com
Pokok permasalahan merupakan refleksi batasan kajian studi dalam penelitian yang harus
dijawab dalam akhir penelitian (sebagai identifikasi masalah serta pembatasan masalah),
dirumuskan dengan 2-3 kalimat tanya yang menggunakan kalimat berawalan:
a) Bagaimana, untuk sekedar menjawab permasalahan
b) Bagaimanakah, untuk memberikan jawaban beserta alasan, penjelasan, dan solusi
c) Mengapa
Hindari kata apa, apakah, dan sejauhmana karena dianggap tidak mampu memenuhi tujuan
penulisan penelitian hukum yang ingin memecahkan persoalan secara menyeluruh.
Dalam melakukan penelitian hukum yang memenuhi kadar ilmiah diperlukan hasil penulisan
yang:
a) metodologis, mengikuti konsep-konsep ilmiah tertentu
b) sistematis, mengikuti pola tahapan yang baik
c) konsisten, taat asas dalam penggunaan bahasa dan istilah
Hasil wawancara belum tentu akurat karena narasumber belum tentu memahami pertanyaan,
terdapat hal yang ditutupi atau bahkan ketidaktahuan. Sehingga Manheim membedakan
menjadi:
a) First level data, yaitu data-data yg diperoleh dari hasil wawancara
b) Second level data, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengamatan, sehingga
dapat terjadi subjektifitas individu yang berbeda dari subjektifitas peneliti.
c) Third level data, data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan yang dicatat
c) Penelitian Evaluatif: menilai berhasil atau tidaknya suatu nilai atau program
Data penelitian normative menggunakan data sekunder dan data primer (pengamatan
atau wawancara bisa salah satu atau keduanya, lebih baik keduanya) menggunakan
analisis data kualitatif
Yang termasuk penelitian hukum normative adalah:
i. Asas-asas hukum
Bila menganalisis Sistematika Hukum peraturan perUUan yang perlu kita lihat
adalah: subjek hukum, hak dan kewajiban, peristiwa hokum, hubungan
hukum, objek hukum
ii. Sejarah Hukum misalnya sejarah peraturan hukum di bidang pertanahan
Perbandingan Hukum juga bisa dengan Normatif misalnya membandingkan
peraturan
iii. Taraf sinkronisasi peraturan perUUan
bisa horizontal (menganalisis peraturan hal yang sejenis dan sederajat) bisa
vertical (dengan melihat sinkronisasi dari peraturan suatu bidang dilihat dari
hirarkinya)
Penelitian tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan data sekunder, karena harus mencari
dasar hukum pada saat membuat proposal, pokok masalah acuannya adalah data sekunder
misal peraturan perUUan dan artikel surat kabar, kerangka teoritis harus membaca teori dari
buku, kerangka konsepsional harus membaca dari peraturan
Yang dinamakan:
a) Penelitian non hukum: fokus terhadap manusia dan keterkaitannya dengan norma
b) Penelitian hukum: fokus terhadap norma dan keterkaitannya dengan manusia
Perbedaannya terdapat dalam pendekatan yang digunakan, hukum memakai pendekatan
norma, non hukum menggunakan pendekatan empirik.
Latar belakang harus berisi ide pokok dan gagasan (yang dinamakan Tesis Statement) di
paragraph pertama, bukan fakta.
Contoh: “bahwa menurut undang-undang no.xx tahun xx tentang xxx dirumuskan bahwa
xxx” (Pokok permasalahan timbul dari Tesis Statement.)