Anda di halaman 1dari 5

Alat-alat Bukti dalam KUHAP

• Keterangan Saksi
• Berdasarkan pengertian di atas jelaslah bahwa keterangan saksi
sebagai alat bukti yang paling utama dalam perkara pidana.
Boleh dikatakan, tidak ada perkara pidana yang luput dari
pembuktian alat bukti keterangan saksi. Sekurang-kurangnya
disamping pembuktian dengan alat bukti yang lain, masih selalu
diperlukan pembuktian dengan alat bukti keterangan saksi.
Menurut M. Yahya Harahap: Ditinjau dari segi nilai dan kekuatan
pembuktian atau “the degree evidence” keterangan saksi, agar
keterangan saksi atau kesaksian mempunyai nilai serta kekuatan
pembuktian, perlu diperhatikan beberapa ketentuan yang harus
dipenuhi oleh saksi
• Keterangan Ahli
• Keterangan ahli atau verklaringen van een deskundige/expert
testimony adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang
memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk
membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan
pemeriksaan (Pasal 1 angka 28 KUHAP). Menurut M. Yahya
Harahap:8 Perbedaan antara keterangan seorang saksi dengan
seorang ahli, ialah bahwa keterangan seorang saksi mengenai
hal-hal yang dialami oleh saksi itu sendiri (eigen waarneming),
sedang keterangan seorang ahli ialah mengenai suatu
penghargaan dari hal-hal yang sudah nyata ada dan
pengambilan kesimpulan dari hal-hal itu.”
• Surat
• surat dapat dinilai sebagai alat bukti yang sah
menurut undang-undang ialah:
a. Surat yang dibuat atas sumpah jabatan.
b. Atau surat yang dikuatkan dengan sumpah.
• Petunjuk
• Yahya Harahap mendefinisikan petunjuk dengan
menambah beberapa kata, yakni petunjuk adalah suatu
“isyarat” yang dapat ditarik dari suatu perbuatan, kejadian
atau keadaan di mana isyarat tadi mempunyai persesuaian
antara yang satu dengan yang lain maupun isyarat tadi
mempunyai persesuaian dengan tidak pidana itu sendiri,
dan dari isyarat yang bersesuaian tersebut “melahirkan”
atau mewujudkan suatu petunjuk yang membentuk
kenyataan terjadinya suatu tindak pidana dan terdakwalah
pelakunya.

Anda mungkin juga menyukai