Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

DINAMIKA SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA PADA TAHUN 1945


HINGGA 1949

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Tata Negara

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Siti Fatimah, S.H., M.Hum.

Disusun Oleh :

Citra Mulyaningrum (18103040077)

Rahmad Anggian Dalimunthe (18103040080)

Torik Abdul Aziz Wibowo (18103040081)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Sistem pemerintahan diartikan sebagai sebuah sistem yang digunakan oleh
sebuah negara untuk menjaga kestabilan masyarakat dan kedaulatan negara. Sebuah
sistem pemerintahan yang digunakan di sebuah negara pasti dilandasi alasan
mengapa sistem tersebut digunakan dan alasan tersebut jugalah yang menentukan
bagaimana penerapan sistem pemerintahan tersebut. Indonesia diawal awal
kemerdekaan tahun 1945 hingga 1949 masih disibukkan dengan mencari
pengakuan atas kemerdekaannya kepada negara-negara lain, dan juga disibukkan
dengan proses pengusiran Belanda dari Indonesia melalui perundingan-
perundingan bahkan peperangan seperti Agresi Militer , sehingga hal-hal tersebut
mempengaruhi jalannya sistem pemerintahan di Indonesia sehingga terjadi
dinamika pada sistem pemerintahan Indonesia pada masa itu. Oleh sebab itu penulis
tertarik untuk membahas Dinamika Sistem Pemerintahan Indonesia pada tahun
1945 hingga 1949.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Dinamika Sistem Pemerintahan ?

2. Bagaimana dinamika yang terjadi pada sistem pemerintahan Indonesia


pada tahun 1945 hingga 1949 ?

3. Apa yang menyebabkan terjadinya dinamika dalam sistem pemerintahan


Indonesia pada saat itu ?
BAB II

PEMBAHASAN
Dinamika sistem Pemerintahan diartikan sebagai perubahan-perubahan
yang terjadi pada sistem pemerintahan di sebuah negara yang disebabkan oleh
faktor eksternal dan internal negara tersebut. Sistem pemerintahan Indonesia sendiri
dari tahun 1945 hingga 1949 juga mengalami dinamika atau perubahan dan
perkembangan.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Indonesia masih di sibukkan dengan


perjuangan mengusir penjajah. Dunia belum mau mengakui kedaulatan bangsa
Indonesia, pada tahun 1946, dengan menggandeng pasukan NICA, Belanda
kembali datang ke Indonesia. Bahkan setelah kemerdekaan sekalipun Indonesia
masih harus melalui proses yang sangat panjang agar dunia Internasional mau
mengakui kedaulatan bangsa kita.

Sistem pemerintahan Indonesia pada awalnya di periode ini adalah


presidensial berlangsung sejak proklamasi hingga 13 November 1945. Artinya
presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, sehingga
pengambilan keputusan, pengambilan kebijakan, pengaturan negara, dan lain-lain
ditentukan oleh presiden. Namun seiring berjalannya waktu,pada tanggal 20
Oktober 1945 melalui Maklumat Wakil Presiden No. X tahun 1945 ada pembagian
kekuasaan.1

Maklumat tersebut berisi pembagian kekuasaan negara, kekuasaan negara


di bagi menjadi dua, kekuasaan legislatif yang dijalankan oleh Komisi Nasional
Indonesia Pusat (KNIP) dan kekuasaan lainnya tetap berada di tangan presiden.
Pada saat itu masih belum terbentuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang mengatur legislatif seperti saat ini.

Komisi Nasional Indonesia Pusat (KNIP) mengeluarkan maklumat No. X


tanggal 3 November 1945 yang berisi saran dan arahan untuk membentuk partai-
partai politik di Indonesia dan juga membuat sebuah sistem dimana menteri bekerja
secara kolektif dan bertanggung jawab terhadap badan perwakilan rakyat dalam hal
ini KNIP yang dipimpin seorang perdana menteri. Pada tanggal 14 November 1945
pemerintah mengeluarkan maklumat yang berisi persetujuan terhadap saran dan
arahan tersebut sehingga sistem pemerintahan berubah menjadi SemiPresidensial
dimana Sutan Syahrir menjadi Perdana Menteri dan Ir.Soekarno menjadi
Presidennya, Kabinet ini bernama kabinet Syahrir I yang berlangsung sampai 12

1
Radis Bastian, Buku Pintar Terlengkap Sistem-Sistem Pemerintahan Sedunia (Yogyakarta:
IRCiSoD, 2015),hal 100
Maret 1946. Syahrir menjabat sebagai Perdana Menteri selama 3 periode kabinet
(Kabinet Syahrir III) hingga 27 Juni 1947 pada akhirnya ia meletakkan jabatannya
dikarenakan konflik dengan bawahannya yaitu Abdulmajid dan Amir Syarifudin.

Selanjutnya Presiden Ir.Soekarno menunjuk Amir Syarifuddin sebagai


Perdana Menteri. Ia menjabat sebagai perdana menteri selama 2 periode kabinet
yaitu Amir Syarifuddin I (3 Juli 1947 – 11 November 1947) dan Amir Syarifuddin
II (11 November 1947 – 29 Januari 1948). Kabinetnya runtuh disebabkan
ketidakpuasaan pemerintah terhadap hasil Perjanjian Renville dimana Amir
dianggap telah menjual Indonesia kepada Belanda sehingga Presiden Ir.Soekarno
memutus jabatannya sebagai perdana menteri.

Presiden Soekarno menunjuk wakil presiden Moehammad Hatta sebagai


Perdana Menteri. Ketika ia menjabat ibukota Indonesia berada di Yogyakarta dan
pada saat itu terjadi Agresi Militer Belanda II yang mana Presiden Soekarno dan
Perdana Menteri Mohammad Hatta diculik sehingga pemerintahan dialihkan
kepada Syafruddin Prawinegara sebagai Ketua Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia, ibukota Indonesia pada saat itu dipindahkan ke Bukittinggi Sumatera
Barat. Pemerintahan darurat ini berlangsung hingga 13 Juli 1949 hingga Presiden
Soekarno dan Mohammad Hatta kembali ke Yogyakarta dan membuat susunan
kabinet baru yang dinamakan Kabinet Hatta II, kabinet ini berlangsung hingga 14
Desember 1949 hingga terbentuk Kabinet Republik Indonesia Serikat.2

2
Radis Bastian, Buku Pintar Terlengkap Sistem-Sistem Pemerintahan Sedunia (Yogyakarta:
IRCiSoD, 2015),hal 101-102
BAB III

KESIMPULAN

Terjadi dinamika pada sistem pemerintahan Indonesia pada Tahun 1945 hingga
1949 diantaranya berupa :

1. Perubahan sistem pemerintahan Presidensial menjadi Semi Presidensial


2. Terbentuknya lebih dari satu partai.
3. Terbentuknya Komisi Nasional Indonesia Pusat sebagai badan legislatif
yang bertugas sementara sebelum adanya DPR dan MPR hasil pemilu
4. Pelaksanaan sistem pemerintahan SemiPresidensial tidak kaku, Presiden
dapat sewaktu-waktu memutuskan perdana menteri

Faktor yang melatarbelakangi adanya dinamika dalam sistem pemerintahan


Indonesia :

1. Kondisi Indonesia pada saat itu masih disibukkan dalam mengusir


penjajah baik dalam hal diplomasi (perjanjian) hingga peperangan.
2. Kondisi politik partai-partai di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai