Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

UJI AKTIVITAS BAKTERI ENDOFIT YANG DIISOLASI DARI DAUN

SIRIH HIJAU ( Piper betle L.) TERHADAP BAKTERI Escherchia coli

MUHAMMAD NUR FAJRI

16 3145 201 109

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MEGAREZKY

MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat

Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyususnan propsal ini

dengan Judul “Uji Aktivitas Bakteri Endofit hasil Isolasi dari Daun Sirih ( Piper

betle L. ) terhadap Bakteri Escherchia coli.” sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan S1 Farmasi untuk memperoleh gelar Sarjana farmasi.

Dalam menyelesaikan proposal ini, penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1) Bapak Dr.H.Alimuddin, SH.,M.H.,M.Kn., selaku ketua Pembina Yayasan

pendidikan Islam Mega Rezky Makassar.

2) Ibu Hj. Suryani, S.H.,M.H., Selaku ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega

Rezky Makassar.

3) Bapak Prof.Dr.dr. H.Rusli Ngatimin, MPH, selaku Ketua Universitas Mega

Rezky Makassar

4) Bapak Ahmad Irsyad Aliyah, S.Farm., M.Si.,Apt. selaku Ketua Prodi S1

Farmasi Universitas Mega Rezky Makassar

5) Ibu Sri Wahyuningsih, S.Si., M.Si., Apt selaku pembimbing 1

6) Ibu Nurmala Sari, S.Si., M.Sc. selaku Pembimbing II.

7) Ibu Nurhikma A, M.Si., Apt. selaku Penguji

8) Keluargaku tercinta, Ibu, Bapak tersayang yang tak henti-hentinya

memberikan doa, cinta dan kasih sayang, serta terima kasih atas

pengorbanannya selama ini.


Akhir kata penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam penulisan

proposal ini dan jauh dari kesempurnaan.

Makassar, Agustus 2020

Muhammad Nur Fajri


DAFTAR ISI

SAMPUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman Sirih Hijau..........................................................................6
1. Gambar tanaman........................................................................................6
2. Klasifikasi tanaman...................................................................................6
3. Deskripsi tanaman.....................................................................................7
4. Morfologi tanaman....................................................................................7
5. Manfaat dan kandungan kimia..................................................................8
6. Keanekaragaman tanaman sirih.................................................................8
B. Uraian Bakteri Endofit..................................................................................10
1. Definisi Bakteri Endofit..........................................................................10
2. Sifat Bakteri Endofit................................................................................11
3. Mekanisme Invasi Bakteri Endofit..........................................................11
C. Urain Bakteri Escherichia coli.....................................................................12
1. Gambar Bakteri Escherichia coli............................................................12
2. Klasifikasi Bakteri Escherichia coli........................................................12
3. Deskripsi Bakteri Escherichia coli..........................................................12
4. Morofologi Bakteri Escherichia coli.......................................................15
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...........................................................................................16
B. Waktu Dan Tempat Penelitian...................................................................16
C. Sampel penelitian..............................................................................................16
D. Alat Dan Bahan..........................................................................................16
1. Alat yang digunakan..............................................................................16
2. Bahan yang digunakan...........................................................................17
E. Cara Kerja..................................................................................................17
1. Pembuatan Medium NA.........................................................................17
2. Pembuatan Medium PDA......................................................................17
3. Pembuatan larutan NaOCl 5%...............................................................17
4. Isolasi Bakteri Endofit............................................................................17
5. Pemurnian Bakteri Endofit.....................................................................18
6. Peremajaan Isolat Bakteri Escherichia coli...........................................18
7. Pembuatan suspensi Bakteri Escherichia coli........................................18
8. Uji Aktivitas Bakteri..............................................................................18
9. Analisi Data............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tanaman sirih hijau ( Piper betle L. ) ...................................... 6

Gambar 2.2 sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.)................................. 9

Gambar 2.3 Bakteri Escherichia coli............................................................. 12


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Senyawa bioaktif merupakan suatu senyawa yang terkandung didalam

tumbuhan maupun tubuh hewan, senyawa ini juga memiliki berbagai manfaat

untuk kehidupan manusia yaitu, dapat sebagai antibakteri, antikanker, antioksidan,

dan antiinflamasi.Senyawa bioaktif ini memiliki suatu efek fisiologis yang ada

dalam tubuh dan berpengaruh positif terhadap kesehatan manusia. Penelitian

senyawa bioaktif juga telah dilakukan dengan tujuan untuk kesehatan manusia

dengan dibuat menjadi suatu obat bagi manusia dan suplemen (Firdayani et al.,

2015).Tumbuhan, hewan, mikroba, dan organisme laut merupakan pencarian

suatu senyawa bioaktif yang dilakukan karena sangat banyak penyakit baru yang

muncul, penyakit yang dimaksud yaitu penyakit kanker, infeksi dan beberapa

penyakit yang berbahaya lainnya (Hasiani et al ., 2018).

Bakteri endofit yang berada dalam tanaman sirih hijau (Piper betle L.)

kemungkinan besar mampu menghasilkan salah satu senyawa aktif tersebut atau

senyawa lain yang bersifat antibiotik. Sejauh ini belum dilaporkan adanya isolasi

bakteri endofit dari tanaman sirih hijau (Piper betle L.) serta pengujian terhadap

senyawa aktif yang diproduksi bakteri endofit dari tanaman sirih hijau (Piper

betle L.). Penelitian ini bertujuan mengisolasi bakteri endofit dari tanaman sirih

hijau (Piper betle L.) sekaligus isolasi untuk memperoleh isolat bakteri endofit

yang berpotensi menghasilkan senyawa antibiotik, khususnya antibakteri. (Safira


et al., 2014). Bakteri endofit adalah bakteri yang hidup di dalam jaringan tanaman

inang tanpa menyebabkan gejala-gejala penyakit (Bhore dan Sathisha 2010).

Endofit dapat berperan sebagai perangsang pertumbuhan tanaman dan

meningkatkan hasil melalui produksi fitohormon dan penyedia hara; sebagai

penetral kontaminan tanah sehingga meningkatkan fitoremidiasi, dan agensia

pengendali hayati.Magnani et al (2010) menemukan Enterobacter, Kluyvera

ascorbata SUD165 yang mampu merangsang pertumbuhan tanaman dan resisten

terhadap logam berat.

Bakteri maupun virus merupakan mikroorganisme yang membahayakan serta

mampu menginfeksi baik manusia atau hewan hingga dapat menimbulkan infeksi

ringan sampai kematian, bakteri umum yang sering menginfeksi manusia salah

satunya yaitu bakteri Escherichia coli.Escherichia coliadalah bakteri gram negatif

yang merupakan spora normal diusus sebagai penyebab penyakit diare (Noverita

et al., 2009). Bakteri Escherichia coli merupakan salah satu bakteri penyebab

terjadinya infeksi, cara menghambat atau membunuh bakteri penyebab infeksi

biasanya digunakan obat-obat antibiotik, penggunaan antibiotik akan semakin

meningkat jika infeksi yang diserita meningkat, hal ini dapat menyebabkan

resistensi pada pengguna antibiotik sehingga bahan-bahan alam sangat dibutuhkan

dalam membunuh atau menghambat bakteri penyebab infeksi ini dengan

meminimalisir resistensi ataupun efek samping dari obat (Rhamadhani et al.,

2016).
Infeksi pada manusia merupakan kondisi yang sering terjadi dan

penyebarannya cukup luas.Penyakit infeksi bisa menyebabkan penularan, karena

dapat berpindah dari satu individu ke individu lain, baik melalui kontak langsung

maupun tidak. Sesuatu yang dapat menyebabkan infeksi dapat berupa hewan,

bakteri, virus atau jamur (Berríos-Torres et al., 2017).

Bakteri Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang sering

dibicarakan.Cukup banyak masyarakat yang mengetahui tentang Escherichia coli

walaupun terbatas bahwa bakteri ini adalah penyebab infeksi saluran pencernaan.

Pemanfaatan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia akhir-akhir ini

meningkat, bahkan beberapa bahan alam telah diproduksi secara pabrik dalam

skala besar. Penggunaan obat tradisional dinilai memiliki efek samping lebih kecil

dibandingkan dengan obat yang berasal dari bahan kimia, disamping itu harganya

lebih dapat terjangkau. 80% persen penduduk Indonesia hidup di pedesaan dan

kadang sulit dijangkau oleh tim medis dan obat-obat modern. Mahalnya biaya

pengobatan modern menyebabkan masyarakat kebanyakan berpaling ke obat

tradisional yang berasal dari alam dan lebih alami (Sinaga, 2016)

Penggunaan tanaman daun sirih (Piper betle L.) ialah salah satu alternatif yang

bisa digunakan, karena berdasarkan bukti empiris dari masyarakat bahwa daun

sirih bisa untuk pengobatan sakit dan perawatan gigi. Tanaman daun sirih (Piper

betle L.) bisa dijadikan salah satu alternatif dalam pengembangan senyawa

antibakteri, perolehan senyawa bioaktif dapat dimaksimalkan dengan pemanfaatan

bakteri endofit dari daun sirih ( Piper betle L. ) . Bakteri endofit adalah bakteri
yang hidup di dalam jaringan tanaman pada daun, batang dan akar selama periode

tertentu dari siklus hidupnya. Bakteri endofit dapat membentuk koloni dalam

jaringan tanaman tanpa membahayakan inangnya (Muhsinin et al., 2019).

Sirih (Piper betle L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak

dimanfaatkan untuk pengobatan.Tumbuhan ini merupakan famili Peperaceae,

tumbuh merambat dan menjalar dengan tinggi mencapai 5-15 m tergantung

pertumbuhan dan tempat rambatnya.Bagian dari tumbuhan sirih (Piper betle L.)

seperti akar, biji, dan daun berpotensi untuk pengobatan, tetapi yang paling sering

dimanfaatkan adalah bagian daun.( Fuad, 2014 )

Dari uaraian diatas maka akan dilakukan penelitian dengan judul aktivitas

bakteri endofit hasil isolasi dari daun sirih ( Piper betle L. ) terhadap bakteri

Escherchia coli. Untuk mengetahui apakah bakteri yang diisolasi dari daun sirih (

Piper betle L. ) memiliki aktifitas terhadap pertumbuhan bakteri.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah daun sirih (Piper betle L.) mampu menghasilkan bakteri endofit?

2. Apakah bakteri endofit daun sirih (Piper betle L ) memiliki aktivitas antibakteri

terhadap bakteri Escherchia coli?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui daun sirih ( Piper betle L. ) mampu menghasilkan bakteri

endofit.
2. Untuk mengetahui aktivitas bakteri endofit daun sirih ( Piper betle L. )

terhadap bakteri Escherchia coli.

D. Manfaat

1. Memberikan informasi tentang adanya baketi endofit pada jaringan daun sirih

( Piper betle L. ).

2. Menambah informasi tentang aktivitas bakteri endofit hasil isolasi daun sirih (

Piper betle L. ) terhadap bakteri Escherchia coli.

3. Menambah pengetahuan dalam bidang mikrobiologi khususnya bakteri

endofit yang mempunyai potensi sebagai antibakteri.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian tanaman

1. Gambar Tanaman Sirih (Piper betle L.)

Gambar 2.1

2. Klasifikasi tanaman sirih ( Piper betle L. )

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae

Genus : Piper

Spesies : Piper betle Linn ( Muljanto dan Mulyono, 2006 )

3. Deskripsi tanaman sirih ( Piper betle L. )

Sirih (Piper betle L.) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang

banyak dimanfaatkan untuk pengobatan.Tumbuhan ini merupakan famili

Peperaceae, tumbuh merambat dan menjalar dengan tinggi mencapai 5-15 m

tergantung pertumbuhan dan tempat rambatnya.Bagian dari tumbuhan sirih


(Piper betle L.) (seperti akar, biji, dan daun berpotensi untuk pengobatan,

tetapi yang paling sering dimanfaatkan adalah bagian daun.( Fuad, 2014 )

Kandungan fenol yang terkandung dalam sirih hijau (Piper betle L.)

diyakini memiliki kandungan lebih banyak dibanding fenol pada

umumnya.Fenol dapat menghambat aktivitas bakteri. Salah satu cara

menghambat pertumbuhan bakteri ialah dengan cara menghambat proses

pembentukan dinding sel atau dengan melisiskan dinding sel yang sudah

terbentuk. Namun, mekanisme antibakteri pada proses penghambatan

pertumbuhan bakteri dari ekstrak daun sirih hijau masih perlu diteliti.

Mekanisme fenol sebagai agen antibakteri berperan sebagai toksin

dalam protoplasma, merusak dan menembus dinding serta mengendapkan

protein sel bakteri (Sinaga, 2016).

4. Morfologi tanaman sirih ( Piper betle L. )

Daun sirih (Piper betle L.) memiliki bentuk seperti jantung, berujung

runcing, tumbuh berselang seling, bertangkai, teksturnya kasar jika diraba,

dan mengeluarkan bau yang sedap (aromatis).Panjang daun 6 – 17,5 cm dan

lebar 3,5-10 cm.Tanaman sirih hijau (Piper betle L.) tumbuh subur

disepanjang Asia tropis hingga Afrika Timurmenyebar hampir di seluruh

wilayah Indonesia, Malaysia, Thailand, Sri Lanka, India hingga Madagaskar.

Di Indonesia, tanaman ini dapat ditemukan di pulau Jawa, Sumatra,

Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua ( Fuad, 2014 )

Sirih (Piper betle L.) merupakan tanaman herbal, yang memanjang

dengan tinggi tanaman dapatmencapai 2-4 m. Batang tanaman berbentuk


bulat dan lunak, beruas-ruas,beralur-alur dan berwarna hijau abu-abu. Sirih

(Piper betle L.) memiliki daun yang tunggal danletaknya berseling dengan

bentuk bervariasi mulai dari bundar sampai oval, ujung daun runcing, pangkal

daun berbentuk jantung atau agak bundar asimetris (Harman, 2013).

5. Manfaat dan kandungan kimia daun sirih

Daun sirih (Piper betle L.) dimanfaatkan sebagai antisariawan,

antibatuk, astrigent, dan antiseptik.Kandungan kimia tanaman sirih adalah

saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak astari.Senyawa saponin dapat

bekerja sebagai antimikroba. Senyawa ini akan mersak membran sitoplasma

dan membunuh sel. Senyawa flavonoid diduga memiliki mekanisme kerja

mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat

diperbaiki lagi.( Muljanto dan Mulyono, 2006 ).

Daun sirih (Piper betle L.) mempunyai aroma yang khas karena

mengandung minyak astari 1-4,2%, air, protein, lemak, karbohidrat, kalsium,

fosfor, vitamin A, B, C, yodium, gula dan pati.Fenol alam yang terkandung

dalam minyak astari memiliki daya antiseptik 5 kali lebih kuat dibandingkan

fenol biasa (Bakterisid dan Fungisid) tetapi tidak sporasid (Sinaga, 2016).

6. Keanekaragaman Daun Sirih (Piper betle L.)

Keanekaragaman tanaman sirih di Indonesia sangat beragam.Sirih dapat

dibedakan berdasarkan warna daun menjadi beberapa jenis yaitu sirih merah

sirih wulung dan sirih hijau ( Piper betle L. ),sirih golgen,dan sirih

hitam.Sirih wulung sering disebut sebagai sirih ungu karena mengeluarkan

cahaya berwarna ungu ketika disinari dari bawah pada malam hari.Tanaman
inidisebut pula sirih keraton karena sirih wulung konon hanya terdapat

disekitar kawasan keratin Yogyakarta (Ahmad, 2018). Sirih hijau biasanya

digunakan untuk berbagai kegiatan adat maupun untuk obat.Sirih golden atau

sirih jalu yang mempunyai batik atau bercak kuning pucat, dan sirih hitam

yang sering disangkut pautkan dengan duniamistis.

Tanaman daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) merupakan salah

satu tanaman obat potens ia l yang diketahui secara empiris memiliki khas iat

untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit, dan sebagai tanaman hias.

Daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) juga tumbuh subur dan

bagus di daerah pegunungan, dan bila tumbuh pada daerah panas, terkena

sinar matahari langsung batangnya cepat mengering, selain itu warna merah

daunnya akan pudar.(Manoi, 2007)

Bagian daun tanaman sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) memiliki

bentuk serupa jantung. Daunnya tungga l dan pada bagian ujung cenderung

runc ing. Daun ini tersusun dengan cara selang-seling. Pada tiap daunnya

terdapat tangkai. Daun tersebut memiliki aroma yang cukup khas apabila

diremas. Daun ini memiliki kisaran panjang antara 5-8 cm. Lebarnya mula i

dari 2-5 cm (Beon & Leki, 2017).


Gambar 2.2 Daun sirih merah

B. Urain Bakteri endofit

1. Definisi Bakteri Endofit

Mikroba endofit adalah organisme hidup yang berukuran mikroskopis

(bakteri dan jamur) yang hidup di dalam jaringan tanaman (xylem dan

phloem), daun, akar, buah, dan batang.Mikroba ini hidup bersimbiosis saling

menguntungkan.Mikroba endofit mendapatkan nutrisi dari hasil metabolisme

tanaman dan memproteksi tanaman melawan herbivora, serangga, atau

jaringan yang patogen (Tanaka et al., 1999).

Endofit merupakan suatu mikroorganisme yang tumbuh di dalam jaringan

tanaman dan tidak membahyakan tanaman inangnya serta dapat diisolasi dari

jaringan tanaman yang sudah disterilisasi permukaan atau diekstraksi dari

dalam jaringan tanaman. Endofit ini juga mempunyai beberapa efek yang

dapat menguntungkan tumbuhan inangnya serta dapat digunakan untuk

control biologis untuk hama pada tanaman dan juga bias mempertinggi

karakteristik tanaman yaitu seperti dapat mempertahankan panas yang

meningkat, tahan terhadap kering, sebagai bioherbisida, efisiensi nitrogen

serta memiliki efek farmakologi (Intan, 2013).

Bakteri endofit adalah bakteri yang hidup di dalam jaringan tanaman

inang tanpa menyebabkan gejala-gejala penyakit (Bhore dan Sathisha 2010).

Bakteri endofit yang berada dalam tanaman sirih hijau kemungkinan

besar mampu menghasilkan salah satu senyawa aktif tersebut atau senyawa

lain yang bersifat antibiotik. Sejauh ini belum dilaporkan adanya isolasi
bakteri endofit dari tanaman sirih hijau ( Piper betle L. ) serta pengujian

terhadap senyawa aktif yang diproduksi bakteri endofit dari tanaman sirih

hijau ( Piper betle L. ) . Penelitian ini bertujuan mengisolasi bakteri endofit

dari tanaman sirih hijau ( Piper betle L. ) sekaligus melakukan penapisan

awal untuk memperoleh isolat bakteri endofit yang berpotensi menghasilkan

senyawa antibiotik, khususnya antibakteri. (Safira et al., 2014)

2. Sifat Bakteri endofit

Bakteri endofit memiliki sifat yang sangat unik dimana fisiologi

tumbuhan yang berasal dari spesies yang sama namun tumbuh pada

lingkungan yang berbeda, maka bakteri endofit yang dihasilkan akan berbeda

pula sesuai kondisinya lingkungannya (Hung and Annapurna, 2004).

3. Mekanisme Invasi Bakteri endofit

Mekanisme invasi bakteri endofitik ke dalam jaringan tumbuhan dapat

dilakukan dengan beberapa cara. Bakteri dapat masuk melalui stomata,

lentisel, luka alami, trachoma yang rusak, titik tumbuh akar lateral, radikula

yang sedang tumbuh, dan jaringan akar meristematik yang tidak

terdiferensiasi. Serangan pada dinding sel rambut akar oleh enzimatik juga

dapat menjadi jalan masuknya bakteri ke dalam tanaman (Hallman et al.,

1997).

Bakteri di dalam jaringan tanaman kemudian berkoloni di titik tempat

dia masuk atau menyebar ke seluruh bagian tumbuhan melalui xylem

(Zulkifli et al., 2016).


C. Uraian bakteri Escherchia coli

1. Gambar Bakteri Escherchia coli

Gambar 2.3

2. Klasifikasi Bakteri Escherchia coli

Domain : Bacteria

Kingdom: Eubacteria

Phylum : Proteobacteria

Class : Gammaproteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Species : Escherichia coli (Escherich, 1885)

3. Deskripsi Bakteri Escherchia coli

Escherichia coli merupakan kuman oportunis yang normal ditemukan

dalam usus besar manusia.Sifatnya yang unik, bakteri Escherichia colidapat

menyebabkan infeksi primer. Bakteri ini bersifat patogen apabila berada di

luar usus, yaitu lokasi normal tempatnya berada atau di lokasi lain di mana

flora normal jarang terdapat. Tempat yang paling sering terkena infeksi yang
paling penting secara klinik adalah saluran kemih, saluran empedu, dan

tempat-tempat lain di rongga perut, kemudian ketika ketahanan tubuh inang

tidak adekuat dapat menimbulkan infeksi lokal yang secara klinik dapat

mencapai aliran darah lalu menimbulkan sepsis (Syahrinastiti et al., 2015).

Escherichia coli yaitu bakteri gram negative, pada umumnya bakteri

Escherichia coli ini biasa ditemukan pada manusia dan terdapat di dalam usus

besar. Bakteri Escherichia coliini tidak berbahaya, tetapi ada beberapa seperti

Escherichia colitipe O157:H7 ini yang dapat mengakibatkan keracunan

makanan sangat serius pada manusia yaitu terjadi diare yang disertai dengan

darah karena verotoksin yang dihasilkan bersama eksotoksindan bekerja

dengan cara menghilangkan satu basa adenine dari unit, sehingga dapat

menghentikan sintesis protein dan sumber bakteri ini yaitu dari daging yang

belum masak. Bakteri Escherichia coliyang berada pada usus besar manusia

ini memiliki berfungsi untuk menekan pertumbuhan bakteri jahat dan

berperan sebagai mikrobiota usus yang membantu dalam proses pencernaan

dan termasuk pembusukan sisa-sisa makanan dalam usus besar, bakteri ini

juga dapat membantu menghasilkan vitamin K (Sutiknowati, 2016)

Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram

negatif.Banyak industri kimia mengaplikasikan teknologi fermentasi yang

memanfaatkan E. coli, misalnya dalam produksi obatobatan seperti insulin

dan antiobiotik (Dufour, 1984).

Escherichia coli di alam terbuka hidup di dalam tanah.Jika terjadi

pencemaran (umumnya pencemar organik yang ditandai dengan BOD tinggi),


tanah menjadi media pertumbuhan yang baik untuk bakteri ini dan

menyebabkan peningkatan konsentrasi Escherichia coli dalam tanah.Saat

hujan turun atau salju mencair, semakin banyak bakteri ini yang terbawa oleh

air tanah masuk ke sungai. Dengan demikian konsentrasi Escherichia coli

akan terdeteksi tinggi di air tanah dan sungai sehingga mengindikasikan

adanya pencemaran tanah (Sutiknowati, 2016).

Pada umumnya jika kita mendengar kata bakteri yang langsung

terbayang adalah makhluk amat kecil dan sangat berbahaya karena

menyebabkan berbagai penyakit.Bakteri adalah makhluk bersel tunggal yang

tidak mempunyai inti sel (Anonymous; Yalun, 2008), hidup di semua kolom

air dan tanah, beberapa bersifat aerobik (memerlukan oksigen) dan ada yang

anaerobik (tidak memerlukan oksigen).Beberapa bakteri hidup bebas sendiri

(free living) dan ada yang hidup bersama-sama (symbionts).Bakteri

Escherichia coli adalah salah satu jenis bakteri yang sering

dibicarakan.Cukup banyak masyarakat yang mengetahui tentang Escherichia

coli walaupun terbatas bahwa bakteri ini adalah penyebab infeksi saluran

pencernaan. (Sutiknowati, 2016)

Escherichia coli adalah penyebab yang paling lazim dari infeksi

kandung kemih dan merupakan penyebabinfeksi saluran kemih pertama pada

kira-kira 90% wanita muda dan penyebab diare yang utama.Penyakit diare termasuk

dalam 10 penyakit yang sering menimbulkan kejadian luar biasa. Berdasarkan

laporan Surveilans Terpadu Penyakit bersumber data KLB (STP KLB)tahun

2010,diare menempati urutan ke-6 frekuensi KLB terbanyak setelah DBD,


Chikungunya, Keracunan makanan, Difteri dan Campak (Syahrinastiti et al.,

2015)

4. Morfologi Bakteri Escherchia coli

Bakteri E. coli ditemukan pada tahun 1885 oleh Theodor Escherich dan

diberi nama sesuai dengan nama penemunya. Escherichia coli merupakan

bakteri berbentuk batang dengan panjang sekitar 2 micrometer dan diamater

0.5 micrometer.Volume sel Escherichia coli berkisar 0.6-0.7 m3. Bakteri ini

dapat hidup pada rentang suhu 20-40 0C dengan suhu optimumnya pada 370

C dan tergolong bakteri gram negative (Escherich, 1885).

Bakteri Escherichia coli berbentuk batang dan panjang 2 mm serta

berdiameter 0,5 mm. volume Escherichia coli berkisar 0,6-0,7 m3.

Escherichia coli hidup pada suhu 20-400C, dengan suhu optimum 370C .

Escherichia coli merupakan mikroorganisme penyebab diare dan sekaligus

merupakan indikator biologis yang mencemarkan lingkungan oleh feses,

bakteri ini merupakan bakteri flora normal dalam pencernaan manusia

(Setianingsih et al., 2019).

D. Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah daun sirih (Piper betle L.) mampu

menghasilkan bakteri endofit dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri

Escherchia coli.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Penelitian ini bertujuan

mengetahui daun sirih ( Piper betle L. ) mampu menghasilkan bakteri endofit dan

untuk mengetahui aktivitas bakteri endofit daun sirih ( Piper betle L. ) terhadap

bakteri Escherchia coli.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Universitas

Megarezky Makassar dimulai pada bulan Mei 2020.

C. Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam percobaan ini adalah daun sirih ( Piper betle

L. )yang diambil di Daerah Makassar

D. Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan

Alat yang digunakan dalampenelitian ini adalah cawan petri, rak tabung

reaksi, tabung reaksi, gunting, erlenmeyer, pipet volume, pipet tetes, tissue,

alumunium foil, kapas, kain kasa, beaker glass, kertas label, bunsen, plastik,
kertas, glassobject, jarum ose, mikroskop, autoklaf, oven, laminar air flow,

timbangan, sprayer, dan jangka sorong dan Ph meter.

2. Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan dalam penelitianini adalah daun sirih, biakan

Escherchia coli,alkohol 70%,aquades, spritus, medium PDA (Patato Dextrose

Agar),NA (Nutrient Agar), natrium hipoklorit 5%.

E. Cara Kerja

1. Pembuatan Medium NA

Nutrient agar ditimbang sebanyak 23 gram kemudian dilarutkan dalam

1 liter aquadest, selanjutnya diukur Ph hingga mencapai 6,8. Media

disterilkan dan kemudian di tuang ke dalam tabung reaksi sebanyak 7 ml dan

biarkan samapai mengerasdengan kemiringan 150

2. Pembuatan Medium PDA

Sebanyak 39 gram PDA dilarutkan dalam 1000 ml aquadest, dicampurkan

sampai merata dengan cara pengadukan dan pemanasan menggunakan

hotplate dan stirrer. Untuk mencegah kontaminasi bakteri, media PDA

ditambahkan dengan kloramfenikol 0,2 g/l. media kemudia disterilisasi

menggunakan autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit

3. Pembuatan larutan NaOCl 5%

Diambil sebanyak 50 ml NaOCl, kemudian memindahkan kedalam gelas

beaker 100 ml dan selanjutnya ditambahkan aquadest sampai volume 100 ml .


4. Isolasi Bakteri Endofit

Isolasi bakteri endofit dilakukandengan metode Tomita (2003). Tanaman

benalu diambil dari lapangan daun sirih dan kemudian sampel dibersihkan

dari kotoran dengan cara mencucinya dengan air mengalir. Kemudian bagian

dipotong dengan ukuran 3x3 cm dan selanjutnya disterilisasi permukaan

menggunakan larutan Alkohol 70% selama 1 menit, Natrium Hipoklorit 5%

selama 5 menit dan terakhir dibilas dengan alkohol kembali selama 30 detik.

Setelah itu sampel dibilas dengan air steril beberapa kali dan kemudian

overlay pada medium NA. Cawan petri yang telah mengandung sampel

tanaman diinkubasi pada suhu ruang selama 2-4 hari.

5. Pemurnian Bakteri Endofit

Pemurnian jamur dilakukan dengan mengambil miselium jamur yang telah

tumbuh, pengambilan ini dengan menggunkan jarum ose yang steril dan

selanjutnya jamur tersebut dipindahkan kembali ke media PDA yang

steril .halini juga yang sama dilakukan pada miselium yang mempunyai

morfologi mikroskopis kaloni yang berbeda sampai didapatkan hasil biakan

murni.

6. Peremajaan Isolat Bakteri Escherichia coli

Isolat bakteri uji Escherichia coli diremajakan dengan metode streak plate

pada medium NA dan diinkubasi padasuhu ruang selama 24 jam.

7. Pembuatan Suspensi Bakteri Escherichiacoli

Suspensi bakteri Escherichia coli dibuat dengan mengambil satu ose

kultur murni bakteri lalu diinokulasi kedalam tabung reaksi yang telah berisi
10 ml Na. Lalu diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu ruang.

8. Uji Aktivitas Bakteri Endofit

Pengujian aktivitas bakteriendofit menggunakan metode agar disc. Kultur

murni Escherichia coli yang berumur 18-24 jam diambil 1 ml lalu

dimasukkan ke dalam cawan petri. Setelah itu sebanyak 10 ml Nutrient Agar

(NA) dituangkan ke dalam cawan petri dengan metode pour plate lalu

dibiarkan sampai dingin.Kemudian diambil bakteri endofit yangtelah murni

dengan memotong mediumdengan diameter 6 mm (Al-askar 2011) yang

berisi koloni bakteri endofit yang berumur 48 jam dimasukkan ke dalam

cawan petri yang telah dibiakan bakteri Escherichia coli dengan posisi

ditengah cawan petri lalu diinkubasi selama 3 hari pada suhu ruang.

9. Menganalisis Data

Hasil yang diperoleh kemudian dilakukan pengamatan data berdasarkan

diameter zona hambat dengan menggunakan jangka sorong.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N. (2018). Ekstraksi Senyawa Bahan Alam. CV Budi Utama.


Beon, A. S., & Leki, K. G. B. (2017). Identifikasi Komponen Fitokimia dalam
Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum).
Firdayani, F., Agustini, T. W., & Ma’ruf, W. F. (2015). Ekstraksi Senyawa
BIoaktif sebagai Antioksidan Alami Spirulina Platensis Segar dengan
Pelarut yang Berbeda.
Hasiani et al ., 2018. (2018). Isolasi Jamur Endofit dan Produksi Metabolit
Sekunder Antioksidan dari Daun Pacar ( Lawsonia inermis L .). December
2015.
intan soendari. (2013). Isolasi Fungi Endofit Penghasil Senyawa Antimikroba
Dari Daun Cabai Katokkon (Capsicum annuum L var. chinensis) Dan Profil
Klt Bioautografi. Majalah Farmasi Dan Farmakologi, 17(2), 39–46.
Muhsinin, S., Parida, I., & Rum, I. A. (2019). Isolasi Bakteri Endofit Dari Daun
Sirih ( Piper Betle L . ) Sebagai Antibakteri Terhadap Staphylococcus
Aureus.
Noverita et al., 2009. (2009). ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI
JAMUR ENDOFIT DARI DAUN DAN RIMPANG Zingiber ottensii Val.
Jurnal Farmasi Indonesia, 4(4), 171–176.
Rhamadhani et al., 2016. (2016). Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Jahe
Balikpapan (Etlingera Balikpapanensis). 20–21.
Safira, U. M., Pasaribu, F. H., & Bintang, M. (2014). Isolasi Bakteri Endofit dari
Tanaman Sirih Hijau (Piper betle L.) dan Potensinya sebagai Penghasil
Senyawa Antibakteri.
Setianingsih et al., 2019. (2019). Deteksi Diarrhoegenic E . coli pada Sampel
Feses Penderita Diare di Puskesmas Batulicin dan Pagatan Kabupaten
Tanah Bumbu dengan Polymerase Chain Reaction ( PCR ) Detection of
Diarrhoegenic E . coli on Diarrhea Feces Samples at Batulicin and Pagatan
Commu. 12(02).
Sinaga, F. E. (2016). Pengaruh Fraksi Ekstrak Daun Sirih Merah Dan Sirih Hijau
Terhadap Pertumbuhan Koloni, Sporulasi Dan Perkecambahan Spora
Colletotrichum Musae (Berkeley Et Curtis) Arx Secara In Vitro.
Sutiknowati, L. I. (2016). Bioindikator Pencemar, Bakteri Escherichia Coli.
Syahrinastiti, T. A., Djamal, A., & Irawati, L. (2015). Perbedaan Daya Hambat
Ekstrak Daun Sirih Hijau ( Piper betle L. ) dan Daun Sirih Merah ( Piper
crocatum Ruiz & Pav ) terhadap Pertumbuhan Escherichia coli.
LAMPIRAN
1. Skema Kerja

Disterilkan dengan
Dicuci bersih alkohol 70%
Daun Sirih hijau menggunakan air selama 1-3 menit,
mengalir NaOCL 5%
selama 5-10 menit

Sampel dikeringkan
menggunakan tissu, dan Dibilas kembali dengan
di potong dengan ukuran alkohol 70% dan air suling
3x3 cm

Pembuatan Sampel yang telah Pengamatan untuk


media PDA dipotong, ditanam melihat pertumbuhan
dan NA dalam media PDA bakteri endofit

Pengukuran zona Isolat murni


hambat

Dilakukan pengukuran zona


menggunakan jangka sorong
2. Perhitungan pembuatan larutan NaOCl 5%

Dik : V2 = 100 ml

M2 = 5 %

M1 = 10 %

Dit : V1….?

Jawab : V1 . M1 = V2 . M2

V1 10 % = 100 x 5

V1 = 100 x 5

10

V1 = 50 ml

Anda mungkin juga menyukai