Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian

lapangan merupakan metode untuk menemukan secara khusus apa yang tengah

terjadi pada suatu saat di tengah masyarakat.1

Jadi, dalam hal ini penelitian hanya membahas secara khusus mengenai

mediasi, khususnya pada praktik mediasi yang terjadi di Pengadilan Agama

Tanjung Karang.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

oleh subyek penelitian, misalnya prilaku, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara

holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah.2

Jadi penelitian ini menjelaskan tentang suatu fenomena yang terjadi di

masyarakat secara khusus mengenai sistem mediasi dengan menggunakan sebuah

kata-kata atau kalimat yang menggambarkan konsep mediasi menurut Hukum

Perdata secara rinci dan jelas sebagai hasil penelitan yang dilakukan oleh Peneliti.

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu:

1
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju, 1996), h. 32.
2
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 6
1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari

lapangan.3 Jadi, data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

langsung dari responden melalui wawancara Mediator non Hakim, di

Pengadilan Agama Tanjung Karang yang berkaitan dengan materi proposal

skripsi ini.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber-sumber sekunder terdiri atas berbagai macam, Buku,

Internet, Study lapangan, dan instansi Pengadilan Agama. 4 Pada umumnya

untuk mendapatkan data sekunder, tidak lagi dilakukan wawancara atau

melalui instrumen jenis lainnya melainkan meminta bahan-bahan sebagai

pelengkap dengan melalui petugas atau tanpa melalui petugas yaitu

mencarinya sendiri dalam file-file yang tersedia.5

Berdasarkan pengertian sumber data sekunder tersebut di atas dapat

dipahami bahwa sumber data sekunder adalah sumber data penunjang atau

pendukung yang berupa tulisan dan penelitian yang berkaitan dengan

pembahasan penelitian ini.Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh

dari laporan-laporan dan literatur-literatur kepustakaan seperti buku-buku,

internet, dan kepustakaan lain yang berkaitan dan ada relevansinya dengan

proposal skripsi ini.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data harus sesuai dengan jenis dan sifat penelitian.

Sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan yang bersifat diskriptif kulitatif,
3
S. Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), h. 143
4
Ibid
5
Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), h.88
maka sebagaimana layaknya studi kualitatif yang mengadakan penelitian terhadap

lapangan. Makapengumpulan data dilakukan langsung oleh peneliti dengan

menggunakan metode wawancara dan dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.6

Dalam hal ini, wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi

yang berkaitan dengan praktik Mediasi di Pengadilan Agama Tanjung

Karang.

Adapun yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah Mediator

Non Hakim Pengadilan Agama Tanjung karang.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah metode dengan cara mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar,

majalah, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya. 7 Dalam hal ini yang

akan didokumentasikan adalah semua hal yang berhubungan dengan praktik

mediasi.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya

ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar. 8 Pola yang dimaksud

adalah proses analisisnya dilakukan secara sistematis dan berurutan. Sedangkan

6
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif (Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu
Sosial Lainnya), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 180
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ( Suatu Pendekatan Praktik), (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2006), h. 231
8
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, h.288
yang dimaksud dengan kategori dan uraian dasar adalah bahwa dalam analisis

dilakukan sesuai dengan klasifikasi, seperti analisis mengenai mediasi, syarat dan

sebagainya.

Setelah data terkumpul maka analisis data dalam penelitin ini

menggunakan cara berfikir induktif dan bersifat kualitatif yaitu penelitian yang

dilakukan memiliki pemahaman awal mengenai suatu masalah yang dihadapi

dalam masyarakat. Berfikir induktif adalah jalan berfikir dengan mengambil

kesimpulan dari data-data yang bersifat khusus. Pendapat lain menyatakan bahwa

berfikir induktif adalah berangkat dari fakta-fakta atau peristiwa-peristiwa yang

konkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat umum9

Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka peneliti menggunakan data

yang telah diperoleh dalam bentuk uraian-uraian untuk dianalisis dengan cara

berfikir induktif yang berangkat dari informasi yang berkaitan dengan mediasi

yang terjadi di Pengadilan Agama Tanjung Karang. Kemudian dari informasi

yang diperoleh tersebut, selanjutnya akan dibandingkan dengan konsep Mediasi

yang ada di dalam hukum Perdata. Dengan adanya perbandingan antara teori dan

praktik di lapangan, maka akan diproleh kesimpulan mengenai efektivitas

Mediator non hakim dalam menyelesaikan perceraian di pengadilan agama

tanjung karang.

9
http:/ahlianalisisdata.blogspot.com/2013/04/teknik-analisa-data.html

Anda mungkin juga menyukai