Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Penelitian adalah suatu penyelidikan terorganisasi, atau penyelidikan yang

hati-hati dan kritis dalam mencari fakta untuk menentukan sesuatu. Kata penelitian adalah
terjemahan dari kata research yang berasal dari bahasa Inggris. Kata Research terdiri dari dua
kata yaitu re yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari. Jadi dapat disimpulkan
bahwa pengertian research (penelitian) adalah mencari kembali suatu pengetahuan. Dalam
hal ini tentunya pencarian terhadap suatu pengetahuan yang benar (ilmiah), karena hasil
dalam pencarian tersebut akan digunakan untuk menjawab permasalahan tertentu. Sedangkan
pengertian penelitian hukum menurut Peter Mahmud Marzuki adalah suatu proses untuk
menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna
menjawab isu hukum yang dihadapi. Kemudian menurut Erwin Pollack yang dikutip oleh
Soejono dan H. Abdurrahman mengatakan bahwa, penelitian hukum adalah suatu penelitian
untuk menemukan inkonkrito yang meliputi berbagai kegiatan untuk menemukan apakah
yang merupakan hukum yang layak untuk diterapkan secara inkonkrito untuk menyelesaikan
suatu perkara tertentu.

Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawababn terhadap permasalahan


serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat digunakan untuk pemecahan
masalah. Pemecahan dan jawaban terhadap permasalahan itu dapat bersifat abstrak dan
umum sebagaimana hanya dalam penelitian dasar (basic research) dan dapat spesifik seperti
biasanya ditemui pada penelitian terapan (applied research)

 Mendiskripsikan, memberikan, data atau informasi.


 Menerangkan data atau kondisi atau latar belakang terjadinya suatu peristiwa atau
fenomena.
 Menyusun teori
 Meramalkan, mengestimasi, dan memproyeksi
 Mengendalikan peristiwa maupun gejala-gejala yang terjadi.

Penggolongan macam-macam penelitian sangat tergantung pada peristiwa dari mana


seseorang hendak meninjau persoalannya. Penentuan macam penelitian dipandang penting
karena ada kaitan erat antara jenis penelitian itu dengan sistematika serta metode dan analisis
data yang harus dilakukan untuk setiap penelitian hukum. Secara umum penelitian sosial
termasuk penelitian hukum dapat digolongkan beberapa macam, yaitu sebagai berikut:

1. Dari sudut sifat, suatu penelitian dirinci menjadi 3 (tiga) yaitu:


A. Penelitian Eksploratoris

Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh keterangan, penjelasan dan


data mengenai hal-hal yang belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk
memperdalam pengetahuan mengenai suatu gejala tertentu, atau untuk
mendapatkan ide-ide baru mengenai suatu gejala itu. Peneliti hanya menyiapkan
beberapa pertanyaan sebagai penuntun untuk memperoleh data primer berupa
keterangan dan informasi, sebagai data awal yang diperlukan, metode yang
digunakan adalah observasi.

B. Penelitian Deskriptif

Penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan


keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya merupakan penyingkapan fakta.
Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu
individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan ada
tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat.
Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab
permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan
dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi,
pengolahan/analisis data, membuat kesimpulan dan saran.

C. Penelitian Eksplanatoris

Penelitian ini merupakan menerangkan, memperkuat atau menguji dan


bahkan menolak suatu teori atau hipotesa-hipotesa serta terhadap hasil-hasil
penelitian yang ada. Penelitian ini bertujuan menguji hipotesis-hipotesis tentang
ada tidaknya hubungan sebab akibat antara berbagai variable yang diteliti. Jadi
penelitian eksplanatoris baru dapat dilakukan, jika informasi-informasi tentang
masalah yang diteliti sudah cukup banyak, artinya telah ada beberapa teori tertentu
dan telah ada berbagai penelitian empiris yang menguji berbagai hipotesis tertentu.

2. Dari sudut bentuk, suatu penelitian dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :

A. Penelitian Diagnostic

Penelitian yang berguna untuk mendapatkan dan menganalisis data tentang


sebab - sebab timbulnya suatu gejala.
B. Penelitian Preskriptif

Penelitian yang ditujukan untuk mendapatkan saran-saran mengenai apa


yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah tertentu.

C. Penelitian Evaluatif

Penelitian yang tujuannya untuk menilai, baik melalui pengujian


(eksplanatoris) maupun melalui analisis mengenai hubungan antara variable -
variabel. Penelitian ini digunakan untuk perbaikan dan atau peningkatan program -
program yang dijalankan.

3. Dari sudut penerapan, suatu penelitian dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) yaitu:

A. Penelitian Murni (Pure Research)

Bertujuan menemukan suatu generalisasi atau keumuman, dan berusaha


menemukan dalil-dalil atau teori-teori yang berlaku secara umum. Penelitian ini
diselenggarakan dalam rangka memperluas dan memperdalam pengetahuan secara
teoritis. Dengan hasil berupa pengetahuan umum dan pengertian alam beserta
hukum - hukumnya.

B. Penelitian Terapan (Applied Research)

Penelitian ini diselenggarakan dalam rangka mengatasi masalah nyata


dalam kehidupan, berupa usaha menemukan dasar-dasar dan langkah-langkah
perbaikan bagi suatu aspek kehidupan yang dipandang perlu diperbaiki. Dengan
kata lain, tujuan penelitian ini untuk langsung dapat diterapkan dan dimanfaatkan

C. Penelitian Fokus Masalah

Ditujukan terhadap masalah-masalah yang sedang ramai dibicarakan


masyarakat (aktual).

4. Dari sudut tujuan, suatu penelitian dapat dikategorikan ke dalam 3 (tiga) jenis yaitu:

A. Penelitian Fact Finding

Penelitian yang hanya untuk menemukan fakta-fakta atau gejala-gejala


hukum yang ada.
B. Penelitian Problem Finding

Dilakukan untuk merumuskan masalah-masalah dan gejala-gejala yang ada


dan penelitian ini lebih bersifat deskriptif

C. Penelitian Identification

Ditujukan menginventarisasi dan kemudian mengklasifikasi terhadap


masalah-masalah yang ada. Masalah-masalah yang ada tersebut diklasifikasikan
menjadi masalah-masalah yang pokok serta masalah-masalah yang tidak pokok,
kemudian selanjutnya dicarikan suatu jalan keluar.

5. Dari sudut disiplin ilmu yang diteliti, dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis penelitian
yaitu:

A. Penelitian Mono Disipliner

Penelitian yang hanya menitikberatkan pada satu bidang disiplin ilmu


pengetahuan saja, dengan menerapkan metodologi yang lazim dilaksanakan oleh
ilmu yang bersangkutan.

B. Penelitian Multi Disipliner

Penelitian ini akan selalu menggunakan dan dari beberapa ilmu


pengetahuan yang ada sebagai penunjang seperti, psikologi, sosiologi, kriminologi,
dan penggunaannya disesuaikan dengan judul, sifat serta tujuan dari penelitian
yang dilakukan.

Metode Penelitian Hukum Normatif pada hakikatnya mengkaji hukum yang di


konsepkan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat, dan menjadi acuan
perilaku setiap orang. Menurut Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji mendefinisikan
penelitian hukum normatif, adalah penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti
bahan pustaka atau data sekunder belaka.40 Penelitian hukum normatif yang meneliti dan
menelaah bahan pustaka, atau data sekunder, maka penelitian hukum normatif disebut juga
penelitian hukum kepustakaan, penelitian hukum teoritis/ dogmatis. Dengan demikian bahan
yang diteliti pada penelitian hukum normatif adalah bahan pustaka atau data sekunder.

Fokus kajian penelitian hukum normative terdiri atas :


 Penelitian terhadap asas-asas hukum
 Penelitian terhadap sistematika hukum
 Penelitian terhadap taraf sinkronisasi hukum
 Penelitian sejarah hukum
 Penelitian perbandingan hukum

Metode Penelitian Hukum Empiris, berasal dari bahas Inggris, yakni empirical legal
research, dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah empirisch juridisch ondrezoek,
sedangkan dalam bahasa Jermannya disebut dengan empirische juristische recherche.
Penelitian hukum empiris merupakan salah satu jenis penelitian hukum yang menganalisis
dan mengkaji bekerjanya hukum di dalam masyarakat. Dalam metode penelitian hukum
empiris data yang diperlukan adalah data primer dan data sekunder. Data primer, yakni data
yang diperoleh sumbernya langsung dari lapangan

Adapun objek kajian penelitian hukum empiris menurut Peter Mahmud Marzuki
adalah sebagai berikut, yaitu

 Efektivitas aturan hukum


 Kepatuhan terhadap aturan hukum
 Peranan lembaga atau institusi hukum dalam penegakan hukum
 Implementasi aturan hukum
 Pengaruh aturan hukum terhadap masalah sosial tertentu atau sebaliknya
 Pengaruh masalah sosial tertentu terhadap aturan hukum

Teori merupakan informasi ilmiah yang diperoleh dengan meningkatkan abstraksi


pengertian-pengertian maupun hubunganhubungan pada proposisi. Teori merupakan abstrak
dari pengertian atau hubungan dari proposisi atau dalil. Teori ialah sebuah set konsep atau
“construct” yang berhubungan satu dengan yang lainnya, suatu set dari proposisi yang
mengandung suatu pandangan sistematis dari gejala. Teori merupakan informasi ilmiah yang
didapat dengan cara meningkatkan abstraksi pengertian maupun hubungan proposisi. Teori
menurut Masri Singarimbun dan Sofian Efendi adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak,
definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan
cara merumuskan hubungan antar konsep. Teori adalah kumpulan dari konsep, prinsip,
definisi, proposisi yang terintegrasi, yang menyajikan pandangan sistematis tentang suatu
fenomena dengan fokus hubungan antar variabel untuk menjelaskan suatu fenomena.
Penerapannya adalah mencari hubungan antara variabel-variabel. Variabel adalah sebuah
konsep yang mempunyai nilai

Anda mungkin juga menyukai