&PENULISAN HUKUM
Ilmiah
PENGETAHUAN
YANG BENAR
MENEMUKAN KEBENARAN
1. Penemuan secara kebetulan
2. Trial and Error
3. Otoritas/ kewibawaan
4. Pemecahan secara spekulasi
5. Berfikir kritis/ berdasarkan pengalaman
6. Metode penelitian ilmiah
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah
yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi,
yang dilakukan secara metodologis, sistematis
dan konsisten (SoerjonoSoekanto)
Penelitian (a). berangkat dari ketidak tahuan
dan berakhir pada keraguan. (b) .Dan tahap
selanjutkanya berangkat dari keraguan berakhir
pada suatu hipotesis (jawaban sementara dapat
dianggap benar sebelum di buktkan sebaliknya)
KRITERIA ILMIAH
Berdasarkan Fakta
Bebas dari prasangka
Menggunakan prinsip analisis
Menggunakan hipotesis
Menggunakan ukuran obyektif
Menggunakan teknik kuantifikasi (ukuran yang
jelas Contoh, ton, kilogram, dll) Bukan seperti
sejauh mata memandang, sebatang rokok dll.)
JENIS PENELITIAN
1. Penelitian Eksploratif (penjajakan / penjelajahan)
Pengetahuan baru, dianggap remeh)
2. Penelitian Deskriptif ( menggambarkan)
3. Penelitian Eksplanatif ( menerangkan/ Eksprimen) di
dominasi oleh eksakta
TIPOLOGI PENELITIAN
4. Penelitian Kausal Komparatif
5. Penelitian Eksprimental
6. Penelitian Tindakan
7. Penelitian Observasional
8. Penelitian Primer
9. Penelitian Sekunder
10. Penelitian Deskriptif
11. Penelitian Analitis
FUNGSI DAN PENTINGNYA
PENELITIAN
Penjajagan = ekploratif. Berfungsi untuk
menemukan sesuatu yang belum ada, demikian
mengisi kekosongan/ kekurang ilmu pengetahuan
Pengujian =verifikatif. Berfungsi untuk menguji
kebenaran sesuatu pengetahuan yang sudah ada
Pengembangan=developmental, berfungsi
mengembangkan pengetahuan/ temuan yang sudah
ada sebelumnya.
Pentingnya penelitian untuk menambah
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang pada gilirannya memberikan konstribusi
bagi kesejahteraan masyarakat dan bangsa
Untuk memecahkan suatu masalah hukum
dan kebuntuan hukum.
Tujuan Penelitian Hukum
Soerjono Soekanto
TujuanUmum
1.JUDUL PENELITIAN
8. METODOLOGI PENELITIAN
2.LATAR BELAKANG
9. HASIL PENELITIAN
3.RUMUSAN MASALAH
10. ANALISA DATA
4. TUJUAN & MANFAAT
11. PENYUSUNAN HASIL PENELITIAN
5.KERANGKA TEORITIS
6.KERANGKA KONSEPTUAL 12.KESIMPULAN
diteliti
Dirumuskan dalam kalimat pernyataan/
1. eksploratif
2. deskriptif
3. eksplanatoris
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian hukum:
a. normative-legal
b. atau socio-legal
METODE PENELITIAN
Data Penelitian
1.Primer
Data yang diperoleh langsung dari sumber
masyarakat atau responden atau masyarakat
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari sumber tidak langsung atau
sudah merupakan hasil atau oleh orang lain.
CIRI-CIRI DATA SEKUNDER
1. Data sekunder siap atau dapat dipergunakan
dengan segera
2. Merupakan hasil olahan dari peneliti
sebelumnya/orang lain
3. Tidak terbatas waktu maupun tempat.
Di Lihat dari Tipenya, data Sekunder dibedakan:
a. Data Sekunder yang bersifat pribadi
b. Wawancara terarah
c. Wawancara terfokus
d. Wawancara mendalam
KUESIONER
PROBABILITAS SAMPLING/
RANDOM SAMPLING
SAMPLING
NONPROBABILITAS SAMPLING/
NON RANDOM SAMPLING
TEKNIK SAMPLING
SAMPLING
3. STRATIFILIED RANDOM
4. CLUSTER RANDOM
5. MULTISTAGE RANDOM
TEKNIK SAMPLING
PROBABILITAS
SAMPLING/ RANDOM
SAMPLING
**********************************
**********************************
**********************************
______________________________________________________
Randomisasi
__________
**********
**********
__________
cara : Undian
Tabel Sampel
Random
Keuntungannya:
1. Harga rata-rata sampel mmerupakan rata-rata
populasi
2. Pelaksanaanya mudah
Kelemahannya:
1. Sampel dapat menyebar pada jarak yang jauh atau
justru mengumpul pada area tertentu
2. Diperlukan daftar yang lengkap dari seluruh uni
populasi
3. Sampel tidak tipikal untuk populasinya
Systematic Random Sampling
Cara dipergunakan terhadap populasi yang dianggap
homogen, dan tersedianya daftar dari seluruh unit
populasi berikut nomornya.
Penarikan sampel pertama dilakukan dengan cara
undian seperti pada simple random sampling,
sedangkan sampel berikutnya di tentukan secara
sistematis yaitu loncatan jarak tertentu. Misalnya,
jumlah sampel yang akan di ambil 50 dari populasi
150 unit, besarnya loncatan 150: 50= 3.
Stratified Random Sampling
dipergunakan jika populasinya heterogen starata
atau lapisan.
Cluster/area random sampling
dipergunakan jika populasinya heterogen . Dalam
populasi yang heterogen tersebut terdiri dari
kelompok-kelompok (cluster) yang di dalamnya
masing-masing mengandung unit populasi yang
heterogen. Dari kelompok tersebut diambil secara
random, kemudian dikelompokkan yang terpilih
diambil unit populasi secara random sehingga
diperoleh sampel.
Multi-stage Random Sampling
teknik sampling ini merupakan kombinasi dari
teknik-teknik sampling diatas.
PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
1. EDITING
2. CODING
3. TABULASI
TEKNIK DAN FORMAT PENULISAN
UKURAN DAN MARGIN KETIKAN
Ukuran : Kuarto
Warna : Putih
Jenis : Kertas HVS
TEKNIK DAN FORMAT
PENULISAN
MARGIN & PENYUSUNANNYA
a. Kiri & atas : 4 cm
Kanan & bawah : 3 cm
b. Alinea di mulai pada ketukan keenam
c. Judul bab (semua) menggunakan huruf kapital tanpa
titik dan garis bawah
d. Untuk kesalahan kata, kalimat , ragaan, tabel, grafik
dll dibuat halaman ralat khusus dengan
mencantumkan hal dan letak yang diralat.
TEKNIK DAN FORMAT
PENULISAN
PENOMORAN HALAMAN
1. Penomoran hal awal (sebelum bab pertama) ditulis
menggunakan huruf romawai kecil contoh, i, ii, iii, iv, v, vi
dst
2. Penomoran hal inti (bab 1 s/d terakhir) ditulis dengan
angka arab contoh: 1,2,3,4,5 dst.
3. Penomoran tersebut pada point a diletakkan di bagian
tengah, sedangkan point b diletakkan di sudut kanan
atas / kanan bawah
4. Penomoran tabel, grafik dll menggunakan penomoran
tersendiri
KUTIPAN
1. Dikutip sesuai aslinya
nama penulis/ nama marga/keluarga penulis
tanpa dicantumkan gelar akademiknya, berikut
beri tanda koma (,)
Sebutkan tahun penerbitannya dan berikut beri
tanda titik dua (:)
Cantumkan hal yang dikutip
Contoh :
…wewenang penuntutan di pegang oleh penuntut umum
sebagai monopoli, artinya tiada badan lain yang boleh
melakukan itu. Ini disebut dominus Litis ditangan penuntut
umum atau jaksa (Andi Hamzah,2004:13)
Atau
Menurut Andi Hamzah bahwa hukum acara pidana di satu
pihak dan sistem peradilan pidana di pihak lain sangat
berbeda ruang lingkupnya….( 2004:3)
2. Kutipan langsung
a. Kutipan langsung berupa uraian biasa langsung ditulis
dalam dua spasi, sedangkan kutipan langsung yang
jumlahnya maksimal 5 hal langsung di tulis dengan atau
tanpa mencantumkan tanda petik (“)
Contoh:
Pembangunan politik berkaitan erat dengan
partisipasi politik. Dalam hal ini Bambang Sunggono
menyatakan, ”implementasi kebijaksanaan massa
mengambang……”
(1992:108)
b. Kutipan langsung yang jumlahnya lebih 5 (lima)
baris ditulis dalam 1 (satu) spasi dan masuk pada
ketukan ke empat.
contoh:
Logemenn menyatakan bahwa:
“ Di dalam buku ini, hukum tata negara Indonesia
dikembangkan sebagai ajaran kompetensi. Artinya, seyogianya
adanya penambahan mengenai pandangan-pandangan
perihal tipe negara Indonesia. Bukankah hal itu hanya meninjau
negara sebagai suatu organisasi dan belum memperhatikan
cita-cita yang mendukungnya (1954:16).”
3. Kutipan Bebas (tidak langsung)
5. Tahun penerbitan