Anda di halaman 1dari 11

Perbedaan penelitian yuridis empiris dengan yuridis normatif

( Tugas dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Hukum)

Dosen Pengampu : Dr.Drs. H. M. Wagianto, S.H.,M.H.

Disusun Oleh:

Akmal Suciawan (1921010127)

PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2022/1443 H


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat-NYA sehingga tugas
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga tugas ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran.

Bandar Lampung, 2 Juni 2022

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

Latar Belakang .............................................................................................. 1

Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

Tujuan .......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2

Penelitian Hukum Yuridis Empiris Dan Penelitian Yuridis Normatif ....................2

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 7

Kesimpulan ................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 8


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian yuridis empiris adalah penelitian hukum mengenai pemberlakuan


atau implementasi ketentuan hukum normatif secara in action pada setiap
peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat.
Pendekatan yuridis normatif adalah pendekatan yang dilakukan
berdasarkan bahan hukum utama dengan cara meneelah teori-teori, konsep-
konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan penelitian ini.Penelitian merupakan terjemahan
dari bahasa inggris yaitu research, yang berasal dari kata re
[kembali] dan to search [mencari]. Dengan demikian, penelitian
berarti mencari kembali. Yang dicari dalam suatu penelitian adalah
pengetahuan yang benar, di mana pengetahuan yang benar ini
nantinya dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan atau
ketidaktahuan tertentu.Suatu penelitian secara ilmiah dilakukan
untuk menyalurkan hasrat ingin tahu yang telah mencapai taraf
ilmiah, yang disertai suatu keyakinan bahwa setiap gejala akan
ditelaah dan dicari hubungan sebab akibatnya atau kecenderungan-
kecenderungan yang timbul.

B.Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perbedaan penelitian yuridis empiris dengan yuridis normatif?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Perbedaan penelitian yuridis empiris dengan yuridis
normatif

1
BAB II

PEMBAHASAN

PENELITIAN HUKUM YURIDIS EMPIRIS DAN PENELITIAN


HUKUM YURUDIS NORMATIF

Penelitian hukum normatif tidak selalu berkonotasi sebagai


penelitian norma yuridis. Secara umum penelitian norma yuridisi
dipahami hanya merupakan penelitian hukum yang membatasi pada
norma-norma yang ada di dalam peraturan perundang-undangan.
Sedangan penelitian hukum normatif lebih luas. Menurut Johnny
Ibrahim, penelitian hukum normative adalah suatu prosedur
penelitian ilmiah untuk menemupakan kebenaran berdasarkan
logika keilmuan dari sisi normatifnya. Sisi normatif disini tidak
sebatas pada peraturan perundang-undangan saja. Hal tersebut
sebagaimana dikatakan oleh Peter Mahmud, penelitian hukum
adalah penelitian normatif namun bukan bukan hanya meneliti
hukum positivis. Norma tidak hanya diartikan sebagai hukum positif
yaitu aturan yang dibuat oleh para politisi yang memiliki kedudukan
yang lebih tinggi sebagaimana dikemukakan oleh John Austin atau
pun aturan yang dibuat oleh penguasa sebagaimana dikemukakan
oleh Hans Kelsen. Berdasarkan pendapat tersebut penelitian hukum
berupaya menemukan kebenaran koherensi yaitu apakah aturan
hukum sesuai dengan norma hukum dan apakah norma hukum
yang berisi mengenai kewajiban dan sanksi tersebut sesuai dengan
prinsip hukum apakah tindakan sesorang sesuai dengan norma
hukum atau prinsip hukum. Oleh karenanya norma juga diartikan

2
sebagai pedoman perilaku. Demikian pula pendapat Shidarta dalam
perkuliahan sebagai dosen tamu pada tanggal 17 September 2018,
penelitian hukum normatif itu cenderung berbicara tentang norma
dalam arti luas, sedangkan penelitian norma yuridis itu berbicara
norma dalam artian sempit, yakni norma dalam peraturan
perundang-undangan. Metode Penelitian Hukum dapat dibagi
menjadi 2, yakni Penelitian hukum Normatif dan Empiris”Bagi Kamu
mahasiswa Hukum yang saat ini sedang atau mau mengambil tugas
akhir atau skripsi wajib tahu metode penelitian hukum yang akan
digunakan.Penelitian Hukum sendiri merupakan suatu penelitian
dengan objek hukum, baik hukum sebagai ilmu atau aturan yang
bersifat dogmatis maupun hukum yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat yang didasarkan pada metode, sistematika dan
pemikiran tertentu untuk mempelajari gejala hukum yang terjadi
dengan cara menganalisis dan selanjutnya memecahkan masalah
yang mungkin timbul.Metode Penelitian Hukum dapat dibagi
menjadi 2, yakni Penelitian hukum Normatif dan Empiris. Yuk kita
simak perbedaan keduanya!

1. Penelitian Hukum Normatif

Dalam penelitian ini, hukum sering dikonsepsikan sebagai apa yang


tertulis dalam peraturan perundang-undangan [law in book]. Dapat
diartikan bahwa hukum sebagai norma atau kaidah yang
merupakan patokan berperilaku masyarakat.Menurut Soerjono
Soekanto dan Sri Mamudji, penelitian hukum normatif dilakukan
dengan cara meneliti bahan kepustakaan [data sekunder] pada
objek penelitian, seperti: Penelitian terhadap asas hukum;
Penelitian terhadap sistematika hukum; Penelitian terhadap taraf
sinkronisasi vertikal dan horizontal atau meneliti keserasian hukum
positif agar tak bertentangan dengan hierarki perundang-undangan;
Perbandingan hukum; dan Sejarah hukum.Nilai ilmiah dari

3
pemecahan masalah dan pembahasan terhadap legal issue yang
ada dalam penelitian hukum bergantung pada pendekatan
[approach] yang digunakan. Adapun pendekatan yang dapat
digunakan dalam penelitian normatif adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan Perundang-Undangan [Statute Approach]


Suatu penelitian normatif harus menggunakan pendekatan
ini karena objek yang akan diteliti adalah aturan hukum yang
menjadi fokus penelitian. Dalam hal ini, peneliti harus melihat
hukum sebagai sistem yang tertutup yang mempunyai sifat
Comprehensive [norma hukum di dalamnya saling berkaitan
secara logis]; All-Inclusive [norma hukum yang ada mampu
menampung permasalahan hukum sehingga tidak ada
kekurangan hukum]; dan Systematic [norma hukum tersusun
secara hierarki].
b. Pendekatan Konsep [Conceptual Approach
Merupakan pendekatan yang memberikan sudut pandang
Analisa penyelesaian permasalahan dalam penelitian hukum
dilihat dari aspek konsep hukum yang melatarbelakanginya.
Pendekatan ini biasanya digunakan untuk memahami
konsep yang berkaitan dengan norma-norma yang ada
dalam perundang-undangan.
c. Pendekatan Analitis [Analytical Approach]
Merupakan pendekatan dengan menganalisa bahan hukum
untuk mengetahui makna, asas hukum, kaidah hukum,
sistem hukum yang terkandung dalam peraturan perundang-
undangan.
d. Pendekatan Perbandingan [Comparative
Approach]Pendekatan ini merupakan jenis pendekatan yang
dilakukan dengan membandingkan dengan negara lain atau
8dengan peristiwa hukum yang dialami negara lain.

4
e. Pendekatan Historis [Historical Approach]
f. Pendekatan yang digunakan agar peneliti mengetahui nilai
sejarah yang menjadi latar belakang dan nilai-nilai suatu
peraturan perundang-undangan sehingga dapat mengurangi
kekeliruan terkait pemahaman ketentuan hukum tertentu.
g. Pendekatan Kasus [Case Approach]
Merupakan pendekatan yang dilakukan untuk mempelajari
bagaimana penerapan norma atau kaidah hukum yang
dilakukan dalam suatu praktik hukum.

Apabila kamu memilih penelitian hukum normatif, jangan lupa untuk


identifikasi objek penelitian dan menguasai asas-asas serta teori
hukumnya ya!

1. Penelitian Hukum Empiris

Penelitian hukum ini juga disebut dengan penelitian hukum sosiologis atau
penelitian lapangan. Penelitian ini didasarkan pada data yang diperoleh
langsung dari masyarakat melalui penelitian lapangan baik melalui
observasi, wawancara maupun kuesioner.
Objek penelitian hukum empiris yaitu:

Penelitian terhadap peristiwa, kejadian, dan perbuatan nyata yang


terjadi dalam masyarakat;

Aturan hukum yang tidak tertulis dan berlaku dalam masyarakat


seperti pembagian waris; dan

Penerapan hukum di masyarakat.

Pendekatan yang digunakan dalam Penelitian hukum Empiris adalah


Pendekatan socio-legal. Pendekatan ini membutuhkan disiplin ilmu sosial

5
dan hukum untuk mengkaji hukum positif [negara] yang dapat memberi
pandangan atas fenomena hukum di masyarakat.
Karakteristik metode sociolegal dapat dilihat melalui dua hal, Pertama,
studi sociolegal dengan melakukan studi tekstual, peraturan perundang-
undangan dan kebijakan yang dapat diimpiklasikan terhadap subjek
hukum. Kedua, studi sociolegal dengan mengembangkan penggabungan
metode hukum dan ilmu sosial seperti penelitian kualitatif sociolegal.
Jika kamu memilih penelitian hukum ini, jangan lupa untuk perhatikan
kemampuan mu terhadap studi lapangan, jangka waktu penelitian dan
penguasaan teori-teori sosial!.

6
BAB III
PENETUP

A. Kesimpulan

Sosiologi hukum merupakan salah satu cabang dari pengembangan ilmu


hukum yang keberadaannya relatif baru di Indonesia. Sesunngguhnya
hukum tidak dapat dipandang dari sisi yuridis normatif semata, karena
dengan memahami sosiologi hukum, kita akan mendapatkan pengetahuan
tentang hukum dalam pengertian yuridis empiris. Hal ini menjadi penting,
karena dalam alur rechtsidee atau cita hukum dalam perwujudan konkritnya
selain mengacu kepada formalisme hukum, masyarakat juga menjadi
factor penting yang menentukan apakah hukum telah berjalan efektif atau
tidak. Dengan membaca buku ajar ini diharapkan mahasiswa dapat
memahami

7
DAFTAR PUSTAKA

Andrew Heywood dalam Budiardjo Miriam. 2007. Dasar-Dasar Ilmu


Politik.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dr. Fence M. Wantu, SH., MH. 2015, Pengantar Ilmu Hukum,


Perpustakaan

Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

Anda mungkin juga menyukai