Anda di halaman 1dari 31

METODOLOGI

PENELITIAN
HUKUM
TORIK ABDUL AZIZ WIBOWO, S.H., M.H.
Isu/Permasalahan Hukum
Kesenjangan yang terjadi dalam ruang lingkup hukum sebagai sebuah disiplin dan ilmu
pengetahuan
Masalah hukum terjadi dalam:

Pertentangan
ASAS ASAS
NORMA NORMA
ASAS NORMA
NORMA PRAKTIK
METODOLOGI PENELITIAN
Metodos : metha (melewati), hodos (cara/jalan)
Logos : Ilmu
Metodologi : Ilmu yang mengkaji sebuah jalan atau cara untuk mencapai tujuan tertentu
Metode Ilmiah : cara untuk memperoleh sebuah pengetahuan yang Benar tentang sebuah realitas.
Penelitian : wujud curiosity manusia terhadap segala hal baik realitas maupun abstrak. research (mencari
kembali).
Langkah Metode Ilmiah
Menyusun Menyusun
Identifikasi
Hipotesa Landasan
Masalah
(optional) Teori/Prosedur

Pengumpulan Menyusun
Analisis Data
Data Simpulan
Hukum Sebagai Objek Kajian
Hukum awalnya dianggap sebagai sebuah fenomena sosial, dikaji dengan melihat fakta-fakta yang ditanggkap secara inderawi
(empirik)
Hukum dianggap sebagai keilmuan tersendiri yang khas (sui generis). Dikaji secara normatif, menggunakan data-data sekunder.
Bersifat doktrinal
Hukum dianggap sebagai sebuah fenomena yang memiliki latar-belakang dan maksud tertentu di belakangnya (studi hukum
kritis/CLS)

Law in Books Law in Action


Data
Datum : sesuatu yang diberikan
Data merupakan sebuah/kumpulan informasi atau keterangan mengenai suatu objek yang doperoleh
melalui mekanisme atau cara tertentu.
Fungsi data adalah digunakan sebagai dasar untuk menjawab persoalan penelitian melalui
pengolahan dan analisis yang objektif.
Sumber data :
Person Jawaban lisan, jawaban tertulis
Cara Perolehan data:
Place Tampilan dalam keadaan diam • Studi Dokumen atau
Kepustakaan
Process Perilaku, tampilan dalam keadaan gerak • Angket atau Skala
Paper Huruf, angka, simbol, dsb • Wawancara
• Observasi
• Tes atau Eksperimen
Klasifikasi Data
Data Variasi
Wujud/Bentuknya Perbuatan manusia (verbal atau nyata) dan hasil perilaku (dokumen)
Jenisnya Kualitatif dan Kuantitatif
Sumbernya Primer (langsung dari objeknya) dan Sekunder (tidak langsung)
Cara Pengumpulan Studi Lapangan dan Studi Pustaka
Cara Pengolahan Statistik dan non-Statistik
Skala Pengukurannya Nominal, Ordinal, Interval, dan Rasio
Sifatnya Dikotomi, Diskrit, dan Kontinum
Analisisnya Deskriptif dan Inferensial
Bahan Hukum

Primer (memiliki kekuatan mengikat) Peraturan perundang-undangan, peraturan adat,


norma, pancasila, dsb.
Sekunder (memberikan penjelasan sumber Artikel ilmiah, buku, doktrin, interpretasi, dsb.
hukum primer)
Tersier (Penjelasan Sumber hukum Primer Kamus dan Ensiklopedia Hukum
dan Sekunder)

Pembatasan pada bahan hukum primer dan sekunder digunakan dalam penelitian hukum doktriner
atau penelitian hukum normatif.
Tipologi Penelitian Hukum
Penelitian Hukum Doktrinal (Normatif) Penelitian Hukum Non-Doktrinal (Empirik)
Menggunakan prespektif internal, hukum sebagai Menggunakan prespektif eksternal, yakni melihat sisi
sesuatu yang otonom. luar hukum sebagai sesuatu yang heteronom.

Pendekatan yang digunakan umumnya filosofis, Pendekatan yang digunakan pada umumnya yakni:
positivis, konseptual, kasus, dan perbandingan. sosiologis, historis, antropologis, politik, dsb.

Kajiannya bersifat monodisipliner, yakni bersaranakan Kajiannya bersifat interdisipliner dengan


ilmu hukum sebagai dogmatik atau sistematik. bersaranakan ilmu hukum sosiologis atau sociolegal.

Bertujuan untuk menemukan pendapat hukum atau Bertujuan untuk menjelaskan realita hukum secara
putusan terhadap sebuah fenomena hukum yang empiris yang bersifat deskriptif dan bebas nilai.
bersifat preskriptif dan syarat nilai.
Pendekatan Penelitian Hukum
Merupakan anak tangga untuk menentukan teori apa yang akan digunakan dalam penelitian.
Cara untuk mendekati objek penelitian. Pendekatan digunakan untuk menentukan sebuah objek akan
diamati atau dari sudut pandang apa sebuah objek tersebut akan diamati.
Secara umum pendekatan dalam penelitian hukum terdiri dari normatif dan sosiologis.
Macam-macam Pendekatan
Normatif Sosiologis
• Statute approach • Fungsional struktural
• Case approach • Pendekatan konflik
• Historical approach • Pendekatan sistem
• Comparative approach • Fenomenologi
• Conceptual approach • Simbolik interaksional
• Hermeneutik
• Dsb.
Statute Approach
Pendekatan ini melakukan kajian secara sistemik terhadap seluruh peraturan perundang-
undangan/regulasi yang berkaitan dengan objek penelitian yang diteliti.
Mempelajari konsistensi dan kesesuaian antar setiap peraturan perundang-undangan yang ada
Mengkaji dan menemukan ratio-legis untuk menemukan nilai-nilai filosofis dalam setiap
peraturan.

Contoh: Kajian terhadap perencanaan pembangunan, perlu melihat


bagaimana konsistensi perencanaan pembangunan dalam setiap dokumen
hukum tentang perencanaan pembangunan
Case Approach
Dilakukan dengan cara melakukan kajian terhadap kasus hukum yang berkaitan dengan penelitian
yang telah menjadi putusan pengadilan yang inkracth (kekuatan hukum mengikat). Baik terjadi di
Indonesia maupun di luar negeri.
Mengkaji Ratio Decidendi dan Reasoning putusan yang digunakan sebagai referensi bagi peneliti
dalam memecahkan permasalahan.
Perlu dibedakan antara pendekatan kasus dengan studi kasus.

Pendekatan Kasus Studi Kasus


Konsep Kebijakan Hukum Terbuka dalam Studi Penetapan Justice Colaboration
Pembentukan Peraturan Perundang- terhadap Pelaku Tindak Pidana
undangan Pembunuhan Berencana. (Putusan
Richard Eliezer)
Historical Approach
Mempelajari latar belakang apa yang melatar-belakangi pembentukan atau perkembangan sebuah
peraturan.
Bertujuan untuk memahami bagaimana pola pikir (alam pikiran) pembentuk peraturan.
Pendekatan ini digunakan jika peneliti ingin menemukan bagaimana fakta historis dibalik
pembentukan peraturan kemudian ditemukan relevansinya dengan kondisi saat ini.

Contoh: dalam UU 13/2022 Penerapan metode omnibus dalam pembentukan


peraturan perundang-undangan hanya diatur secara simple. Legislator memang
menginginkan agar metode omnibus dapat diterapkan secara fleksibel.
Comparative Approach
Membanding sistem atau sub-sistem hukum dalam sebuah negara dengan sistem atau sub-sistem
hukum di negara lain.
Baik berupa pengaturan, putusan pengadilan, sistem hukum, dsb.
Bertujuan untuk menemukan fiolosofis maupun kondisi empirik yang menjadi latar belakang
keduanya.
Bertujuan untuk menunjukkan apa perbedaan dan persamaan dari keduanya. Yang kemudian
diorientasikan untuk adanya adopsi/transplantasi hukum untuk perbaikan satu dengan yang lainnya.

Contoh: Amendemen Konstitusi (Komparasi Negara


Kesatuan dan Negara Federal)
Conseptual Approach
Pendekatan ini beranjak dari teori maupun doktrin-doktrin yang berkembang dalam ilmu hukum.
Tujuannya, melalui penelaahan teori dan doktrin ini peneliti dapat memperoleh pengertian, ide,
konsep, dan asas yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.
Singkatnya apakah objek penelitian ini sudah tepat berdasarkan teori/konsep tertentu? Bagaimana
seharusnya (idealisme) berdasarkan teori tertentu?

Contoh: Praktik Fast Track Legislation di Indonesia dalam Tinjauan


Siayasah Tasyri’iah
Pengolahan Data dan Analisis Data
Pengolahan data menyajikan data yang terkumpul menjadi dapat dibaca (readable) dan dapat dimaknai
(interpretable)
Tahapan pengolahan data:
Editing: memeriksa data berkaitan dengan kejelasan, kelengkapanketerbacaan, keajegan, relevansi, dan
keseragaman
Koding: memberikan tanda tertentu (lazim menggunakan angka arab 1, 2, 3, dst... ) pada jawaban
responden. Dilakukan setelah editing.
Tabulasi : menyusun data yang telah terkumpul ke dalam bentuk tabel.
Pertanyaan 10 : Respon Mahasiswa FSH
UIN Jogja tentang fasilitas perkuliahan.
1. Wah, fasilitasnya sangat kurang sekali dan tidak memadahi
2. Minta ampun deh, kok bisa gitu ya!
3. Saya kira sudah cukup memadai
4. Dikatakan memadahi sulit, tapi dikatakan tidak memadahi juga sulit
5. Belum pernah saya jumpai kampus dengan fasilitas selengkap ini
6. Eh entah lah ya?
7. Wah, cukup menyedihkan sih
8. Dsb.
Koding
Kategori Kode
Sangat Memadai 1
Memadai 2
Kurang Memadai 3
Tidak Memadai 4

Syarat mementukan kategori/klasifikasi:


• Setiap perangkat harus dibuat atas dasar satu kriteria umum yang tunggal
• Harus dibuat lengkap, sehingga tidak ada jawaban yang tidak masuk ke dalam kategori yang dibuat
• Kategori yang satu dengan yang lain harus dibuat secara tegas dan terpisah, agar tidak terjadi
tumpang tindih jawab (satu jawaban dalam dua atau lebih kategori)
Tabulasi
Kategori Frekuensi Persentase
Sangat Memadai 5 10%
Memadai 5 10%
Kurang Memadai 25 50%
Tidak Memadai 15 30%
Pendekatan Analisis
Analisis Kualitatif Analisis Kuantitaif

Data yang terkumpul tidak berupa angka-angka yang Data yang terkumpul dapat diukur
dapat dilakukan pengukuran
Data tersebut sukar diukur dengan angka Data yang terkumpul berupa aneka gejala yang dapat
diukur dengan angka
Hubungan antar variabel tidak jelas Hubungan antar variabel sangat jelas

Sampel bersifat non-probabilitas Sampel dilakukan dengan cermat dan teliti

Pengumpulan data menggunakan metode wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara kuisioner
dan pengamatan tertutup
Penggunaan teori kurang diperlukan Peneliti harus menguasai teori yang relevan
Analisis Data
Aalisis deskripitf
Menjabarkan dan menafsirkan fakta secara sistematik sehingga dapat dipahami dan ditarik
kesimpulan.
Analisis inferensial
Mengambil kesimpulan dari pengujian hipotesa.
a. Hipotesa tentang adanya hubungan kausalitas antara dua variabel atau lebih
b. Hipotesa tentang adanya perbedaan antara dua variabel atau lebih.
Matriks Penyusunan Proposal Penelitian
Topik/Judul LB Masalah Objek Penelitian Pendekatan Landasan teori Metode
Penelitian Penelitian
Politik Hukum UU 13/2022 • Putusan MK • Historis • Politik Hukum • Yuridis-
Pengaturan tentang PPP No. 91/PUU- • Peraturan • Perundang- normatif
Metode Omnibus mengadopsi XVI/2020 perundang- undangan • Menggunakan
metode omnibus, • Pembentukan undangan • Omnibus data sekunder
namun hanya UU 13/2022 • konseptual Method in dengan bahan
diadopsi secara legislation hukum primer,
singkat dan tidak sekunder dan
memadahi tersier.
Topik Hukum Tata Negara

Hubungan hak
Ilmu
Lembaga dan kewajiban
perundang- Hukum Judicial/
Negara Pemilihan konstitusional Pemerintahan
undangan atau Politik Hukum Administrasi Partai Politik constitutional
(struktur umum antara negara Daerah
pembentukan Negara Review
kelembagaan) dan warga
peraturan
negara
Menentukan Topik dan Judul
Topik memiliki cakupan yang lebih luas dari judul. Judul merupakan fokus yang dikaji dalam
sebuah penelitian.
Contoh:

Topik Judul
Omnibus Law Politik Hukum Pengaturan Metode Omnibus
Presidential Threshold Rekonseptualisasi Presidential Threshold dalam Penguatan
sistem Prsidensial
Hubungan Keuangan Pusat dan Transformasi Pengaturan Formula Pembagian Dana Alokasi
Daerah Umum
Kunci Utama : Selalu bermula dari
gap antara Das Sollen dengan Das
Masalah Penelitian Hukum Sein

Syarat-syarat masalah dalam penelitian:


1. Memiliki keaslian (bukan plagiat) dan merupakan masalah penting untuk dipecahkan. Serta
objeknya dapat diteliti.
2. Memiliki fisibilitas atau dapat dipecahkan. Data dan bahan penelitian dapat diperoleh/diakses.
Biaya, waktu, dan kemampuan terjangkau.
3. Sesuai dengan kualifikasi peneliti.
Kelayakan Masalah Penelitian:
4. Apakah masalah tersebut berfaedah untuk dipecahkan, khususnya dalam pratik maupun kebijakan
hukum?
5. Apakah masalah tersebut sudah sesuai dengan kerangka atau metode penelitian yang akan
diterapkan?
6. Apakah dituntut kemampuan khusus untuk memecahkan masalah?
Objek Penelitian Hukum
Merupakan realitas hukum yang diteliti yang menjadi sumber untuk memperoleh data atau
informasi penelitian hukum
Objek berupa dokumen: Bahan Hukum Primer dan Bahan Hukum Sekunder. Misal : Peraturan
Perundang-undangan, Putusan Hakim, Rancangan Peraturan Perundang-undangan, Kontrak, dll
Objek berupa perilaku hukum: verbal (covert), misal: Pendapat, perasaan, ungkapan kata-kata.
Perilaku nyata (overt), misal: perilaku atau tindakan yang benar-benar dilakukan.
Objek penelitian hukum harus nyata, konkret, dan dapat memberikan data. Sesuai dengan
masalah penelitian.
Contoh :
Pengadilan Negeri Kota Yogyakarta.
Pendekatan Penlitian Hukum
Sesuaikan dengan apa tujuan penelitian yang ingin diperoleh dengan objek penelitian yang
diangkat
Pendekatan Fungsi
Pendekatan Historis Untuk menemukan konstruksi berpikir atau kepentingan pembentuk peraturan
Pendekatan peraturan Memberikan penilaian (justifikasi) terhadap sebuah masalah hukum dengan
menemukan konstruksi pengaturannya
Pendekatan Konseptual Memecahkan masalah hukum yang terjadi dengan menjadi teori atau konsep
hukum tertentu sebagai tolok ukur kebenarannya
Pendekatan Menarik aspek positif dan/atau negatif terhadap dua entitas hukum yang
perbandingan berbeda namun setara.
Pendekatan kasus Mengungkap kondisi alam berpikir hakim dalam memeriksa dan memutus
sebuah perkara.
Menyusun Landasan Teori atau Doktrin
Teori atau Doktrin digunakan dalam penelitian hukum sebagai pisau analisis dalam
memecahkan masalah
Teori atau Doktrin yang digunakan harus konsisten dengan tipologi penelitian, pendekatan
penelitian, dan objek penelitian.
Contoh :
Teori Hukum Berjenjang tidak dapat digunakan dalam penelitian yang meneliti terkait dengan
budaya masyarakat dalam kepatuhan terhadap hukum. sebaliknya, Teori Hukum Berjenjang
digunakan untuk menilai konstitusionalitas sebuah peraturan perundang-undangan.
Relasi antara Legislator dengan Mahkamah Konstitusi dapat dianalisis menggunakan Teori
Pengujian Peraturan Perundang-undangan, Teori Konstitusionalisme, dan Teori Hukum
Berjenjang.
Menyusun Metode Penelitian Hukum
Memberikan penjabaran terkait:

Jenis penelitian

Objek Penelitian

Pendekatan Penelitian

Sumber Data
TERIMA KASIH
SEMOGA SUKSES
SKRIPSI YANG BAGUS ADALAH YANG SELESAI

Anda mungkin juga menyukai