PENELITIAN ?HUKUM
Tanamkan Dalam Diri Kita, Bahwa Belajar Adalah Kebutuhan
PEMAHAMAN DASAR
- Metode Ilmiah
- Metode Non Ilmiah
Metode Ilmiah
“setiap disiplin ilmu memiliki istilah khusus yang berlaku di bidang ilmunya, atau
makna suatu istilah mungkin berbeda dengan makna dalam disiplin ilmu lain
meskipun istilahnya itu sama”.
Oleh karena itu, inti dari penelitian tidak lain adalah untuk
mendapatkan kebenaran.
Teori
Teori kebenaran korespondensi adalah teori kebenaran
yang berbasis pada fakta atau realitas.
PENGINGAT:
Penulis dan pakar hukum terkemuka di Belanda membedakan antara hukum dogmatis
dengan ilmu hukum empiris.
Ilmu hukum sendiri memiliki kharakter yang khas, yakni bersifat normative. Karena
karakter ilmu hukum yang normative tersebut ilmu hukum bersifat sui generis, yakni tidak
dapat dibandingkan (diukur, dinilai) dengan bentuk ilmu lain yang manapun. Sedangkan
studi hukum yang masuk dalam kategori ilmu hukum empiris menurut Van Apeldoorn
adalah sosiologi hukum, sejarah hukum, perbandingan hukum dan psikologi hukum.
Karakteristik Ilmu Hukum
PENGINGAT:
Ciri khas dan karakter ilmu hukum yang bersifat normative tersebut yang membedakan
dengan ilmu-ilmu lainnya pada lapangan ilmu social.
Kaitan antara normativitas dengan karakter ilmu hukum yang bersifat sui generis adalah
memandang hukum bukan hanya menempatkan hukum pada suatu gejala social yang hanya
dipandang dari luar, melainkan masuk kedalam yang sangat fundamental dari hukum yaitu
sisi intrinsic dari hukum. Konsekwensi nya maka dikatakan bahwa ilmu hukum mempunyai
karakteristik
Karakteristik Ilmu Hukum
PENGINGAT:
sebagai ilmu yang bersifat preskriptif, yakni yang mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai
keadilan, validitas hukum, konsep-konsep hukum dan norma-norma hukum.
PENGARUHNYA TERHADAP
PENELITIAN HUKUM
Filsafat hukum memegang peranan penting dalam kegiatan penalaran dan penelaahan
asas dan dasar etik dan pengawasan sosial, yang berkaitan dengan :
Filsafat hukum berasal dari pemikiran Yunani yakni kaum Hemer sampai kaum
PENGARUH FILSAFAT
HUKUM
Karakteristik yang khas dari hukum yang bersifat normatif dipengaruhi oleh paham
positivisme hukum.
Menurut paham ini “hukum dipandangnya hanya sebatas gejala normatif belaka.
Positivisme hukum memahami hukum sebagai sesuatu norma yang telah dinyatakan
sebagai hukum (as posited) yang diakui dalam suatu sistem hukum tertentu”.
PENGARUH FILSAFAT
HUKUM
Dalam optik positivis, “tiada hukum lain kecuali perintah penguasa (law is a command of
the lawgivers) yang bersifat memaksa” sebagaimana diteorikan John Austin.
Hukum itu adalah sebagai mana adanya, yaitu terdapat dalam berbagai peraturan yang
ada.
H.L.A Hart, seorang tokoh aliran positivisme hukum, melengkapi penjelasan arti
positivisme, yakni:
PENGARUH FILSAFAT
HUKUM
Penelitian Hukum
• Objek Kajian
Ditinjau dari objek kajiannya,
penelitian hukum normatif dapat
dibagi ke dalam 7 (tujuh) jenis,
sebagai berikut :
• Penelitian Asas-Asas
Hukum
• Penelitian hukum ini merupakan “suatu penelitian hukum yang
dikerjakan dengan tujuan menemukan asas atau doktrin hukum
positif yang berlaku”
Penelitian terhadap sejarah hukum adalah penelitian yang meneliti perkembangan hukum
positif dalam kurun waktu tertentu.
“penelitian hukum ini disebut juga penelitian hukum klinis (clinical legal research), yaitu
diawali dengan mendeskripsikan legal fact, kemudian mencari pemecahannya melalui
analisis yang kritis terhadap norma-norma hukum positif yang ada, dan selanjutnya
menemukan hukum in concreto untuk menyelesaikan suatu perkara hukum tertentu”.
A. Penelitian Hukum Normatif
Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian dapat diartikan sebagai “cara
pandang peneliti dalam memilih spektrum ruang bahasan
yang diharap mampu memberi kejelasan uraian dari
suatu substansi karya ilmiah”.
• Pendekatan Undang-Undang
(Statute Approach)
Pendekatan undang-undang dilakukan dengan cara “menelaah dan
menganalisis semua undang-undang dan regulasi yang bersangkut paut
dengan isu hukum yang sedang ditangani”.
Hal itu dilakukan karena memang belum atau tidak ada aturan hukum
untuk masalah yang dihadapi”.
4. Pendekatan Sejarah
Objek Kajian
Ditinjau dari objek kajiannya, penelitian hukum
empiris dapat dibagi atas 5 (lima) jenis. Kelima
objek kajian dalam penelitian empiris ini
dijelaskan sebagai berikut:
Penelitian Hukum Empiris Dapat di Bag
5Jenis:
Penelitian efektivitas hukum
ii. Penelitian kepatuhan terhadap hukum
iii. Penelitian implementasi aturan hukum
iv. Penelitian pengaruh aturan hukum terhadap
masalah sosial
v. Penelitian pengaruh masalah sosial
terhadap aturan hukum
Penelitian Hukum Normatif Terdapat
3Pendekatan:
Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah metode atau cara mengadakan penelitian.
Dalam penelitian hukum normatif, terdapat 3 (tiga) pendekatan. Peneliti dapat
menggunakan lebih dari satu pendekatan. Ketiga pendekatan tersebut
adalah sebagai berikut:
Pendekatan Sosiologi Hukum
Desain 2025
1 2 3
Prarekam presentasi Canva Anda Ini sangat berguna untuk Tambahkan audio, atau rekam diri
untuk disampaikan kapan saja, di menjangkau audiens luas saat presentasi, lalu bagikan
mana saja. dibandingkan acara satu kali. videonya ke semua orang.
Sponsor Utama
Sponsor LENTERA TEKNO HANATA MEDIA
utama kami
audiens
Director of Design Communications Specialist
20% 20%
Creative Director
20%
peserta
Ini cara untuk meyakinkan mereka.”
Triska Laguna
“Testimoni adalah pernyataan singkat
orang-orang yang menyukai brand Anda.
Ini cara untuk meyakinkan mereka.”
Tono Yanuar
Ribuan peserta hanya “Testimoni adalah pernyataan singkat
orang-orang yang menyukai brand Anda.
memberikan tanggapan
Ini cara untuk meyakinkan mereka.”
positif
Dapatkan kabar terbaru dan
terkini dari dunia desain.
Desainer grafis perlu tahu yang sedang ngetren dan hangat diperbincangkan.
Bermitra dengan kami
Cara mendukung Pekan Desain 2025
Perunggu
Pilihan Perak
kami
Emas
Tekan B untuk gelembung dan
angka 0-9 untuk memulai pengatur
waktu.
PAKET PENSPONSORAN KAMI
Pilih salah satu dari tiga tingkatan
FITUR
FITUR
FITUR
FITUR
MANFAAT PENSPONSORAN
DANIEL GUNADI
Mari Bekerja
(021) 4567890
Mengidentifikasi dan menemukan isu hukum yang menjadi fokus kajian penelitian.
-hukum dikonsepkan sebagai asas moralits atau asas keadilan yang bersifat universal dan menjadi bagian
inheren sistem hukum alam.
-hukum dikonsepkan sebagai kaidah-kaidah positif yang berlaku umum in abstracto pada suatu waktu
tertentu dan di suatu wilayah tertentu.
-hukum dikonsepkan sebagai keputusan-keputusan yang diciptakan hakim in concreto dalam proses-
proses peradilan sebagai bagian upaya hakim dalam menyelesaikan kasus atau perkara
-hukum dikonsepkan sebagai institusi sosial yang riil dan fungsional di dalam sistem kehidupan
bermasyarakat
-hukum dikonsepkan sebagai makna-makna simbolik sebagaimana termanifestasikan dan tersimak dalam
dan dari aksi-aksi dan interaksi warga masyarakat.
2. Menetapkan Tipologi Penelitian Hukum
Wignjosoebroto bahwa perbedaan konsep atau pemaknaan suatu gejala (termasuk
gejala hukum) akan menyebabkan perbedaan pula dalam hal modus operandi
pencarian dan penemuanya.
Hadisuprapto bahwa perumusan masalah dan tujuan penelitian akan memberikan
sinyal ke arah mana suatu penelitian akan digarap dan pendekatan apa yang akan
ditetapkan.
Hukum akan terkonsepsikan dalam sejumlah ragam, tergantung dari persepsi sang
pengkajinya.
Keanekaragaman konsep itu apabila diterima dan diakui, sebenarnya akan
berakibat juga pada keragaman metode atau tentang adanya ilmu-ilmu hukum
(konsep, gugusan teori, metode, dan peminat kajian).
4. Penelusuran dan Pengumpulan Literatur Hukum
Dalam menelusuri literatur hukum kita berusaha menggambarkan segala hal yang
mungkin mempengaruhi penyelesaian hukum terhadap suatu permasalahan, segala
hal yang merupakan pilihan yang dizinkan oleh hukum, segala faktor yang dianggap
penting oleh hukum dan tata cara hukum memperlakukan faktor tersebut. Pada saat
kita melakukan penelusuran kita tidak diharapkan menyelesaikan permasalahan,
melainkan diharapkan menemukan dan menjelaskan segala macam cara
penyelesaian yang dimungkinkan oleh hukum”
B. Mendesain Penelitian Hukum
Objek penelitian adalah sesuatu yang diteliti yang dapat berupa benda
atau orang, yang dapat memberikan data-data penelitian.
> Objek Benda yaitu, dokumen atau sering disebut sebagai bahan
hukum
Menurut Sri Mamudji dkk., memaknai analisis data sebagai “kegiatan mengurai
sesuatu sampai ke komponen-komponen dan kemudian menelaah hubungan
masing-masing komponen dengan keseluruhan konteks dari berbagai sudut pandang.
Penelaahan dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan”
Tujuan Analis Data
mereduksikan data menjadi perwujudan yang dapat dipahami dan ditafsir
dengan cara tertentu hingga relasi masalah penelitian dapat ditelaah serta diuji.
Perspektif yang diberikan kepada data hukum tentu boleh apa saja. Akan tetapi,
perspektif yang lazim adalah perspektif normatif dan sosial.
Teknik Analis Data
Teknik analisis data dalam penelitian hukum normatif juga dapat dilakukan
dengan menyesuaikannya pada pendekatan penelitian yang ditetapkan.
Teknik analisis data dalam penelitian hukum empiris analisis data tunduk pada
cara analisis data ilmu-ilmu sosial.
Analisis data penelitian hukum empiris juga kerap menggunakan model analisis
Miles dan Heberman, yang menekankan kegiatan analisis data dalam empat alur
kegiatan yang terjadi bersamaan secara interaktif, yaitu pengumpulan data (data
collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
penarikan kesimpulan/verifikasi (conclusion drawing/verification).
Model Analis Data
Penafsiran data adalah kegiatan yang sangat penting dan sangat mempengaruhi
hasil penelitian.
Meskipun analisis data sudah benar, penafsiran hasil analisis data masih
mungkin salah. Untuk itu, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penafsiran data ini sebagai berikut:
Sesuai perkembangan (up to date), artinya data tidak boleh usang atau
ketinggalan jaman
Representatif, artinya data harus diperolah dari sumber yang tepat dan
dapat menggambarkan kondisi senyatanya.
TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
Pengumpulan data adalah suatu proses yang
terkesan sederhana, tetapi sebenarnya cukup
kompleks.
PENGERTIAN PENGUMPULAN
DATA
Sugiyono mengingatkan bahwa “teknik pengumpulan
data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan”
MERESPONS
KRISIS
Dalam penelitian hukum normatif, studi dokumen merupakan teknik
pengumpulan data yang utama.
Adapun “tujuan dari studi dokumen atau kepustakaan dalam penelitian hukum adalah untuk
menemukan bahan-bahan hukum baik yang bersifat primer sekunder maupun tersier”. Mengenai
ketiga bahan hukum ini dijelaskan sebagai berikut:
Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat secara umum
(perundang-undangan) atau mempunyai kekuatan mengikat bagi pihak-pihak berkepentingan (kontrak,
konvensi, dokumen hukum, dan putusan hakim).
Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer
(buku ilmu hukum, jurnal hukum, laporan hukum, dan media cetak, atau elektronik).
Bahan hukum tertier adalah bahan hukum yang memberi penjelasan terhadap bahan hukum primer
dan bahan hukum sekunder (rancangan undang-undang, kamus hukum, dan ensiklopedia).
2. WAWANCARA
Wawancara ini merupakan sumber data yang bersifat primer,
dimana pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung
berhadapan dengan subjek penelitian atau informan selaku
responden penelitian di lapangan. Oleh karena itu, secara
sederhana wawancara dapat diartikan sebagai “pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu
topik tertentu”
SYARAT SYARAT OBSERVASI
Faktor penting dalam pengumpulan data yang perlu diperhatikan peneliti adalah teknik
penarikan sampel.
Penggunaan teknik samping yang tepat menentukan derajat sejauhmana sampel
mewakili populasi atau menentukan tingkat generalisasi tentang populasi. Disain
sampel yang baik harus valid dan validitas sampel bergantung pada dua konsiderasi,
yaitu akurasi dan presisi. Akurasi berarti tingkat sejauhmana bias sampel, sedangkan
presisi menunjukkan pada sampling error.
Pemilihan sampel sangat tergantung pada populasi penelitian, karena sampel terpilih
merupakan representasi dari populasi. Sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih
dari populasi