Dosen :
Ir. Lilis Irmawatie, M.MPd.
Disusun Oleh :
Viska Annisa Fitriani
41035003200011
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt., karena dengan rahmatnya
dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Aphelenchoides besseyi Christie Nematoda
Parasit Pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.)”. Makalah ini di susun untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Nematologi Tumbuhan yang di bina oleh
Ibu Ir. Lilis Irmawatie, M.MPd.
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki
penulis yang masih dalam proses belajar. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan
kemampuan penyusun, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa
penyusun mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi
penyusun, dan umumnya bagi pihak lain yang berkepentingan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
ukuran nematoda yang sangat kecil. Selain itu juga gejala serangan nematoda
berjalan sangat lambat dan tidak spesifik, mirip ataupun bercampur dengan gejala
kekurangan hara dan air, kerusakan akar dan pembuluh batang.
Serangan nematoda dapat mempengaruhi proses fotosintesis dan transpirasi
serta status hara tanaman. Akibatnya pertumbuhan tanaman terhambat, warna daun
kuning klorosis dan akhirnya tanaman mati. Selain itu serangan nematoda dapat
menyebabkan tanaman lebih mudah terserang patogen atau OPT lainnya seperti
jamur, bakteri, dan virus. Akibatnya serangan nematoda dapat menghambat
pertumbuhan tanaman, mengurangi produktivitas, dan kualitas produksi.
Nematoda parasit tanaman dapat menyebabkan kerusakan hampir mencapai
100 persen. Hal ini akan menyebabkan tanaman puso dan petani gagal panen.
Nematoda yang menyebabkan kerusakan pada tanaman hampir semuanya hidup
didalam tanah, baik yang hidup bebas didalam tanah, bagian luar akar dan batang,
bahkan ada beberapa parasit yang hidupnya bersifat menetap didalam akar dan
batang.
Nematoda Aphelenchoides besseyi merupakan salah satu nematoda yang
menyerang tanaman padi. Nematoda ini dapat menyebabkan penyakit pucuk putih
(white tip disease) dan tersebar luas di area pertanaman padi di seluruh dunia. A.
besseyi merupakan nematoda terbawa benih dan organisme pengganggu tanaman
karantina (OPTK) penting. Inang utama A. besseyi adalah tanaman padi, namun
nematoda ini juga dapat ditemukan pada tanaman lain seperti, strawberry, bawang
merah, bawang putih, jagung, kedelai, tebu dan berbagai jenis rumput (Franklin dan
Siddiqi 1972, dalam Lisnawita 2017) .
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui klasifikasi nematoda Aphelenchoides besseyi Christie
2. Untuk mengetahui morfologi nematoda Aphelenchoides besseyi Christie
3. Untuk mengetahui siklus hidup nematoda Aphelenchoides besseyi Christie
4. Untuk mengetahui penyebaran nematoda Aphelenchoides besseyi Christie
5. Untuk mengetahui gejala serangan nematoda Aphelenchoides besseyi Christie
6. Untuk mengetahui pengendalian nematoda Aphelenchoides besseyi Christie
1.4. Kegunaan
Untuk memberikan informasi dan pengetahuan mengenai nematoda
Aphelenchoides besseyi Christie yang menyerang tanaman padi (Oryza sativa L.),
antara lain yaitu klasifikasi, morfologi, siklus hidup, penyebaran, gejala serangan,
dan pengendalian dari nematoda tersebut
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
1) Akar
Tanaman padi termasuk kedalam golongan tanaman monokotil atau tanaman
berkeping satu. Salah satu ciri umum dari tanaman monokotil adalah tipe akarnya
serabut. Tanaman padi memiliki akar primer yang tumbuh saat benih padi
berkecambah. Setelah 5 – 6 hari, maka akan tumbuh akar-akar adventif dan serabut
akar. Tanaman padi juga memiliki akar tajuk (crown roots) yang tumbuh pada ruas
batang. terendah. Jika kadar oksigen dalam tanah rendah, maka akar tajuk akan
lebih berkembang di kedalaman yang dangkal atau di dekat permukaan tanah
(Elfianis, R., 2022).
2) Batang
Batang tanaman padi memiliki ruas dan buku. Ruas paling pendek adalah yang
paling dekat dengan tanah, dimana semakin keatas ruas batang akan semakin
panjang dibanding ruas yang dibawahnya. Batang tanaman padi berbentuk tabung
(silinder) dan lunak. Batang tanaman padi akan mudah patah jika tidak dibantu oleh
pelepah daun yang membungkusnya (Elfianis, R., 2022).
3) Daun
Daun tanaman padi berbentuk pita dengan tulang daun yang sejajar, panjang
dan lebarnya akan berbeda-beda di setiap varietas. Daun tanaman padi terdiri dari
pelepah, helai daun, telinga daun, dan lidah daun. Pelepah daun merupakan bagian
daun yang membungkus dan menyelubungi ruas batang yang lembek yang
berfungsi untuk membantu tanaman agar tidak mudah roboh atau patah. Helaian
daun merupakan bagian daun yang panjang dan berwarna hijau. Lidah daun
merupakan bagian yang terletak diantara helai daun dengan pelepah daun. Lalu
terdapat telinga daun yang berfungsi untuk menghalangi air sehingga tidak masuk
ke celah antara batang dan pelepah daun. Dengan begitu, penyakit-penyakit yang
muncul akibat kelembaban tinggi atau kebusukan dapat dicegah. Setiap ruas
8
memiliki satu daun, dengan selang pertumbuhan daun satu dengan daun baru adalah
7 hari. Bagian daun yang paling atas yang terletak di ruas paling ujung disebut daun
bendera. Dari ruas inilah malai padi akan muncul. Daun bendera memiliki ukuran
yang lebih pendek dibandingkan daun yang berada dibawahnya (Elfianis, R., 2022).
4) Bunga
Bunga tanaman padi termasuk kedalam bunga lengkap. Bunga ini terdiri dari
putik, benang sari, lemma, palea, bakal buah serta tangkai buah. Bunga ini muncul
dari ruas paling atas dan disebut sebagai malai. Bunga tanaman padi memiliki 6
serbuk sari dengan tangkai yang pendek serta tipis tetapi memiliki kepala sari yang
besar. sedangkan putiknya memiliki dua tangkai dan dua kepala putik. Lemma dan
palea akan tertutup jika bunga sudah mengalami proses penyerbukan. Didalamnya
lalu akan berkembang padi. Lemma dan palea inilah yang kemudian dikenal dengan
sekam, atau kulit padi. Saat baru muncul warnanya adalah hijau muda, seiring
kematangan padi warnanya berubah menjadi coklat (Elfianis, R., 2022).
9
5) Buah
Buah padi berkembang didalam lemma dan palea. Butir padi ini jika sudah
diolah dan dipisahkan dari sekamnya (lemma dan palea) maka dikenal dengan
sebutan beras. Warnanya putih, ada juga yang agak bening, ukurannya pun berbeda-
beda setiap varietasnya (Elfianis, R., 2022)
Nematoda ini masuk ke dalam bunga padi, bertahan di bawah seed glumes sebagai
nematoda dewasa atau juvenil stadium empat, dan mengganggu perkembangan
tanaman inangnya. Akibatnya daun-daun yang terserang mengalami perubahan
bentuk dan batang menjadi kerdil. Ujung daun kehilangan klorofil sehingga
penyakitnya disebut dengan pucuk putih.
Nematoda ini merupakan patogen terbawa benih sehingga dapat menjadi
sumber inokulum dan introduksi patogen pada fase awal tanaman. Nematoda ini
masuk ke dalam floem dan menyebabkan nekrosis. Benih yang terinfeksi A. besseyi
terlihat ada warna hitam pada permukaannya, namun terkadang benih tidak
bergejala atau dapat diakibatkan oleh patogen yang berbeda (Diana, D. Supramana,
dkk., 2018).
Salah satu faktor yang memengaruhi populasi A. besseyi ialah kondisi dan lama
penyimpanan benih. Kondisi penyimpanan benih padi umumnya sangat sesuai
untuk bertahannya A. besseyi pada benih. Nematoda A. besseyi memiliki
kemampuan bertahan pada suhu rendah dan populasi nematoda dapat mengalami
penurunan selama masa penyimpanan (Rahman, R. Munif, A & Kurniawati, F.,
2018).
Benua Negara
Asia Afganistan, Azerbaijan, Banglades, Kambodja, Cina, India,
Indonesia, Iran, Israel, Jepang, Republik Korea, Laos, Myanmar,
Nepal, Pakistan, Filipina, Sri Lanka, Taiwan, Tajikistan,
Thailand, Uzbekistan, dan Vietnam
Afrika Benin, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, Republik Afrika
Tengah, Chad, Comoro, Côte d'Ivoire, Mesir, Gabon, Gambia,
Gana, Kenya, Madagaskar, Malawi, Mali, Nigeria, Senegal,
Sierra Leone, Afrika Tengah, Tanzania, Togo, Uganda, Zaire,
Zambia, dan Zimbabwe
Amerika Meksiko, Amerika Serikat (Arizona, California, Florida, Hawaii,
Louisiana, Texas), Cuba, Republik Dominican, El Salvador,
Guadeloupe, Panama, Argentina, Brazil, dan Ekuador
Australia Queensland, Northern Territory, dan Fiji
Sumber : Cabi (diakses 7 April 2023)
Gambar 11 Gejala serangan A. besseyi pada tanaman padi, pucuk putih pada daun
(a, b, c, dan e), nekrotik pada daun (d), bercak coklat pada bulir (f), bercak coklat
pada beras (g) sun spot pada beras (h)
Sumber : Simposium Nasional Fitopatologi 2 (diakses pada 9 april 2023)
19
DAFTAR PUSTAKA
Hasbimutsani, 2021. Budidaya Padi Sawah (Oryza sativa.L) Serta Panduan Teknis
Intensifikasi Lahan. https://tanipe dia.co.id/budidaya-padi-sawah-oryza-
sativa-l-serta-panduan-teknis-intensifikasi-lahan/ Diakses pada 12 April
2023.
Rahman, R. M., Munif, A., & Kurniawati, F. 2018. Deteksi dan Identifikasi
Nematoda Aphelenchoides besseyi dari Benih Padi. Jurnal Fitopatologi
Indonesia. Volume 14, Nomor 2, Halaman 39–46. Link:
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jfiti/article/view/23330/15239. Diakses
pada 9 April 2023.
20
21
Syarifah, S., Supramana, S., & Triwidodo, H. 2020. Keefektifan Perlakuan Air
Panas dan Teh Guano terhadap Nematoda Aphelenchoides besseyi pada
Benih dan Pengaruhnya terhadap Bibit Padi. Jurnal Fitopatologi Indonesia.
Volume 16, Nomor 5 halaman 216-226. Link:
https://journal.ipb.ac.id/index.php/jfiti/article/view/26979/25192. Diakses
pada 9 April 2023.