Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Gigih Sanjaya Putra

NPM : 1822011029
MATKUL : Metodelogi Penelitian
DOSEN : DR. Rudi Natamiharja, S.H.,DEA

Perbedaan Penelitian Normatif dan Empiris

Penelitian hukum normatif dipengaruhi oleh doktrin hukum murni/positivisme,


sedangkan penelitian hukum empiris dipengaruhi doktrin sosiologi hukum maupun
ilmu hukum sosiologis. Menurut Soerjono Soekanto 1, penelitian hukum normatif dan
empiris dapat dilakukan secara terpisah maupun secara bergabung, namun ada juga
beberapa ahli hukum yang memisahkan secara tegas keduanya. Pada akhirnya,
diberikan hak pribadi bagi para peneliti hukum sendiri untuk menggunakan secara
terpisah, bergabung atau keduanya secara bersamaan.
Soerjono Soekanto menerangkan bahwa tolak ukur penelitian hukum normatif
adalah dari sifat dan ruang lingkup disiplin hukum, dimana disiplin diartikan sebagai
suatu sistem ajaran tentang kenyataan yang biasanya menyangkut disiplin analitis
dan perspektif, jika hukum dipandang hanya dari segi normatif saja. Soerjono
Soekanto ingin membuktikan dan menegaskan bahwa disiplin hukum lazimnya juga
dapat diartikan sebagai suatu sistem ajaran tentang hukum sebagai norma dan
kenyataan (perilaku) atau sebagai suatu yang dicita-citakan dan sebagai
realitas/hukum yang hidup, bahkan memiliki segi umum dan khusus. 2
Penelitian hukum normatif memiliki kecenderungan dalam mencitrakan hukum
sebagai disiplin perspektif dimana hanya melihat hukum dari sudut pandang norma-
norma saja, yang tentunya bersifat perspektif. Tema-tema penelitian hukum
normatif, antara lain :3
a. Penelitian terhadap asas-asas hukum
b. Penelitian terhadap sistematika hukum
1
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. 2001. Penelitian Hukum Normatif : Suatu Tinjauan Singkat.
Raja Grafindo : Jakarta. hlm : 6
2
Ibid., hlm. 2-6
Disiplin hukum mencakup segi umum dan khusus, segi umum disiplin hukum yaitu ilmu hukum
(juriprudence), filsafat hukum dan politik hukum. Sedangkan, segi khusus disiplin hukum yaitu sejarah
tata hukum, sistem tata hukum yang menyangkut bidang-bidang hukum tertentu, teknologi hukum
atau ketrampilan hukum.
3
Ibid., hml. 14
Secara tegas Soejono Soekanto mengidentikan penelitian hukum normatif dengan penelitian hukum
kepustakaan jika dilihat dari sumber data yang relevan pada penelitian jenis ini.
c. Penelitian terhadap taraf sinkronisasi vertikal dan horizontal
d. Perbandingan hukum.
Menurut Johnny Ibrahim4, penelitian hukum normatif adalah suatu prosedur
penelitian ilmiah untuk menemupakan kebenaran berdasarkan logika keilmuan dari
sisi normatifnya. Sisi normatif disini tidak sebatas pada peraturan perundang-
undangan saja. Hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh Peter Mahmud 5, penelitian
hukum adalah penelitian normatif, namun bukan hanya meneliti hukum positivis.
Norma tidak hanya diartikan sebagai hukum positif yaitu aturan yang dibuat oleh
para politisi yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi sebagaimana dikemukakan
oleh John Austin atau pun aturan yang dibuat oleh penguasa sebagaimana
dikemukakan oleh Hans Kelsen. Berdasarkan pendapat tersebut penelitian hukum
berupaya menemukan kebenaran koherensi yaitu apakah aturan hukum sesuai
dengan norma hukum dan apakah norma hukum yang berisi mengenai kewajiban
dan sanksi tersebut sesuai dengan prinsip hukum apakah tindakan sesorang sesuai
dengan norma hukum atau prinsip hukum.
Penelitian hukum normatif mengacu konsep hukum sebagai kaidah dengan
metodenya yang doktrinal-nomologik yang bertitik tolak pada kaidah ajaran yang
mengkaidai perilaku. Tipe kajian filsafat hukum, tipe kajian hukum murni dan tipe
kajian America Sociological Jurispudance masuk dalam bagian penelitian ini.
Penelitian hukum empirisa adalah penelitian hukum yang mengacu pada konsep
hukum sebagai proses perilaku yang berulang setiap kali terjadinya hal yang sama.
Konsep hukum dipandang sebagai suatu pola keajekan perilaku yang berpola. Tipe
kajian sosiologi hukum dan tipe kajian sosiologi dan antropologi hukum masuk di
sini.6
Berbeda dengan penelitian hukum normatif yang lebih dahulu ada ditengah-tengah
keluarga besar disiplin hukum, penelitian hukum empiris/sosiologis biasanya
dikembangkan oleh lembaga-lembaga independen, seperti di Indonesia misalnya:
ELSAM dan HUMMA. Sedangkan, Negara lain, seperti Inggris, misalnya : University
Collage London (UCL), School of Law (UK).

4
Johnny Ibrahim. 2013. Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Bayumedia : Malang. hlm.
57.
5
Peter Mahmud. 2005. Penelitian Hukum. Prenadamedia Group : Jakarta. hlm. 42-56.
6
https://business-law.binus.ac.id/2019/08/25/penelitian-hukum-normatif-dan-penelitian-hukum-
yurudis/. Diakses 31/5/2020. Pukul 15.45 wib.

Anda mungkin juga menyukai