Anda di halaman 1dari 14

HUKUM KETENAGAKERJAAN

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NASIONAL
HAK MOGOK BURUH
Dasar Hukum
• Undang-Undang No. 13/2003 tentang
Ketenagakerjaan Psl. 137 - 145;
• Kepmenakertrans No. 232/MEN/2003
tentang Akibat Hukum Mogok Kerja Yang
Tidak Sah.
Pengertian-pengertian
• Mogok kerja adalah tindakan pekerja yang
direncanakan dan dilaksanakan secara bersama-
sama dan/atau oleh serikat pekerja untuk
menghentikan atau memperlambat pekerjaan
(Psl. 1 angka 23 UU 13/2003)
• “Mogok kerja sebagai hak dasar pekerja/buruh
dan serikat pekerja/serikat buruh dilakukan
secara sah, tertib, dan damai sebagai akibat
gagalnya perundingan (psl. 137 UU 13/2003).
• Mogok kerja adalah penghentian kerja secara
kolektif (bersama-sama) dengan tujuan
menekan pengusaha/pemerintah untuk
memajukan kepentingan pekerja/ buruh (Bab-
bab tentang Hukum Perburuhan, UI).
Tujuan

• Tujuan mogok kerja adalah untuk


memaksa perusahaan / majikan
mendengarkan dan  menerima tuntutan
pekerja dan/atau serikat pekerja, caranya
adalah dengan  membuat perusahaan
merasakan akibat dari proses produksi
yang terhenti atau melambat.
Fungsi
• Sebagai sarana mengungkapkan
pendapat/pandangan pekerja/buruh.
• Untuk mengembalikan atau memperoleh
keseimbangan atau kesetaraan dalam posisi
tawar antara pengusaha dengan
pekerja/buruh.
Syarat-syarat
• Pasal 137 UU No. 13/2003 disebutkan bahwa
mogok kerja harus dilakukan secara sah,
tertib dan damai sebagai akibat dari
gagalnya perundingan.
1. Sah, artinya mengikuti prosedur yang diatur oleh Undang-
Undang.
2. Tertib dan damai, artinya tidak mengganggu keamanan
dan ketertiban umum dan tidak mengancam keselamatan
jiwa dan harta benda milik perusahaan, pengusaha atau
milik masyarakat.
3. Akibat gagal perundingan, artinya: Upaya perundingan
yang dilakukan menemui jalan buntu dan gagal mencapai
kesepakatan atau Perusahaan menolak untuk melakukan
perundingan walaupun serikat pekerja atau pekerja telah
meminta secara tertulis kepada pengusaha 2 kali dalam
tenggang waktu 14 hari.
Syarat-syarat
• Syarat-syarat Administrasi:
1. Pekerja atau Serikat Pekerja wajib memberitahukan secara
tertulis kepada perusahaan/pengusaha dan Disnaker, 7
hari kerja sebelum mogok kerja dijalankan, surat
pemberitahuan memuat: waktu, tempat mogok kerja,
alasan dan sebab mogok kerja, tanda tangan ketua dan
sekretaris serikat pekerja sebagai penanggung jawab.
2. Bagi pelaksanaan mogok kerja yang berlaku di perusahaan
yang melayani kepentingan umum atau perusahaan yang
jenis kegiatannya berhubungan dengan keselamatan jiwa
manusia, pelaksanaan mogok kerja harus diatur
sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kepentingan
umum dan membahayakan keselamatan masyarakat.
3. Instansi pemerintahan dan pihak perusahaan yang
menerima surat pemberitahuan mogok kerja wajib
memberikan tanda terima
Syarat-syarat
• Syarat-syarat Administrasi:
4. Sebelum dan selama mogok kerja berlangsung, instansi
yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan  wajib
menyelesaikan masalah yang menyebabkan timbulnya
pemogokan dengan mempertemukan dan merundingkanya
dengan para pihak yang berselisih
5. Jika perundingan tersebut menghasilkan kesepakatan,
maka harus dibuatkan perjanjian bersama yang ditanda-
tangani oleh para pihak dan pegawai yang bertanggung
jawab dibidang ketenaga kerjaan sebagai saksi.
6. Jika dalam perundingan tersebut tidak menghasilkan
kesepakatan, maka pegawai dan instansi yang
bertanggung jawab dibidang ketenaga kerjaan harus
menyerahkan masalah yang menyebabkan terjadinya
mogok kerja kepada lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial yang berwenang.
Mogok Kerja Tidak Memenuhi Syarat
• Apabila mogok kerja tidak memenuhi
persyaratan, sesuai ketentuan pasal 142 UU
13/2003, maka mogok kerja tersebut tidak
sah.
• Pasal 6 dan 7 Kepmenakertrans
No.232/MEN/2003 tentang akibat mogok
kerja yang tidak sah, menentukan bahwa
mogok kerja yang dilakukan secara tidak sah
dikualifikasikan sebagai mangkir.
Mogok Kerja Tidak Memenuhi Syarat
• Pemanggilan untuk kembali bekerja bagi
pelaku mogok tidak sah dilakukan oleh
pengusaha 2 kali berturut-turut dalam
tenggang waktu 7 (tujuh) hari dalam bentuk
pemanggilan secara patut dan tertulis.
• Pekerja yang tidak memenuhi panggilan
perusahaan untuk kembali bekerja dianggap
mengundurkan diri.
Mogok Kerja Tidak Memenuhi Syarat
• Mogok kerja yang dilakukan secara tidak sah
pada perusahan yang melayani kepentingan
umum atau perusahaan yang jenis
kegiatannya berhubungan dengan
keselamatan jiwa manusia dan
mengakibatkan hilangnya nyawa manusia
yang berhubungan dengan pekerjaannya
dikualifikasikan sebagai kesalahan berat.
Pembayaran Upah Bagi Mogok Kerja
• Pekerja yang melakukan mogok secara sah
tetap berhak mendapat upah (Psl. 145 UU
13/2003).
• Pekerja yang melakukan mogok secara tidak
sah, mereka tidak berhak mendapat upah.
Larangan Bagi Pengusaha
• Psl. 144 UU 13/2003, menentukan terhadap
mogok kerja yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan UU Ketenagakerjaan yang berlaku
dan dilakukan secara sah, tertib, dan damai
pengusaha dilarang untuk:
1. mengganti pekerja/buruh yang mogok kerja
dengan pekerja/buruh lain dari luar perusahaan;
atau
2. memberikan sanksi atau tindakan balasan dalam
bentuk apapun kepada pekerja/buruh dan
pengurus serikat pekerja/serikat buruh selama
dan sesudah melakukan mogok kerja.

Anda mungkin juga menyukai