(Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial)
Undang-undang Yang Terkait Dengan
Ketenagakerjaan
• Undang-Undang Nomor 21 tahun 2000 tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh;
4. …
4. Bab IV (Pasal 81 – 115) tentang Penyelesaian Perselisihan
Melalui PHI (Hukum Acara dalam PHI, Pengambilan Putusan,
dan Upaya Hukum Kasasi);
5. Bab V (Pasal 116 – 122) tentang Sanksi Administrasi dan Ketentuan
Pidana (bagi Mediator, Panitera, Konsiliator, Arbiter);
Pekerja/Buruh vs Pengusaha
Pengusaha :
Termasuk usaha sosial dan usaha lain yang
mempunyai Pengurus dan mempekerjakan orang
lain dengan membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain
PROSES PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL
Eksekusi
dicatatkan
ditawarkan
Disnaker
IV.
II.ARBITRASE Fiat Eksekusi PENGADILAN
HI
Penyelesaian Perselisihan HI melalui Bipartit
( Psl 3 sd 7 UU/2/2004)
Perselisihan Industrial
1. Pers. Hak
2. Pers. Kepentingan BIPARTIT
3. Pers. PHK
4. Pers. Antar SP/SB
Ket. :
1. Para pihak mencatatkan perselisihan
2. Menyampaikan bukti-bukti
3. Tawaran untuk penyelesaian melalui
Konsiliasi /Arbitrase
4. Dalam 7 hari harus ada pilihan
Penyelesaian Perselisihan Industrial melaui
Mediasi dan Konsoliasi ( Psl.8 sd 28 UU 2/2004)
MEDIASI
( Mediator )
- Pers. Hak
- Pers. Kepentingan
- Pers. PHK
- Pers. Antar SP/SB Sepakat Perjanjian Didaftarkan
Bersama
o 30 hari penyelesaian
o dlm. 7 hari harus sdh. Eksekusi
ada sidang I
Jawaban Tanggapan
Tggt Tergugat Eksepsi Tggt
Pembuktian
Pggt + Tggt
Penetapan Sita Jaminan tdk.dapat diajukan Perlawanan
dan atau tdk. dapat digunakan upaya hukum
Kesimpulan
Pggt + Tggt
Putusan
Mj. Hakim