Anda di halaman 1dari 2

Mata Kuliah : Metode Penelitian Hukum

Dosen Pengampu : Ani Triwati

Menurut Soetandyo Wigyosubroto, penelitian hukum doktrinal dibagi menjadi tiga bagian :

a. Penelitian doktrinal yang mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai asas hukum
alam dalam sistem moral menurut doktrin hukum alam.

b. Penelitian doktrinal yang mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai kaidah


perundang-undangan menurut doktrin positivisme.

c. Penelitian doktrinal yang mengkaji hukum yang dikonsepkan sebagai keputusan


hakim in concreto menurut doktrin realisme.

Peter Mahmud Marzuki & Philipus M Hadjon membedakan macam-macam pendekatan


Penelitian Hukum Normatif:

a. Pendekatan perundang-undangan (statute approach);


b. Pendekatan kasus (case approach);
c. Pendekatan historis (historical approach);
d. Pendekatan perbandingan (comparative approach);
e. Pendekatan konseptual (conceptual approach)

Beberapa hasil dan manfaat dari penelitian hukum normatif adalah :

a. Menentukan hubungan dan status hukum para pihak dalam sebuah peristiwa hukum.

b. Memberikan penilaian (justifikasi) hukum terhadap suatu peristiwa hukum. Apakah


salah, benar atau apa yang sebaiknya menurut hukum.

c. Meluruskan dan menjaga konsistensi dari sistem norma terhadap norma dasar, asas-
asas, doktrin, kontrak serta peraturan perundangan yang berlaku atau yang akan
diberlakukan.

Bahan Hukum dalam Penelitian Hukum Normatif

 Soerjono Soekanto, menggunakan istilah data sekunder atau data kepustakaan yang di
dalamnya mengandung bahan hukum.

 Peter Mahmud, menggunakan istilah bahan hukum, harus dibedakan antara bahan
dengan data

1
a. Istilah bahan terjemahan dari Bahasa Inggris yang disebut material. Sementara data
lebih bersifat informasi. Dalam penelitian hukum normatif, sistem hukum dianggap
mempunyai seluruh material/ bahan, sehingga tidak perlu dicari keluar dari sistem
norma tersebut. Sedangkan data adalah informasi yang harus dicari ke “luar” dari
sistem.

b. Bahan digunakan untuk istilah bagi sesuatu yang normatif dokumentatif, bahan
penelitian hukum dicari dengan cara penelitian kepustakaan (termasuk wawancara
dengan nara sumber) sementara data digunakan untuk sesuatu yang informatif empiris
dalam penelitian yuridis empiris yang harus dicari melalui pengamatan atau observasi
ke dunia nyata.

Bahan hukum atau data sekunder diperinci dalam tingkatan:

a. Bahan hukum primer, bahan hukum yang tersiri atas peraturan perundang-undangan,
risalah resmi, putusan pengadilan dan dokumen resmi negara.

b. Bahan hukum sekunder, bahan hukum yang terdiri atas buku atau jurnal hukum yang
berisi mengenai prinsip-prinsip dasar (asas hukum), pandangan para ahli hukum
(doktrin), hasil penelitian hukum, kamus hukum dan ensiklopedia hukum.

c. Bahan nonhukum adalah bahan penelitian yang terdiri atas buku teks bukan hukum
yang terkait dengan penelitian, seperti buku politik, buku ekonomi, data sensus, laporan
tahunan perusahaan, kamus bahasa dan ensiklopedia umum.

 Sering juga disebut bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang terdiri atas kamus
dan ensiklopedia.

Anda mungkin juga menyukai