FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NASIONAL
PENGUPAHAN
Dasar Hukum
• UU No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan (Psl. 88 – 98);
• PP No. 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan;
• Permenakertrans No. 13 Tahun 2012,
tentang Komponen dan Pelaksanaan
Tahapan Pencapaian Kebutuhan Hidup
Layak;
• Permenakertrans No. 78 Tahun 2015 tentang
Pengupahan.
Pengertian-pengertian
• Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh
yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu
perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan
perundang undangan, termasuk tunjangan bagi
pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan
dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan (Pasal 1
angka 30 UU 13/2003).
• Hak untuk menerima upah timbul pada saat adanya
hubungan kerja dan berakhir pada saat hubungan kerja
putus.
Dasar Pengupahan
Kebijakan Pengupahan
• Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh meliputi:
a. upah minimum;
b. upah kerja lembur;
c. upah tidak masuk kerja karena berhalangan;
d. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di
luar pekerjaannya;
e. upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;
f. bentuk dan cara pembayaran upah;
g. denda dan potongan upah;
h. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;
i. struktur dan skala pengupahan yang proporsional;
j. upah untuk pembayaran pesangon; dan
k. upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
Pasal 89 UU 13/2003
Upah Minimum
Pasal 90 UU 13/2003
Pembayaran Upah
• Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak
melakukan pekerjaan, kecuali:
a. pekerja/buruh sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;
b. pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya sehingga
tidak dapat melakukan pekerjaan;
c. pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/buruh menikah, menikahkan,
mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran kandungan, suami
atau isteri atau anak atau menantu atau orang tua atau mertua atau anggota keluarga dalam
satu rumah meninggal dunia;
d. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena sedang menjalankan kewajiban
terhadap negara;
e. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaannya karena menjalan-kan ibadah yang
diperintahkan agamanya;
f. pekerja/buruh bersedia melakukan pekerjaan yang telah dijanjikan tetapi pengusaha tidak
mempekerjakannya, baik karena kesalahan sendiri maupun halangan yang seharusnya dapat
dihindari pengusaha;
g. pekerja/buruh melaksanakan hak istirahat;
h. pekerja/buruh melaksanakan tugas serikat pekerja/serikat buruh atas persetujuan pengusaha;
dan
i. pekerja/buruh melaksanakan tugas pendidikan dari perusahaan.
Pasal 78 UU 13/2003
Pasal 33 PP 78/2015
Upah Lembur
PERHITUNGAN UPAH LEMBUR PADA HARI KERJA
• Jam Pertama, 1,5 X 1/173 x Upah Sebulan adalah 100% Upah bila upah
yang berlaku di perusahaan terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap.
• Jam Ke-2 & 3, 2 X 1/173 x Upah Sebulan Atau 75% Upah bila Upah yang
berlaku di perusahaan terdiri dari upah pokok, tunjangan tetap dan
tunjangan tidak tetap. Dengan ketentuan Upah sebulan tidak boleh lebih
rendah dari upah minimum
Contoh:
• Jam kerja Manda adalah 8 jam sehari/40 jam seminggu. Ia harus
melakukan kerja lembur selama 2 jam/hari selama 2 hari. Gaji yang
didapat Manda adalah Rp. 2.000.000/bulan termasuk gaji pokok dan
tunjangan tetap. Berapa upah lembur yang didapat Manda?
• Manda hanya melakukan kerja lembur total adalah 4 jam. Take home pay
Manda berupa Gaji pokok dan tunjangan tetap berarti Upah sebulan =
100% upah
http://m.gajimu.com/main/pekerjaan-ya
nglayak/upah-lembur
)
Upah Lembur