Anda di halaman 1dari 4

EXTRACHROMOSONAL INHERITANCE

RANGKUMAN
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Genetika I
Dibimbing oleh Prof. Dr. Duran Corebima A., M.Pd
disusun oleh:
Kelompok 5/Offering A
Disajikan Pada 11 Februari 2016
Evi Kusumawati

140341601274

Fandi Tri Fajar Cahyo

140341601660

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2016

Extrachromosonal Inheritance
Dalam ekstranuklear Genetika mempelajari bagaimana fungsi dari genom
organisme yang terdapat diluar inti, dalam hal ini yang lebih ditekankan adalah
pada genom ekstranuklear dari organisme eukariot. Genome ekstrakromosomal
pada eukariot adalah berupa Mitochondria dan Chloroplast (plastida), yang sering
disebut dengan mtDNA dan cpDNA. Pewarisan ektrakromosomal didefinisikan
sebagai pewarisan non-mendelian, biasanya mencakup organel-organel seperti
mitokondria dan plastida. Ada sejumlah sifat genetik pada eukariot yang
pewarisannya diatur oleh unsur-unsur di luar nukleus.
Pewarisan sifat sitoplasmik diatur oleh materi genetik yang terdapat di
dalam organel-organel seperti mitokondria, kloroplas (pada tumbuhan), dan
beberapa komponen sitoplasmik lainnya. Begitu juga virus dan partikel mirip
bakteri dapat bertindak sebagai pembawa sifat herediter sitoplasmik.
Organel Sitoplasmik Pembawa Materi Genetik
Dalam sitoplasma terdapat organel-organel seperti mitokondria dan
kloroplas, yang memiliki molekul DNA sendiri. Kedua organel ini dapat
mengadakan pembelahan subseluler sendiri, sehingga kedua organel ini disebut
organel otonom. Mitokondria, yang dijumpai pada semua jenis organisme eukariot
membawa hingga lebih kurang 50 gen di dalam molekul DNAnya. Gen-gen ini di
antaranya bertanggung jawab atas struktur mitokondria dan pengaturan berbagai
bentuk metabolisme. Kloropas merupakan organel pada tumbuhan dan beberapa
organisme yang memilki struktur dan fungsi untuk melakukan fotosintesis.
Ada perbedaan karakter antara sifat yang dipengaruhi oleh gen di dalam
dan di luar kromosom:
1. Perbedaan hasil persilanagan resiprok yang diperkirakan sebagai suatu hasil
deviasi dari pola transmisi gen autosomal untuk mengatur persilangan
resiprok.
2. Sel reproduksi betina membawa banyak sitoplasma daripada sel jantan.
3. Gen dalam kromosom menempati lokus yang berhubungan dengan gen lain,
kegagalan keterkaitan mungkin akibat pengaruh gen diluar nukleus.
4. Kekurangan segregasi Mendel dan karakteristik Mendelian.
5. Eksperimen subtitusi nukleus untuk memperjelas pengaruh relatif nukles dan
sitoplasma.
Organel Sitoplasma dan Simbion

Mitokondria diduga sebagai bakteri bebas yang bersimbiosis dengan sel


eukariotik dan berevolusi menjadi oraganel di dalamnya. Kloroplas diduga
sebagai evolusi dari alga yang besimbiosis dengan sel eukariotik atau sel
tambahan.
DNA Mitokondria
DNA berbentuk sirkuler dan double helik. Mengandung tRNAs, beberapa
polipeptida penyusun protein sinokrom oksidase, NADH-dehigronase, dan ATPase. Ribosom terdiri dari 16 rRNA dan 125 rRNA. Terdapat daerah pengkode
ressisten terhadap antibiotik seperti, streptomycin, neomicin, dan cloropenicol.
Dibutuhkan 22 tRNA dalam membaca keseluruhan kodon dari mRNA dan dalam
pembacaan mRNa dari mtDNA oleh tRNA terdapat perbedaan mRNA dari genom
inti.
DNA Kloroplas
cpDNA memiliki struktur organisasi replikasi sama dengan mDNA.
Berbentuk sirkuler, double strand, supercoil dan ukuran lebih besar dari mDNA
hewan (80-600kb) contohya tembakau yaitu 155,844 kb. sebagian besar genom
cpDNA mengandung banyak DNA yang tidak dikodekan (non koding sequence).
Tipe-tipe pewarisan ekstrakromosonal
Meliputi,(1) Segregasi dihasilkan dari replikasi acak dan pembagian
sitoplasmik.(2) Pewarisan uniparental, mengambil sifat dari satu parental.(3)
Pewarisan Biparental, terjadi ketika kedua induk mewariskan DNA organel ke
anak.
Kriteria pewarisan Ekstrakromosonal
Rasio penurunan hasil segregasi mendel tidak ditemukan pada penurunan
sifat dari genom. Persilangan resiprok dari genom ekstrasomal tidak sama
hasilnya dengan persilangan genom inti. Memiliki kencenderungan penurunan
fenotip Uniparental. Gen ekstrakromosonal tidak bisa dipetakan seperti gen pada
genom inti. Penurunan sifat pada ekstrakromosonal tidak dipengaruhi oleh
pergantian inti dengan genopit yang berbeda.
Pertanyaan dan Jawaban
1.

Mengapa pada umumnya transmisi terjadi melalui induk betina dan bukan
induk jantan atau keduanya?
Jawab :

Karena pada induk betina gametnya mengandung produk gen maternal.


Selain itu sel reproduksi betina membawa lebih banyak sitoplasma dan
organel

sitoplasmik

daripada

sel

reproduksi

jantan,

hal

ini akan

mempengaruhi sifat organel dan simbion didalam sitoplasma. Transmisi tidak


terjadi melalui keduanya, karena karakteristik dari pewarisan sifat
ekstrakromosonal memiliki kecenderungan Uniparental.

Anda mungkin juga menyukai