OLEH :
RIVA MAYZALFA ARSYA
214110352
LAPORAN PRAKTIKUM
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir praktikum
dasar dasar perlindungan tanaman
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2023
PENGARUH EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda
citrifolia) TERHADAP HAMA PLUTELLA PADA
TANAMAN SAWI (Brassica chinensis var. parachinensis)
NPM : 214110352
Kelas : 4 agroteknologi A
Menyetujui
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa segala limpahan kasih sayang
dan ridho-nya sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Genetika
Tanaman ini yang berjudul persilangan kacang panjang merah dan kacang renek.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan pratikum ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman.
Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membanbangun dari
pembaca demi kesempurnaan laporan pratikum ini.
1. Dr. Ir. Saripah Ulfah, M.Sc Selaku Dosen Pengampu mata kuliah Dasar
Dasar Perlindungan Tanaman
2. Kanda Chusrin Irwansyah, SP.,MP Selaku Asisten Dosen Mata Kuliah Dasar
Dasar Perlindungan tanaman semester 4
3. Kedua orang tua dan seluruh keluarga saya yang selalu mendukung dan
mendoa kan saya.
4. Teman-teman kelas 4 A Agroteknologi karena telah ikut membantu menjaga
tanaman pratikum saya.
Akhir kata, saya sampaikan Terima Kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam Praktikum Mata Kuliah Genetika Tanaman Ini dari awal
sampai akhir Semoga Tuhan Yang Maha Esa meridhoi segala usaha kita,
Amin.
i
Riva mayzalfa arsya
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3
A. Latar belakang..............................................................................................................3
B. Klasifikasi dan taksonomi sawi....................................................................................5
C. Syarat tumbuh tanaman sawi........................................................................................7
BAB III BAHAN DAN METODE..........................................................................................9
A. Tempat dan waktu........................................................................................................9
B. Bahan dan Alat.............................................................................................................9
C. Pelaksanaan Praktikum................................................................................................9
D. Parameter Pengamatan...............................................................................................11
BAB IV..................................................................................................................................13
HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................................13
V kesimpulan..........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
Lampiran 1. Jadwal Praktikum Dasar Dasar perlindungan.....................................................18
Lampiran 4. Dokumentasi Praktikum.....................................................................................19
Lampiran 5. Biodata Penulis..................................................................................................22
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tinggisetelah kubis dan brokoli (Zulkarnain,2010). Selain itu, tanaman ini juga
mengandung mineral, vitamin, protein dankalori. Oleh karena itu, tanaman ini
Tanaman sawi merupakan jenis sayuran yang memiliki nilai komersial cukup
baik. Selain ditinjau dari segi teknis, klimatologis dan ekonomi sosial yang sangat
Indonesia dan sayuran ini banyak digemari oleh kalangan masyarakat sehingga
Sawi memiliki banyak manfaat dan mudah didapat di pasar. Harga yang murah
serta dapat diolah dengan cara dimasak seperti sayuran biasa atau dalam bentuk
lalapan menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta sayuran. Kandungan sayuran sawi
sendiri terdiri dari kalsium, asam fosfat, dan magnesium yang tinggi. Secara historis
sayuran sawi mampu mencegah radang sendi, osteoporosis, penyakit paru-paru serta
1
Menurut badan pusat statistik produksi sawi di Riau pada tahun 2020 yaitu
sebanyak 1 423,00 ton/ha. 2021 yaitu 1 637,00 ton/ha dan pada tahun 2022
sebanyak 2 249,00 ton/ha. Penaikan produksi sawi dari ketiga tahun tersebut sangat
pesat.
Hama yang paling banyak menyerang sayuran sawi yaitu hama ulat pemakan
daun Plutella xylostella (Solichah et al., 2004; Herlinda et al., 2004). Jika tidak ada
pengendalian secara khusus, tingkat atau jumlah kerusakan akan terus meningkat dan
2003).
Buah mengkudu adalah tanaman yang memiliki rasa pahit dan bau yang tidak
bukan melalui oral sehingga akan meningkatkan nilai produk masyarakat dan
digunakan untuk mengurangi efek toksin, dan meningkatkan kelarutan dan penetrasi
senyawa yang dibawanya dan mengandung triterpene dan tanin. Tanin sendiri
B. Tujuan
mengkudu (M. citrifolia L.) yang efektif untuk mengendalikan hama P. xylostella
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Latar belakang
Sawi merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayur
sayuran yang dimanfaatkan daun-daun yang masih muda. Daerah asal tanaman sawi
diduga dari Tiongkok dan Asia Timur, di daerah Tiongkok, tanaman ini telah
dibudidayakan sejak 2.500 tahun yang lalu, kemudian menyebar luas ke Filipina dan
Taiwan. Masuknya sawi ke wilayah Indonesia diduga pada abad XIX. Bersamaan
Hama yang paling banyak menyerang sayuran sawi yaitu hama ulat pemakan
daun Plutella xylostella (Solichah et al., 2004; Herlinda et al., 2004). Jika tidak ada
pengendalian secara khusus, tingkat atau jumlah kerusakan akan terus meningkat dan
2003).
Terdapat dua jenis insektisida yaitu insektisida sintetik dan insektisida nabati.
Insektisida nabati merupakan hasil ekstraksi bagian tertentu dari tanaman berupa
3
senyawa atau metabolit sekunder yang bersifat racun terhadap hama dan penyakit
Salah satu tanaman yang bersifat sebagai insektisida nabati adalah mengkudu
Indonesia di kenal sebagai sumber bahan baku obat herbal dan telah diterima
pengobatan telah digunakan ribuan tahun yang lalu, namun penggunaannya belum
dapat didokumentasikan dengan baik salah satu tumbuhan obat yang sering
merupakan tanaman yang banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional
4
B. Klasifikasi dan taksonomi sawi
Kingdom : plantae
Divisio : spermatophyta
Class : Dicotyledonae
Ordo : Rhoeadales
Famili : Cruciferae
Genus : Brassica
Daun sawi berbentuk bulat dan lonjong, lebar dan sempit, ada yang
sampai hijau tua. Daun memiliki tangkai panjang dan pendek, sempit atau lebar
berwarna putih sampai hijau, bersifat kuat dan halus. Pelepah daun tersusun saling
membungkus dengan pelepah-pelepah daun yang lebih muda tetapi tetap membuka.
memiliki sistem perakaran akar tunggang (radix primaria) dan cabang-cabang akar
5
yang bentuknya bulat panjang (silendris). Akar-akar ini berfungsi menyerap unsur
hara dan air dari dalam tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman
(Haryanto, 2003). Tanaman sawi berakar serabut yang tumbuh dan berkembang
pada kedalaman sekitar 5 cm. tanaman sawi hijau tidak memiliki akar tunggang.
Perakaran tanaman sawi hijau dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah
yang gembur, subur, tanah muda menyerap air dan kedalaman tanah cukup dalam
(Cahyono, 2003).
Batang sawi pendek sekali dan beruas-ruas, sehingga hamper tidak kelihatan.
Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun (Rukmana, 2007).
Sawi berdaun lonjong, halus, tidak berbulu dan tidak berkrop. Pada umumnya pola
Tanaman sawi umumnya mudah berbunga secara alami, baik didataran tinggi
maupun dataran rendah. Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga yang
tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga terdiri atas
empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning cerah,
empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua (Rukmana, 2007).
Penyerbukan bunga sawi dapat berlangsung dengan bantuan serangga lebah maupun
tangan manusia, hasil penyerbukan ini berbentuk buah yang berisi biji, buah sawi
termasuk tipe polong yakni bentuknya panjang dan berongga, tiap polong berisi 2-8
butir biji. Biji-biji sawi berbentuk bulat kecil berwarna coklat atau coklat kehitam-
6
C. Syarat tumbuh tanaman sawi
berasal dari benua Asia, karena Indonesia mempunyai iklim, cuaca dan tanah yang
sesuai untuk tanaman sawi maka sawi dapat di budidayakan. Daerah penanaman yang
cocok mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan
laut dan biasanya di budidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter
1. Tanah
Tanaman sawi cocok di tanam pada tanah yang gembur, mengandung humus
dan memiliki drainase yang baik dengan pH antara 6-7 (Haryanto, 2003). Sawi dapat
di tanam pada berbagai jenis tanah, tanaman sawi lebih cocok di tanam pada tanam
lempung berpasir seperti jenis tanah andosol. Sifat biologis tanah yang baik untuk
pertumbuhan sawi adalah tanah yang mengandung banyak unsur hara. Tanah yang
berbagai ketinggian tempat. Sawi juga memiliki toleransi yang baik terhadap
2. pH
Tingkat keasaman (pH) tanah yang baik untuk tanaman sawi adalah antara 6-
7
sehingga apabila pH tanah tidak sesuai maka di lakukan pengapuran. Tujuan
pengapuran adalah untuk menaikan atau menurunkan pH tanah agar sesuai dengan
3. Iklim
Iklim yang cocok untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah daerah yang
bersuhu 15,6 0C pada malam hari dan 21,1 0C disiang hari. Untuk dapat melakukan
fotosintesis dengan baik, sawi memerlukan cahaya matahari selama 10-13 jam. Ada
beberapa varietas sawi yang toleran dan dapat tumbuh dengan baik pada suhu 27-32
0C (Rukmana, 2007). Menurut Cahyono (2003) kelembaban udara yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman sawi yang optimal berkisar antara 80% - 90%. Sawi termasuk
jenis sayuran yang tahan terhadap hujan, sehingga dapat ditanam pada musim hujan
8
BAB III BAHAN DAN METODE
A. Tempat dan waktu
jl. Air dingin, simpang tiga, kota pekan baru. Praktikum ini dilaksanakan kurang lebih
2 bulan Mulai dari Bulan April Sampai bulan Mei tahun 2023.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini benih sawi, pupuk organik
kotoran, Ekstrak Buah Mengkudu, Media Tanam, Rockwoll. Sedangkan alat yang
Nampan.
C. Pelaksanaan Praktikum
1) Persiapan lahan
Islam Riau. Tapatnya di jl. Air dingin, simpang tiga, kota pekan baru. Terlebih dahulu
2) Pembuatan Plot
ketinggian plot 20 cm. jarak antar tanaman 20 cm jarak tanaman ke pinggir 20 cm.
9
3) Pemberian pupuk dasar
Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk kandang, Pupuk kandang ialah olahan
kotoran hewan, biasanya ternak, yang diberikan pada lahan pertanian untuk
memperbaiki kesuburan dan struktur tanah. Pupuk kandang ditaburin dibagian atas
plot yang akan ditanam sawi hijau, guna untuk memenuhi unsur hara dan
4) Penanaman
Penanaman dilakukan setelah lahan siap ditanam, dan pada saat bibit sawi siap
cm
5) Pemberian perlakuan
memanfaatlan ekstrak dan aroma pada buah mengkudu untuk membuat hama Plutella
saat menyiram tanaman air tidak boleh mengenai daun agar perlakuan tidak luntur
terkena air.
6) Pengamatan
Pengamatan dilakukan setiap hari untuk mengetahui apakah perlakuan kapur barus
yang digunakan dapat mencegah hama Plutella xylostella dalam pertumbuhan sawi
10
hijau tersebut. Data dari pengamatan dikumpulkan lalu dicatat pada buku sebagai
7) Pemanenan
Pemanenan dilakukan setelah penanaman bibit sawi selama kurang lebih 1 bulan
atau dapat dilihat dari ukuran sawi tersebut apakah sudah layak panen atau belum.
Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut sawi hijau dengan memegang bagian
bawah sawi agar daun sawi tidak rusak, pencabutan mencangkup akar sawi hijau
D. Parameter Pengamatan
1. Berat tanaman
Pada pengamatan berat tanaman ini dilakukan pada saat tanaman sudah panen.
ini dilakukan dengan cara menimbang utuh (akar sampai ujung daun) tanaman sawi
yang telah dipanen. Data hasil pengamatan disajikan dalam bentuk tabel.
2. kerusakan tanaman
Pada pengamatan kerusakan tanaman dapat diamati dengan data yang telah
dicatat pada buku, data pengamatan kerusakan sawi hijau dilakukan selama 2 minggu
atau setelah perlakuan diberi. Pada kerusakan sawi tidak ada hama yang menyerang
tanaman, tetapi terdapat lubang pada daun sawi hijau dikarenakan akar tanaman yang
11
kepanasan (kurangnya penyiraman tanaman). Data hasil pengamatan disajikan dalam
bentuk tabel.
12
BAB IV
1. Berat Tanaman
1 120 gr
2 95 gr
Total 215 gr
Pada percobaan Pratikum Tanaman Sawi Hijau, Penanaman Bibit pada tanggal 6 mei
2022 yang dimana budidaya dilakukan selama 30 hari dan pemberian perlakuan
diberikan selama tiga minggu sebelum panen. Sampel yang digunakan yaitu 2
sampel dengan kondisi sawi yang ukuran paling besar. Dari penimbangan sawi untuk
sampel 1 dengan berat 120 gram, dan sampel 2 dengan berat 95 gram. Berat sawi
hijau itu dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor contohnya yaitu :
Terpenuhi Nutrisi
Sawi hijau membutuhkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik. Jika tanah
tidak atau kurang mengandung nutrisi itu dapat menghambat pertumbuhan.
Jika sawi hijau ditanam terlalu rapat, tanaman akan saling bersaing untuk
mendapatkan cahaya, air, nutrisi, akibatnya masing-masing pertumbuhan tanaman
menjadi terhambat.
13
2. Kerusakan Tanaman
Sampel I 5 1 - - 7 5
Sampel II 2 9 7 9 - 7
Total Sampel I 18
Keseluruhan
Lubang Sampel II 34
Kerusakan yang dialami oleh tanaman sawi hijau untuk sampel I & II pada minggu
pertama yaitu terdapat lubang pada daun yang disebabkan oleh akar tanaman yang
kepanasan (kurangnya penyiraman tanaman).
Sampel I 6 4 2 5 1 7
Sampel II 2 9 8 11 - 4
Total Sampel I 25
Keseluruhan
Lubang Sampel II 34
Pada minggu kedua kerusakan pada sampel I dan II mengalami kerusakan yang parah
yang disebabkan oleh akar tanaman yang kepanasan (kurangnya penyiraman
tanaman).
14
Banyak Lubang Pada Daun
Sampel Minngu Kedua
I II III IV V VI
Sampel I 4 4 2 3 1 7
Sampel II 2 7 7 1 - 4
Total Sampel I 21
Keseluruhan
Lubang Sampel II 21
Pada minggu ketiga kerusakan pada sampel I dan II mengalami kerusakan yang
ringan. Dikarenakan penyiraman yang sudah mulai teratur.
15
V kesimpulan
tinggisetelah kubis dan brokoli (Zulkarnain,2010). Selain itu, tanaman ini juga
mengandung mineral, vitamin, protein dankalori. Oleh karena itu, tanaman ini
Hama yang paling banyak menyerang sayuran sawi yaitu hama ulat pemakan daun
Terdapat dua jenis insektisida yaitu insektisida sintetik dan insektisida nabati.
Insektisida nabati merupakan hasil ekstraksi bagian tertentu dari tanaman berupa
senyawa atau metabolit sekunder yang bersifat racun terhadap hama dan penyakit
Salah satu tanaman yang bersifat sebagai insektisida nabati adalah mengkudu
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Abi Sanjaya, A., Yaku, A., & Lindongi, L. E. (2017). Penggunaan Ekstrak Daun Sirsak, Daun
Babadotan, Serai, Daun Pepaya, dan Buah Mengkudu Sebagai Insektisida Nabati
Armi, A., Surya, E., Almukarramah, A., Andalia, N., & Ismaini, I. (2019). Efek Bioinsektisida
Malang).
Dwi Vitonia, K. (2018). PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR LIMBAH BUAH
18
Lampiran 1. Jadwal Praktikum Dasar Dasar perlindungan
Bulan/tahun 2023
1 Pembukaan lahan
Pembentukkan plot
2 dan penyemaian
bibit sawi
3 Penanaman
Pemberian
4
perlakuan pertama
Pemberian
5
perlakuan kedua
Pengamatan setelah
6 pemberian
perlakuan
7 Panen
19
Lampiran 4. Dokumentasi Praktikum
20
gambar 4 pengamatan tanaman
pada minggu ketdua
Gambar 6. Pengaplikasian
Perlakuan diminggu ketiga
21
Gambar 7. Tanaman sawi
Sebelum dipanen
22
Lampiran 5. Biodata Penulis
23