OLEH
NIM : 2211040011
PENDAHULUAN
lmu hukum adalah ilmu yang sangatlah kompleks, mulai dari kajiannya
wujud konkret dari eksistesinya yang tidak lain didedikasikan kepada masyarakat
berupa produk-produk hukum, solusi terhadap perkara hukum publik maupun perkara
hukum privat yang ditemukan sehari-hari di tengah masyarakat, bahkan tidak jarang
beraspek multidimensi, atau dengan kata lain ilmu hukum tanpa dukungan ilmu-ilmu
lain terkadang tidak mampu menyelesaikan permasalahan hukum secara tuntas dan
suatu penelitian empiris, karena hal tersebut mencakup beberapa aspek yang saling
bersesuaian. Dalam kenyataannya proses penelitian hukum lebih rumit dari apa yang
dibayangkan, terlebih lagi yang diteliti ilmu hukum. Semua penelitian secara esensial
dalam proses penelitian tersebut. Oleh karenanya biasanya dipergunakan lebih dari
dipergunkan pula metode wawancara dan lain sebagainya. Sehinnga perlu untuk
mengetahui persamaan dan perbedaan dari dua metode penelitian yaitu secara Ilmu
permasalahan ini. Ada pula sebagian permasalahan yang hendak di bahas dalam
empiris?
empiris?
hukum empiris.
hukum empiris.
BAB II
PEMBAHASAN
dari sisi normatifnya. Sisi normatif disini tidak sebatas pada peraturan
hanya meneliti hukum positif. Norma tidak hanya diartikan sebagai hukum
positif yaitu aturan yang dibuat oleh para politisi yang memiliki kedudukan
yang lebih tinggi sebagaimana dikemukakan oleh John Austin atau pun
norma hukum dan apakah norma hukum yang berisi mengenai kewajiban
dan sanksi tersebut sesuai dengan prinsip hukum apakah tindakan sesorang
sesuai dengan norma hukum atau prinsip hukum. Oleh karenanya norma
penelitian hukum normatif itu cenderung berbicara tentang norma dalam arti
luas.
satu ini, yaitu penelitian hukum empiris (empirical legal research). Kata
dirasakan oleh panca indera” atau bukan suatu fiksi bahkan metafisika atau
gaib, yang sejatinya berupa proses berfikir yang biasanya hanya dongeng
kepada setiap manusia dan tidak harus melalui proses penalaran ilmiah suatu
dan menghasilkan hasil tertentu dari sebuah proses mekanis, dan tentunya
hanya dan harus bersifat preskriptif saja, meskipun hal ini adalah wajar,
mengingat sejatinya sifat norma hukum yang “ought to be” itu. Selanjutnya
arah penyadaran bahwa hukum, faktanya dari perspektif ilmu sosial tenyata
melainkan juga sebuah gejala sosial dan berkaitan dengan perilaku manusia
sisi lain, mengingat para penstudi hukum sejatinya tidak terlatih melakukan
untuk itu, maka peranan para ilmuan sosial berikut metodemetode penelitian
asing biasa disebut dengan legal research dan tanpa tambahan makna lain,
hal ini hukum tidak hanya dipandang sebagai disiplin yang prespektif dan
et al., 2005).
yakni hukum positif dengan aspek internal. Hukum positif Indonesia adalah hukum
yang saat ini berlaku baik tertulis maupun tidak tertulis, yang merupakan campuran
dari sistem hukum Eropa, hukum agama dan hukum adat. Maka Metode penelitian
hukum berjenis Normatif juga dapat dikatakan sebagai penelitian hukum doktriner
Metode penelitian hukum empiris adalah salah satu metode penelitian hukum
yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti bagaimana
meneliti insan dalam hubungan hidup di masyarakat maka metode penelitian hukum
Salah satu upaya untuk mengilmiahkan ilmu hukum secara empiris adalah
dengan menerapkan metode penelitian dalam kajian hukum normatif. Metode ilmu
sosial dapat digunakan dalam penelitiaan dasar yang memandang hukum sebagai
hukum normatif. Perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif adalah pada
sifat data. Oleh karenanya, penelitian yang menggunakan data seyogyanya penelitian
empiris. Selain itu seringkali kita menggunakan dua pendekatan dalam metode kajian
ilmu hukum, yaitu: pendekatan dari sudut filsafat ilmu dan pendekatan dari sudut
melahirkan ilmu empiris dan pandangan normatif yang melahirkan ilmu normatif.
Dari dua pandangan ini ilmu ukum sesuai dengan karakter aslinya yaitu sebagai ilmu
yang normatif dan disisi lain memiliki karakter empiris (sociological jurisprudence
& socio legal jurisprudence). Sehingga seringkali ilmu hukum dibedakan atas ilmu
Dari sudut pandang Teori Hukum, dibagi atas tiga lapisan utama yaitu:
Dogmatik Hukum, Teori Hukum (dalam arti sempit) dan Filsafat Hukum (Philipus et
al., 2005). Ketiga lapisan tersebut pada prakteknya saling memberi dukungan dan
memiliki karakteristik khas yang dengan sendirinya mempunyai metode yang khas
pula dan hal inilah yang sering dikenal sebagai bidang kajian Teori Hukum. Dengan
empiris, yaitu :
2. Bagi ilmu hukum empiris, gejala hukum harus murni empiris, yaitu fakta
sosial;
3. Bagi ilmu hukum empiris, metode yang digunakan adalah metode ilmu
empiris;
empiris dengan ilmu hukum normatif dengan tabel gambar sebagai berikut :
BAB III
PENUTUP
dalam keluarga besar kajian tentang hukum, terlepas dari kontroversinya sebagai
sebagai suatu disiplin ilmu yang mandiri dan khas (sui generis), bagian dari ilmu
humaniora maupun ilmu sosial, sebagaimana ilmu pengetahuan alam (eksakta) dan
ilmu-ilmu sosial yang telah memiliki tempat yang tak terbantahkan di ranting-ranting
pohon ilmu. Ilmu hukum harus diakui memiliki metode penelitian yang khas
di bidang hukum, baik teoritis maupun praktis, atau dari cara melihat ilmu hukum
sebagai disiplin yang bersifat preskriptif dan terapan, maupun dari sudut pandang
korespondensi, yaitu segala sesuatu itu benar apabila didukung oleh data dan fakta,
sedangkan Ilmu hukum normatif dasar kebenarannya adalah pragmatik yang pada
umumnya merupakan kesepakatan dari para ahli hukum itu sendiri. Perbedaan ilmu
hukum hukum normatif dan empiris adalah dari hubungan dasar sikap ilmuwan
tentang teori kebenaran. Dalam ilmu hukum empiris sikap ilmuwan adalah sebagai
Sedangkan ilmu hukum normatif, yuris secara aktif menganalisis norma, sehingga
Daftar Pustaka
Buku :
Banakar, Reza and Max Traves (ed), 2005. Theory and Method in SocioLegal
Research: A Series published for The OṄATI institute for the sociology of
law, Oxford and Portland Oregon: Hart Publishing.
Artikel :
Agus, A. 2020. Pembedaan Ilmu Hukum Empiris dan Ilmu Hukum Normatif. Juurnal
Hukum Tri Pantang. Vol. 6 No.1. Fakultas Hukum. Universitas Taman
Siswa Palembang.
Sonata, L.D. 2014. Persamaan Dan Perbedaan Penelitian Hukum Normatif Dengan
Penelitian Hukum Empiris. Jurnal Ilmu Hukum Vol. 8 No. 1.
Web atau Internet :
University College London (UCL) dengan nama “ Center for Empirical Legal
Studies”, lihat alamat situs :
http://www.ucl.ac.uk/laws/sociolegal/index.shtml