DISUSUN OLEH :
• DIMAS RANGGA A.D
• FITRI YULANDA
• RAHMI RAMADHANI SMKN PERTANIAN TERPADU
PROVINSI RIAU
PEMBENIHAN
Proses pembenihan ikan patin terdiri dari :
AGRIBISNIS PERIKANAN 02
ALAT DAN BAHAN
Alat : Bahan :
• Jaring • Induk Jantan
• Selimut Induk • Induk Betina
• Timbangan • Ovaspec
• Keramba • NaCl
• Jarum Suntik • Lumpur
• Handuk
• Piring Plastik
• Mangkok Plastik
• Bulu Angsa
• Tisu
• Baskom
• Mesin Air
• Aerator
• Termometer
AGRIBISNIS PERIKANAN 03
PEMELIHARAAN INDUK
AGRIBISNIS PERIKANAN 04
SELEKSI INDUK
AGRIBISNIS PERIKANAN 05
PENYUNTIKAN
• Hormon : Ovaspec
• Dosis : 0,5ml/kg
• Penyuntikan : 1 kali dilakukan dikiri
kanan sirip atas sebelah bagian bawah.
AGRIBISNIS PERIKANAN 06
PEMIJAHAN
AGRIBISNIS PERIKANAN 07
PEMBUAHAN
AGRIBISNIS PERIKANAN 08
PENCUCIAN TELUR
• Setelah telur dibuahi, diamkan telur lebih kurang 12 menit.
• Setelah didiamkan cuci telur dengan menggunakan air bersih, apabila masih terdapat
gumpalan darah yang tersisa, ambil lalu buang.
• Lalu di bilas dengan lumpur, kegunaan lumpur adalah untuk menghilangkan daya rekat
pada telur agar telur tidak menggumpal dan telur terpisah satu sama lain.
• Kemudian bilas dengan menggunakan air bersih, telur siap untuk ditetaskan.
AGRIBISNIS PERIKANAN 09
PENETASAN TELUR
• Telur yang telah dibuahi dan telah dibersihkan
dimasukkan kedalam corong-corong penetasan
dengan cara satu induk telur/corong. Mesin air
dihidupkan sehingga terjadinya sirkulasi air.
• Tujuan pengadukan telur agar tercukupi oksigennya
sama halnya dengan aerasi dan mempercepat
penetasan, di dalam wadah corong terdapat lubang
pengeluaran (outlet) yang mengarah ke bak
penampungan larva tersebut.
• Hapa dipasang dalam bak penampungan larva agar
bila telur menetas larva tertampung dalam hapa.
AGRIBISNIS PERIKANAN 10
PANEN LARVA
• Larva yang sudah tertampung dalam hapa dipanen
menggunakan seser halus secara hati-hati.
• Lalu ditampung dengan menggunakan baskom.
• Selanjutnya dipindahkan ke bak pemeliharaan yang telah
dipasang hapa dan diberi air bak tersebut sedikit dan diberi
aerasi.
• Setelah diberi aerasi kira-kira 1-2 menit dikeluarkan
aerasinya dan tunggu kira-kira 1-2 menit, lalu dilepaskan
secara perlahan.
• Jika masih ada larva yang mengendap lanjut ulang lagi
aklimatisasi tadi dengan cara yang sama sampai larva tidak
ada lagi yang mengendap.
AGRIBISNIS PERIKANAN 11
AKLIMATISASI
Aklimatisasi dilakukan secara berulang sampai tidak
ada lagi larva yang mengendap :
AGRIBISNIS PERIKANAN 12
PENDEDERAN LARVA
AGRIBISNIS PERIKANAN 13
KULTUR ARTEMIA
AGRIBISNIS PERIKANAN 14
PANEN ARTEMIA
• Siapkan alat seperator (magnet) dan galon tempat artemia yang sudah di panen.
• Angkat aerasi.
• Lalu, nyalakan senter di bawah galon agar artemia yang menetas berkumpul
• Sedot artemia menggunakan selang dengan cara menghisap.
• Tampung artemia dengan baskom berikan aerasi.
• Lalu, saring artemia dengan menggunakan alat seperator
AGRIBISNIS PERIKANAN 15
PEMBERIAN CACING
• Blender/cincang cacing
• Hari pertama pemberian 4-5 kali
• Selanjutnya 3 kali sehari
• Lakukan 7-10 hari
AGRIBISNIS PERIKANAN 16
PANEN BENIH
Tahap panen merupakan tahap ketika larva atau benih sudah cukup umur dan siap dijual.
Tahap pasca panen terdiri dari dua hal yaitu :
• Perhitungan larva atau benih.
• Transportasi larva atau benih.
Setelah menghitung benih langkah selanjutnya pengemasan atau packing benih.
AGRIBISNIS PERIKANAN 17
Terima Kasih