Hubungan Industrial
lingkungan/badan peradilan
Mahkamah Agung
Lingkungan Pengadilan
Khusus
1. lingkungan
1. pengadilan anak;
peradilan umum;
2. pengadilan niaga;
2. lingkungan 3. pengadilan hak asasi
peradilan militer; manusia;
3. lingkungan 4. pengadilan tindak
peradilan agama; pidana korupsi;
5. pengadilan
4. lingkungan hubungan industrial;
peradilan tata 6. pengadilan
usaha negara. perikanan.
pengadilan pajak.
Pengadilan Hubungan Industrial
Contoh:
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Samarinda.
Komposisi Hakim dalam PHI
1. Hakim pada PN
2. Hakim pada MA
(hakim karier)
Usulan Usulan
Serikat Pekerja/Buruh Organisasi Pengusaha
Hakim Ad-Hoc
Pengangkatan Hakim Ad-Hoc
Syarat yang harus dipenuhi: [vide Pasal 64 UUPPHI]
a. WNI;
b. bertaqwa kepada TYME;
c. setia kepada Pancasila dan UUD NRI 1945;
d. berumur paling rendah 30 tahun;
e. berbadan sehat sesuai dengan keterangan dokter;
f. berwibawa, jujur, adil, dan berkelakukan tidak bercela;
g. berpendidikan serendah-rendahnya strata satu, kecuali
bagi Hakim Ad-Hoc pada MA syarat pendidikan sarjana
hukum; dan
h. berpengalaman di bidang hubungan industrial minimal 5
tahun.
Pemberhentian Hakim Ad-Hoc
Diberhentikan dengan hormat dari jabatannya karena: [vide Pasal
67 UUPPHI]
a. meninggal dunia;
b. Permintaan sendiri;
c. sakit jasmai atau rohani terus menerus selama 12 bulan;
d. Telah berumur 62 tahun bagi hakim Ad-Hoc pada PHI, dan
telah berumur 67 tahun bagi Hakim Ad-Hoc pada MA;
e. tidak cakap dalam menjalankan tugas;
f. atas permintaan organisasi pengusaha atau organisasi
pekerja/buruh yang mengusulkan (call back/recall);
g. telah selesai masa tugasnya.
Perselisihan Hubungan Industrial
(tahap pertama)
Perselisihan:
Hak-Kepentingan-PHK-
Antar Serikat
Perundingan
Perjanjian Kerja Bipartit
Perundingan Perjanjian
Gagal Bersama
Konsiliasi: Penetapan
Kepentingan-PHK-Antar Arbitrase:
Kepentingan & Eksekusi
Serikat
Antar Serikat
Perselisihan Hubungan Industrial
berdasarkan Perjanjian Kerja (tahap kedua)
Mediasi: seluruh
Anjuran Mediator
perselisihan
30 hari
Tolak Terima
Pendaftaran
Perjanjian Bersama
PHI pada PN
setempat
Perselisihan Hubungan Industrial
berdasarkan Perjanjian Kerja (tahap kedua)
Konsiliasi:
Kepentingan-PHK-Antar Penelitian 7 hari
Serikat
Total 30 hari
10 hari
10 hari
Akta Bukti
Pendaftaran
Tolak Perjanjian Bersama
3 hari
Akta Bukti
Pendaftaran
Gugatan perihal:
Kepentingan-PHK PHI pada PN
setempat
Perselisihan Hubungan Industrial
berdasarkan Perjanjian Kerja (tahap kedua)
Konsiliasi:
Kepentingan-PHK-Antar
Serikat
Anjuran Konsiliator
Akta Bukti
Pendaftaran
Gugatan perihal:
Kepentingan-PHK PHI pada PN
setempat
Perselisihan Hubungan Industrial
berdasarkan Perjanjian Kerja (tahap kedua)
Arbitrase:
Kepentingan & Antar Serikat
Akta Perdamaian
PHI pada PN
setempat
PROSEDUR PENYELESAIAN
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
MAHKAMAH AGUNG
PK (KASASI) 30 HARI
Final
Kasasi Perselisihan 1
Perselisihan 2 dan 4
Putusan Fnal dan 3
dan
Mengingkat
PENGADILAN PHI 50 HARI
140
ARBITER KONSILIASI MEDIASI 30 HARI
BERDASARKAN KESEPAKATAN
Perselisihan 2 dan 4
PB BIPARTIT 30 HARI
Pasal 87 UUPPHI:
Serikat pekerja/buruh dan organisasi pengusaha dapat bertindak sebagai
kuasa hukum untuk beracara di PHI untuk mewakili anggotanya.
Perselisihan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Hubungan Industrial:
Perihal Perselisihan Ganda
Pasal 86 UUPPHI:
Dalam hal perselisihan hak dan/atau perselisihan kepentingan diikuti dengan
perselisihan PHK, maka PHI wajib memutus terlebih dahulu perkara
perselisihan hak dan/atau perselisihan kepentingan.
Perselisihan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Hubungan Industrial:
Perihal Gugatan
Pasal 81 UUPPHI:
Gugatan perselisihan hubungan industrial diajukan kepada PHI pada PN yang
daerah hukumnya meliputi tempat pekerja/buruh bekerja.
Pasal 82 UUPPHI:
Gugatan oleh pekerja/buruh atas PHK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 159
dan Pasal 171* Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, dapat dilakukan hanya dalam tenggang waktu 1 tahun sejak
diterimanya atau diberitahukannya keputusan dari pihak pengusaha.
Catatan:
Sepanjang anak kalimat “Pasal 158 ayat (1)” dinyatakan bertentangan dengan
UUD NRI 1945 berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor
12/PUU-I/2003, 28 Oktober 2004.
Perselisihan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Hubungan Industrial:
Perihal Gugatan
Pasal 83 ayat (1) UUPPHI:
Pengajuan gugatan yang tidak dilampiri risalah penyelesaian melalui mediasi
atau konsiliasi, makan hakim PHI wajib mengembalikan gugatan kepada
penggugat.
Pasal 110:
Putusan PHI pada PN setempat mengenai perselisihan hak dan
perselisihan PHK mempunyai kekuatan hukum tetap apabila tidak
diajukan permohonan kasasi kepada MA dalam waktu selambat-
lambatnya 14 hari kerja:
a. bagi pihak yang hadir, terhitung sejak putusan dibacakan
dalam sidang;
b. bagi pihak yang tidak hadir, terhitung sejak tanggal menerima
pemberitahuan putusan.
Hal Putusan PHI
Upaya hukum kasasi hanya berlaku terkait:
a. perselisihan kepentingan; dan/atau
b. perselisihan antar serikat pekerja/buruh dalam satu
perusahaan.
Atas permintaan kedua belah pihak atau salah satu pihak atau karena
jabatannya, Hakim Ketua Sidang dapat menunjuk seseorang atau
beberapa orang ahli.
Orang yang dapat minta pengunduran diri dari kewajiban untuk memberikan
kesaksian ialah:
e. saudara laki-laki dan perempuan, ipar laki-laki dan perempuan salah satu
pihak;
f. setiap orang yang karena martabat, pekerjaan, atau jabatannya diwajibkan
merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan martabat,
pekerjaan, atau jabatannya itu (diserahkan kepada pertimbangan hakim).
Pengakuan dan
Pengetahuan Hakim
Pengakuan para pihak tidak dapat ditarik kembali kecuali berdasarkan
alasan yang kuat dan dapat diterima oleh Hakim.