Disusun Oleh :
FAKULTAS SYARIAH
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang
telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Sholawat serta
salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan jahiliyah menuju zaman terang benderang.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Miftahul Huda,
S.HI.,MH.selaku dosen pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian Hukum. Kami
juga ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami mengerjakan makalah ini dengan segala kemampuan kami, namun kami
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan
maupun dalam segi penyusunan. Oleh karena itu, kritik serta saran dari semua pihak
kami terima, agar untuk kedepannya kami bisa menjadi lebih baik. Semoga makalah
yang kami buat ini dapat memberikan informasi yang sebaik mungkin dan dapat
bermanfaat kepada yang membaca makalah ini. Atas perhatian dan kesempatan yang
telah diberikan untuk membuat makalah ini, kami ucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penelitian adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang
melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah,
sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah itu. Penelitian
Hukum adalah proses analisa yang meliputi metode, sistematika dan
pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari gejala hukum
tertentu, kemudian mengusahakan pemecahan atas masalah yang timbul.
Sehingga dibutuhkan suatu metode penelitian yang tepat. Metode ini
membantu proses penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji
serta tujuan penelitian yang akan dicapai.
Penelitian hukum akan melakukan kegiatan pencarian fakta secara
sistematis yaitu untuk menemukan apa hukum itu dan kemajuan ilmu
hukum. Dalam arti yang sempit, penelitian hukum dipahami terbatas pada
karya-karya yang berkontribusi pada kemajuan ilmu hukum (yang tidak
termasuk bahan-bahan seperti buku teks dan buku kasus, dll.).
Menurut Soerjono Soekanto, Penelitian adalah menganalisa dan
mengkontruksikan secara metodelogis yang artinya dilakukan dengan
metode dan cara tertentu secara sistematis (konsistendan melakukan
langkah-langkah tertentu) dan taat asas, artinya kegiatan ilmiah didasarkan
metode, sistematika dan pemikiran tertentu bertujuan mempelajari satu
atau beberapa gejala hukum dengan cara menganalisa sehingga
mendapatkan gejala hukum sebagai “pegangan” yang kemudian dilakukan
pemeriksaan fakta hukum secara mendetail.
Berdasarkan penjelasan diatas dalam melakukan penelitian hukum
harus dilakukan secara hati-hati dan sempurna terhadap suatu
permasalahan hukum agar permasalahan itu dapat dipecahkan. Sehingga
perlu bagi kita semua dalam memahami objek dan Ruang lingkup yang ada
pada penelitian hukum.
2. Rumusan Masalah
2
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan objek penelitian hukum
b. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ruang lingkup penelitian
hukum
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Objek Penelitian Hukum
Obyek penelitian hukum dengan karakter keilmuan yang normatif
adalah norma hukum yang tersebar dalam peraturan hukum primer
(primary rules) dan peraturan hukum sekunder (secondary rules). Norma
sebagai obyek penelitian hukum menggambarkan perbedaan yang hakiki
dengan ilmu lainnya seperti ilmu pengetahuan alam yang menjadikan
obyek penelitiannya adalah gejala alam dari suatu benda bernyawa maupun
benda tak bernyawa. Berbeda pula dengan Ilmu Sosial yang obyek
penelitian adalah gejala sosial yang berupa sikap (attitude), perilaku
(behaviour) dan tindakan (action) manusia sebagai makhluk social. Oleh
karena obyek penelitiannya berbeda dengan ilmu lainnya, maka hal ini
akan menimbulkan perbedaan berikutnya terutama mengenai jenis data dan
tehnis analisisnya.
Berkenaan dengan jenis kebenarannya, sebagaimana diketahui
dalam kajian filsafat ilmu dikenal bahwa Ilmu-Ilmu Formal yang bersifat
eksakta, jenis kebenarannya bersifat ”koherensi” (ceteris paribus). Suatu
yang ajeg dari dahulu hingga sekarang atau kapan saja adalan sama;
misalnya 2 x 2 pasti selalu empat. Sedangkan ilmu pengetahuan sosial dan
ilmu pengetahuan alam sifat keberannya adalah “korespondensi” yakni
sesuatu itu benar bila bersesuaian (to corresponce) dengan fakta di
lapangan. Dapat dikatakan bahwa kebenaran ilmu eksakta, ilmu alam, ilmu
sosial kebenarannya bersifat obyektif. Berbeda dengan ilmu hukum,
kebenarannya bersifat inter-subyektif dan untuk menjadikan obyektif atau
minimal mendekati obyektif diperlukan proses “konsensus”. Dengan
begitu kebenaran ilmu hukum dapat dikatakan bersifat “konsensus” bukan
bersifat koherensi atau korespondensi.1
1
Lord Lloyd of Hampstead & MDA Freeman; 1985, “Introduction to Jurisprudence”; Steven & Son,
London, Halaman 13.
4
dijatuhi hukuman pidana”. Betulkah konklusi itu ditinjau dari teori hukum
pidana.3 Si Polan meskipun dia membunuh si Badu tidaklah selalu perlu
dihukum pidana. Tergantung kondisi si Polan, dalam arti kalau dia pejabat
eksekusi pidana mati, atau kalau dia dalam keadaan membela diri, atau
kalau dia dalam keadaan sakit jiwa, tentunya dia tidak dapat dihukum
pidana karena membunuh. Tentang karakteristik keilmuan hukum akan
diuraikan lebih lanjut dalam Bab berikutnya karena hal itu mempunyai
nilai penting dalam upaya memahami karakteristik Metodelogi Penelitian
Hukum.
Dalam pengembanan keilmuan, nampak bahwa tentang “norma”
tetap dikembangkan oleh disiplin ilmu hukum terutama oleh aliran
positivisma modern baik aliran teori hukum murni (pure theory of law) dari
H. Kelsen, maupun aliran hukum analitis (analytical jurisprudence) dari
Hart dan J Raz. Sementara tentang tingkah laku manusia yang berkaitan
dengan penerapan norma dipelajari dan dikembangkan oleh disiplin ilmu
sosial beraspek hukum yang kemudian dikenal sebagai sosiologi hukum.
Sosiologi hukum yang dimaksud disini adalah sosiologi hukum yang
bertumpu pada aliran realisme hukum dari Holmes dan “Sociological
Jurisprudence” dari Roscue Pound. Kendati perilaku orang dimasyarakat
dipelajari oleh ilmu sosial dalam hal ini sosiologi hukum, tidak perlu
kemudian ditafsirkan secara keliru dengan menggolongkan ilmu hukum
sebagai ilmu sosial. Dengan bersikap seperti itu ilmu hukum akan
kehilangan penalaran dan argumentasi hukumnya.
Namun seiring dengan perkembangan Teori Hukum seperti
ditegaskan oleh J J H Bruggink, bahwa disamping Teori Hukum
Kontemplatif/Normatif ada pula Teori Hukum Empirik;18 yang dapat
menjelaskan mengapa pola tingkah laku (pattern of behaviour) manusia itu
dapat menjadi penyebab tidak efektifnya penerapan norma. Dengan kata
lain derajat kesenjangan antara “Is”dan “Ought” tergantung dari derajat
kesesuaian antara tingkah laku masyarakat dengan apa yang dikehendaki
3
Jan Gijssels & Mark van Hoecke; 2000, “Apakah Teori Hukum Itu ?” terjemahan B Arief Sidharta,
Laboratorium Hukum Fakultas Hukm Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Hal. 6-11 dan 51-55.
6
oleh perintah norma hukum. Ini berarti ilmu hukum perlu minta bantuan
sosiologi hukum untuk menjelaskan faktor-faktor apa yang menyebabkan
hukum kerap dilanggar.
Dengan demikian kesenjangan internal antar norma dijelaskan
melalui pendekatan normatif dengan perspektif internal, sementara
kesenjangan antara norma dengan perilaku faktual masyarakat dijelaskan
melalui pendekatan empiris dengan perspektif eksternal. Gejala tentang
norma dan gejala tentang perilaku terhadap norma dapat didekati dengan
dua perspektif yang berbeda yakni internal dan eksternal. Dalam
memperluas cakrawala wawasan ilmu hukum dua jenis pendekatan itu
sama pentingnya untuk digeluti.4
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bahwa cara meneliti hukum
yang dalam kontek ini berupa metode penelitian hukum terdiri dua jenis
yakni :
1. Metode Penelitian Hukum Normatif yang meneliti hukum dari perspektif
internal dengan obyek penelitiannya adalah norma hukum.
2. Metode Penelitian Hukum Empiris yang meneliti hukum dari perspektif
eksternal dengan obyek penelitiannya adalah sikap dan perilaku sosial
terhadap hukum.
7
Peter Mahmud Marzuki; 2007, “Penelitian Hukum”, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, Halaman.
35.
8
J J H Bruggink; 1996, “Rechts Reflectief”, Terjemahan Arief Sidharta dalam “Refleksi Tentang Hukum”,
PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, Halaman. 168, 176, 186.
8
undangan. Fokus yang akan diteliti adalah sampai sejauh mana hukum
positif itu serasi satu sama lain.
Teori yang digunakan dalam pengkajian hukum dalam menguji
sinkronisasi peraturan perundang-undangan tersebut adalah stufenbau
theory dari Hans Kelsen. Teori ini menegaskan bahwa norma hukum itu
berjenjang dan berlapis-lapis dalam suatu hierarki tata susunan.9
Ada norma yang lebih rendah berlaku, bersumber dan berdasar pada
norma yang lebih tinggi. Norma yang lebih tinggi berlaku, bersumber, dan
berdasar pada norma yang lebih tinggi lagi sampai seterusnya sampai pada
suatu norma yang tidak dapat ditelusuri lebih lanjut dan bersifat hipotesis
dan fiktif.
4. Penelitian Perbandingan Hukum
Peneliti saat melakukan penelitian ini dengan cara membandingkan
suatu sistem hukum atau lembaga hukum tertentu dengan sistem hukum
atau lembaga hukum tertentu lainnya. Tujuan dari perbandingan ini adalah
untuk menemukan unsur yang merupakan persamaan dan perbedaannya.
Satjipto Rahardjo menyatakan bahwa penelitian ini dapat dilakukan
atas dasar keinginan antara lain:
a. Untuk menunjukkan perbedaan dan persamaan yang ada diantara
sistem hukum atau bidang-bidang hukum yang dipelajari.
b. Menjelaskan mengapa terjadi persamaan atau perbedaan yang
demikian itu, faktor apa yang menyebabkannya.
c. Memberikan penilaian terhadap masing-masing sistem yang
digunakan.
d. Memikirkan kemungkinan apa yang bisa ditarik sebagai kelanjutan
dari hasil studi perbandingan yang telah dilakukan.
e. Merumuskan kecenderungan yang umum pada perkembangan
hukum, termasuk di dalamnya irama dan keteraturan yang dapat
dilihat pada perkembangan hukum tersebut.
f. Salah satu segi yang penting dari perbandingan ini adalah
kemungkinan untuk menemukan asas-asas umum yang ddidapat
sebagai hasil dari pelacakan yang dilakkan dengan cara
membandingkan tersebut.10
5. Penelitian Terhadap Sejarah Hukum
Penelitian terhadap sejarah hukum adalah penelitian yang meneliti
perkembangan hukum positif dalam rentang kurun waktu tertentu. Menurut
Sri Mamudji, penelitian ini menganalisis peristiwa hukum secara
kronologis serta melihat hubungannya dengan gejala sosial yang ada.
6. Penelitian Inventarisasi Hukum Positif
9
Morris L Cohen & Kent C Olson; 1992, “Legal Research in A Nutshell”, St Paul Minn, West Publishing Co,
Halaman. 1.
10
Hans Kelsen; 1991, “General Theory Of Norms”, Clarendon Press, Oxford, Halaman 96.
9
11
P M Ranuhandoko; 2013 “Terminologi Hukum”, Sinar Grafika, Jakarta, Halaman 363
10
12
B Arief Sidharta; 2000, “Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum”; Mandar Maju, Bandung, Halaman 122.
11
13
Khairul Azan M.Kom M. Pd , Dr Nizamuddin, S. E. , M. Si , Oris Krianto Sulaiman, S. T. , M. Kom , Putri
Hana Pebriana, M. Pd , Dian Pratama, M. Sc , Mizan Abrory, M. Pd , Mesra Wati Ritonga, M. Pd , Ade
Silvana, M. Pd , Roinah, M. Pd , Asep Nuhdi S. Th I. , M. Pd , Titin Sumarni, Teknik Penulisan Karya Tulis
Ilmiah; Panduan Praktis Untuk Dosen, Guru Dan Mahasiswa (Cv. Dotplus Publisher, 2021).
14
Drs Ismail M.Pd and Drs Bambang Triyanto M.M, PENULISAN KARYA ILMIAH (SKRIPSI) : Suatu Pedoman
(Penerbit Lakeisha, 2020).
12
Di dalam buku yang lain fungsi dari pembatasan itu sebagai berikut :
17
Prof Dr Bambang Sugeng M.M M. A., Fundamental Metodologi Penelitian Kuantitatif (Eksplanatif)
(Deepublish, 2022).
18
Mila Sari et al., Metodologi Penelitian (Global Eksekutif Teknologi, 2022).
14
19
Dr Sri Wahyuni Hasibuan Pd M. et al., Metodologi Penelitian Bidang Muamalah, Ekonomi Dan Bisnis
(Media Sains Indonesia, 2021).
20
Dr Suyanto M.A.P SH , MH , M. Kn, Metode Penelitian Hukum Pengantar Penelitian Normatif, Empiris
dan Gabungan (UNIGRES PRESS, 2023).
21
Dr Dyah Ochtorina Susanti M.Hum S. H. and A’an Efendi M.H S. H., Penelitian Hukum: Legal Research
(Sinar Grafika, 2022).
15
22
Muhammad Syahrum M.H S. T., Pengantar Metodologi Penelitian Hukum: Kajian Penelitian Normatif,
Empiris, Penulisan Proposal, Laporan Skripsi Dan Tesis (Cv. Dotplus Publisher, 2022).
23
Nurul Qamar and Farah Syah Rezah, Metode Penelitian Hukum: Doktrinal dan Non-Doktrinal (CV. Social
Politic Genius (SIGn), 2020).
16
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ruang lingkup penelitian adalah batasan masalah atau subjek yang
ingin dikaji atau diteliti sebagaimana yang ada di dalam Skripsi, Tesis, maupun
Disertasi Di dalam membuat rumusan ada beberapa cara yaitu sebagai berikut:
- Mengidentifikasi masalah yang akan dikaji
17
Seorang peneliti harus mencari peristiwa di sekitarnya yang patut dan menarik
diangkat, baik masalah sosial, kebudayaan, keagamaan, hal-hal yang mistis, dan
lain sebagainya.
- Menegaskan dengan cara membuat defenisi operasional permasalahan
- Dukung permasalahan dengan data sesuai lapangan secara rinci.
Setelah dapat permasalahan yang dicari dan sudah menegaskannya maka kita
mulai pencarian data apakah data yang kita dapatkan sesuai dengan yang
dilapangan dan rincikan setiap dari permasalahan yang diangkat.
- Deskripsikan pembahasan tersebut dengan menarik dan mudah untuk dipahami
dengan cara mengungkapkan harapan atau teori dan gambarkan kondisi tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Afrianto, Irawan. “Psta 3-Tujuan, Manfaat Dan Ruang Lingkup Penelitian,” 2020.
Bruggink, J J H; 1996, “Relfleksi Tentang Hukum”, Terjm Arief Sidharta, PT
Citra Aditya Bakti, Bandung.
Cohen, Morris L & Olson, Kent C ; 1992, “Legal Research in A Nutshell”, St Paul
Minn, West Publishing Co.
19
Gijssel, Jan & Hoecke, Van ; 2000, “Apakah Teori Hukum Itu?”, Terjm Arief
Sidharta, Lab FU Universitas Katholik Parahyangan, Bandung.
Hart, H L A; 1981, “The Concept of Law”, Clarendon Press, Oxford.
Kelsen, Han; 1991, “General Theory of Norm”, Clarendon Press, Oxford.
Marzuki, P Mahmud; 2008, “Pengantar Ilmu Hukum”, Prenada Media Group,
Jakarta.
M.A.P, Dr Suyanto, SH , MH , M. Kn. Metode Penelitian Hukum Pengantar
Penelitian Normatif, Empiris dan Gabungan. Unigres Press, 2023.
M.H, Muhammad Syahrum, S. T. Pengantar Metodologi Penelitian Hukum:
Kajian Penelitian Normatif, Empiris, Penulisan Proposal, Laporan Skripsi
Dan Tesis. Cv. Dotplus Publisher, 2022.
M.Hum, Dr Dyah Ochtorina Susanti, S. H., and A’an Efendi M.H S. H. Penelitian
Hukum: Legal Research. Sinar Grafika, 2022.
M.Kom, Khairul Azan, M. Pd , Dr Nizamuddin, S. E. , M. Si , Oris Krianto
Sulaiman, S. T. , M. Kom , Putri Hana Pebriana, M. Pd , Dian Pratama, M.
Sc , Mizan Abrory, M. Pd , Mesra Wati Ritonga, M. Pd , Ade Silvana, M.
Pd , Roinah, M. Pd , Asep Nuhdi S. Th I. , M. Pd , Titin Sumarni. Teknik
Penulisan Karya Tulis Ilmiah; Panduan Praktis Untuk Dosen, Guru Dan
Mahasiswa. Cv. Dotplus Publisher, 2021.
M.M, Prof Dr Bambang Sugeng, M. A. Fundamental Metodologi Penelitian
Kuantitatif (Eksplanatif). Deepublish, 2022.
M.Pd, Drs Ismail, and Drs Bambang Triyanto M.M. PENULISAN KARYA
ILMIAH (SKRIPSI) : Suatu Pedoman. Penerbit Lakeisha, 2020.
Pd, Dr Sri Wahyuni Hasibuan, M., Dr Abdurrahman Misno MEI, Ansri Jayanti
M.Si S. S., Muhammad Sholahuddin Ph.D, Ujang Syahrul Mubarrok MM
SS , SE , M. Si, Dr Abdul Wahab M.Si S. Si, Dr Tasrim M.Si SE, Saryanto
M.Pd S. Pd T., Siswadi Sululing CPA SE , M. Ak , Ak , CA , Asean, and
Baso Iping M.Hum S. E. Metodologi Penelitian Bidang Muamalah,
Ekonomi Dan Bisnis. Media Sains Indonesia, 2021.
Qamar, Nurul, and Farah Syah Rezah. Metode Penelitian Hukum: Doktrinal dan
Non-Doktrinal. CV. Social Politic Genius (SIGn), 2020.
Ranuhandoko, I P M; 2013, “Terminologi Hukum”, Sinar Grafika, Jakarta.
Sa’adah, Lailatus. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. LPPM Universitas KH.
A. Wahab Hasbullah, 2021.
Sari, Mila, Tri Siswati, Arico Ayani Suparto, Jonata, Ida Fitriana Ambarsari, Nur
Azizah, Wahyuningsih Safitri, Nur Hasanah, Agusti, and EviGravitiani.
20