Dosen :
Ir. Lilis Irmawatie, M.Mpd.
Dra.Hj. Ida Adviany, M.P.
Disusun Oleh :
Latifah A’eni Rohmah
41035003221008
Jurusan Agroteknologi
Fakultas Pertanian
Universitas Islam Nusantara
2023
i
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Mikrobiologi. Saya ucapkan terima kasih kepada ibu Dra.Hj. Ida Adviany, M.P.
dan Ir. Lilis Irmawatie, M.Mpd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Mikrobiologi yang telah membantu saya secara moral maupun materi. Terima
kasih juga saya ucapkan kepada pembimbing praktikum Teh Tika Purwati, S.P.
yang telah membantu dan mendukung saya dalam menyelesaikan makalah kali
ini. Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penyusun bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga makalah mikrobiologi ini bisa menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................
1.1. Latar Belakang......................................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................
1.3. Tujuan ..................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................
2.1. Klasifikasi Strawberry...........................................................................................................
2.2. Morfologi Strawberry...........................................................................................................
2.3. Klasifikasi Botrytis Spp.......................................................................................................
2.4. Morfologi Botrytis Spp........................................................................................................
2.5. Siklus Hidup Botrytis Spp....................................................................................................
2.6. Gejala Penyebaran Botrytis Spp...........................................................................................
2.7. Cara Pengendalian Botrytis Spp...........................................................................................
KESIMPULAN.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
tanaman obat. Penyakit busuk abu-abu yang disebabkan oleh Botrytis sp. ditandai
dengan munculnya bercak-bercak coklat atau abu-abu pada daun, bunga, atau
buah tanaman yang terinfeksi. Jamur Botrytis dapat menyebar melalui udara, air,
atau melalui kontak langsung dengan tanaman yang terinfeksi. (Ferrada et al.,
2016).
Penyakit ini dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan pada
pertanian dan kebun raya, serta pada industri bunga dan tanaman hias. Oleh
karena itu, pengendalian penyakit ini menjadi penting untuk menjaga
keberlangsungan produksi tanaman. (Ferrada et al., 2016).
1.3. Tujuan
1. Mengenali klasifikasi dan morfologi mengenai tanaman strawberry dan
Botrytis Spp.
2. Mempelajari karakteristik patogen Botrytis spp. pada tanaman strawberry dan
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penyebarannya.
3. Mengembangkan strategi pengendalian yang efektif untuk mengurangi
kerugian hasil panen yang disebabkan oleh Botrytis spp. pada tanaman
strawberry.
3
PEMBAHASAN
mencapai 20-30 cm. Daun strawberry berukuran kecil dan menyirip. Satu daun
terdiri dari 3 hingga 5 helai daun kecil. Daunnya berwarna hijau dan
permukaannya kasar. Akar strawberry berjenis serabut dan dapat mencapai
kedalaman hingga 60 cm. Akar utama tanaman ini cukup kuat dan dapat
menyerap nutrisi dan air dengan baik. Bunga strawberry berwarna putih dan
berukuran kecil. Bunga ini berkembang di atas tangkai yang pendek dan muncul
di antara daun-daunnya. Buah strawberry berbentuk bulat dan berwarna merah
cerah. Bagian atas buah ini memiliki tonjolan-tonjolan kecil yang disebut sebagai
achenes. Buah strawberry sangat enak dimakan dan kaya akan vitamin C.
(Olbricht K., 2018).
warna koloni jamur dan masing masing tanaman warna koloni jamur berbeda
serta bentuknya salah satunya juga dapat dipengaruhi dengan kondisi lingkungan
dan jenis substrat yang digunakan. Pengamatan secara mikroskopis jamur Botrytis
sp. memiliki hifa seperti gelembung yang dibatasi oleh sekat berwarna putih
7
2. Pengendalian kimia
Fungisida dapat digunakan untuk mengendalikan Botrytis Spp. Namun,
penting untuk memilih fungisida yang tepat dan mengikuti petunjuk label dengan
hati-hati.
3. Pengendalian biologis
Mikroorganisme bermanfaat dapat digunakan untuk mengendalikan Botrytis
Spp. Misalnya, spesies bakteri dan jamur tertentu dapat membantu menekan
pertumbuhan patogen.
4. Pemuliaan resistensi
Mengembangkan varietas tanaman yang tahan terhadap Botrytis Spp. dapat
menjadi strategi jangka panjang yang efektif untuk mengendalikan penyakit ini.
5. Karantina
Tanaman yang terinfeksi harus dikeluarkan dari area tumbuh untuk mencegah
penyebaran Botrytis Spp. ke tanaman yang sehat.
6. Pengendalian hama terpadu (PHT)
PHT adalah pendekatan holistik untuk pengendalian hama yang melibatkan
kombinasi metode pengendalian budaya, kimia, dan biologis. Ini cara yang efektif
untuk mengendalikan Botrytis Spp. dan penyakit tanaman lainnya. (Herzog et al.,
2015).
KESIMPULAN
Ferrada, EE., Latorre, BA., Zoffoli, JP., Castillo, A., 2016. Identification and
characterization of Botrytis blossom blight of japanese plums caused by
Botrytis cinerea and B. prunorum sp. nov. in Chile. Phytopathology.106
(2):155-165.
Fournier, E., Levis, C., Fortini, D., Leroux, P., Giraud, T., Brygoo, Y., 2019.
Characterization of Bc-hch, the Botrytis cinerea homolog of the Neurospora
crassa het-c vegetative incompatibility locus, and its use as a population
marker. Mycologia. 95(2):251-261.
Herzog, K., R, Wind., R, Töpfer., 2015. Impedance of the grape berry cuticle as a
novel phenotypic trait to estimate resistance to Botrytis cinerea. Sensors
15:12498-12512.
Li Y., Sun S., Du C., Xu C., Zhang J., Duan C., Zhu Z., 2016. A new disease of
mung bean caused by Botrytis cinerea. Crop Prot. 85:52–56.
Maude, R., Bambridge, J., Presly, A., 2017. The,persistence of Botrytis allii in
field soil. Plant Pathol. 31(3):247–252.
Van Kan, JA., 2019. Infection strategies of Botrytis cinerea. Di dalam: VIII
vi