Anda di halaman 1dari 35

JENIS-JENIS ILMU HUKUM

Jenis Bidang Ilmu Hukum

Jenis-jenis Ilmu Hukum


1.Ilmu Hukum Alam
2.Ilmu Hukum Normatif (dogmatis) ilmu hkm
dalam arti sempit
3.Ilmu Hukum empiris/Sosiologis ilmu hukum
dalam arti luas

3
A. ILMU HUKUM ALAM
Pokok Kajiannya adalah keadilan dan kebenaran
Kajiannya mengkaitkan hukum dengan keadilan dan
kebenaran
Hukum diorientasikan mencapai keadilan dan kebenaran
pada setiap tempat dan setiap saat.
Mengevaluasi apkah hukum bertentangan atau tidak
dengan keadilan dan kebenaran
Selalu mencari asas-asas hukum yang universal
Jenis Ilmu Hukum yang pertama kali dikembangkan
karena hukum diidentikkan dengan keadilan dan
kebenaran
Tokoh : Thomas Aquinas, Immanuel Kant
4
B. ILMU HUKUM NORMATIF (DOGMATIS)
Ilmu Hukum alam tidak lagi akomodatif dan tidak praktis serta
menimbulkan kesemrawutan hukum
Perlu diciptakan hukum yang sederhana dan berkepastian,
logis, konsisten, sistematis agar tercipta keseragaman
(univikasi) hukum
Hukum dikonsepsikan segala aturan yang tertulis dan
positif (dibuat oleh pemerintah yang berkuasa)
Mempelajari hukum positif, sdgkan hukum positif dianggap
dogma, dianggap sebagai sesuatu yang tidak boleh dibuktikan
lanjut, tidak boleh diganggu gugat.
Contoh: Barangsiapa mencuri dihukum. Badu mencuri. Badu
dihukum

5
Bidang dogmatika hukum normatif :
Mempersepsikan hukum sebagai aturan hukum yang tertulis
dibuat oleh pemerintah yang tersusun secara logis , sistematis
dan konsisten.
Kajian dan eksplorasinya hanya di seputar peraturan
perundang-undangan
Bersifat perspektif (apa hukumnya dan bagaimana
menerapkannya)
Yang diajarkan adalah hukum dalam aspek normatifnya (Dass
Sollen)
Menempatkan hukum sebagai obyek yang monolith dan
otonom
Mengkaji hukum dari dan ke dalam hukum itu sendiri
Mengkaji penampakan normatif hukum

6
C. ILMU HUKUM SOSIOLOGIS
Dirasakan adanya kesenjangan antara hukum dengan kondisi
obyektif masyarakat
Banyak hukum yang tidak dapat diberlakukan pada masyarakat
tertentu, pada saat tertentu, hukum sudah tidak efektif lagi
Sifat hukum kaku dan berlawanan dengan fleksibelitas
masyarakat.
Ketidak efektifan Hukum dipengaruhi faktor-faktor
deteerminan lain seperti ekonomi, politik, sosial, budaya
Mengkaitkan (dalam pembentukan dan pelaksanaannya
dengan faktor-faktor ekonosi spolitik, sosial, budaya

7
PENELITIAN HUKUM
APAKAH PENELITIAN
ITU?
Pengertian yang salah tentang
Penelitian
1.Penelitian bukan hanya mengumpulkan
informasi (data)
2.Penelitian bukan hanya memindahkan
fakta dari suatu tempat ke tempat lain
3.Penelitian bukan hanya membongkar-
bongkar mencari informasi
4.Penelitian bukan suatu kata besar
untuk menarik perhatian.

9
Rasa Ketidak tahuan, penasaran, dsb

Penelitian

Suatu Upaya pencarian

Pengetahuan yang benar

Diperlukan sebuah metodologi

Penelitian Ilmu kebenaran

(Proses) (Proses) (Hasil)


METODE dan METODOLOGI
Method  cara, a tool of, the way how to
get ….
Logos  ilmu, pengetahuan
Metodologi  pengetahuan tentang cara
ilmu pengetahuan mencari kebenaran

11
PENGERTIAN PENELITIAN

Research  re and search


Re  again
Search  pencarian
S O S  Search or Save
Research : “upaya untuk menemukan
kembali” apa ?  “kebenaran”

12
APAKAH PENELITIAN ITU
Research (Inggris) dan recherche (Prancis)
 re (kembali)

 to search (mencari)

Studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yg hati-


hati dan sempurna terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh
pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
(T. Hillway)
Penelitian adalah suatu proses untuk mencapai (secara
sistematis dan didukung oleh data) jawaban terhadap suatu
pertanyaan, penyelesaian terhadap permasalahan, atau
pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena (Leedy,
1997: 5)

13
PENGERTIAN
Soerjono Soekanto
penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang
didasarkan pada metode, sistimatika dan pemikiran tertentu, yang
bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum
tertentu dengan jalan menganalisasnya. Kecuali itu juga diadakan
pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut,
untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam gejala yang
bersangkutan.
Penelitian Eksploratif
Berdasar
Berdasar
Sifatnya
Sifatnya Penelitian Deskriptif
Penelitian Eksplanatoris

Penelitian Hukum Normatif

Berdasar
Berdasar Penelitian Hukum Normatif-
Fokus
Sifatnya Empiris (terapan)
kajiannya

Penelitian Hukum Empiris


Penelitian
Dilihat dari sudut Sifatnya :
1.Penelitian eksploratoris (menjelajah); dilakukan apabila pengetahuan
tentang suatu gejala yang akan diselidiki masih kurang sekali atau bahkan
tidak ada. Penelitian eksploratoris adalah suatu penelitian yang dilakukan
untuk memperoleh keterangan, penjelasan,dan data mengenai hal-hal
yang belum diketahui. Penelitian ini tidak didahului teori-teori yang sudah
ada.
2.Penelitian deskriptif; Penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan
untuk Melukiskan tentang hal didaerah dan saat tertentu. Biasanya
peneliti telah mendapat gambaran berupa data Awal ttg permasalahannya.
Dan peneliti sudah sering Menggunakan teori atau hipotesa. untuk
memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan atau
gejala-gejala lainnya.
Contoh :
Masalah kesadaran hukum pengendara sepeda motor Terhadap peraturan
lalu lintas di sidoarjo.

16
3. Penelitian eksplanatoris.
Merupakan suatu penelitian untuk menerangkan, memperkuat
atau menguji dan bahkan menolak suatu teori atau hipotesa
Serta terhadap hasil-hasil penelitian yang ada.
Contoh :Pengaruh keharmonisan rumah tangga terhadap
Kenakalan remaja
Penelitian hukum doktrinal,
penelitian hukum teoritis.

Yaitu penelitian hukum yang mengkaji hukum


tertulis dari berbagai aspek, yaitu aspek teori,
sejarah, filosofi, perbandingan, struktur dan
komposisi, lingkup dan materi, konsistensi,
penjelasan umum dan pasal demi pasal, formalitas
dan kekuatan mengikat suatu UU, serta bahasa
hukum yang digunakan, tetapi tidak mengkaji
aspek terapan atau implementasinya.
Penelitian Hukum Normatif
mencakup:

Penelitian terhadap asas-asas hukum

Penelitian terhadap Sistematika Hukum

Penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum

Penelitian terhadap Sejarah hukum

Penelitian terhadap Perbandingan hukum


Pendekatan analisis
penelitian normatif

Tinjauan
Hukum

Legal review, tergolong tipe penelitian deskriptif. Peneliti


mengungkapkan kelemahan, kekurangan, dan kelebihan dari
suatu UU atau peraturan yang diteliti.
Analisis
hukum

Legal analysis, tingkatan ketiga dan tertinggi


serta lebih komprehensif dalam kajian
substansi hukum.

Tipe ini peneliti mengungkapkan secara


komprehensif tidak hanya segi kelemahan,
kekurangan, kecerobohan, kerugian, tetapi juga
keunggulan, kelebihan dan keuntungan,
sekaligus juga menunjukkan solusi yang paling
baik yang perlu dilakukan oleh pembuat UU
atau decision maker.
Penelitian Normatif-Empiris

Applied law research, yaitu penelitian hukum mengenai


pemberlakuan atau implementasi ketentuan hukum normatif
(kodifikasi, UU atau kontrak) secara in action pada setiap peristiwa
hukum tertentu yang terjadi dalam masyarakat.

Fokus Penelitian

Penerapan atau implementasi ketentuan hukum normatif (in


abstracto) pada peristiwa tertentu dan hasil yang dicapai.
Penelitian Hukum Normatif Empiris
Penelitian hukum normatif empiris (terapan) mengkaji
Pelaksanaan atau implementasi ketentuan hukum positif
Dan kontrak secara faktual pd setiap peristiwa hukum ter
Tentu. Pengkajian tersebut bertujuan untuk memastikan
Apakah hasil penerapan pd peristiwa hukum in concreto
Itu sesuai atau tidak dgn ketentuan UU atau kontrak.
Penelitian hukum normatif empiris ini terdapat 2 tahap.
Tahap I kajian mengenai hukum normatif (UU/Kontrak)
Tahap II kajian mengenai hukum empiris berupa terapan
(implementasi) peristiwa hukum tersebut.
Sehingga penelitian ini membutuhkan data sekunder dan
Data primer.
Pendekatan penelitian
normatif empiris

Nonjudicial Case Study


Pendekatan studi kasus hukum tanpa konflik. Tanpa
campur tangan pengadilan.

Judicial Case Study


Pendekatan studi kasus hukum karena konflik yang
diselesaikan melalui putusan pengadilan
(yurisprudensi).

Live Case Study

Pendekatan studi kasus pada peristiwa hukum yang


dalam keadaan berlangsung atau belum berakhir.
Empirical law research, yaitu penelitian
hukum positif tidak tertulis mengenai
perilaku anggota masyarakat dalam hubungan
hidup bermasyarakat.
Penelitian hukum empiris mengungkapkan
hukum yang hidup (living law) dalam
masyarakat melalui perbuatan yang
dilakukan oleh masyarakat.
Meliputi:

Penelitian terhadap
Identifikasi hukum

Penelitian terhadap
Efektifitas hukum
Tujuan Penelitian Hukum

PENELITIAN Skripsi, Tesis,


HUKUM UNTUK Disertasi,
KEPENTINGAN Makalah
AKADEMIS

Pendapat Hukum,
PENELITIAN
Dakwaan dan Tuntutan
HUKUM UNTUK
Perjanjian/Kontrak
KEPENTINGAN
Gugatan, dll.
PRAKTIS

liti-himawan 27
Tujuan Penelitian Hukum
Penelitian untuk kepentingan Praktis 
menyelesaikan masalah/kasus konkrit; menyusun
Legal Opinion

Penelitian untuk kepentingan akademis 


menyusun tulisan ilmiah untuk dibaca banyak
orang; untuk bahan diskusi

liti-himawan 28
TUJUAN PENELITIAN HUKUM
Untuk mendapatkan pengetahuan tentang gejala hukum
sehingga dapat dirumuskan masalah secara tepat ;
Untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam
mengenai suatu gejala hukum, sehingga dapat dirumuskan
hipotesa ;
Untuk menggambarkan secara lengkap aspek-aspek hukum
dari suatu keadaan, perilaku individu atau perilaku
kelompok tanpa didahului hipotesa ;
Untuk mendapatkan keterangan tentang frekwensi peristiwa
hukum ;
Untuk memperoleh data mengenai hubungan antara satu
gejala hukum dengan gejala yang lain ;
Untuk menguji hipotesa yang berisikan hubungan sebab
akibat.
Tahap Penelitian Hukum Normatif Penelitian Hukum Empiris
penelitian

Metode Normatif/juridis, dogmatis Empiris/sosiologis/perilaku


pendekatan (hukum diidentifikasikan (hukum diidentifikasikan
sebagai norma peraturan, sebagai perilaku yang
UU). mempola).
Kerangka Teori-teori intern tentang Teori sosial mengenai hukum,
teori hukum. Ex: UU, Peraturan. teori hukum sosiologis.

Data Data sekunder (bahan Data primer


hukum)
Tahap Penelitian Hukum Normatif Penelitian Hukum Empiris
penelitian
Analisis data Kualitatif/logika/penalaran Kualitatif/kuantitatif dengan
yang kemudian diungkapkan statistik.
dengan bahasa atau kalimat.

Langkah- Penetapan kriteria Permasalahan---teori---


langkah identifikasi, seleksi dan metode--data---analisis---
penelitian pengumpulan norma-norma, kesimpulan.
pengorganisasian norma-
norma yang dikumpulkan
(Sylogisme: premis
mayor___premis minor.
JENIS PENELITIAN HK (SOETANDYO W)

KONSEP TIPE METODE PENELITI ORIEN-


HUKUM KAJIAN PENELITIAN TASI
1. Hukum = asas2 Filsafat Logika deduksi, ber- Pemikir Filsafati
kebenaran dan ke- Hukum pangkal dari premis
adilan yang bersifat normatif yang diyakini
Universal bersifat self -evident

2. Hukum = norma2 Ajaran hukum Doktrinal, ber- Para yuris Positi-


positiff di dalam murni yg saranakan ter- Kontinen-tal vistis
sistem Per-UU-an mengkaji Law mutama logika
Hk.nasional as it is written deduksi untuk
in the books membangun sistem
hukum positif
3. Hukum = apa yg American Doktrinal spt di American Lawyer Behavioral
diputuskan hakim in Sociological muka , tapi juga non sociologic
concreto dan jurisprudence yg doktrinal ber- Judge
tersistematisasi sbg mengkaji by saraanakan logika made law
judges through judge, dg induksi untuk meng-
judicial processes mengkaji court kaji court behaviour
behaviour
law as it decided

4. Hukum= pola Sosiologi Sosial/ non doktrinal Sosiolog Struk tural


operilaku sosial yg hukum , pengkaji dng pendekat
terlembagakan , Law as it is in an struktural/ makro
eksis sbg variabel society dan umumnya ter
social yang empirik kuantitfikasi

Tuesday, May 23, 20 33


23
5. Hukum= Sosiologi atau Sosial/ non Sosial-Antro Simbolik
manifestasi makna2 antropo doktrinal pologi. interaksional
simbolik para perilaku logi hukum, dengan Pengkaji
sosial sbgmn tampak pengkaji law as pendekat-an humani
dalam interaksi antar it is in (human inter- ora
mereka actions) aksional/mikro,
dengan
analisis
kualitatif

34
1,2, dan 3= HUKUM = NORMA = PENEL HK.NORMATIF
Eropa Kontinental dan literatur berbhs belanda menyebut
penelitian dogmatik

4,5 === hukum = perilaku manusia yg telah/akan terpola

Disebut: Penelitian Sosial (tentang hukum)


Penelitian Empirik

Literatur2 berbahasa Ingris menyebut:


Penelitian Hukum non doktrinal

35

Anda mungkin juga menyukai