Anda di halaman 1dari 16

P resentasi

UNIVERSITAS TRISAKTI
Oleh :
RENALDHY ILDHA SUBAGJA
010001800423

Seminar Proposal
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS TRISAKTI
HALAMAN 01

Tinjauan Yuridis Terhadap Pemberhentian Tidak Dengan


Hormat Dari Dinas Anggota Kepolisian Menurut Undang-
undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia
(Studi Putusan No.Put.KEPP/02/VIII/2020/KKEP)
HALAMAN 02

Latar
Belakang
• Negara Indonesia adalah negara Hukum sesuai dengan bunyi Pasal 1 ayat (3) UUD 1945

• Dalam melaksanakan penegakan Hukum salah satu pihak yang menegakan Hukum adalah Aparat
penegak Hukum dalam hal ini Kepolisian RI

• Kepolisian RI perlu menaati aturan-aturan atau nilai-nilai yang termaktub pada Undang-undang
Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

• Dalam peraturan tersebut diatur tentang Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari dinas
Kepolisan yang diatur Pada Pasal 30 ayat (1) yang berbunyi Anggota Kepolisian Republik Indonesia dapat
diberhentikan dengan tidak hormat atau tidak dengan hormat

• Dalam penelitian ini penulis akan meneliti dugaan Pelanggaran pada putusan
No.Put.kepp/02/VIII/2020/KKEP

• Yang dimana Peneliti akan meneliti bentuk-bentuk dan kesesuaian keputusan berdasarkan UU No.2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Negara Indonesia
Halaman
03

PERMASALAHAN
Rumusan Masalah 1 Rumusan Masalah 2
Apakah Putusan Majelis Kode Etik dalam Bagaimana bentuk-bentuk
Keputusan PUT.KEPP.,02/VIII/2020/KKEP sudah pelanggaran kode etik dalam
sesuai dengan UU dari Nomor 2 Tahun 2002 putusan No
Tentang Kode Etik Profesi dan Kode Etik Kepolisian
Negara Republik Indonesia ?
Halaman 04

TUJUAN
PENELITIAN
Tujuan Umum Tujuan Khusus
Untuk menggambarkan apakah Untuk menggambarkan pertimbangan majelis dan

Putusan sudah sesuai dengan UU putusan KKEP sudah sesuai atau tidak dengan pasal
30 ayat 1 UU No 2/2002.
Nomor 2 Tahun 2002 Tentan
Kepolisian Negara Republik Indonesia
Halaman
05

MANFAAT
PENELITIAN
Secara Teoritis Secara Praktis
Skripsi ini diharapkan dapat
Skripsi ini diharapkan dapat membuka
memberikan pemahaman serta
pengetahuan mengenai PTDH pengetahuan terkait PTDH Menurut
beradarkan UU Nomor 2 Tahun 2002 UU.No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Tentang Kepolisian Negara Republik Sipil Negara dan UU Nomor 2 Tahun 2002
Indonesia dan Undang-undang Nomor
Tentang Kepolisian Negara Republik
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara terutama mengenai Indonesia sehingga dapat diketahui dan
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat dipahami oleh masyarakat.
Halaman
06

•Metodologi

Tipe Sifat
Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian Penelitian
Sifat Penelitian yang digunakan dalam
ini adalah tipe penelitian hukum yuridis skripsi ini bersifat deskriptif analitis.
normatif, yang mana membahas doktrin-doktrin Suatu penelitian deskriptif dimaksudkan
atau asas-asas dalam ilmu hukum tertulis atau untuk Memberikan data yang seteliti
positif. Penulis yang membahas mengenai mungkin tentang manusia, keadaan atau
Pemberhentian tidak dengan Hormat dari Dinas gejala-gejala lainnya.. Penelitian ini
Kepolisian Negara Indonesia dengan Nomor dimaksudkan untuk menjelaskan dan
Putusan No.Put.KEPP./02/VIII/2020/KKEP) menggambarkan mengenai Tinjauan
Penelitian ini dilakukan melalui studi Yuridis Terhadap Pemberhentian
kepustakaan dengan meneliti bahan-bahan Dengan Tidak Hormat Dari Dinas
berupa buku-buku, maupun jurnal yang Anggota Kepolisian Berdasarkan UU
berkaitan dengan permasalahan skripsi Nomor 2 Tahun 2022
Halaman
07

•Metodologi

Data Yang
Digunakan
DATA SEKUNDER
Data sekunder tersebut terbagi menjadi 3
golongan berdasarkan kekuatan mengikatnya, yaitu bahan
hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum
tersier. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang
terdiri atas sumber atau bahan hukum yang mengikat,
seperti peraturan perundang-undangan atau bahan hukum
lain yang belum dikodifikasi.
Halaman
08

•Metodologi

Data Yang
Digunakan
BAHAN HUKUM SEKUNDER BAHAN HUKUM
TERSIER
Bahan yang bersifat
Bahan hukum yang bersifat sebagai
hukum secara lebi
pelengkap atau penjelasan dari bahan
menjelaskan hukum
lanjut h
hukum primer seperti hasil bahan
dan sekunder, seperti prime
penelitian, karya oleh ahli-ahli kamus dan ensiklopedia r
hukum, buku, dan lain-lainnya.
Halaman
09

METODOLOGI
Pengumpulan Data Analisis
Data
Suatu penelitian hukum, misalnya penelitian Analisis kualitatif merupakan
hukum normatif, dapat dibatasi pada
penggunaan studi dokumen, yakni pustaka
cara
menganalisis data yang ada dengan
saja yaitu pada data sekunder. Dalam skripsi menyusun, mengolah, dan
ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan
studi kepustakaan (Library Research).untuk menguraika secara logis,
penelaahan data yang diperoleh dari buku-
n
teratur urut,
untuk dan
buku teks, hasil penelitian, majalah, dan
artikel dilakukan dibeberapa tempat seperti pemahama mempermudah data
Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas
Trisakti, Perpustakaan Pusat Universitas n serta hasil analisis
Trisakti, dan Perpustakaan Nasional yang nantinya ditujukan kepada
para pembaca
Halaman 10

•Metodologi

Penarikan Kesimpulan

Metode penarikan kesimpulan deduktif merupakan metode yang pada aktivitas berpikirnya diawali
dari sesuatu yang umum mengarah ke khusus, dan pada saat memutuskan kesimpulannya
memakai logika
KERANGKA KONSEPSIONAL
•Kerangka konsepsional adalah kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus
yang ingin diteliti. Penelitian ini akan menggunakan beberapa konsep dan pengertian mengenai istilah
hukum persaingan usaha yang berkaitan langsung dengan objek penelitian. Instrumen menurut KBBI
merupakan 1) alat yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu (seperti alat yang dipakai oleh pekerja Teknik.
Alat-alat kedokteran, optic dan kimia) perkakas ; Sarana penelitian berupa seperangkat tes dan sebagainya)
untuk mengumpulkan data sebaga data pengolahan

• Kode etik dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara , tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu
kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau cara sebagai pedoman berperilaku. Dalam
kaitannya dengan profesi, bahwa kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar kegiatan
yang dipegang oleh seorang anggota suatu profesi. Suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai profesional
suatu profesi yang dapat diartikan sebagai standar perilaku anggotanya. Nilai profesional paling utama
adalah keinginan untuk memberikan pengabdian kepada masyarakat. Dalam menjalankan fungsi sebagai
aparat penegak hukum Kepolisian wajib memahami asas-asas hukum yang digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pelaksanaan tugas, yaitu sebagai berikut:a).asas legalitas, dalam melaksanakan
tugasnya sebagai penegak hukum wajib tunduk pada hokum, b) asas kewajiban, merupakan kewajiban
polisi dalam menangani permasalahan dalam masyarakat yang bersifat diskresi, karena belum diatur dalam
hokum, c) asas partisipasi, dalam rangka mengamankan lingkungan masyarakat polisi mengkoordinasikan
pengamanan swakarsa untuk mewujudkan ketaatan hukum dikalangan masyarakat, d) asas preventif, selalu
mengedepankan tindakan pencegahan dari pada penindakan (represif) kepada masyarakat, e) asas
subsidaritas, melakukan tugas instansi lain agar tidak menimbulkan permasalahan yang lebih besar sebelum
ditangani oleh instansi yang membidang.Sanksi administratif berupa rekomendasi Pemberhentian Tidak
Dengan Hormat (PTDH) dapat dikenakan melalui Sidang Komisi Kode Etik Kepolisian apabila pelanggar yang
dengan sengaja melakukan tindak pidana dengan ancaman hukuman pidana penjara minimal 4 (empat)
tahun
Pemeriksaan terhadap anggota yang telah melanggar disiplin dilakukan dengan memperhatikan jenjang
pangkat sebagai berikut: Tamtama dan bintara diperiksa oleh anggota Polri serendah-rendahnya

• berpangkat Bintara tinggi, Bintara tinggi diperiksa oleh anggota Polri serendah-rendahnya berpangkat
Perwira pertama, Perwira pertama diperiksa oleh anggota Polri serendahrendahnya berpangkat Perwira
menegah, Perwira menengah diperiksa oleh anggota Polri serendah-rendahnya berpangkat perwira tinggi.
Perkara tersebut telah ditangani oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam); employee retention atau
retensi karyawan merupakan sebuah daya maupun upaya instansi/organisasi guna mempertahankan SDM
potensial pada organisasai tersebut guna meraih cita-cita dan kepentingan organisasi. Berkaitan dengan
penelitian ini, maka employee retention merupakan upaya preventif yang harus dilakukan oleh intitusi
POLRI guna menanggulangi PTDH personel, terutama personel yang berkompeten dan dibutuhkan oleh
POLRI dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai aparat negara. Hal ini menjadi penting karena
merupakan upaya mitigasi risiko akan terjadinya turnover anggota POLRI dan kestabilan organisasi dapat
lebih terjaga.

• Hukuman disiplin dan kode etik akan dituangkan pada Surat Keputusan Hukuman Disiplin dan kode etik.
Berkas asli akan diberikan kepada oknum polisi yang menerima hukuman dan tembusannya diberikan
kepada Pejabat Personel, Provost, dan Atasan Ankum. Putusan sidang disiplin dan kode etik selanjutnya di
tindaklanjuti dengan surat keputusan oleh pejabat berwenang dalam kurun waktu 30 (tiga puluh) hari dan
tembusan surat keputusan tersebut diserahkan pada Ankum. Setelah diberlakukan penjatuhan hukuman
bagi anggota kepolisan yang telah melakukan pelanggaran disiplin dan kode etik, kepada anggota
kepolisian yang melanggar akan dilakukan pencatatan data personel Hal Tersebut berdasarkan dari Pasal
36 Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No. Pol : Kep/ 43/ IX/ 2004. Tentang Tata
Cara Penyelesaian Pelanggaran Disiplin Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berbunyi : “Setiap
penjatuhan tindakan disiplin maupun hukuman disiplin dilakukan pencatatan dalam buku Pencatatan Data
Personel Perseorangan yang selanjutnya dijadikan masukan bagi pengisian Riwayat Hidup Persons
Perseorangan (RHPP)”
Halaman SISTEMATIKA
PENULISAN
11

BAB 1 BAB 4
PENDAHULUAN, DALAM BAB INI DIURAIKAN MENGENAI LATAR ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BELAKANG, PERMASALAHAN, TUJUAN PENELITIAN, METODE BAB INI BERISI ANALISIS DAN PEMBAHASAN
PENELITIAN YANG DIGUNAKAN, KERANGKA KONSEPSIONAL, DAN HASIL PENELITIAN MENGENAI PUTSAN
SIDANG KODE ETIK DENGAN PUTUSAN
SISTEMATIKA PENULISAN
NOMOR.PUT.KEPP/02/VIII/2020?KKEP) DAN
MEKANISME PTDH YANG SESUAI DENGAN

BAB 2 KETENTUANYA DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN

TINJAUAN PUSTAKA TENTANG PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK


HORMAT (PTDH)
BAB INI MERUPAKAN TINJAUAN PUSTAKA YANG BERISI TEORI-
BAB 5
TEORI TENTANG PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK HORMAT DARI PENUTUP
DINAS KEPOLISIAN SECARA UMUM.

BAB 3
TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK
HORMAT (STUDI PUTUSAN NOMOR : NO. PUT. KEPP ./02/VIII/ 2020/
KKEP)
DAFTAR PUSTAKA
• Ariyanti, Kebijakan Penegakan Hukum Dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia., Jurnal Yuridis 6, No. 2, (2019)
• Sri Hartini dan Tedi Sudrajat, 2017, Hukum Kepegawaian di Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, hlm. 7.
• Makhfudz , 2013, Hukum Administrasi Negara, Graha Ilmu, Jakarta, hlm. 105.
• D.P.M Sitompul dan Edward Syahperenong, 1985. Hukum Kepolisian di Indonesia, Tarsito., Bandung, hlm. 24.
• Budhi Suria Wardhana, Kompleksitas Tugas Kepolisian Pada Masa Pandemi Covid-19, JIK: Jurnal Ilmu Kepolisian 14, no. 2 (2020): 80–88,
• Ishaq, Metode Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi, Tesis, serta Disertasi (Bandung: Alfabeta, 2017),
• Sadtra Djatmika dan Marsono, Hukum Kepegawaian di Indonesia, (Jakarta: Djambitan, 2010)
• A.Kadarmanta, Membangun Kultur Kepolisian, PT Forum Media Utama, 2017, hal.23
• Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Nahasa Indonesia (KBBI), 2008 hlm. 593
• Soerjono Soekanto. 2018. Pengantar Penelitian Hukum . Jakarta: UIP.
• Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, ( Jakarta:Sinar Grafika, 2009), hlm. 105
Jurnal
• Agung Riyanto (2006) Pelaksanaan Sidang Komisi Kode Etik Polri Oleh Bid Propam Pada Polda Jambi
• https://ejournal.fh.unmul.ac.id/index.php/risalah/arti cle/view/231 Diakses Pada Tanggal 11 Agustus 2023 Pukul 20.59 Wib.
• Yulfa Irawat (2019) Pembinaan Karier Personel Polri Yang Melakukan Pelanggaran Kode Etik Kepolisian Pada Polda Sulawesi Utara, Jurnal
di STIK pada Januari 2019
• Muhammad Aprisakundi Pemetaan Upaya Preventif Retensi Personel Rangka Pengendalian Kasus Pemberhentian Tidak Dengan Hormat
(PTDH) pada Kepolisian Republik Indonesia. Hlm.137
• Budhi Suria Wardhana, Kompleksitas Tugas Kepolisian Pada Masa Pandemi Covid-19, JIK: Jurnal Ilmu Kepolisian 14, no. 2 (2020): 80–88,
Peraturan PerUndang-Undangan
• Pasal 11 dan 12 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003 Pasal 1 ayat (3)
• Pasal 1 ayat (3) Undang Undang Dasar 1945, Fokus Media,Bandung,2014
• Pasal 13 Perartuan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003
• Pasal 11 dan 12 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2003
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
• Undang Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Indonesia
P RESENTASI OLEH RENALDHY ILDHA
SUBAGJA UNIVERSITAS TRISAKTI
010001800423

Terima
Kasih!
F A K U L T A S H U K U M UNIVERSITAS TRISAKTI

Anda mungkin juga menyukai