16
Ibid, hlm.11