PEKERJAAN KONSTRUKSI
(STUDI KASUS PEKERJAAN KONSTRUKSI REHABILITASI BANGUNAN
GEDUNG KANTOR PENGADILAN TINGGI AGAMA YOGYAKARTA)
Tesis
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Sarjana S-2
Program Studi Magister Hukum
Konsentrasi Hukum Bisnis
diajukan oleh
ARI WIBOWO
08/287308/PHK/05756
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
DAFTAR ISI
PRAKATA ……………………………………………………………………… iv
INTISARI ……………………………………………………………………….. vi
BAB I PENDAHULUAN
Pekerjaan Konstruksi
C. Sumber Data.................................................................................... 69
D. Macam Data..................................................................................... 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................... 96
B. Saran................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
INTISARI
Ari Wibowo1
Pitaya, SH.,MHum2
Ari Wibowo1
Pitaya, SH.,MHum2
As the results showed that the form of Miss-Achievement that occurred in the
execution of contract agreement between the PPK (Committing Officer) of Religious
High Court of Yogyakarta with CV Tri Jaya as the provider held what in agreement
but is doesn’t accordance with what was agreed. Completion of Miss-Achievement
Settlement made by the issuance of a Miss-Achievement statement from the CO to
the CV Tri Jaya which has an effect in the termination of the agreement between the
parties and then the retention will be cashed to use as office improvements. In
addition, CV Tri Jaya proposed to LKPP by CO to put in the blacklist.
1
Student of Magister Law Gadjah Mada University of Yogyakarta
2
Lecturer of Magister Law Gadjah Mada University of Yogyakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
Pedoman Bangunan Gedung Kantor dan Rumah Jabatan Badan Peradilan Dibawah Mahkamah
Agung RI. 2006. hlm. 1
2
maka wacana tentang sistem peradilan satu atap dibawah Mahkamah Agung
Tahun 1999 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
dan asas-asas umum peradilan yang akan menjadi pedoman dalam menyusun dan
berdasarkan pola-pola yang tetap dan perlu disempurnakan, dengan maksud untuk
lebih memantapkan pola-pola yang sudah ada terutama bagian yang menyangkut
Tim perumus telah membuat Rancangan Pola Gedung Kantor dan Rumah
peradilan sudah menjadi ketetapan yang baku.2 Pola Gedung Kantor dan Rumah
Ketidaksesuaian tersebut terlihat pada bentuk atap gedung, kusen pintu dan
jendela, dan bentuk pilar. Oleh sebab itu perlu diadakan rehabilitasi gedung kantor
PTA Yogyakarta agar sesuai dengan prototype dari Mahkamah Agung. Maka
Urusan Adminitrasi cq Biro Perencanaan dan Organisasi maka pada Daftar Isian
2
Ibid. hlm. 2
4
Sesuai Prototype Gedung Kantor PTA Yogyakarta dengan nilai kontrak sebesar
Rp 848.487.000,- (delapan ratus empat puluh delapan juta empat ratus delapan
puluh tujuh ribu rupiah). Setelah melalui lelang terbuka di LPSE maka
Prototype Gedung Kantor PTA Yogyakarta adalah CV. Tri Jaya berdasarkan atas
Setelah berjalan dan sesuai dengan berita acara serah terima pekerjaan
dalam hal ini CV. Trijaya menyerahkan hasil pekerjaan Rehabilitasi Bangunan
sehingga kondisi tetap seperti saat penyerahan pertama pekerjaan.3 Dalam Pasal
3
Lampiran 2 SSUK Surat perjanjian paket pekerjaan rehabilitasi bangunan sesuai prototype
gedung kantor PTA Yogyakarta B3 angka 31.6.
5
kewajiban pemborong pada masa pemeliharaan ini timbul dikarenakan pada masa
delapan puluh) hari, sesuai dengan ringkasan kontrak. Pada masa pemeliharaan
penyedia namun pihak penyedia atau pemborong tidak mampu memenuhi target
Angka B.3 tentang penyelesaian kontrak PPK menyatakan bahwa pihak penyedia
dalam hal ini CV Trijaya dinyatakan wanprestasi dengan surat pernyataan Nomor:
oleh PPK terhadap pemborong ini secara langsung telah mengakibatkan putusnya
B. Rumusan Masalah
C. Keaslian Penelitian
atau pun plagiasi dari hasil penelitian orang lain. Sampai sejauh penelusuran yang
Universitas Gadjah Mada dan sumber-sumber lainnya ditemukan tesis yang terkait
diantaranya :
7
disubkontrakkan.
4
Rahmiwati, 2013, “Pelaksanaan Sub Kontrak Perjanjian antara PT Waskita Karya dengan CV.
Surontani Pembayun Sakti Pada Proyek Pembangunan Basko Green City Pekanbaru”.Unversitas
Gadjah Mada, Yogyakarta
5
Farida Ratna Dewi, 2013, “Pelaksanaan Perjanjian pengadaan barang di lingkungan pemerintah
Kabupaten Klaten”, Unversitas Gadjah Mada, Yogyakarta
6
Ruri Damayanti Putri Dewi, 2008, ”Pelaksanaan Perjanjian Pekerjaan Pemborongan Antara
CV. Subur Jaya Dengan STSI Surakarta Dalam Rangka Pelaksanaan Pembangunan Sarana dan
Prasarana Gedung STSI Surakarta” Universitas Diponegoro, Semarang
8
terjadinya wanprestasi.
D. Kegunaan Penelitian
1. Teoritis
perjanjian.
2. Praktis
perjanjian pemborongan.
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Obyektif
2. Tujuan Subyektif
9
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Hukum pada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Subekti, perikatan adalah suatu perhubungan hukum antara dua orang
atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal
dari pihak yang lain dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan
itu. Pihak yang berhak menuntut sesuatu, dinamakan kreditur atau si berpiutang
berhutang.7
dengan orang lain, atau di mana dua orang saling berjanji untuk melaksanakan
sesuatu hal. Dari peristiwa ini timbullah hubungan antara dua orang tersebut yang
perikatan yang lahir dari perjanjian dan ada perikatan yang lahir dari undang-
undang. Kontrak sesuai KUH Perdata lebih diartikan sebagai perjanjian obligatoir
7
Subekti, 1998, Hukum Perjanjian, PT Intermasa, Jakarta, hlm. 1
11
yaitu perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban diantara para pihak.
bagi segala macam perjanjian dari Bab I sampai dengan Bab IV dan
satu Pasal 1313 KUH Perdata yang berbunyi : “Perjanjian adalah suatu
1313 KUHPerdata adalah tidak lengkap dan terlalu luas. Tidak lengkap
perjanjian yang dilakukan secara sepihak saja dimana hal tersebut tidak
harus ada kata sepakat dari dua pihak dengan kata lain persetujuan.9
kata sepakat.10
peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua
8
Mariam Darus Badrulzaman, 2001, Kompilasi Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung,
hlm.65
9
Sudikno Mertokusumo, 2007, Mengenal Hukum (Suatu Pengantar), Liberty, Yogyakarta, hlm. 110-
111
10
R. Setiawan, 1999, Pokok-pokok Hukum Perikatan,Putra Aabardin, Bandung, hlm. 2
11
Subekti, loc. cit.
13
pembentukannya.13
1) Asas Konsensualisme
12
Abdul Kadir Muhammad, 1990, Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm. 80
13
Sudikno Mertokusumo, op.cit.,hlm. 34
14
perjanjian berupa apa saja, baik bentuknya, isinya dan pada siapa
perjanjian itu ditujukan. Asas ini dapat disimpulkan dari Pasal 1338
membuatnya”.
hukumnya.
tertuang dalam Pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata yang berbunyi
menarik diri tanpa persetujuan pihak lain. Bahkan pihak ketiga pun
4) Asas Kepribadian
penipuan”.
perjanjian-perjanjian tertentu.
menikah.
panennya tiba.14
14
I.G. Ray Widjaya, 2008, Merancang Suatu Kontrak, Megapoin, Jakarta, hlm . 49
20
tanpa sebab atau telah dibuat karena sesuatu hal yang palsu
1. Prestasi
pelaksanaan hal-hal yang tertulis dalam suatu kontrak oleh pihak yang
mengikatkan diri untuk itu, pelaksanaan mana sesuai dengan “term” dan
1. Memberikan sesuatu;
2. Berbuat sesuatu;
merawatnya sebagai seorang bapak rumah yang baik, sampai pada saat
penyerahan”.
yaitu :
obyek perjanjian.
2. Wanprestasi
atau melakukan prestasi tetapi tidak dilaksanakan tepat waktu, dan tidak
perjanjian.15
1. Kesengajaan;
2. Kelalaian;
dilakukan.
boleh dilakukan.16
syarat :
15
R. Subekti., Tjitrosoedibio, Kamus Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta, 2008, hlm. 110
16
R. Subekti, op. cit., hlm.43
24
1. Syarat materiil
pelaku.
2. Syarat formil
1. Surat perintah;
25
berprestasi.
2. Akta sejenis;
wanprestasi.17
(fataal termijn);
17
Subekti, op. cit., hlm 46
26
somasi inilah yang digunakan sebagai alat bukti bahwa debitur telah
wanprestasi.
yaitu :
5. Berakhirnya Perjanjian
18
Subekti, op.cit., hlm. 58
19
PNH Simanjuntak, 1999, Pokok-Pokok Hukum Perdata Indonesia, Djambata, Jakarta, hlm 340.
29
yaitu :
a. Pembayaran;
penitipan;
pengadilan.
c. Pembaharuan utang;
e. Pencampuran utang;
30
dihapuskan.
f. Pembebasan utang;
hapus.
hapuslah perikatannya.
h. Batal/ pembatalan;
j. Lewatnya waktu
undang.
yaitu:
dinyatakan pailit.
20
R. Setiawan, op.cit., hlm. 69
33
memperoleh barang/jasa.
Pemerintah, meliputi :
dalam negeri;
elektronik;
pengadaan barang/jasa;
negeri;
dalam negeri;
Perpres Nomor 54 tahun 2010 yang telah dirubah dengan Perpres Nomor
maksimum.
sebesar-besarnya.
36
umumnya.
pengadaan barang/jasa.
dipertanggungjawabkan.
dua cara, sesuai dengan Perpres 54 Tahun 2010 sebagaimana telah diubah
masyarakat.
Pengguna APBN/APBD.
menggunakan APBD.
barang/jasa.
pekerjaan.
lainnya.
pengadaan barang/jasa;
pengadaan barang/jasa;
pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
dengan tujuan untuk keuntungan pribadi golongan atau pihak lain yang
memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat dan berupa apa
saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga
pemerintah meliputi :
a. Barang;
b. Pekerjaan Konstruksi;
d. Jasa Lainnya.
Pasal 4 yang dimaksud dengan barang adalah setiap benda baik berwujud
Barang.
lainnya.
suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas didunia usaha untuk
pengadaan Barang.
yang tertuang dalam Perpres RI Nomor 54 Tahun 2010 yang telah diubah
1. Persiapan
Umum Pengadaan kepada PPK dan ULP atau pejabat pengadaan yang
Pengadaan tersebut dikaji ulang oleh PPK dan ULP atau pejabat
41
2. Pemilihan Penyedia
3. Pelaksanaan Kontrak
jaminan pelaksanaan.
4. Mobilisasi
5. Pemeriksaan Bersama
1) Jaminan penawaran;
43
2) Jaminan pelaksanaan;
4) Jaminan pemeliharaan;
konstruksi harus kita bedakan antara masa pelaksanaan kontrak dan masa
1) Masa persiapan
SPMK oleh kedua belah pihak, yaitu maksimum 7 (tujuh) hari setelah
2011.
3) Masa pertanggungan
Hal ini harus dituangkan dalam klausul kontrak. Bagian inilah yang
21
Samsul Ramli, 2014, Mengatasi Aneka Masalah Teknis Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
Visimedia, Jakarta, hlm. 27
46
Pembayaran
uang muka
28 Mobilisasi
STO 30 PHO FHO
Penunjukan COW
TTD
Kontrak SPMK PCM
Field Pertanggungan
Jaminan Engineering CCO Kegagalan
7 HR Pemeliha
Pelaks bangunan max
raan
Waktu Pelaksanaan Pekerjaan 10 th
14 HR 14 HR
Waktu Kontrak
Dalam proses pengadaan barang/jasa ini ada dua pihak yang terkait
swakelola.
47
a. Bukti pembelian
b. Kuitansi
d. Surat Perjanjian
melekat dari transaksi bisnis baik dalam skala besar maupun kecil, baik
menjamin bahwa harapan yang dibentuk dari janji-janji para pihak dapat
22
Ibid. hlm. 23-25.
48
Swakelola.”
yaitu: pertama, untuk menjamin terciptanya harapan atas janji yang telah
kelanjutan kedepan.24
1. Cara pembayaran
23
Y. Sogar Simamora, 2013, Hukum Kontrak Kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah di
Indonesia, Wins & Partners, Surabaya, hlm. 23-24
24
Ibid. hlm. 26
49
pembayaran.
3. Sumber pendanaan;
tertentu.
kontrak.
4. Jenis pekerjaan.
1) Pembukaan :
a. Judul Kontrak
b. Nomor Kontrak
25
Ramli, Syamsul, 2013, Bacaan Wajib Para Praktisi Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah,
Visimedia, Jakarta, hlm. 211
53
c. Tanggal Kontrak
d. Kalimat Pembuka
f. Latar Belakang
2) Isi :
54
harga kontrak.
kontrak.
tersebut.
55
kontrak.
3) Penutup :
dibubuhi materai.
pengadaan barang/jasa.
umum kontrak.
yaitu :
56
a. SPPBJ;
b. Speksifikasi umum;
c. Speksifikasi khusus;
d. Gambar-gambar;
g. Jaminan pelaksanaan;
bersalah dan akibat dari kesalahan itu PPK berhak untuk memutuskan
mengubah kontrak.
penyesuaian/perubahan kontrak.
ditunda.
belah pihak dalam hal ini pengguna dan penyedia barang/jasa dapat
26
Munir Fuady, 1998, Kontrak Pemborongan Mega Proyek, PT. Citra Bakti, Bandung, hlm 196.
58
prestasinya, atau dengan kata lain wanprestasi ada bila salah satu pihak
memaksa/kahar.
barang/jasa adalah :
diperjanjikan sebelumnya.
Konstruksi
teknis maupun manajerial dari para pihak atau dapat pula disebabkan
27
F.X Djumialdji, 1996, Hukum Bangunan, PT Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 19
60
pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis oleh para pihak
cara :
1. Negosiasi;
2. Mediasi;
ditanggung bersama.
3. Konsiliasi;
4. Penilaian ahli.
Konstruksi
yang telah diubah dengan Perpres RI Nomor 35 Tahun 2011 BAB III C
berakhirnya kontrak/perjanjian;
menyelesaikan pekerjaan;
ditetapkan;
penyedia maka :
kontrak; dan
Akhir Pekerjaan pada saat proses serah terima akhir (final hand
ayat (1) adalah suatu keadaan yang terjadi di luar kehendak para
a) Bencana alam;
c) Bencana sosial;
d) Pemogokan;
e) Kebakaran;dan/atau
BAB III
METODE PENELITIAN
cara. Dikaitkan dengan penelitian ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara
kerja, yaitu cara kerja untuk dapat memahami suatu objek yang menjadi sasaran
ilmu yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa metode
dan teknologi serta seni. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk
ilmiah, yang didasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang
bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan
bersangkutan.29
28
HB Sutopo, 2002, Metode Penelitian Kualitatif, UNS Press. hlm. 10
29
Soeryono Soekanto, 1981, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, hlm. 43
69
A. Jenis Penelitian
dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka dan data sekunder. 30 Penelitian
normatif adalah penelitian yang ditujukan untuk mengkaji kualitas dari norma
sebagai penelitian kualitatif. Pada penelitian ini hukum dikonsepsikan sebagai apa
B. Sifat Penelitian
yang terkait dengan objek penelitian.32 Penelitian yang bersifat deskriptif biasanya
penulis sudah mendapatkan atau mempunyai gambaran yang merupakan data awal
diteliti. Deskripsi dan eksplanasi diterapkan pada fokus penelitian yaitu tentang
30
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja Grafindo
Persada. Jakarta, hlm. 163
31
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif. Raja Grafindo Persada.
Jakarta. 2006, hlm 13
32
Ibid., hlm 24
70
C. Sumber Data
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh
penelitian meliputi:
obyek penelitian.33
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder yang berasal dari
kamus.
D. Macam Data
lapangan yang diperlukan sebagai data penunjang diperoleh melalui informasi dan
a. Lokasi Penelitian
Yogyakarta
b. Subyek penelitian :
Yogyakarta;
33
Zaiunuddin Ali, 2013, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 176
72
E. Analisis Data
data ke dalam pola, kategori, dan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
hipotesis kerja yang diterangkan oleh data.34 Berdasarkan sifat penelitian ini yang
yang digunakan adalah analisis secara pendekatan kualitatif, terhadap data primer
dan sekunder. Deskripsi tersebut meliputi isi dan struktur hukum positif, yaitu
suatu kegiatan yang dilakukan oleh penulis untuk menentukan isi atau makna
kualitatif adalah penelitian yang mengacu kepada norma hukum yang terdapat
34
Lexy J. Moleong. 2006, Metode Penelitian Kualitatif, Rosdakarya, Bandung, hlm. 280
35
Zainuddin Ali, op. cit., hlm. 177
73
a. Hambatan dari dalam yaitu hambatan yang berasal dari dalam diri
narasumbernya.
b. Hambatan yang berasal dari luar yaitu hambatan yang muncul dari luar
pihak penyedia barang dalam hal ini CV Tri Jaya untuk diwawancarai
berupa hasil-hasil dari setiap rapat antara PPK dan pihak penyedia yang diperoleh
BAB IV
pemerintahan yang baik dan bersih, perlu didukung dengan pengelolaan keuangan
yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel. Untuk meningkatkan efisiensi dan
Perjanjian pada umumnya diatur dalam Pasal 1313 KUH Perdata yaitu :
”suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih”. Melalui perjanjian ini akan
terjadi perikatan diantara kedua belah pihak, kedua belah pihak sepakat dan
perjanjian yang telah dilakukan oleh para pihak adalah mengikat untuk pihak-
pihak yang melakukan perjanjian dan akan membawa akibat hukum bagi
keduanya.
menciptakan sendiri bentuk dari perjanjian asalkan perjanjian yang dibuat tidak
adhesi dalam bentuk kontrak yang dilakukan oleh pemerintah merupakan sebuah
kelaziman. Hal ini tercermin dalam hal pembatalan, perubahan kontrak atau
penentuan sanksi secara sepihak oleh pemerintah. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kebebasan kontrak dalam kategori kontrak ini berbeda dengan kebebasan privat
bertumpu pada konsep kedaulatan. Dengan konsep ini pemerintah mempunyai hak
kewajiban yang telah diperjanjikan oleh para pihak yang membuat perjanjian
supaya perjanjian itu dapat mencapai tujuannya. Tujuan tidak akan terwujud tanpa
Perdata).
Menurut Pasal 1339 KUH Perdata perjanjian tidak hanya mengikat untuk
hal-hal yang tegas dinyatakan dalam perjanjian saja, tetapi juga untuk segala
sesuatu yang menurut sifat perjanjian diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan dan
Asas itikad baik mempunyai fungsi sangat penting dalam hukum kontrak
36
Sogar Simamora, op. cit., hlm. 33
77
apa yang mengikat bukan sekedar apa yang secara ekplisit dinyatakan oleh para
pihak melainkan juga apa yang menurut itikad baik juga diharuskan. Itikad baik
merupakan salah satu bentuk kewajiban hukum yang harus dipatuhi dalam
keseluruhan proses kontrak. Hal ini tertuang dalam Pasal 1338 KUH Perdata yang
pihak sesuai dengan klausula yang telah disepakati. Suatu perjanjian tidak dapat
kembali selain dengan kata sepakat diantara para pihak atau karena alasan-alasan
hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian. Hak dan kewajiban para pihak
dalam melaksanakan kontrak. Hak dan kewajiban PPK dan Penyedia Barang/Jasa
terdapat dalam lampiran III Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang
terakhir diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang syarat-
penyedia barang/jasa;
pengguna barang/jasa;
barang/jasa;
Hak dan kewajiban para pihak sesuai dengan perjanjian antara PPK dan
penyedia;
ketentuan kontrak;
kontrak;
80
dalam kontrak;
penyedia.
Jaya yang ditandatangani tanggal 29 Mei 2012 disebutkan bahwa kedua belah
848.487.000,- dan dimenangkan oleh CV. Tri Jaya melalui pelelangan umum
81
selama 140 hari kerja setelah Surat Penunjukkan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ)
ditandatangani.
yang berdasarkan Buku I Pedoman Bangunan Gedung Kantor dan Rumah Jabatan
tersebut adalah :
1. Pekerjaan persiapan;
2. Pekerjaan bongkaran;
4. Pekerjaan pasangan;
5. Pekerjaan plesteran;
7. Pekerjaan kayu;
8. Pekerjaan atap;
perubahan perjanjian yang dapat dilakukan apabila disetujui oleh kedua belah
dalam perjanjian.
pekerjaan.
Dalam perjanjian antara PPK dan CV Tri Jaya terjadi dua kali adendum.
tentang perubahan total harga kontrak atau nilai kontrak termasuk Pajak
harga.38
37
Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) B.4.34, Perjanjian antara PPK dan CV Tri Jaya
38
Wawancara dengan PPK PTA Yogyakarta, tanggal 8 September 2014
83
dari 140 hari kalender menjadi 164 hari kalender sesuai kesepakatan antara PPK
dan pihak penyedia dengan pertimbangan faktor cuaca yang tidak menentu.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan selesai yaitu 164 hari kalender maka pihak
penyedia meminta kepada PPK untuk melakukan provisional hand over (PHO)
atau serah terima pekerjaan yang pertama atas pekerjaan Rehabilitasi Bangunan
lainnya yang memerlukan masa pemeliharaan. Masa PHO ini harus berada pada
rentang waktu masa pelaksanaan pekerjaan dengan asumsi bahwa lama proses
dalam kontrak sesuai dengan Pasal 18 Ayat 5 Perpres 54 tahun 2010 sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Perpres Nomor 35 tahun 2011. Selain itu tugas PPHP
pekerjaan.
84
telah diubah terakhir dengan Perpres 35 Tahun 2011 terkait serah terima
pekerjaan:
ketentuan kontrak.
dengan Perpres 35 Tahun 2011 tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
ada yang disebut dengan hasil pekerjaan dan pekerjaan itu sendiri. Hasil pekerjaan
barang/jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang diperjanjikan dalam kontrak. Hal
ini logis karena yang bertanda tangan dalam dokumen kontrak adalah PPK dan
Sementara itu, PPHP yang merupakan unsur staf dari PA/KPA hanya berhak
85
untuk menyatakan hasil pekerjaan dapat diterima atau tidak setelah melalui proses
berakhir dan diganti dengan masa pemeliharaan yang dalam surat perjanjian
pemeliharaan.
memiliki beberapa catatan yang disampaikan kepada PA/KPA yang harus segera
pada saat pekerjaan selesai atau PHO tetapi perjanjian akan berakhir apabila telah
terjadi serah terima pekerjaan akhir atau Final Hand Over (FHO) yang akan
ditandatangani oleh pihak penyedia dan PPK. Jadi selama masa pemeliharaan,
39
Samsul Ramli, op.cit, hlm. 238
86
kontrak antara PPK dan CV Tri Jaya masih berjalan. Masa pemeliharaan inilah
yang akan digunakan oleh CV Tri Jaya selaku pihak penyedia untuk
diperjanjikan.
perjanjian. Penilaian PPK ini didasarkan karena tidak adanya kemajuan pekerjaan
perbaikan yang signifikan dilakukan oleh penyedia dan setelah melakukan rapat
pekerjaan, penyedia merasa dengan waktu dan dana yang ada tidak dapat
memenuhi pekerjaannya.40
peringatan kepada CV Tri Jaya sebanyak 3 (tiga) kali surat peringatan berturut-
turut dalam waktu 14 (empat belas) hari kerja. Apabila dalam 7 (tujuh) hari
sesudah surat peringatan resmi ketiga ada kemajuan di dalam pelaksanaan maka
kontrak dapat diteruskan. Sebaliknya, apabila pada waktu yang telah ditentukan
tersebut tidak ada kemajuan atau menurut penilaian PPK tidak hanya sedikit
40
Wawancara dengan PPK tanggal 8 September 2014
87
Prototype Gedung Kantor PTA Yogyakarta B.6 38.3 yaitu “Pemutusan kontrak
Gedung Kantor sesuai Prototype Gedung Kantor PTA Yogyakarta Nomor: W12-
Kontrak (SSUK) Huruf C. Angka 40 tentang Hak dan kewajiban para pihak
penyedia dalam hal ini CV Tri Jaya melakukan tindakan wanprestasi yang berupa:
1. Tidak ada itikad baik dari pihak penyedia dalam hal ini CV Tri Jaya
barang/jasa. Klausula ini menjadi dasar PPK dalam memutuskan perjanjian karena
Indonesia ketentuan pemutusan kontrak dapat dijumpai pada Pasal 93 ayat (1)
b. Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia barang/jasa atau Jaminan
menggunakan kata “dan” maka dapat disimpulkan bahwa sanksi tersebut bersifat
Mengenai keadaan memaksa ditentukan dalam Pasal 1244 dan Pasal 1245
kewajibannya untuk mengganti kerugian akibat dari suatu peristiwa yang tidak
41
F.X Djumialdji, op. cit., hlm. 19
90
sengketa dalam pengadaan barang/jasa konstruksi dapat dibagi menjadi dua cara
yaitu :
pelaksanaannya. Apabila salah satu pihak tidak mau melaksanakan putusan secara
cara paksa. Dalam hal penyelesian sengketa melalui pengadilan, prosedur dan
yang dibuat secara tertulis oleh para pihak yang berselisih. Sedangkan
penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi
keadaan kahar. Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada
Bahan dan perlengkapan harus diserahkan kepada PPK dan menjadi hak
milik PPK;
pihak PPK. Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 KUH Perdata pemutusan
pelaksanaan pekerjaan;
92
dan penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa
pekerjaan;
berwenang; dan/atau
42
Syarat-Syarat Umum Kontrak, Nomor : B.6.38.4
93
Huruf B.6.38.5 :
perundang-undangan.
Yogyakarta, apabila ada perselisihan antara para pihak maka sesuai dengan
perselisihan maka langkah-langkah yang diambil oleh para kedua pihak adalah
perjanjian ini didasarkan dengan itikad baik dari kedua belah pihak maka para
(BANI).
“Semua sengketa yang timbul dari kontrak ini, akan diselesaikan dan
tingkat pertama dan terakhir. Para pihak setuju bahwa jumlah arbitrator adalah 3
(tiga) orang. Masing-masing pihak harus menunjuk seorang arbitrator dan kedua
kedua arbitrator yang ditunjuk oleh para pihak akan memilih arbitrator ketiga
Yogyakarta antara pihak pengguna (PPK) dan penyedia barang/jasa (CV Tri Jaya)
diakhiri dengan pernyataan wanprestasi oleh PPK terhadap CV Tri Jaya selaku
1. Tidak ada itikad baik dari pihak penyedia dalam hal ini CV Tri Jaya
antara pihak pengguna (PPK) dengan pihak penyedia (CV Tri Jaya). Pemutusan
perjanjian karena salah satu pihak dalam hal ini penyedia melakukan wanprestasi
mengakibatkan :
95
b. Sisa uang muka harus dilunasi oleh penyedia atau jaminan uang
muka dicairkan;
Karena wanprestasi yang dilakukan oleh CV Tri Jaya dilakukan pada masa
pemeliharaan maka PPK sesuai dengan SSUK Huruf B.31.8 yang berbunyi :
pemeliharaan.”
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan diuraikan dalam beberapa
B. Saran
speksifikasi bangunan gedung yang baik. Hal ini berkaitan erat dengan
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Fuady, Munir, 1998, Kontrak Pemborongan Mega Proyek, Citra Bakti, Bandung.
Muhammad, Abdul Kadir, 1990, Hukum Perikatan, Citra Aditya Bakti, Bandung.
Simamora, Y. Sogar, 2013, Hukum kontrak Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah,
Visimedia, Surabaya, Wins & Partners
DAFTAR PERATURAN
Peraturan Kepala LKPP nomor 7 Tahun 2011 tentang Petunjuk Teknis Operasional
Daftar Hitam.