3
A. ILMU HUKUM ALAM
Pokok Kajiannya adalah keadilan dan kebenaran
Kajiannya mengkaitkan hukum dengan keadilan dan
kebenaran
Hukum diorientasikan mencapai keadilan dan kebenaran
pada setiap tempat dan setiap saat.
Mengevaluasi apkah hukum bertentangan atau tidak
dengan keadilan dan kebenaran
Selalu mencari asas-asas hukum yang universal
Jenis Ilmu Hukum yang pertama kali dikembangkan
karena hukum diidentikkan dengan keadilan dan
kebenaran
Tokoh : Thomas Aquinas, Immanuel Kant
4
B. ILMU HUKUM NORMATIF (DOGMATIS)
Ilmu Hukum alam tidak lagi akomodatif dan tidak praktis serta
menimbulkan kesemrawutan hukum
Perlu diciptakan hukum yang sederhana dan berkepastian,
logis, konsisten, sistematis agar tercipta keseragaman
(univikasi) hukum
Hukum dikonsepsikan segala aturan yang tertulis dan
positif (dibuat oleh pemerintah yang berkuasa)
Mempelajari hukum positif, sdgkan hukum positif dianggap
dogma, dianggap sebagai sesuatu yang tidak boleh dibuktikan
lanjut, tidak boleh diganggu gugat.
Contoh: Barangsiapa mencuri dihukum. Badu mencuri. Badu
dihukum
5
Bidang dogmatika hukum normatif :
Mempersepsikan hukum sebagai aturan hukum yang tertulis
dibuat oleh pemerintah yang tersusun secara logis , sistematis
dan konsisten.
Kajian dan eksplorasinya hanya di seputar peraturan
perundang-undangan
Bersifat perspektif (apa hukumnya dan bagaimana
menerapkannya)
Yang diajarkan adalah hukum dalam aspek normatifnya (Dass
Sollen)
Menempatkan hukum sebagai obyek yang monolith dan
otonom
Mengkaji hukum dari dan ke dalam hukum itu sendiri
Mengkaji penampakan normatif hukum
6
C. ILMU HUKUM SOSIOLOGIS
Dirasakan adanya kesenjangan antara hukum dengan kondisi
obyektif masyarakat
Banyak hukum yang tidak dapat diberlakukan pada masyarakat
tertentu, pada saat tertentu, hukum sudah tidak efektif lagi
Sifat hukum kaku dan berlawanan dengan fleksibelitas
masyarakat.
Ketidak efektifan Hukum dipengaruhi faktor-faktor
deteerminan lain seperti ekonomi, politik, sosial, budaya
Mengkaitkan (dalam pembentukan dan pelaksanaannya
dengan faktor-faktor ekonosi spolitik, sosial, budaya
7
PENELITIAN HUKUM
APAKAH PENELITIAN
ITU?
Pengertian yang salah tentang
Penelitian
1.Penelitian bukan hanya mengumpulkan
informasi (data)
2.Penelitian bukan hanya memindahkan
fakta dari suatu tempat ke tempat lain
3.Penelitian bukan hanya membongkar-
bongkar mencari informasi
4.Penelitian bukan suatu kata besar
untuk menarik perhatian.
9
Rasa Ketidak tahuan, penasaran, dsb
Penelitian
11
PENGERTIAN PENELITIAN
12
APAKAH PENELITIAN ITU
Research (Inggris) dan recherche (Prancis)
re (kembali)
to search (mencari)
13
PENGERTIAN
Soerjono Soekanto
penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang
didasarkan pada metode, sistimatika dan pemikiran tertentu, yang
bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala hukum
tertentu dengan jalan menganalisasnya. Kecuali itu juga diadakan
pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta hukum tersebut,
untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan atas
permasalahan-permasalahan yang timbul dalam gejala yang
bersangkutan.
Penelitian Eksploratif
Berdasar
Berdasar
Sifatnya
Sifatnya Penelitian Deskriptif
Penelitian Eksplanatoris
Berdasar
Berdasar Penelitian Hukum Normatif-
Fokus
Sifatnya Empiris (terapan)
kajiannya
16
3. Penelitian eksplanatoris.
Merupakan suatu penelitian untuk menerangkan, memperkuat
atau menguji dan bahkan menolak suatu teori atau hipotesa
Serta terhadap hasil-hasil penelitian yang ada.
Contoh :Pengaruh keharmonisan rumah tangga terhadap
Kenakalan remaja
Penelitian hukum doktrinal,
penelitian hukum teoritis.
Tinjauan
Hukum
Fokus Penelitian
Penelitian terhadap
Identifikasi hukum
Penelitian terhadap
Efektifitas hukum
Tujuan Penelitian Hukum
Pendapat Hukum,
PENELITIAN
Dakwaan dan Tuntutan
HUKUM UNTUK
Perjanjian/Kontrak
KEPENTINGAN
Gugatan, dll.
PRAKTIS
liti-himawan 27
Tujuan Penelitian Hukum
Penelitian untuk kepentingan Praktis
menyelesaikan masalah/kasus konkrit; menyusun
Legal Opinion
liti-himawan 28
TUJUAN PENELITIAN HUKUM
Untuk mendapatkan pengetahuan tentang gejala hukum
sehingga dapat dirumuskan masalah secara tepat ;
Untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam
mengenai suatu gejala hukum, sehingga dapat dirumuskan
hipotesa ;
Untuk menggambarkan secara lengkap aspek-aspek hukum
dari suatu keadaan, perilaku individu atau perilaku
kelompok tanpa didahului hipotesa ;
Untuk mendapatkan keterangan tentang frekwensi peristiwa
hukum ;
Untuk memperoleh data mengenai hubungan antara satu
gejala hukum dengan gejala yang lain ;
Untuk menguji hipotesa yang berisikan hubungan sebab
akibat.
Tahap Penelitian Hukum Normatif Penelitian Hukum Empiris
penelitian
34
1,2, dan 3= HUKUM = NORMA = PENEL HK.NORMATIF
Eropa Kontinental dan literatur berbhs belanda menyebut
penelitian dogmatik
35