Anda di halaman 1dari 27

METODOLOGI PENELITIAN HUKUM

HKS.21533

LITERATUR

▪ Metodologi Penelitian Hukum Normatif – Peter Mahmud Marzuki.

▪ Dualisme Penelitian Hukum, Normatif & Empiris – Mukti Fajar ND & Yulianto Achmad.

▪ Penelitian Hukum dalam Praktek – Bambang Waluyo.

▪ Hukum : Paradigma, Metode & Dinamika Masalahnya – Sutandyo Wigyosubroto.

PENGERTIAN

1. Pengertian Penelitian.

Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yg berkaitan dgn analisa & konstruksi yg
dilakukan secara metodologis, sistematis & konsisten.

a) Metodologis : sesuai dengan metode atau cara tertentu.

b) Sistematis : berdasarkan suatu sistem

c) Konsisten : tidak adanya hal-hal yang bertentangan dalam kerangka tertentu

2. Pengertian Penelitian Hukum.

Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yg didasarkan pd metode, sistematika


& pemikiran tertentu yg bertujuan utk mempelajari satu atau beberapa gejala hk tertentu,
dgn jln menganalisanya . Kecuali itu juga diadakan pemeriksaan mendalam thd fakta hk
tsb, utk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas permasalahan-permasalahan yg
timbul di dlm gejala ybs.
SPESIFIKASI PENELITIAN

a. Dari sudut sifatnya :

1. Penelitian Eksploratoris/Eksplorative Research – penelitian penjelajahan, dilakukan utk


memperoleh keterangan, penjelasan & data mengenai hal-hal yang belum diketahui.

2. Penelitian Diskritif/Discriptive Research –penelitian yg bertujuan utk melukiskan ttg


hal di tempat & saat tertentu. Biasanya peneliti telah mendapat gambaran berupa data
Awal ttg permasalahannya.

Contoh : Tingkat Kesadaran Hukum Pengendara Sepeda Motor terhadap Peraturan Lalu
Lintas di Kota Semarang.

3. Penelitian Eksplanatoris/Explanatory Research → Merupakan suatu penelitian untuk


menerangkan, memperkuat/menguji & bahkan menolak suatu teori atau hipotesa, serta
terhadap hasil-hasil penelitian yang ada.

Contoh : Pengaruh Kebijakan Perpajakan terhadap Iklim Investasi di Indonesia.

b. Dari sudut bentuknya :

1. Penelitian Diagnostik – penelitian utk mendapatkan & menganalisis data ttg sebab-
sebab timbulnya suatu gejala/masalah.

Contoh : Masalah Meningkatnya Penggunaan Narkoba di Indonesia.

2. Penelitian Perskriptif – bertujuan utk memberikan gambaran/merumuskan masalah


sesuai dengan keadaan/ fakta yg ada, kemudian diakhiri dengan memberikan rumusan-
rumusan tertentu.

Contoh : Kedudukan Jaksa dalam Sistem Peradilan di Indonesia Berdasarkan KUHAP.

3. Penelitian Evaluatif – bertujuan utk menilai dgn melalui pengujian maupun analisis
mengenai hubungan antar variabel.

Contoh : Efektifitas Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan Negeri Semarang dalam


Penyelesaian Sengketa Perdata.
c. Dari sudut penerapan :

1. Penelitian Murni/Pure Research → lebih ditujukan untuk pengembangan


ilmu pengetahuan.

2. Penelitian Terapan/Applied Research → Penelitian yg tujuan utamanya adalah


langsung dapat diterapkan dan dimanfaatkan.

3. Penelitian Fokus Masalah → ditujukan terhadap masalah-masalah yg sedang ramai


dibicarakan masyarakat.

JENIS/TIPE PENELITIAN HUKUM

1. Penelitian hukum normatif.

2. Penelitian hukum empiris/sosiologis.

PENELITIAN HUKUM NORMATIF

I. Lebih menekankan pada data sekunder.

II. Data sekunder yg diteliti td dr : data sekunder yg bersifat pribadi & publik.

III. Data sekunder dlm bidang hk td dr :

a. Bahan hukum primer.

b. Bahan hukum sekunder.

c. Bahan hukum tersier.

IV. Penelitian hk normatif berdasarkan pendapat para ahli :

1. Mnrt RONNY HANITIJO SOEMITRO dibedakan :

a. Penelitian inventarisasi hk positif.

b. Penelitian thd asas-asas hk.

c. Penelitian utk menemukan hk in concreto.


d. Penelitian thd sistematik hk.

e. Penelitian thd taraf sinkronisasi vertikal &

horisontal.

PENELITIAN INVENTARISASI HK POSITIF

Ada 3 kriteria pokok :

1. Penetapan kriteria identifikasi norma2, tdp 3 konsepsi pokok :

a. Konsepsi legisme positivistis.

b. Menekankan arti pentingnya norma hk tdk tertulis sbg norma hk.

c. Hk identik dgn puts hakim.

2. Melakukan pengumpulan norma2 hukum.

3. Norma2 yg tlh dikumpulkan tsb dikelompokkan ke dlm suatu sistem yg komprehensif.

PENELITIAN THD ASAS2 HUKUM

Penelitian ini merupakan penelitian filosofis, karena asas2 hk merupakan unsur idiel dr
hukum.

PENELITIAN UTK MENEMUKAN HUKUM IN CONCRETO

Usaha utk menemukan hukuman yg sesuai utk diterapkan in concreto guna menyelesaikan
suatu perkara tertentu.

PENELITIAN THD SISTEMATIK HUKUM

1. Dilakukan thd bahan2 hk primer & sekunder.

2. Kerangka acuan yg dipergunakan adl pengertian2 dasar yg tdp dlm sistem hk, yi : masy hk,
subjek hk, hak, kewajiban, peristiwa hk, hub hk & objek hk.
PENELITIAN THD TARAF SINKRONISASI VERTIKAL & HORISONTAL

Sinkronisasi vertikal dasarnya : UU No.12 Th. 2011sebagaimana telah diubah terakhir dgn
UU No. 15 Th. 2019 dgn urutan sbb. :

1. UUD 1945.

2. Ketetapan MPR

3. UU/Perpu.

4. PP.

5. Perat Pres.

6. Perda Provinsi.

7. Perda Kab/Kota.

2. Mnrt SOERJONO SOEKANTO penelitian hukum normatif dibedakan menjadi :

a. Penelitian terhadap asas-asas hukum;

b. Penelitian terhadap sistematika hukum;

c. Penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum;

d. Penelitian sejarah hukum;

e. Penelitian perbandingan hukum.

PENELITIAN SEJARAH HUKUM

Pencarian scr kronologis thd peristiwa hk yg tdp dlm suatu objek permasalahan.

Mnrt perspektif sejarah tdp 2 penafsiran :

1. Penafsiran mnrt sejarah hukum (recht historische interpretatie)

2. Penafsiran mnrt sejarah penetapan perundang-undangan (wets historische interpretatie).


PENELITIAN PERBANDINGAN HUKUM

Pencarian persamaan dan perbedaan terhadap suatu obyek dalam sistem hukum yang
berbeda. Maksud perbandingan hukum :

a. Kebutuhan-kebutuhan yang universal (sama) akan menimbulkan cara-cara pengaturan yang


sama pula;

b. Kebutuhan-kebutuhan khusus berdasarkan perbedaan suasana dan sejarah itu menimbulkan


cara-cara yang berbeda pula

3. Mnrt SOETANDYO W penelitian hk normatif dibedakan menjadi :

a. Penelitian yang berupa usaha inventarisasi hukum positif;

b. Penelitian yang berupa usaha penemuan asas-asas dan dasar-dasar falsafah, dogma atau
doktrin.

4. PETER MAHMUD MARZUKI & PHILIPUS M HADJON membedakan macam-


macam pendekatan Penelitian Hukum Normatif:

a. Pendekatan perundang-undangan (statute approach);

b. Pendekatan kasus (case approach);

c. Pendekatan historis (historical approach);

d. Pendekatan perbandingan (comparative approach);

d. Pendekatan konseptual (conceptual approach)

PENDEKATAN PERUNDANG-UNDANGAN (STATUTE APPROACH)

Peneliti melihat hukum sebagai sistem tertutup yang memiliki sifat-sifat :

1. Comprehensive : Norma-norma hukum yang ada didalamnya terkait satu dengan lainnya
2. All inclusive : Norma hukum tersebut cukup mampu menampung permasalahan hukum
yang ada sehingga tidak ada kekurangan hukum

3. Systematic : Disamping bertautan antar satu dengan lainnya, norma hukum tsb harus
tersusun secara hierakis

PENDEKATAN KASUS (CASE APPROACH)

Bertujuan untuk mempelajari penerapan norma-norma atau kaidah hukum yang dilakukan
dalam praktik hukum, terutama kasus-kasus yang telah diputus.

Kasus tersebut dapat dipelajari untuk mendapat gambaran tentang dampak dimensi
penormaan dalam suatu aturan hukum dalam praktik hukum.

Cermati principle of legality (Fuller) :

1. Suatu sistem hukum harus mengandung peraturan-peraturan

2. Harus diumumkan

3. Tidak boleh berlaku surut

4. Harus disusun dlam rumusan yang bisa dimengerti

5. Tidak boleh bertentangan satu dengan lainnya

6. Tidak boleh mengandung tuntutan yang melebihi apa yang harus dilakukan

7. Tidak boleh ada kebiasaan untuk sering diubah-ubah

8. Harus ada kecocokan antara peraturan dengan pelaksaan sehari-hari

PENDEKATAN KONSEP (CONCEPTUAL APPROACH)

 Konsep diartikan sebagai unsur-unsur abstrak yang mewakili kelas-kelas fenomena dalam
suatu bidang ilmu yang kadangkala menunjuk pada hal-hal yang universal yang
diabstraksikan dari hal-hal yang partikular.

 Fungsi konsep adalah memunculkan obyek-obyek yang menarik perhatian dari sudut
pandangan praktis dan sudut pengetahuan dalam pikiran dan atribut tertentu.
5. Pendapat JOHNNY IBRAHIM :

a. Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach).

b. Pendekatan Konsep (Conseptual Approach).

c. Pendekatan Analitis (Analytical Approach).

d. Pendekatan Perbandingan(Comparative Approach).

e. Pendekatan Historis ( Historical Approach).

f. Pendekatan Filsafat ( Philosophical Approach).

g. Pendekatan Kasus (Case Approach).

PENDEKATAN ANALITIS (ANALYTICAL APPROACH)

1. Usaha utk memperoleh makna baru yg terkandung dalam aturan hukum.

2. Menguji istilah-istilah hukum tersebut dalam praktek melalui analisis terhadap


putusan2 hukum.

PENDEKATAN FILSAFAT (PHILOSOPHICAL APPROACH

1. Penelitian hukum dgn pendekatan ini akan mengupas isu hukum secara mendalam .

2. Penjelajahannya meliputi ajaran ontologis (ajaran ttg hakekat), aksiologis (nilai),


epistemologis (pengetahuan) & teleologis (tujuan).

3. Penelitian ini dipergunakan utk memperoleh pemahaman yg mendalam terhadap


implikasi sosial & efek penerapan

4. suatu aturan perundang-undangan terhadap masyarakat atau kelompok masyarakat yg


melibatkan penelitian terhadap sejarah, filsafat, ilmu bahasa, ekonomi, serta implikasi
sosial & politik terhadap pemberlakuan suatu aturan hukum.
PENELITIAN HUKUM SOSIOLOGIS/EMPIRIS

Memberikan arti penting pd langkah2 observasi, langkah2 nya mengikuti ilmu sosial
khususnya sosiologi, shg penelitian ini sering disebut “socio legal reseach”.

1. Soerjono Soekanto, membedakan Penelitian Hukum Empiris menjadi 2 yaitu :

a. Penelitian terhadap identifikasi hukum (hukum tidak tertulis);

b. Penelitian terhadap efektifitas hukum.

2. Soetandyo W, menyebut penelitian hukum empiris : Penelitian Hukum Non Doktrinal


(Socio-Legal Research), yang terdiri dari :

a. Penelitian berupa studi-studi empiris untuk menemukan teori-teori mengenai proses


terjadinya hukum di dalam masyarakat;

b. Penelitian berupa studi-studi empiris proses bekerjanya hukum di dalam masyarakat.

TAHAP-TAHAP PENELITIAN

A. Tahap Pralapangan :

1. Menyusun rancangan penelitian.

2. Memilih lapangan penelitian.

3. Mengurus perijinan.

4. Menjajagi & menilai keadaan lapangan.

5. Menyiapkan perlengkapan penelitian.

6. Etika penelitian.

B. Tahap Pekerjaan Lapangan :

1. Memahami tempat penelitian & mempersiapkan diri.

2. Memasuki lapangan.

C. Tahap Analisis Data.

D. Penulisan Laporan.
MENYUSUN RANCANGAN PENELITIAN

1. Judul Penelitian :

a. Harus menarik.

b. Harus dpt dilaksanakan.

c. Harus dpt dicari datanya.

d. Harus penting.

2. Latar Belakang Penelitian.

 Bagian ini sangat penting karena menjadi pengantar bagi pembaca untuk memahami
mengapa penelitian ini penting dibuat dan /atau dibaca.

 harus memuat informasi tentang adanya “knowledge gap”, yang perlu dianalisis dan
dijawab. Di sini Anda menyatakan keinginan untuk mengisi gap tersebut dan
menjelaskan mengapa Anda ingin mengisi gap tersebut (atau mengapa mengisi gap
tersebut penting).

3. Perumusan Masalah.

a. Sumber :

- Kepustakaan.

- Pengalaman sepintas.

- Pengalaman pribadi.

- Diskusi, seminar, lokakarya.

- Pernyataan pejabat yg berwenang.

b. Perumusannya :
- Dlm bentuk kalimat tanya.

- Padat & jelas.

- Memberi petunjuk ttg pengumpulan data.

4. Tujuan & Manfaat Penelitian.

Tujuan sesuaikan dgn perumusan masalah

Manfaat ada 2, yaitu manfaat teoritis & praktis.

Manfaat teoritis : manfaat untuk pengembangan ilmu atau sebagai bahan referensi.

Manfaat praktis : manfaat yg langsung dpt dirasakan setelah orang membaca penelitian
tsb.

5. Keaslian Penelitian.

Layaknya suatu karya ilmiah, peneliti harus memberikan pertanggungjawaban ilmiah bahwa
penelitian yang akan dilakukannya dijamin keasliannya. Pada bagian ini, peneliti wajib
memberikan deskripsi keaslian penelitiannya disertai dengan minimal bukti pembanding,
bisa dari skripsi/tesis/hasil penelitian lainnya.

6. Sistematika Penulisan.

Sistematika penulisan ini akan membuat pembaca memahami organisasi penulisan dan,
terutama, alur berpikir Anda. Hal ini membantu pembaca untuk lebih memahami apa yang
Anda tulis.

CONTOH :

Bab I Pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan
masalah, tujuan dan manfaat Penelitian, serta sitematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka. Bab ini berisi tentang pengertian pajak, fungsi pajak,
kebijakan perpajakan, dan kebijakan tentang pajak daerah.
Bab III Metode Penelitian. Bab ini berisi jenis/tipe penelitian, spesifikasi penelitian,
metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

7. Telaah Pustaka/Tinjauan Pustaka.

Literature Review atau Tinjauan Pustaka sangat penting untuk menemukan “a knowledge
gap” dalam sebuah bidang ilmu (a body of knowledge). Anda bertugas mencari dan
mengisi gap tersebut serta menuangkannya dalam artikel ilmiah.

Bagaimana menyusun Literatur Review?

a. Fokus pada pertanyaan penelitian (perumusan masalah).

b. Kumpulkan literatur yang terkait dengan pertanyaan penelitian (perumusan


masalah).

c. Cari apa yang SUDAH terjawab dan apa yang BELUM terjawab

d. Susun Literatur Review dengan alur yang logis dan fokus pada pertanyaan riset

 Kutipan :

1. Kutipan Tidak Langsung : diintegrasikan dgn teks & tdk diapit tanda kutip.

2. Kutipan Langsung :

a. Kurang dr 4 baris : diintegrasikan dgn teks & diapit tanda kutip.

b. Lebih dr 4 baris : dipisah dari teks dgn jarak 2,5 spasi, jarak antar baris 1 spasi,
seluruh kutipan menjorok ke dalam 5 - 7 ketukan.

 Foot Note :

1. Syarat Umum :

a). Ditulis bagian bawah dr halaman naskah.

b). Setiap catatan kaki diberi angka arab, yaitu : 1, 2, 3 dst.

c). Dibuat dgn jarak 1 spasi.


2. Bentuk Catatan Kaki :

Semua nama pengarang tanpa gelar akademik & tidak dibalik.

 Buku :

1. Nama pengarang, judul buku ditulis cetak miring, (kota penerbit : penerbit, th),
halaman → satu pengarang.

2. Nama pengarang 1 dan nama pengarang 2, judul buku ditulis cetak miring, (kota
penerbit : penerbit, th), halaman → dua pengarang.

3. Nama pengarang 1, dkk., judul buku ditulis cetak miring, (kota penerbit : penerbit,
th), halaman → banyak pengarang.

 Referensi dari buku tanpa pengarang dan tanpa lembaga :

Nama buku atau peraturan perundang-undangan ditulis cetak miring, (Kota Penerbit :
Penerbit, Tahun), halaman.

 Referensi dari buku atas nama lembaga :

Nama lembaga, Judul buku atau peraturan perundang-undangan semua ditulis cetak
miring (Kota Terbit : Penerbit, Tahun), halaman.

 Referensi karya terjemahan :

Lawrence M. Friedman, Sistem Hukum : Perspektif Ilmu Sosial, Terjemahan M.


Khosi, (Bandung : Nusa Media, 2009), halaman …

 Artikel :

Nama pengarang, judul artikel ditulis cetak tegak diantara tanda kutip, (kota penerbit
: penerbit, th), halaman.

 Artikel dlm Surat Kabar /Majalah/koran :

Nama pengarang, judul artikel ditulis cetak tegak diantara tanda kutip, (Nama Surat
Kabar/Majalah, tgl & th terbit), halaman.

 Artikel dalam Surat Kabar tanpa Penulis :

Nama Surat Kabar, judul artikel ditulis cetak tegak diantara tanda kutip, (Hari, tgl &
th terbit), halaman.
 Referensi hasil wawancara :

Nama orang, jabatan, Wawancara (Kota, tgl bln & th).

 Referensi dari ceramah/makalah :

Nama pengarang, judul ditulis cetak tegak diantara tanda kutip, disampaikan dlm
acara apa (tempat, tgl bln th).

 Referensi dari surat pribadi :

Nama pengirim, Surat Pribadi, tgl bln th.

 Referensi dari Karya Ilmiah/disertasi/skripsi/tesis/laporan Penelitian :

Nama pengarang, judul ditulis cetak tegak diantara tanda kutip,


(disertasi/tesis/skripsi /laporan Penelitian, Nama Perguruan Tinggi, tahun terbit),
halaman.

 Referensi dari internet berupa artikel dalam jurnal :

Nama pengarang, judul ditulis cetak tegak diantara tanda kutip, nama jurnal, Vol,
No, (Online), (nama web, diakses kapan), th.

 Penyingkatan :

Ibid : ibidem (pada tempat yg sama).

Op.cit : opere citato (karya yg tlh dikutip) ⇨ utk buku.

Loc.cit : loco citato (karya yg tlh dikutip) ⇨ utk artikel atau ensiklopedi.

6. Metode Penelitian :

a. Tipe/Jenis Penelitian : Yuridis Normatif/Yuridis Sosiologis (Yuridis Empiris)

b. Spesifikasi Penelitian :

- Deskriptif : menggambarkan.
- Penelitian inferensial : mengambil simpulan umum dari permasalahan yang
dibahas.
- Penelitian kepustakaan : penelitian yg hanya menggunakan data sekunder.
- Penelitian lapangan : penelitian yg hanya menggunakan data primer.
- Penelitian eksperimental : penelitian yang dilakukan dgn percobaan2.
- Penelitian eksploratif : penelitian yang menggali secara mendalam shg menemukan
hal2 baru yang belum pernah ditemukan oleh peneliti lain.
- Penelitian verifikatif : penelitian yang bersifat membuktikan.

c. Populasi : seluruh unit, seluruh kejadian, seluruh peristiwa, seluruh pasal yang diteliti.

d. Sampel : bagian dari populasi.

1. Penentuan sampel perlu dilakukan krn :

a. Lebih cepat & lebih murah.

b. Menghasilkan informasi yg lebih komprehensif.

c. Penelitian sampel lebih akurat.

d. Hemat waktu & biaya.

2. Cara Pengambilan sampel :

a. Random sampling :

(1) Cara undian.

(2) Cara Ordinal :

Nomor Pertama : Jumlah Unit Populasi : Jumlah Unit Sampel.

Contoh Jml unit populasinya 100, sampel yang akan diambil : 10,
maka nomor pertama :

100 : 10 = 10, no berikutnya 20, 30 ,40 dst.

(3) Tabelisasi dr tabel bilangan random :

(a) Buat daftar objek/daftar responden yg akan dirandom.

(b) Beri no urut tiap² objek/responden.

(c) Ambil tabel bilangan random.

(4) Multistage Sampling :

(a) Populasi dibagi dlm unit² tertentu.


(b) Tiap unit ditarik sampel dgn cara random.

b. Non Random Sampling :

1. Quota sampling : mengambil sampel yg paling mudah dicapai, mpy ciri²


tertentu yg menarik perhatian peneliti.

2. Accidental Sampling : Pengambilan sampel dgn meneliti kasus² s/d jml yg


dikehendaki.

3. Purposive Sampling :

Syaratnya :

a. Hrs didasarkan pd ciri², sifat² atau karakteristik tertentu yg merupakan ciri²


utama populasi.

b. Subjek yg diambil hrs benar² subjek yg paling banyak mengandung ciri²


populasi.

c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dgn teliti.

e. Metode Pengumpulan Data :

1. Observasi/pengamatan.

2. Wawancara.

3. Studi dokumentasi.

4. Menyebarkan kuesioner.

5. Studi Pustaka.

f. Metode Analisis Data : Kualitatif & Kuantitatif

Induksi : Khusus – Umum

Deduksi : Umum - Khusus


g. Jadwal Waktu Penelitian :

1. Persiapan.

2. Pengumpulan Data.

3. Pengolahan Data.

4. Analisis Data.

5. Penyusunan Laporan.

PROPOSAL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.2 Perumusan Masalah

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4 Keaslian Penelitian

1.5 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis/Tipe Penelitian.

3.2 Spesifikasi Penelitian.

3.3 Metode Penentuan Sampel.

3.4 Metode Pengumpulan Data.

3.5 Metode Analisis Data.

Jadwal Kegiatan :

1. Persiapan.

2. Pengumpulan Data.
3. Pengolahan Data.

4. Analisis Data.

5. Penyusunan Laporan.

DAFTAR PUSTAKA :

1. Buku dengan seorang pengarang :

Nama pengarang dibalik. Judul Buku ditulis cetak miring. Kota Penerbit : Penerbit,
th.

2. Buku dengan dua orang pengarang :

Nama pengarang pertama dibalik dan nama pengarang ke 2 tdk dibalik. Judul Buku
ditulis cetak miring. Kota Penerbit : Penerbit, th.

3. Beberapa buku dengan pengarang yang sama :

Arief, Barda Nawawi. Pembangunan Sistem Hukum Nasional (Indonesia). Semarang :


Pustaka Magister, th…..

__________________. Perkembangan Aasa-Asas Hukum Pidana Indonesia :


Perspektif Pembanguan Hukum Indonesia. Semarang : Badan Penerbit Undip, 2016

4. Buku dgn banyak pengarang :

Nama Pengarang pertama dibalik, Nama Pengarang ke 2 dst tdk dibalik. Judul Buku
ditulis cetak miring. Kota Penerbit : Penerbit, th.

5. Buku terjemahan :

Friedman, Lawrence M. Sistem Hukum : Perspektif Ilmu Sosial. Terjemahan M.


Khosim. Bandung : Nusa Media, 2009.

6. Peraturan perundang-undangan ditulis sesuai dgn tata urutan peraturan perundang-


undangan.

Sekretariat Negara RI. Nama Peraturan Perundang-undangan (ditulis cetak miring).


Jakarta, th.

7. Peraturan perundang-undangan dari dokumen resmi pemerintah tanpa lembaga dan tanpa
pengarang.
Nama peraturan perundang-undangan ditulis cetak miring, th.

8. Artikel surat kabar:

Nama Pengarang dibalik. Judul Artikel ditulis cetak tegak diantara tanda kutip. Nama
Surat Kabar, tgl bln th terbit, halaman.

9. Artikel dlm jurnal/majalah/bulletin :

Nama Pengarang dibalik. Judul Artikel ditulis cetak tegak diantara tanda kutip. Nama
jurnal/majalah/bulletin, Vol, No, Halaman. Penerbit , th terbit.

10. Karya Ilmiah/disertasi/skripsi/tesis/laporan Penelitian :

Nama Pengarang dibalik. Judul ditulis cetak tegak diantara tanda kutip.
Disertasi/Tesis/Skripsi/Laporan Penelitian, Nama Perguruan Tinggi, tahun terbit.

11. Referensi dari ceramah/makalah :

Nama Pengarang dibalik. Judul ditulis cetak tegak diantara tanda kutip. Disampaikan
dlm acara apa. Tempat, tgl bln th.

12. Referensi hasil wawancara :

Nama Orang dibalik. Jabatan. Wawancara. Kota, tgl bln th.

13. Referensi dari internet berupa artikel dalam jurnal :

Nama Pengarang dibalik. Judul ditulis cetak tegak diantara tanda kutip, nama jurnal,
Vol, No, (Online), (nama web, diakses kapan).

LAMPIRAN :

Kuesioner/Daftar Pertanyaan.

MEMILIH LAPANGAN PENELITIAN

1. Hrs ada kesesuaian ant yg tertulis dlm rancangan penelitian dgn kenyataan di lapangan.

2. Tiap situasi sosial mengandung tempat, pelaku & kegiatan yg berbeda.


MENGURUS PERIJINAN

Mengadakan hub non formal & formal.

MENJAJAGI & MENILAI KEADAAN LAPANGAN

Terutama yg ada hubungannya dgn informan

MENYIAPKAN PERLENGKAPAN PENELITIAN

Tape, alat² topografi, daftar pertanyaan/kuesioner dlsb.

ETIKA PENELITIAN

Sikap peneliti.

TAHAP PEKERJAAN LAPANGAN

1. Memahami tempat penelitian & mempersiapkan diri :

a. Memahami tempat, pelaku, kegiatan.

b. Bersikap sopan & rendah diri.

c. Jgn sampai mengganggu suasana.

2. Memasuki Lapangan :

a. Berpakaian sopan.

b. Menciptakan “Rapport”.

c. Mengumpulkan data :

(1) Observasi :

- Tdk ada pengamatan 2 org yg sama.

- Observasi mrpk proses aktif. Berdasarkan observasi kita membuat


diskripsi.
- Manfaat data observasi :

a) Peneliti lb mampu memahami konteks data scr keseluruhan, shg dpt


memperoleh pandangan yg holistik.

b) Peneliti dpt menggunakan pendekatan induktif, shg membuka


kemungkinan mendapatkan penemuan.

c) Peneliti dpt mengamati hal² yg kurang/tdk diamati orang lain.

d) Menemukan hal² yg tdk diungkap responden.

e) Memperoleh kesan² pribadi.

f) Pengamat dpt berlaku sbg partisipasi pasif maupun aktif &


pengamatan dpt dilakukan scr terbuka atau tersembunyi.

(2) Wawancara.

- Observasi : persepsi kita sendiri.

- Wawancara : persepsi orang lain.

- Data verbal ⇒ direkam.

- Data non verbal ⇒ dicatat.

Ada 3 mc pendekatan dlm wawancara :

- Percakapan non formal.

- Menggunakan catatan berupa grs besar.

- Memakai Daftar Pertanyaan.

(3) Dokumen.

(a) Tulisan pribadi.

(b) Dokumen resmi.

(c) Foto.

(d) Data statistik.


d. Membuat Catatan Lapangan.

Hasil observasi & wawancara dicatat & dipilah menjadi 2 bagian :

1. Diskripsi : apa yg sesungguhnya diamati/yg benar² terjadi.

2. Komentar : Tafsiran, refleksi, pemikiran atau pandangan kita ttg apa yg kita
amati tsb.

Hasil studi dokumentasi dipilah-pilah mnrt kelompoknya masing².

e. Menguji Validitas Data :

1. Memperpanjang masa observasi.

2. Pengamatan yg terus-menerus.

3. Triangulasi.

4. Diskusi dgn org lain.

5. Menganalisis kasus negatif.

6. Menggunakan bahan referensi.

7. Mengadakan member chek.

F. Metode Pengolahan Data :

1. Pemeriksaan data (Editing).

Mengoreksi apakah data yang terkumpul sudah cukup lengkap, sudah benar dan
sudah sesuai dengan masalah.

2. Penandaan data (Coding).

Memberi catatan atau tanda yang menyatakan jenis sumber data, dll.

3. Rekonstruksi data (reconstruction).

Menyusun ulang data secara teratur, berurutan, logis, sehingga mudah dipahami
dan diinterpretasikan.

4. Sistematisasi data (Sistematizing).


Menempatkan data menurut kerangka sistematika bahasan berdasarkan urutan
masalah.

TAHAP ANALISIS DATA

1. Memerlukan daya kreatif serta kemampuan intelektual.

2. Peneliti mencari sendiri metode yg dirasa cocok dgn sifat penelitiannya.

3. Proses analisis :

a. Membaca & mempelajari data yg terkumpul sampai dikuasai sepenuhnya.

b. Mencari hubungan antara data² tsb dgn konsep/teori.

PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

(Sistematika Skripsi)

ABSTRAK

 Abstrak adalah versi mini tulisan Anda. Ia merupakan ringkasan penelitian, yang
merefleksikan substansi apa yang Anda tulis. Abstrak menjadi “etalase” bagi pembaca
untuk melihat apakah mereka akan “menikmati” tulisan Anda atau tidak.

 Karena abstrak sangat terbatas (biasanya antara 150-300 kata), sedangkan ia harus
memuat bagian-bagian penting dalam penelitian Anda, maka menulis abstrak yang
efektif dan efisien memerlukan waktu yang cukup dan kecermatan dari penulis.

 Abstrak menjawab pertanyaan-pertanyaan sbb: penelitian Anda berbicara tentang


apa? Mengapa penelitian tersebut penting? Bagaimana Anda mengkajinya? Apa yang
Anda temukan? Mengapa temuan Anda penting?

Hal-Hal Penting dalam Abstrak

1. Pengantar singkat tentang topik yang sedang Anda kaji.

2. Penjelasan mengapa topik itu penting di bidang Anda.


3. Pernyataan tentang kesenjangan apa yang ada dalam kajian Anda.

4. Pertanyaan penelitian atau tujuan kajian Anda.

5. Metode dan pendekatan yang Anda gunakan.

6. Argumen utama Anda.

7. Ringkasan temuan utama Anda.

8. Penjelasan mengapa temuan Anda punya kontribusi penting dalam bidang ilmu.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian.

1.2 Permasalahan/Perumusan Masalah.

1.3 Tujuan & Manfaat Penelitian.

- Manfaat Teoritis.

- Manfaat Praktis.

1.4 Keaslian Penelitian.

BAB II Tinjauan Pustaka

2.1…………

2.2…………

2.3…………

BAB III Metode Penelitian

3.1 Tipe/Jenis Penelitian.

3.2 Spesifikasi Penelitian.

3.3 Metode Penentuan Sampel.

3.4 Metode Pengumpulan Data.

3.5 Metode Analisis Data.


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini harus mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Temuan-temuan penelitian

2. Analisis temuan dengan mengelaborasi teori-teori yang relevan

3. Perbandingan dengan kajian atau penelitian sebelumnya.

4. Keterbatasan studi Anda.

5. Argumen umum tentang kajian Anda

6. Argumen induktif/deduktif yang menekankan hasil kajian dan kesimpulan Anda.

BAB V PENUTUP

4.1 Simpulan

1. Mulailah dengan pernyataan yang jelas tentang temuan utama.

2. Buka dengan pernyataan yang menyampaikan informasi yang cukup untuk


membuat pembaca terus membaca.

3. Nyatakan kesimpulan Anda dengan jelas dan singkat. Tulislah dengan singkat dan
to the point.

4. Jelaskan mengapa penelitian Anda penting bagi pembaca. Anda harus meyakinkan
pembaca bahwa temuan Anda layak dan penting.

5. Jangan menulis ulang abstrak.

6. Jangan tulis argumen, bukti, ide baru, atau informasi baru yang tidak terkait dengan
topik.

7. Jangan sertakan bukti, kutipan, statistik, dll. yang seharusnya ada di tubuh
karangan.

4.2 Saran.

DAFTAR PUSTAKA
EVALUASI

I. Penulisan :

a. Isi.

b. Bahasa.

c. Sistematika.

II. Penguasaan Materi.

Hindari Plagiarisme

 Pengertian plagiarisme: “The process or practice of using another person's ideas or work
and pretending that it is your own” (Cambridge Dictionary).

(Proses atau praktik menggunakan ide atau karya orang lain dan berpura-pura itu milik
Anda )

 Bentuk Plagiarisme

1. Mengcopy ide dan tulisan orang lain TANPA menyebutkan sumber.

2. Mengcopy ide orang lain dengan menggunakan bahasa sendiri TANPA menyebutkan
sumber.

3. Mengcopy ide dan tulisan orang lain DENGAN menyebutkan sumber tetapi tanpa
menggunakan kuotasi atau tanda petik, sehingga menyulitkan orang membedakan
mana ide/tulisan orang lain dan mana ide/tulisan sendiri.

Cara Menghindari Plagiarisme

1. Gunakan sitasi (pengutipan referensi) dengan benar

2. Tulis daftar pustaka sejak awal, jangan tunggu tulisan selesai

3. Lakukan paraphrase terhadap setiap kutipan yang digunakan

4. Lakukan interpretasi terhadap pendapat orang lain untuk meperkuat argument kita,
jangan asal copy paste.
5. Gunakan aplikasi antiplagiarisme (e.g. turnitin, grammarly, duplichecker, unplag,
tessy.id, dll.)

Anda mungkin juga menyukai