HUBUNGAN KERJA
2
HUKUM KETENAGAKERJAAN
3 3
TIMBULNYA PERSELISIHAN
Dari hasil pengamatan di lapangan penyebab timbulnya
perselisihan antara lain :
4
PERANAN PELAKU HI DALAM MENCEGAH
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
PENGUSAHA :
5
PEKERJA/BURUH DAN SP/SB:
1. Melakukan pekerjaannya dengan penuh tanggungjawab;
2. Membangun komunikasi yang baik dengan pihak pengusaha
maupun dengan SP/SB;
3. Sifat konfrontatif dihindarkan;
4. Pandai menangkap aspirasi pekerja dan dapat
mengkomunikasikannya dengan baik kepada Pengusaha;
5. Kepentingan pekerja tidak lepas dari kepentingan bersama
dengan pengusaha.
6
PEMERINTAH :
1. Menciptakan hubungan harmonis antara pekerja dan
pengusaha, melalui pendidikan dan penyuluhan/pembinaan
lainnya;
2. Mengembangkan kelembagaan kerjasama LKS Bipartit di
perusahaan harus ditingkatkan;
3. Menerapkan peraturan perundangan, pengembangan PP dan
PKB serta peningkatan pendidikan dan penyuluhan
ketenagakerjaan dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan;
4. Melakukan deteksi dini (early warning system);
5. Menyusun Peta Hubungan Industrial (Peta Kerawanan).
7
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
8
PENYELESAIAN
PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Perselisihan HI, sesuai UU No 2 Tahun 2004, penyelesaian
dibagi 2 (dua), yaitu:
9
KEDUDUKAN HUKUM BIPARTIT
Kedudukan hukum perundingan Bipartit, merupakan penyelesaian
yang bersifat wajib
1. UU No 13 Tahun 2003
“…maksud pemutusan hubungan kerja wajib dirundingkan…”
Pasal 151 ayat (2)
2. UU No 2 Tahun 2004
Perselisihan hubungan industrial wajib diupayakan penyelesaian
terlebih dahulu melalui perundingan bipartit, Pasal 3 ayat (1).
Catatan:
Berkas pencatatan dikembalikan bila tidak dilampirkan bukti perundingan bipartit
Pasal 4 ayat (2)
PERMENAKERTRANS PER. 31/MEN/XII/2008, tanggal 30 Desember 2008
10
PERUNDINGAN BIPARTIT
Catatan:
Berbeda dengan LKS Bipartit sebagaimana diatur dalam Pasal 106
UUK sebagai forum komunikasi dan konsultasi mengenai hal-hal
ketenagakerjaan di perusahaan
11
PROSEDUR PENYELESAIAN PHI MELALUI
BIPARTIT
Daftar Pada
Pengadilan
Akte Bukti Mediasi Konsiliasi Arbitrasi Pengadilan
PHI Daftar
Bipartit/Musyawarah/Mufakat
(Risalah Rapat)
BERSELISIH
Pengusaha/
Hak, Kepentingan, PHK, MGT
P/B Antar SP/SB
12
INSTANSI YANG BERTANGGUNG JAWAB
DIBIDANG KETENAGAKERJAAN
Tindakan Instansi dalam hal menerima Pencatatan Perselisihan
Hubungan Industrial
1. Meneliti berkas pencatatan apakah perselisihan, telah
diselesaikan secara bipartit atau tidak.
2. Mengembalikan berkas perselisihan, apabila tidak dilengkapi
bukti upaya penyelesaian perundingan bipartit.
3. Wajib menawarkan penyelesaian melalui Konsiliasi atau
Arbitrase.
4. Dalam waktu 7 (tujuh) hari kerja, para pihak tidak menetapkan
pilihan Konsiliasi atau Arbitrase, melimpahkan penyelesaiannya
kepada Mediator.
Catatan: Pasal 4 UU No. 2 Tahun 2004
13
MEDIASI HUBUNGAN INDUSTRIAL
14
PERSIAPAN MEDIASI
Hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam proses mediasi
adalah;
1. Dokumen yang terkait dengan obyek perselisihan sebagai
data pendukung dan alat bukti.
2. Peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan PK, PP atau
PKB.
3. Surat kuasa Khusus
4. Risalah perundingan Bipartit.
5. Keterangan yang disampaikan, agar dibuat secara tertulis
6. Mencatat keterangan pihak-pihak dan Mediator.
15
PROSES PENYELESAIAN
MEDIATOR
1. Mencatat dalam buku registrasi pencatatan perselisihan
hubungan industrial
2. Melakukan penelitian berkas perselisihan termasuk risalah
perundingan bipartit.
3. Melakukan sidang mediasi paling lama 7 kerja setelah
menerima pelimpahan tugas
4. Memanggil para pihak secara tertulis dengan
mempertimbangkan waktu panggilan, sehingga sidang
mediasi dapat dilakukan selambat-lambatnya 7 hari kerja
sejak menerima pelimpahan tugas penyelesaian
perselisihan
16
17
PENYELESAIAN MELALUI MEDIASI
18
Prosedur Penyelesaian Melalui
Mediasi
PENGADILAN PHI
Daftar Pada
Pengadilan Akte Bukti
PHI Daftar
GUGAT TDK SETUJU
TDK SEPAKAT
Perjanjian SEPAKAT - Mediator Membuat Anjuran
Bersama BERDAMAI MEDIASI - Anjuran Disampaikan dalam 10 hari
- Para Pihak menjawab anjuran selama 10 hari sejak
(PB)
diterima
- Tidak dijawab dianggap menolak
- Setuju anjuran hrs buat PB dlm 6 hari sejak anjuran
diterima
Bipartit/Musyawarah/Mufakat
(Risalah Rapat)
BERSELISIH
Pengusaha/
Hak, Kepentingan, PHK, MGT
P/B Antar SP/SB
19
20
PENYELESAIAN MELALUI KONSILIASI
21
Prosedur Penyelesaian Melalui
Konsiliasi
PENGADILAN PHI
Daftar Pada
Pengadilan Akte Bukti
PHI Daftar
GUGAT TDK SETUJU
TDK SEPAKAT
Perjanjian SEPAKAT
Bersama KONSILIASI - Konsiliator mengeluarkan Anjuran
BERDAMAI - Anjuran Disampaikan dalam 10 hari
(PB)
- Para Pihak menjawab anjuran selama 10 hari sejak
diterima
- Tidak dijawab dianggap menolak
- Setuju anjuran hrs buat PB dlm 3 hari sejak anjuran
diterima
Bipartit/Musyawarah/Mufakat
(Risalah Rapat)
BERSELISIH
Pengusaha/
Kepentingan, PHK, MGT
P/B Antar SP/SB
22
23
PENYELESAIAN MELALUI ARBITRASE
24
Prosedur Penyelesaian Melalui
Arbitrase
MAHKAMAH AGUNG
Daftar Pada
Pengadilan
Akte Bukti
PHI Daftar
TDK SEPAKAT
Perjanjian SEPAKAT
Bersama BERDAMAI ARBITRASE SIDANG
(PB) ARBITER
Bipartit/Musyawarah/Mufakat
(Risalah Rapat)
BERSELISIH
Pengusaha/
Kepentingan, MGT
P/B Antar SP/SB
25
UPAYA MENCEGAH PERSELISIHAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
26
27