Anda di halaman 1dari 8

PENELITIAN HUKUM

ADAT
KELOMPOK 8
1. Sabina Qonitha (3019210309)
2. Zauzany (3017210312)
3. Rio Setyo Pangestu (3019210093)
4. Siti Saalwa Azzahra (3018210373)
5. Yusuf (3019210232)
6. Garis Kasih Pertiwi (3017210126)
7. Kevin Krisna Garda Aniswara (3017210355)
PENGERTIAN PENELITIAN HUKUM
Soerjono Soekanto : Penelitian hukum ialah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan
pada metode, sistematika, dan pemikiran tertentu, yang mempunyai tujuan untuk
mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu.
Penelitian Hukum pada hakikatnya merupakan suatu aktifitas ilmiah yang
dimaksudkan untuk menemukan kembali pengetahuan benar yang berkaitan dengan
hukum. Bertujuan untuk menjelaskan secara benar satu atau beberapa masalah hukum
yang ada dalam masyarakat hukum. Dikatakan kegiatan atau aktifitas ilmiah karena
didalam penelitan terdapat metode, sistematika, dan pemikiran tertentu.
ESSESENSI PENELITIAN HUKUM

Penelitian hukum juga tidak semata-mata menjadi ranah para akademisi “legal scholarship” seperti dosen dan mahasiswa
hukum, tetapi juga dilakukan oleh para praktisi hukum, seperti advokat dan konsultan hukum untuk kebutuhan praktik hukum
“legal practice”. Bisa saja diperlukan advokat untuk keperluan praktik hukum di pengadilan, konsultan hukum untuk
memecahkan masalah hukum yang kompleks yang membutuhkan pemikiran teoritis, atau perancang perundangan untuk
keperluan penyusunan peraturan perundang-undangan”.

Penelitian hukum itu sendiri pada dasarnya menyangkut dua hal, yaitu:

Kegiatan itu sendiri yang harus teratur dan dalam prosedur tertentu dan hasil atau produk yang diharapkan dari kegiatan itu,
yaitu sebuah kebenaran keilmuan hukum”. Jadi dalam penelitian hukum mensyaratkan hubungan yang jelas antara prosedur
(metode) penelitian dengan hasil penelitian.
TIPOLOGI PENELITIAN HUKUM ADAT
Ilmu hukum merupakan ilmu yang memiliki karakteristik tersendiri, dimana hukum tidak hanya
dikonsepkan sebagai law in the book yang berkarakter normatif (doctrinal), tetapi juga law in action
yang berkarakter empiris (non-doctrinal), maka dengan sendirinya tipologi pengkajian ilmu
hukumnya juga menjadi berbeda. Terdapat kesamaan pendapat pada kalangan ahli hukum yang
membedakan penelitian hukum kedalam 2 jenis
Penelitian Penelitian
Hukum Hukum
Normatif Empiris
PENELITIAN HUKUM NORMATIF

Penelitian hukum normatif merupakan penelitian yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa
hukum karena penelitian ini cukup dilakukan di ruang kerja, tanpa bersusah payah untuk mencari data
yang berasal dari masyarakat. Penelitian hukum normatif merupakan penelitian hukum yang berfokus
pada kaidah-kaidah atau asas-asas dalam arti hukum dikonsepkan sebagai norma atau kaidah yang
bersumber dari peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, maupun doktrin dari para pakar
hukum terkemuka.
PENELITIAN HUKUM NORMATIF

Penelitian hukum normatif memiliki karakteristik tersendiri yakni, berfokus pada doktrin melalui
analisis kaidah hukum yang ditemukan pada perundang-undangan atau dalam putusan hakim,
bersumber pada hukum formal maka sumber datanya adalah data sekunder yang terdiri dari bahan
hukum primer, sekunder dan tersier, penelitian hukum normatif tidak membutuhkan ukuran statistik,
mengunakan kajian yang bersifat a priori.
PENELITIAN HUKUM EMPIRIS

Penelitian hukum empiris merupakan penelitian yang mengkaji dan menganalisis tentang perilaku
hukum individu atau masyarakat dalam kaitannya dengan hukum dan sumber data yang digunakannya
berasal dari data primer, yang diperoleh langsung dari dalam masyarakat. Titik fokus dalam penelitian
hukum empiris adalah perilaku hukum individu atau masyarakat. Hukum dikaji bukan sebagai norma
sosial, melainkan sebagai suatu gejala sosial, yaitu hukum dalam kenyataan di dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan. Tujuannya adalah untuk menemukan konsep-konsep mengenai proses terjadinya
hukum dan mengenai proses bekerjanya hukum di dalam masyarakat.
PENELITIAN HUKUM EMPIRIS

Penelitian hukum empiris memiliki karakteristik tersendiri yakni, berfokus pada


tingkah laku individu atau masyarakat hukum, melihat dari pada kenyataan yang ada
dimasyaraka maka sumber datanya adalah data primer yang di ambil dari studi
lapangan, pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara atau pengamatan,
mengunakan kajian yang bersifat aposteriori.

Anda mungkin juga menyukai