Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN HUKUM ADAT

DENGAN KEBUDAYAAN
KELOMPOK 8
1. SABINA QONITHA (3019210309)
2. ZAUZANY (3017210312)
3. RIO SETYO PANGESTU (3019210093)
4. SITI SAALWA AZZAHRA (3018210373)
5. YUSUF (3019210232)
6. GARIS KASIH PERTIWI (3017210126)
7. KEVIN KRISNA GARDA ANISWARA (3017210355)
HUKUM ADAT

• Hukum adat adalah system hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan social di
Indonesia dan Negara-negara asia lainnya. Hukum adat adalah hukum asli bangsa
Indonesia. Sumbernya adalah peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan
berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya. Karena
peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh kembang, maka hukum adat memiliki
kemampuan menyesuaikan diri dan elastis. Masyarakat hukum adat yaitu sekelompok
orang yang terikat oleh tatanan hukum adatnya sebagai warga bersama suatu persekutuan
hukum karena kesamaan tempat tinggal ataupun dasar keturunan
Hukum Adat sebagai Aspek Kebudayaan
 

• Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-
lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Jika kita
memperhatikan kebudayaan dari segi wujud maka jelas bahwa hukum atau hukum adat adalah termasuk dalam
kebudayaan berwujud ide/idiil.
• Hukum adat merupakan hukum tradisional masyarakat atau bangsa Indonesia adalah merupakan perwujudan dari
suatu kebutuhan hidup yang nyata, serta merupakan cara dan pandangan hidup yang secara keseluruhannya
merupakan kebudayaan masyarakat tempat hukum adat tadi berlaku. Sehingga dengan demikian hukum adat
yang bersumber dari kebudayaan asli Indonesia pada hakekatnya tidak terlepas dari struktur kejiwaan dan cara
berpikir masyarakat asli Indonesia yang mencerminkan suatu perbedaan dengan kebudayaan masyarakat lain.
PENGERTIAN KEBUDAYAAN

• Kata budaya atau kebudayaan itu sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yaitu “buddhayah” , yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang
memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di
Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
•  Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
WUJUD – WUJUD BUDAYA
 

• Prof. Koentjoroningrat menurutnya dalam budaya dari segi wujudnya, maka pada
hakekatnya kebudayaan itu adalah sebagai berikut :
• 1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
• 2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan dan sebagainya.
• 3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia
HUBUNGAN HUKUM DENGAN KEBUDAYAAN

• Hukum ditinjau sebagai aspek dari kebudayaan. Manusia dalam hidup bermasyarakat telah dibekali untuk berlaku dengan
menjunjung tingi nilai-nilai budaya tertentu. Nilai-nilai budaya, yang oleh orang dalam masyarakat tertentu harus dijunjung
tinggi, belum tentu dianggap penting oleh warga masyarakat lain. Nilai-nilai budaya tercakup secara lebih konkret dalam
norma-norma sosial, yang diajarkan kepada setiap warga masyarakat supaya dapat menjadi pedoman berlaku pada waktu
melakukan berbagai peranan dalam berbagai situasi sosial.
• Norma-norma sosial sebagian tergabung dalam kaitan dengan norma lain, dan menjelma sebagai pranata atau lembaga sosial
yang semuanya lebih mempermudah manusia mewujudkan perilaku yang sesuai dengan tuntutan masyarakatnya atau yang
sesuai dengan gambaran ideal mengenai cara hidup yang dianut dalam kelompoknya. Gambaran ideal atau desain hidup atau
cetak biru, yang merupakan kebudayaan dari masyarakat itu hendak dilestarikan melalui cara hidup warga masyarakat, dan
salah satu cara untuk mendorong para anggota masyarakat supaya melestarikan kebudayaan itu adalah hukum.
• Contoh untuk menjelaskan hubungan hukum dan kebudayaan akan diberikan contoh mengenai hubungan kekerabatan dalam
sistem kekerabatan di Bali. Menurut kebudayaan Bali, perhitungan garis keturunan adalah suatu hal yang sangat penting.
Nilai utamanya adalah gagasan bahwa anak laki-laki diakui sebagai pengubung dalam garis keturunan.
KESIMPULAN

• Beberapa pengertian bisa diambil bahwa adat dan budaya memiliki kesamaan yang
signifikan namun tetep memiliki perbedaan yang sangat tipis. Bahkan ada sebagian adat
yang telah berubah menjadi budaya, namun budaya tidak akan mungkin berubah menjadi
adat karena adat adalah sesuatu yang lazim dilakukan di suatu daerah dan bersifat sakral
atau kepercayaan dan tetap dilaksanakan secara turun temurun. Sedangkan budaya dapat
berubah sesuai dengan norma yang berjalan atau kondisi dari peradaban modern yang
masih dalam batas-batas norma.
•  

Anda mungkin juga menyukai