2 KarakteristikIlmuHukum
2 KarakteristikIlmuHukum
HUKUM
Riyandika Putra Sekar
Karakteristik Ilmu Hukum
PENGINGAT:
Penulis dan pakar hukum terkemuka di Belanda membedakan antara hukum dogmatis
dengan ilmu hukum empiris.
Ilmu hukum sendiri memiliki kharakter yang khas, yakni bersifat normative. Karena
karakter ilmu hukum yang normative tersebut ilmu hukum bersifat sui generis, yakni tidak
dapat dibandingkan (diukur, dinilai) dengan bentuk ilmu lain yang manapun. Sedangkan
studi hukum yang masuk dalam kategori ilmu hukum empiris menurut Van Apeldoorn
adalah sosiologi hukum, sejarah hukum, perbandingan hukum dan psikologi hukum.
Karakteristik Ilmu Hukum
PENGINGAT:
Ciri khas dan karakter ilmu hukum yang bersifat normative tersebut yang membedakan
dengan ilmu-ilmu lainnya pada lapangan ilmu social.
Kaitan antara normativitas dengan karakter ilmu hukum yang bersifat sui generis adalah
memandang hukum bukan hanya menempatkan hukum pada suatu gejala social yang hanya
dipandang dari luar, melainkan masuk kedalam yang sangat fundamental dari hukum yaitu
sisi intrinsic dari hukum. Konsekwensi nya maka dikatakan bahwa ilmu hukum mempunyai
karakteristik
Karakteristik Ilmu Hukum
PENGINGAT:
sebagai ilmu yang bersifat preskriptif, yakni yang mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai
keadilan, validitas hukum, konsep-konsep hukum dan norma-norma hukum.
PENGARUHNYA TERHADAP
PENELITIAN HUKUM
Filsafat hukum memegang peranan penting dalam kegiatan penalaran dan penelaahan
asas dan dasar etik dan pengawasan sosial, yang berkaitan dengan :
Filsafat hukum berasal dari pemikiran Yunani yakni kaum Hemer sampai kaum
PENGARUH FILSAFAT
HUKUM
Karakteristik yang khas dari hukum yang bersifat normatif dipengaruhi oleh paham
positivisme hukum.
Menurut paham ini “hukum dipandangnya hanya sebatas gejala normatif belaka.
Positivisme hukum memahami hukum sebagai sesuatu norma yang telah dinyatakan
sebagai hukum (as posited) yang diakui dalam suatu sistem hukum tertentu”.
PENGARUH FILSAFAT
HUKUM
Dalam optik positivis, “tiada hukum lain kecuali perintah penguasa (law is a command of
the lawgivers) yang bersifat memaksa” sebagaimana diteorikan John Austin.
Hukum itu adalah sebagai mana adanya, yaitu terdapat dalam berbagai peraturan yang
ada.
H.L.A Hart, seorang tokoh aliran positivisme hukum, melengkapi penjelasan arti
positivisme, yakni:
PENGARUH FILSAFAT
HUKUM