Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tahapan penting dalam penelitian adalah menentukan sumber data karena
pada dasarnya, penelitian merupakan suatu bentuk kegiatan ilmiah untuk mendapatkan
pengetahuan atau kebenaran. Penelitian menjadi tidak bermakna dan bahkan akan
menghasilkan kesimpulan yang salah manakala data yang dihasilkannya tidak valid.
Menurut Lofland (1984:47) sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah
kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam bentuk kata-kata
dan tindakan, sumber data tertulis, foto, dan statistik.
Sumber data dalam penelitian adalah subyek asal data diperoleh. Sumber data
penelitian merupakan faktor penting menjadi pertimbangan dalam menentukan metode
penulisan data. Sumber data merupakan sumber yang diperlukan untuk mengumpulkan
data yang kita perlukan dalam penelitian. ada beberapa sumber data, yaitu: alam,
masyarakat, instansi, perorangan, arsip, perpustakaan, dan sebagainya (Sangadji, 2010).
Untuk memenuhi data kuantitatif, kita memerlukan sumber-sumber yang memiliki
tingkat kecerdasan memadai. Suatu kalangan yang perlu diteliti disebut populasi,
sedangkan bagian satu unsur populasi yang ditetapkan menurut cara tertentu dan dianggap
mewakili populasi yang bersangkutan disebut sampel. Tempat ditemukannya sumbersumber data disebut lokasi penelitian (Sangadji, 2010).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimanakah cara menentukan sumber data penelitian?
2. Apakah jenis-jenis sumber data dalam suatu penelitian?
3.
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Mengetahui cara menentukan sumber data penelitian.
2. Mengetahui jenis-jenis sumber data dalam suatu penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1

A. Menentukan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila
peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka
sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaanpertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis ataupun lisan (Arikunto, 2010).
Sumber data dapat diperoleh dari alam, masyarakat, instansi, perorangan, arsip,
perpustakaan, dan sebagainya. Hal tersebut menunjukkan bahwa sumber data dapat
diperoleh dengan mudah asalkan berasal dari sumber yang dapat dipertangggung jawabkan
keotentikannya. Salah satu cara penentuan sumber data dapat melalui studi literatur.
Studi literatur adalah kegiatan yang meliputi mencari literatur, melokalisasi, dan
menganalisis dokumen yang berhubungan dengan masalah yang akan di teliti. Dokumen
bisa berupa teori-teori dan bisa pula hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai
permasalahan yang akan di teliti. Menurut Sangadji (2010) tujuan dilakukannya studi
literatur adalah:
1. mencari teori atau hasil yang akan di gunakan sebagai sandaran atau tempat berpijak,
misalnya bila permasalahan yang dihadapi mengenai sikap siswa terhadap matematika,
maka teori atau hasil penelitian yang akan digunakan sebagai landasan adalah mengenai
sikap atau faktor yang dapat mempengaruhi sikap. Oleh sebab itu, teori yang digunakan
hendaknya teori yang telah dibuktikan kebenarannya, tidak hanya pendapat meskipun
dari para ahlinya agar landasan tempet berpijak cukup kuat,
2. dapat melihat seberapa jauh hasil penelitian yang berhubungan dengan masalah yang
akan di teliti telah ditemukan orang lain,
3. melihat stategi, prosedur, dan alat-alat ukur (instrumen) yang sudah terbukti berhasil
atau tidak (gagal) baik dalam penelitian yang serupa atau berhubungan dengan
penelitian yang akan di lakukan, dan
4. dapat membantu dalam mengartikan atau menerjemahakan hasil penelitian.
Pada umumnya, banyak sumber bacaan telah tersedia namun bagi bidang
permasalahan yang belum atau jarang di teliti,peneliti perlu melakukan studi literatur
bidang lain yang berhubungan denga permasalahn yang dibahas agar penelitiannya lebih
3
rasional dan rumusan hipotesisnya logis (Sangadji, 2010).
Makin banyak sumber yang dipelajari akan makin baik hasil penelitian yang

diperoleh. Namun, perlu diingat banyaknya2sumber tidak selalu memberikan hasil yang
relevan apabila tidak terorganisasikan dengan baik. Jadi, sumber yang baik adalah
penggunaan literatur yang banyak, terorganisasi dengan baik, dan erat hubungannya
dengan penelitian yang akaan dilakukan.
Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menentukan sumber data adalah:

1. mencari dan mengetahui sumber bacaan dan dimana keberadaannya, bisa dengan
mencari atau mengumpulkan kata-kata (istilah), nama-nama, dan atau judul-judul yang
pernah didengar terkait dengan permasalahan (Sangadji, 2010),
2. memfokuskan atau mempersempit studi literatur sesuai dengan masalah yang akan
diteliti atau bersifat relevan,
3. berasal dari teori yang telah dibuktikan kebenarannya, tidak hanya pendapat, meskipun
dari para ahlinya, dan
4. terorganisasi dengan baik agar penelitian dan sumber data memliki hubungan yang erat.
B. Jenis-jenis Sumber Data
Suatu penelitian tentunya membutuhkan berbagai sumber data dari berbagai
literartur yang dapat menunjang penelitiannya. Dari berbagai sumber data yang ada,
terdapat dua jenis sumber data berdasarkan sumbernya menurut Sangadji (2010), yaitu
sumber data primer dan sumber data sekunder.
1. Data Primer
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber
asli (tidak melalui perantara). Sumber penelitian primer diperoleh untuk menjawab
pertanyaan penelitian.
Data primer berupa opini subyek (orang) secara individu meupun kelompok, hasil
observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.
Terdapat dua metode yang dapat digunakan dalam pengumpulan data primer, yaitu metode
survey dan metode observasi.
a. Metode Survei (Survey Method)
Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang menggunakan
pertanyaan lisan dan tertulis. metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan
antara peneliti dengan suyek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang
diperlukan. Metode ini dapat dirancang untuk menjelaskan sebab akibat akibat atau
mengungkapkan ide-ide.
Ada 2 teknik pengumpulan data dalam metode survey, yaitu:
1) Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang
menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Teknik
wawancara dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: melalui tatap muka dan melalui
telepon.
2) Kuisioner (Questionnaires)

Teknik ini dilakukan untuk memberikan tanggung jawab kepada responden untuk
membaca dan menjawab pertanyaan. Kuisioner dapat didistribusikan dengan dua
cara, antara lain: kuisioner personal (personally administered questionnaires) dan
kuisioner melaui pos (mail questionnaires)
b. Metode Observasi (Observation Method)
Metode observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek
(benda), atau kejadian yang sistematis tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi
dengan individu-individu yang diteliti. Kelebihan metode ini dibandingkan dengan
metode survei adalah data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih
akurat, dan bebas dari response bias. Tipe - tipe observasi yaitu:
1) Observasi langsung (direct observation)
Penggunaan observasi ini memungkinkan peneliti mengumpulkan data mengenai
perilaku dan kejadian secara detail. Hasil penelitian pada metode ini lebih akurat
dan biaya relative lebih ekonomis.
2) Observasi terhadap perilaku dan lingkungan sosial
Tujuan dalam observasi ini adalah memahami perilaku dan kejadian dalam
lingkungan social. Ada 2 teknik observasi yang dapat dilakukan, yaitu participant
observation dan nonparticipant observation.
3) Content analysis
Content analysis merupakan metode pengumpulan data penelitian melaui teknik
observasi dan analisis terhadap isi atau pesan suatu dokumen (iklan, kontrak kerja,
laporan, notulen, dan lain-lain).
4) Obervasi Mekanik
Teknik observasi dalam keadaan tertentu sering lebih cepat di lakukan dengan
bantuan mesin di bandingkan dilakukan oleh manusia.
2. Data Sekunder
Data sekunder umumnya tidak dirancang secara spesifik untuk memenuhi
kebutuhan penelitian tertentu. Seluruh atau sebagian aspek data sekunder kemungkinan
tidak sesuai dengan kebutuhan suatu penelitian.
Adapun jenis data sekunder yaitu:
a. Data Internal, misalnya dokumen akuntansi dan operasi yang dikumpulkan, dicatat,
dan disimpan dalam suatu organisasi.

b. Data Eksternal, umumnya disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi

yang bersangkutan. Contoh data eksternal adalah jurnal, buku, terbitan dari instansi
pemerintah, ataupun dari media massa dan perusahaan.
Menurut Sangadji (2010) dilihat dari subjek di mana data menempel, sumber data
dikelompokkan menjadi 3 yang disingkat dengan 3 P, yaitu Person, Place,and Paper.
1. Person yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui
wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.
2. Place yaitu sumber data berupa tempat yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam
dan bergerak.
Diam, misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna dan lain-lain.
Bergerak, misalnya aktivitas, kinerja, laju kendaraan dan lain-lain. Pada umumnya
tampilan diam dan gerak merupakan objek untuk penggunaan metode observasi.
3. Paper Paper merupakan sumber data berupa symbol yang menyajikan tanda-tanda
berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain. Pengertian paper bukan terbatas
hanya pada kertas, tapi juga dapat berwujud batu, kayu, tulang, daun lontar dan
sebagainya, yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi.
Jenis penelitian berkaitan dengan sumber data dan pemilihan metode yang
digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian. data penelitian pada dasarnya
dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Data Subyek (Self-Report Data)
Data subyek merupakan jenis data yang berupa opini, sikap, pengalaman, atau
karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian.
2. Data Fisik (Physical Data)
Data fisik merupakan jenis data penelitian yang berupa obyek atau benda-benda fisik,
misalnya bangunan, atau bagian bangunan, pakaian, buku, dan senjata yang menjadi
bukti keberadaan atau kejadian masa lalu.
6
3. Data Dokumenter (Dokumentary Data)
Data dokumter adalah jenis data penelitian berupa faktur, jurnal, surat-surat, dan lain
sebagainya dalam bentuk laporan program. Data ini memuat apa dan kapan suatu
kejadian atau transaksi, serta siapa yang terlibat di dalamnya.
Sehubungan dengan wilayah sumber data yang menjadi subyek peneliti maka ada 3
jenis penelitian, yaitu:
1. Penelitian Populasi
2. Penelitian Sampel
3. Penelitian Kasus
Penelitian Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti
semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan

penelitian populasi atau disebut studi populasi, atau juga studi sensus. Contoh, Semua

orang yang terdaftar dalam angkatan laut hari tertentu, Semua mahasiswa yang terdaftar
mengambil suatu mata kuliah tertentu. Dilihat dari jumlahnya, maka populasi dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu:
a) Jumlah terhingga,
Artinya jumlah anggota (elemen) populasi dapat dihitung atau jumlahnya tertentu.
Misal, ingin mengetahui prestasi mahasiswa UMB yang aktif pada tahun 2003. Dalam hal
ini jumlah mahasiswanya dapat diketahui dari catatan biro akademik.
b) Jumlah tak terhingga,
Artinya jumlah anggota populasi tidak dapat ditentukan banyaknya. Misal,
penelitian mengenai prestasi mahasiswa UMB. Dalam hal ini kita tidak tahu berapa jumlah
mahasiswa UMB, karena tidak semua mahasiswa aktif. Oleh karena itu dalam penelitian
populasi sebaiknya mengadakan pembatasan lebih dulu, sehingga kesimpulan yang
dihasilkan dapat menggambarkan kondisi populasi yang sebenarnya.

Objek pada populasi diteliti, kemudian data yang diperoleh dan hasilnya dianalisis,
disimpulkan, dan kesimpulan itu berlaku untuk seluruh populasi.
7
Penelitian Sampel
Jika hanya ingin meneliti sebagian dari populasi, maka penelitianya disebut
penelitian sample. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
Berdasarkan hasil sampel peneliti kemudian menggeneralisir hasil penelitian. Yang
dimaksud menggeneralisir adalah mengangkat kesimpulan dalam sample sebagai
kesimpulan penelitian yang berlaku bagi populasi.

Hal yang membuat peneliti tidak diperbolehkan mengadakan penelitian


sampel

Penelitian sampel baru boleh dilaksanakan apabila keadaan subjek dalam populasi
benar-benar homogen. Apabila subjek populasi tidak homogen, maka kesimpulannya tidak
boleh diberlakukan bagi seluruh populasi (hasilnya tidak boleh digeneralisasikan).
Keuntungan menggunakan sampel :
1. Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibanding dengan populasi, maka
2.
3.
4.
5.
6.
7.

kerepotannyaa tentu berkurang


Apabila populasinya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati
Akan lebih efisien ( waktu, uang, tenaga )
Ada kalanya dengan penelitian populasi bersifat dekstruktif
Ada bahaya bias dari orang yang mengumpulkan data
Ada kalanya memang tidak dimungkinkan melakukan penelitian populasi
Sebagian dari populasi

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan materi yang telah dibahas, dapat di ambil beberapa simpulan sebagai
berikut.
1. Sumber data dapat diperoleh dari alam, masyarakat, instansi, perorangan, arsip,
perpustakaan, dan sebagainya. Hal tersebut menunjukkan bahwa sumber data dapat
diperoleh dengan mudah asalkan berasal dari sumber yang dapat dipertangggung
jawabkan keotentikannya.
2. Sumber data dapat dibedakan menjadi dua yaitu, sumber data primer dan sumber data
sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli (tidak melalui perantara). Sumber penelitian primer diperoleh untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Sedangkan sumber data sekunder umumnya tidak
dirancang secara spesifik untuk memenuhi kebutuhan penelitian tertentu.
B. Saran
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, telah dapat diketahui bahwa sebaiknya
peneliti mampu menentukan sumber data yang akan digunakan agar sesuai dengan
penelitian yang akan dilakukan.

8
DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:


Rineka Cipta
Hasan, Muhammad I. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Lofland, John & Lyn H. Lofland. 1984. Analyzing Social Settings: A Guide to Qualitative
Observation and Analysis, Belmont, Cal : Wads worth Publishing Company
Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sangadji, Etta M., Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Yokyakarta: ANDI
Sarosa, Samiaji. 2012. Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar. Jakarta: Indeks.
Sukmadinata, Nana S. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai