Anda di halaman 1dari 22

PENGANTAR

Metode Penelitian ≠ Metodologi Penelitian

 Metode Penelitian → tentang cara penelitian.


 Metodologi Penelitian → “ilmu” tentang metode yang berupa cara penelitian yang
dimulai dari pembuatan proposal (isi, format).

Macam-Macam Penelitian
Penelitian dalam ilmu hukum termasuk salah satu dari macam-macam penelitian.

Bahan Ajar
Proses penemuan kebenaran:
 Non Ilmiah → Ex: kebetulan, wahyu, intuisi, trial error, spekulasi.
 Ilmiah → Pengetahuan yang sudah terorganisasi, tersusun secara sistematis
menurut kaidah hukum.

Dasar = Proses Berpikir

Cara Penelitian Sistematis


Berencana
Berdasar Metode Ilmiah
Eugen Ehrich
Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan nilai-nilai masyarakat → “the living
law.”

Jeremy Bentham
Hukum yang baik adalah hukum yang bermanfaat bagi masyarakat.

Hans Kelsen
Hukum yang baik adalah hukum yang dituangkan dalam undang-undang.
Penelitian
 Penelitian Lapangan
 Penelitian Kepustakaan
Ex: internet, perlu ditanyakan kredibilitas → kalau online tidak dapat mengontrol
siapa yang harus mengisi kuisioner penulis.
 Penelitian Laboraturium
PENELITIAN SEBAGAI KEGIATAN ILMIAH

Pengantar
(Obyek) Ilmu Pengetahuan Hukum
→ akan berkembang menjadi hukum yang baik jika didukung oleh metode ilmiah.

(Cara) Metode Ilmiah (Metodologi Penelitian)


→ karena didalam metode ilmiah akan dibahas mengenai cara-cara dan saling
berhubungan satu sama lain.

Ontologi (Hakikat Ilmu Pengetahuan)

Estimologi (Cara Mendapatkan)

Aksologi (Manfaat)
→ hukum yang dicita-citakan atau idealisme.

Pengertian
 Penelitian: merupakan kegiatan ilmiah dalam rangka penyelesaian suatu
permasalahan.
 Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan sebagai suatu penyelesaian (solusi)
langsung bagi permasalahan yang dihadapi, karena penelitian merupakan bagian
saja dari usaha penyelesaian masalah yang lebih.
Fungsi Penelitian
Adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan serta memberikan
alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk penyelesaian masalah.
Masalah Hukum
Secara Integratif

Isi Lembaga Budaya


Hukum tertulis: eksekutif, legislatif budaya hukum agama,
hukum agama, hukum adat dan yudikatif budaya hukum sosialis,
budaya hukum tertulis
Das Sollen X Das Sein
Merupakan Masalah
Ex: Das Sollen menentukan korupsi sudah memiliki Undang-Undang Anti Korupsi.
Masalahnya apakah Undang-Undang Anti Korupsi dapat menyelesaikan korupsi? →
korupsi masih banyak dari pusat hingga ke desa.
Q: Mengapa demikian?
A: Misal, Undang-Undang usang atau tidak mencakup semua (berhubungan dengan isi),
struktural atau lembaga yang bermasalah (berhubungan dengan struktur), dan kebiasaan
masyarakat Indonesia sendiri (berhubungan dengan budaya).

Karakteristik Kerja Ilmiah


 Bertujuan → hasilnya harus mempunyai kontribusi dalam usaha pemecahan
permasalahan.
 Sistematik → harus terencana secara baik dan mengikuti metodologi yang benar.
Kualitas penelitian ditentukan oleh ketetapan langkah metodologi yang digunakan
tanpa adanya perencanaan yang baik maka kegiatan yang sistematik dan yang
mengikuti standar.
- Mutu penelitian dilihat dari rumusan masalahnya yang merupakan jantungnya
penelitian. Rumusan masalah:
 Kalimat pernyataan
 Kalimat pertanyaan → jangan hanya sekedar bertanya.
Dikatakan berkualitas jika jawabannya ditentukan oleh penelitian
lapangan dan bukan berasal dari Undang-Undang.
 Terkendali → penelitian harus dapat menentukan fenomena-fenomena yang akan
diamatinya.
 Objektif → semua pengamatan, pmbahasan yang dilakukan dan kesimpulan oleh
peneliti tidak boleh didasari oleh subjektivitas pandangan pribadi dan pengaruh
kepentingan penelitian. Misalnya, (action research).
 Dapat Diuji → penyimpulan penelitian harus merupakan hasil dari telah didasari
oleh teori yang solid dan metode yang benar sehingga siapapun yang akan
melakukan replikasi penelitian termaksud tentu akan sampai pada kesimpulan
penelitian yang dapat diuji tidak berarti harus memiliki generasi yang luas.
Tugas Penelitian
Adalah mencarikan alternatif penjelasan atau jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan
penelitian yang dapat digunakan sebagai bagian dari informasi untuk penyelesaian
permasalahan.

Jenis Penelitian
Dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas 2 macam, yaitu:
 Pendekatan Kuantitatif (merupakan penelitian sampel besar)
Menekankan analisisnya pada data-data numerika (angka) yang diolah dengan
metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif filakukan pada penelitian
inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis).
 Pendekatan Kualitatif (merupakan penelitian sampel kecil)
Lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan. Deduktif (dari umum ke
khusus, biasanya penelitian normatif) dan induktif (merupakan penelitian lapangan
dari khusus ke umum) serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar
fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.
- Kelebihan: dapat menjelaskan permasalahan secara terperinci.
- Kelemahan: subjektif (opini peneliti).
Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan
dukungan data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipotesis
melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir
formal dan argumentatif → hipotesis digunakan jika penelitiannya eksplanatoris
(menguji teori)
Dari sifatnya penelitian dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
 Deskriptif
Menuliskan atau menggunakan fakta/gejala/kejadian/fenomena hukum. Cirinya
adalah terlihat dari judul dan masalah penelitian tentang pelaksanaan Undang-
Undang.
 Eksplanatoris
Menguji teori → terori “hukum” Sifat Grand Theory
Teori hukum terapan ex: teori hukum
Ex: membuat teori hukum sendiri legisme
→ teori pembayaran pajak dibuat Middle Theory
oleh masyarakat Indonesia ex: teori kesadaran hk
 Eksploratif
Penelitian yang belum pernah dilakukan sama sekali oleh peneliti-peneliti
sebelumnya.
Dari tujuannya, penelitian dibagi atas 2 macam, yaitu:
 Murni
Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan hukum.
 Terapan
Untuk melihat pelaksanaannya atau implementasinya.
Dari lapangan atau ruang lingkupnya, penelitian dibagi atas:
 Ekonomi
 Politik
 Hukum
 Sosial
 Budaya
 Agama
Dari waktu, penelitian dibagi atas 2 macam, yaitu:
 Waktu Tertentu → kurang dari 1 tahun atau max 1 tahun
- Jangka pendek: < 1 tahun.
- Jangka Panjang: > 1 tahun.
 Berkelanjutan (Longitudinal)
Penelitian Hukum
 Klasifikasi Penelitian
Jenis atau tempat Normatif/Doktrinal/Kepustakaan
→ suatu penelitian, data yang diperlukan adalah data
sekunder
Empirik/Non doktrinal/Lapangan
 Jenis Data
- Data Primer: adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya → berasal
dari narasumber dan responden. Wujudnya berupa hasil wawancara, hasil
kuisioner, hasil penelitian.
 Responden: orang yang memberikan jawaban penelitian karena dia
mengalami kejadian yang diteliti → bukan lembaga.
 Narasumber: orang yang tidak mengalami peristiwa hukum yang diteliti
tetapi dia memiliki data yang banyak terkait dengan penelitian yang
sedang diteliti, mungkin karena jabatannya atau kedudukannya → yang
disebutkan yang normatif saja.
- Data Sekunder: adalah semua data yang diambil secara tidak langsung dari
sumbernya → diperoleh dari bahan-bahan pustaka.
 Langkah-langkah Dalam Penelitian Hukum
- Langkah Persiapan
 Memilih tema
 Merumuskan masalah
 Menulis judul
 Membuat usulan penelitian (proposal)
 Didiskusikan dengan dosen pembimbing
 Disahkan oleh pembimbing atau dekan untuk mengajukan penelitian
- Langkah Pelaksanaan Penelitian Penelitian Kepustakaan
Penelitian Lapangan
 Setelah dikumpulkan kemudian dilakukan analisis data.
 Ditulis kembali dalam laporan penelitian.
 Didiskusikan dengan dosen pembimbing.
- Penyelesaian
 Penyerahan hasil skripsi.
 Membuat ringkasan atau naskah publikasi.
UNSUR-UNSUR POKOK PENELITIAN

Unsur-Unsur Pokok Penelitian


 Pemilihan Judul
 Perumusan Masalah
 Penentuan Tujuan Penelitian
 Landasan Teori → jika perlu
 Tinjauan Pustaka
 Hipotesis → jika ada
- Jenis dan Sifat Penelitian
- Jenis Data lokasi Penelitian
- Subjek Penelitian
 Responden
 Narasumber
- Alat Pengumpulan Data dan Teknik Pengumpulan Data
- Analisis Data
Judul Penelitian
 Singkat
 Padat jelas
 Menunjuk dengan tepat masalah yang akan diteliti
 Dengan bahasa yang lugas
 Tidak bombastis atau kasar
Judul merupakan refleksi masalah
Kesalahan umum dalam membuat judul:
 Judul sangat luas → misal dengan kata Indonesia, seharusnya langsung ke
spesifiksnya saja seperti Yogyakarta, Sleman. Hal tersebut tidak dilarang, hanya
saja kurang berkualitas.
 Judul sangat sempit → ungkapannya hanya 1 desa saja.
 Sering ada kata-kata yang tidak perlu → Ex: “tinjauan yuridis”, praktek dan
pelaksanaan.
Latar Belakang Masalah
 Ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian dan bukan merupakan alasan
pemilihan judul.
 Menarik minat peneliti dan mendesak untuk diteliti
 Bermanfaat (teoritis/praktis)
 Mengisi kekosongan hukum
 Melakukan penelitian terkait permasalahan untuk mendapatkan solusi.
 Asas proporsional: 2/3 hal sudah cukup → yang terpenting adalah isinya.
Masalah
 Kesenjangan antara:
- Apa yang seharusnya dengan apa yang senyatanya.
- Apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia.
- Harapan dengan capaian.
- Das Sollen dengan Das Sein.
 Kesalahan umum:
- Masalah judul dan kata tanya.
- Sekedar bertanya → bukan pertanyaan yang jawabannya harus diperoleh dari
penelitian lapangan.
- Jumlah masalah.
 Fred N. Kerliger :
- Masalah adalah suatu pertanyaan atau per-nyataan yang menanyakan :
hubungan apakah yang terdapat antara dua variable atau lebih?
( pertanyaan yang penting dan complicated).
Rumusan Masalah
 Dirumuskan dalam kalimat pernyataan atau kalimat pertanyaan.
 Jika dalam kalimat pernyataan maka harus memuat 2 kalimat yang sifatnya Sollen
dan Sein.
 Jika dalam kalimat tanya syarat yang harus dipenuhi:
- Jangan asal bertanya.
- Jangan judul lalu ditambah kata tanya apakah atau bagaimanakah?
- Jawaban kalimat tanya tersebut harus dicari atau diperoleh dari penelitian
lapangan.
Tujuan Penelitian
 Tujuan Penelitian ≠ Manfaat Penelitian.
- Rumusan: untuk mengetahui, untuk menganalisis
- “statementí” atau pernyataan ≠ pertanyaan → harus dimodifikasi tanpa kata
tanya dan tanpa tanda tanya.
 Didalam tjuan penelitian terdapat tujuan subjektif dan tujuan objektif.
 Tujuan Subjektif:
- Untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh gelar sarjana hukum (S1) atau
memnuhi tugas mata kuliah MPPH.
 Tujuan Objektif, syarat yang harus dipenuhi:
- Sinkron dengan masalah penelitian. Jika rumusan masalah ada 3 maka tujuan
objektif juga ada 3.
- Jangan ada kata tanya dalam tujuan penelitian.
Keaslian Penelitian
Syarat:
 Jangan ada kata-kata penelitian ini adalah asli.
 Tunjukkan bedanya dengan penelitian-penelitian sebelumnya dengan cara
menyebutkan nama penelitian, masalah penelitian dan apa bedanya dengan
penelitian yang akan dilakukan.
Manfaat Penelitian
 Manfaat bagi peneliti.
 Manfaat bagi pemerintah.
 Manfaat bagi pembangunan.
 Manfaat bagi masyarakat.
Tinjauan Pustaka
 Isinya narasi hal-hal yang sudah diketahui oleh peneliti terkait dengan masalah
penelitian baik yang berasal dari bahan pustaka (hasil penelitian
sebelumnya/buku/perundang-undangan/jurnal/internet/seminar/workshop
ditunjukan sumber informasinya dengan footnote/inside note/end note).
Landasan Teori (Jika Ada)
 Isinya adalah narasi tentang teori yang akan digunakan untuk membedah masalah
penelitian.
 Landasan teori tidak hanya berupa definisi saja tetapi alur pikir dari para ahli yang
digunakan untuk menyelesaiakan masalah penelitian.
 Landasan teori ( “alur pikir”/cara berfikir/cara menyelesaiakan masalah) ada jika
jenis penelitiannya adalah eksplanatoris.
 Jika deskriptif tidak perlu ada landasan teori, cukup tinjauan pustaka (uraian dari
peneliti tentang jawaban dari masalah yang diperoleh dari pustaka).
Hipotesis (Jika Ada)
 Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian yang harus
dibuktikan kebenarannya melalui penelitian lapangan.
 Contoh: semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat maka semakin taat
membayar pajak.
Metode atau Cara Penelitian
 Metode/Cara Penelitian ≠ Metodologi Penelitian.
 Uraian dalam “metode penelitian” dalam penelitian ilmu hukum diarahkan kepada
kegiatan legal problem solving dan pengambilan keputusan yang nantinya berupa
“kesimpulan” sebagai jawaban atas “permasalahan” yang telah dirumuskan.
 Isi Metode Penelitian:
- Jenis dan sifat penelitian
 Kerangka berfikir → berasal dari peneliti yang berisi tentang suatu
permasalahan tentang teori apa yang digunakan.
 Kerangka teori pola pikir dari para ahli yang teoritis yang
 Landasan teori dipadukan secara bersama
→ jika penelitiannya adalah eksplanatoris
- Jenis data
 Data primer
Bahan hukum primer: bahan hukum yang mengkat seluruh
warga, Ex → peraturan perundang-undangan.
Bahan hukum sekunder: bahan hukum yang menjelaskan bahan
hukum primer yang sifatnya tidak mengikat, Ex → buku, jurnal,
naskah akademik.
Bahan hukum tersier: bahan hukum yang sifatnya tidak mengikat
warga negara tetapi menjelaskan bahan hukum primer dan bahan
hukum sekunder, Ex → kamus, ensiklopedia, index, KBBI,
dictionary.
 Data sekunder
- Lokasi penelitian
 Pemilihan tempat atau wilayah harus dijelaskan alasan memilihnya dan
harus dengan alasan yang ilmiah (argumentasi).
 Tempat atau wilayah, bukan lembaga atau institusi → Ex: Kota
Yogyakarta bukan Pengadilan Negeri Yogyakarta.
- Subjek penelitian
 Responden: orang yang mengalami peristiwa atau gejala yang diteliti.
 Narasumber: orang yang tidak mengalami peristiwa atau gejala yang
diteliti tetapi memiliki data yang banyak tentang apa yang diteliti,
mungkin karena pekerjaannya atau bisa juga karena jabatannya.
 Cara memilih responden dan narasumber:
Teknik Sampling
 Random → bisa dilakukan jika syaratnya harus homogen
(pekerjaanyya, pendidikannya) dan ditentukan oleh fakta.
 Non random → jika respondennya heterogen (homogen
juga boleh tetapi sebaiknya heterogen) didasarkan pada
kriteria dan ditentukan oleh peneliti.
- Alat dan teknik pengumpulan data
 Alat penelitian Benda yang digunakan
Ex: penelitian kepustakaan maka benda yang
diperlukan adalah jurnal, artikel; penelitian
lapangan maka benda yang diperlukan adalah
kuisioner, perekam.
 Teknik penelitian Cara yang digunakan
Ex: teknik penelitian kepustakaan maka yang
diperlukan seperti membaca buku, mengkritisi
peraturan perundang-undangan → alatnya:
buku, Undang-Undang.
 Perbedaan kuisioner dan pedoman wawancara:
Kuisioner Daftar pertanyaan yang jawabannya terukur
Dipakai untuk penelitian yang eksplanatoris
→ dimasukkan dalam data statistik
Pedoman Tidak terukur
Wawancara Dipakai untuk penelitian yang deskriptif.
- Analisis data
Cara Mengumpulkan Data
Alat pengumpul data:
 Studi dokumen, bahan pustaka
 Pengamatan atau observasi
 Wawancara atau interview
 Kuisioner
Studi Dokumen, Studi Pustaka
 Studi dokumen merupakan langkah awal dari setiap penelitian hukum.
 Studi dokumen meliputi studi terhadap bahan-bahan hukum yang terdiri atas bahan
hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.
Jenis Pengamatan atau Observasi
 Pengamatan tak terkendali (uncontrolled observation) dan pengamatan terkendali
(controlled observation).
- Pengamatan tak terkendali (uncontrolled observation) → merupakan
pengamatan yang dilakukan terhadap perilaku tertentu dan kemudian dilakukan
penarikan kesimpulan begitu saja.
- pengamatan terkendali (controlled observation) → bagi penelitian hukum,
penggunaan instrumen pengamatan terkendali memang sulit bahkan tidak
mungkin, karena sekelompok orang yang hendak diamati sekitar sikap hukum
dan perilaku hukum misalnya, harus ditempatkan pada ruangan berkaca untuk
beberapa waktu lamanya, dan perilaku yang teramati mungkin saja tidak sama
dengan perilaku ketika mereka berada di lingkungan asalnya.
 Pengamatan terlibat (participant observation) dan pengamatan tidak terlibat
(nonparticipant observation).
- Pengamatan terlibat (participant observation)
 Peneliti menjadi bagian dari anggota kelompok yang sedang diamati.
 Ada beberapa kemungkinan:
Sejak semula ia sudah menjadi anggota kelompok yang diamati.
Ia baru menggabungkan diri dengan kelompok yang diamati,
setelah diputuskan untuk menggunakan instrumen pengamatan
terlibat dalam penelitiannya.
Wawancara
Wawancara adalah situasi peran antar pribadi bertatap muka, ketika wawancara
mengajukan sejumlah pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh jawaban yang relevan
dengan permasalahan penelitian kepada seseorang yang diwawancarai.
Persiapan Wawancara
 Seleksi individu yang hendak diwawancarai (melalui key informant).
 Pendekatan terhadap orang yang telah diseleksi (waktu dan tempat wawancara).
 Pengembangan suasana lancar dalam wawancara (suasana kekeluargaan).
 Usaha untuk menimbulkan pengertian dan bantuan sepenuhnya dari orang yang
diwawancarai (memberi perhatian kepada yang diwawancarai).
Kuisioner
 Kuisioner: daftar pertanyan, yaitu daftar yang berisi rangkaian pertanyan tentang
sesuatu hal atau sesuatu bidang.
 Kelebihan kuisioner:
- Dapat disusun dengan teliti dan tenang sehingga perumusannya tersusun secara
sitematis sesuai dengan masalah yang diteliti.
- Dapat menjangkau banyak orang dalam waktu yang relatif singkat.
 Kelemahan kuisioner:
- Sifatnya kaku
- Acapkali tingkat pengetahuan responden berbeda, sehingga
menginterpretasikan pertanyaan bisa berlainan. Akibatnya jawaban yang
diperoleh tidak sesuai dengan maksud pertanyaan.
- Tidak bisa diharapkan suatu hasil yang mendalam.
Jurnal Ilmiah
 Idealnya, hasil penelitian (termasuk penulisan hukum) dipublikasikan.
 Pada prinsipnya, kegiatan penelitian baru selesai setlah ringkasan penelitian berupa
paper dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah baik lokal, nasional, maupun
internasional.
 Selain mempublikasikan hasil penelitian, jurnal ilmiah juga mempublikasikan
paper yang pernah dipresentasikan maupun paper lepas.
 Materi paper lepas sebaiknya mengkaji maslah-masalah aktual.
 Judul dalam ilmiah tidak harus sama dengan judul dalam penelitian. Dalam arti
bahwa judul tersebut dapat diedit atau diperbaiki.
 Judul dalam Jurnal Ilmiah tidak harus sama dengan judul pada waktu paper lepas
dipresentasikan. Judul dapat diperbaharui.
 Sebaliknya judul dalam Jurnal Ilmiah mengandung dua variabel.
Metode Penelitian
 Jenis dan sifat penelitian
- Jenis penelitian: normatif atau empirik
- Sifat penelitian: deskriptif/eksploratoris/eksplanatoris
 Jenis data
 Data primer
 Data sekunder
Lokasi Penelitian
 Lokasi bukan instansi tetapi wilayah atau daerah.
 Tentukan cara memilih lokasi penelitian
 Alasan ilmiah memilih lokasi tersebut bukan alasan subjektif
Subjek Penelitian
 Responden
 Narasumber
Alat dan Teknik Pengumpulan Data
 Alat: barang yang digunakan
- Pedoman wawancara
- Daftar pertanyaan
- Kuisioner
- Alat tulis dan alat rekam
- peneliti
 Teknik: cara yang digunakan
- Penelitian kepustakaan
Teknik pengumpulan datanya dengan membaca dan mengkritisi bahan pustaka.
- Penelitian lapangan
Teknik pengumpulan data dengan cara:
 Menyebarkan daftar pertanyaan atau kuisioner.
 Pengamatan atau observasi.
 Wawancara.
 Populasi
- Populasi
- Sample Lokasi
Orang
 Teknik sampling
- Random sampling
- Non random sampling
 Purpossive
 Snowball
 Pengolahan data
- Data yang terkumpul
- Dipilah-pilah (relevan-tidak)
- Tabulasi data
- Editing data
 Dicari jawaban yang sama dan dikelompokkan
 Dicari jawaban varian/berbeda
Analisis Data
 Kuantitatif
Dicari korelasi atau hubungan dengan statistik berdasarkan kuisioner.
 Kualitatif
Gabungan data lapangan dan kepustakaan, mengapa?
Penulisan Usulan Penelitian Penulisan Hukum
 Judul
 Latar belakang masalah penelitian
 Perumusan masalah
 Tujuan penelitian
 Manfaat penelitian
 Keaslian penelitian
 Tinjauan pustaka
Hal-hal yang sudah diketahui peneliti dari penelitian sebelumnya seperti, Undang-
Undang, buku, majalah, koran, internet.
 Cara penelitian
- Jenis dan sifat penelitian
- Jenis data penelitian
- Penentuan lokasi penelitian
- Subjek penelitian
Penentuan responden dan narasumber.
- Alat pengumpulan data
- Analisis data
- Jadwal penelitian
- Lampiran
Daftar pertanyaan/pedoman wawancara
- Format penulisan usulan penelitian
- Teknik penulisan usulan penelitian
Usulan Penelitian Penulisan Hukum atau Skripsi
 Judul
 Latar belakang masalah
 Perumusan masalah
 Tujuan penelitian
 Manfaat/Faedah/Kegunaan penelitian
 Keaslian penelitian
 Tinjauan pustaka
 Landasan teori (jika ada)
 Hipotesis (jika ada)
 Metode/Cara penelitian
- Jenis dan sifat penelitian
- Jenis data
- Penentuan lokasi penelitian
- Subjek penelitian
 Penentuan responden
 Penentuan narasumber
- Alat pengumpulan data dan Teknik pengumpulan data
- Analisis data
 Daftar pustaka
 Kerangka penulisan/Sistematika laporan penelitian
 Pedoman wawancara, Daftar pertanyaan, Kuisioner
 Lampiran (jika ada)
Format Penulisan Hukum atau Skripsi
 Cara penulisan bahan dan ukuran
- Kertas HVS 80 mg
- Ukuran kwarto (21,5 x 28,5 cm)
- Pita berwarna hitam
- Huruf pica (roman 12)
Cara Mengutip
 Footnotes
 Endnotes
 Inside notes
Yang terpenting adalah kekonsistensian → “satu pola”
Kutipan dibagi menjadi kutipan tidak langsung dan kutipan langsung:
 Kutipan tidak langsung
- Bentuk parafrase → diisi oleh pengutip sendiri, caranya dengan meringkas isi
dari kutipan tersebut dan biasanya halamannya lebih dari 1 halaman.
- Kelemahan: sering tidak sesuai dengan makna yang diinginkan oleh penulis
aslinya.
- Kelebihan: orang yang mengacu menggunakan bahasanya sendiri.
 Kutipan langsung
Sumber Kutipan
 Buku
 Makalah
 Artikel dalam jurnal
 Esai dalam buku kumpulan karangan
 Internet
 Hasil wawancara
Footnotes dengan Sumber Kutipan dari Buku
 Contoh penulisannya Sudikno Mertokusumo, 1996, Mengenal Hukum Suatu
Pengantar, Penerbit Liberty, Yogyakarta, Halaman ...
 Soerjono Soekanto dan Sri Memudji, 1995, Penelitian Hukum Normatif Suatu
Tinjauan Singkat, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Halaman ...
 Sukamto, et al, 1995, Pedoman Penelitian, Lembaga Penelitian IKIP Negeri,
Yogyakarta, Halaman 3.
Makalah
Agustinus Supriyanto, “Diplomasi dan Perjanjian Internasional dalam Perlindungan
Hukum Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri”. Diskusi Publik Pergerakan Mahasiswa
Islam Indonesia, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 16 Maret 2005,
hlm 5.
Contoh Artikel dalam Jurnal
George T. Abed, “The palestianis in the Peace Process : The Riks and The Opportunities,”
Jurnal Palestine Studies, Vol. XXII, No. 1, 1992, p. 5-17.
Esai dalam Kumpulan Karangan
Eleonore Kofman, “Feminism Gender Relations and Geopolitics : Problematic Closures
and Opening Strategies,” In Eleonore Kofman and Gillian Youngs, (eds), 1996,
Globalization: Theory and Practice, Printer, london, pp. 209-224.
Internet
 World Trade Organization, “Trade and Foreign Direct Investment,” www.wto.org
Diunduh tanggal ...
 Maria Sumardjono, “Hak Menguasai Negara,” www.google,co.id
Diunduh tanggal ...
EYD
Objek dan Subjek
Panjang Kutipan
Kutipan langsung
 Maksimal empat baris diketik 2 spasi.
 Lebih dari empat baris ditulis satu spasi dengan menjorok ke kanan sebanyak satu
kali “tab”, dahulu dengan mesin ketik: lima ketukan.
Kutipan dari Sumber yang Sama
Kadang-kadang seorang penulis atau peneliti beberapa kali mempergunakan sumber yang
sama. Untuk menyederhanakan pengulangan tersebut dipergunakan istilah tertentu, yaitu
ibid, op.cit, dan loc.cit.
ibid
 Bentuk singkat dari ibidiem, yang artinya sama dengan atasnya.
 Dipakai kalau kutipan dari sumber yang sama telah disebut pada catatan kaki
sebelumnya tanpa disela oleh sumber lain
- Jika halaman sumbernya berbeda maka disebutkan halamannya.
- Jika halaman sumbernya sama maka halaman kutipan tidak disebutkan.
loc.cit
 Bentuk singkat dari loco citato, yang mempunyai arti pada tempat yang sama telah
disebut. Locus artinya tempat.
 Digunakan apabila hendak menunjuk kepada halaman yang sama dari sumber yang
telah disebutkan sebelumnya tetapi telah diselingi oleh sumber-sumber lain.
 Contoh Soerjono Sukanto, loc. cit → berarti sumber diambil dari bukunya
Soerjono Sukanto.
op.cit
 Bentuk singkat dari opere citato, yang mempunyai arti dalam karangan yang telah
disebut.
 Digunakan untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan
lengkap tetapi telah diselingi oleh sumber-sumber lain.
 Soerjono Soekanto, op.cit, hlm 100.
et.al
 Singkatan dari et alii, yang mempunyai arti dengan orang lain.
 Digunakan untuk menyingkat sumber yang pengarangnya berjumlah lebih dari tiga.
Hanya nama pengarang pertama yang disebutkan dan dibelakangnya ditulis et.al
 Contoh penggunaan et.al :
Peter Bachr, et al., 1997 Instrumen Internasional Pokok Hak-Hak Asasi Manusia,
Terjemahan Burhan Tsani dan S. Maimoen, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, hlm
10
Daftar Pustaka
 Nama pengarang dibalik
 Disusun alpabetis
 Dalam setiap pustaka, mulai baris kedua di tulis menjorok ke kanan satu “tab”,
dahulu dengan mesin ketik menjorok lima ketukan.
 Sumber buku, jurnal, kumpulan karangan, paper dalam setiap seminar tidak usah
dipisahkan.
 Contoh penulisan daftar pustaka:
Istanto, F. Sugeng, 2000, Hukum Internasional, Penerbit Universitas Atmajaya,
Yogyakarta.
Isi Proposal
 Judul dan Nama mahasiswa, Nomor dan Tanda tangan
 Latar Belakang Masalah
 Perumusan Masalah
- Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Kalimat tanya itu jawabannya harus
diperoleh dari penelitian lapangan → tidak boleh jawabannya diperoleh dari
Undang-Undang.
- Singkron dengan rumusan masalah → dirumuskan menggunakan kalimat
pernyataan. Ex: rumusan masalahnya 3 maka tujuannya juga 3.
 Tujuan Penelitian
 Keaslian Penelitian
- Tidak boleh ada kata-kata “penelitian ini adalah asli”
- Pengertian keaslian disini berarti penelitian ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya.
- Yang terlihat dari rumusan masalah yang berbeda bukan dilihat dari judulnya
yang berbeda
 Manfaat Penelitian
- Manfaat berbeda dengan tujuan.
- Tujuan disini merupakan target. Sedangkan manfaat mengacu kepada setelah
adanya penelitian ini memberikan manfaat apa, kepada siapa.
 Tinjauan Pustaka
- Uraian tentang hal-hal yang sudah diketahui oleh peneliti mengenai ..
- Diambil dari pustaka dan bukan merupakan pendapat dari peneliti.
 Metode Penelitian
- Jenis dan sifat penelitian
 Jenis dan sifat penelitian merupakan 2 hal yang berbeda.
 Jenis penelitian Normatif
Empirik
 Sifat → diuraikan
Deskriptif
Eksplanatoris
- Jenis data
 Data primer
Bahan hukum primer
Bahan hukum sekunder
Bahan hukum tersier
 Data sekunder
- Lokasi penelitian
 Wilayah dan bukan instansi.
 Disertai dengan alasan ilmiah memilih lokasi penelitian tersebut.
- Subjek penelitian
 Responden modal random dan
 Narasumber non random
- Teknik dan alat
 Teknik penelitian: dengan menyebar kuisioner, menyebar daftar
pertanyaan, wawancara, observasi.
 Alat: kuisioner (berupa daftar pertanyaan yang jawabannya terukur),
wawancara (pedoman wawancara).
 Teknik pengamatan: terlibat dan tidak terlibat (tidak melakukan
kegiatan seperti yang dilakukan oleh masyarakat).
- Analisis data
 Kuantitatif
 Kualitatif
- Dilengkapi dengan daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai