Anda di halaman 1dari 18

PRESENTASE

PEMBENIHAN IKAN PATIN SIAM


(Pangasianodon hypophthalmus)

DISUSUN OLEH :
• DIMAS RANGGA A.D
• FITRI YULANDA
• RAHMI RAMADHANI SMKN PERTANIAN TERPADU
PROVINSI RIAU
PEMBENIHAN
Proses pembenihan ikan patin terdiri dari :

• Pemeliharaan Induk • Panen Larva


• Seleksi Induk • Pemeliharaan Larva
• Penyuntikan Induk Betina • Kultur Artemia
• Pemijahan • Panen Artemia
• Pembuahan • Pemberian Pakan Berupa
• Pencucian Telur Cacing
• Penetasan Telur • Panen Benih

AGRIBISNIS PERIKANAN 02
ALAT DAN BAHAN
Alat : Bahan :
• Jaring • Induk Jantan
• Selimut Induk • Induk Betina
• Timbangan • Ovaspec
• Keramba • NaCl
• Jarum Suntik • Lumpur
• Handuk
• Piring Plastik
• Mangkok Plastik
• Bulu Angsa
• Tisu
• Baskom
• Mesin Air
• Aerator
• Termometer
AGRIBISNIS PERIKANAN 03
PEMELIHARAAN INDUK

• Induk ikan patin dipelihara dalam kolam beton


yang berdasar tanah dengan jumlah 3 kolam dan
luas kolam 6 x 6 m. Kepadatannya 4 kg/m2.
• Kriteria induk yang dipelihara umur 2,5-3
tahun, berat proporsional, tidak cacat, jelas asal
usulnya.
• Pemberian pakan dilakukan 1 kali dalam sehari
yaitu dimalam hari menggunakan pakan yang
sudah difermentasi.

AGRIBISNIS PERIKANAN 04
SELEKSI INDUK

Ciri-ciri induk betina yang siap dipijah:


• Perut membuncit
• Urogenitalnya berwarna merah tua
• Kulit perut mengkilat
• Perutnya jika dipijat turun ke arah urogenitalnya

Ciri-ciri induk jantan yang siap dipijah:


• Urogenitalnya menonjol dan berwarna merah
• Jika dipijat mengeluarkan cairan putih yang kental (sperma).

AGRIBISNIS PERIKANAN 05
PENYUNTIKAN

• Hormon : Ovaspec
• Dosis : 0,5ml/kg
• Penyuntikan : 1 kali dilakukan dikiri
kanan sirip atas sebelah bagian bawah.

AGRIBISNIS PERIKANAN 06
PEMIJAHAN

• Pemijahan adalah proses


mengeluarkan sel telur induk betina
dan sel sperma induk jantan.

Stripping Induk Betina Stripping Induk Jantan

AGRIBISNIS PERIKANAN 07
PEMBUAHAN

Pembuahan adalah mencampurkan sperma dan telur, lalu


diaduk menggunakan bulu angsa hingga merata.

AGRIBISNIS PERIKANAN 08
PENCUCIAN TELUR
• Setelah telur dibuahi, diamkan telur lebih kurang 12 menit.
• Setelah didiamkan cuci telur dengan menggunakan air bersih, apabila masih terdapat
gumpalan darah yang tersisa, ambil lalu buang.
• Lalu di bilas dengan lumpur, kegunaan lumpur adalah untuk menghilangkan daya rekat
pada telur agar telur tidak menggumpal dan telur terpisah satu sama lain.
• Kemudian bilas dengan menggunakan air bersih, telur siap untuk ditetaskan.

AGRIBISNIS PERIKANAN 09
PENETASAN TELUR
• Telur yang telah dibuahi dan telah dibersihkan
dimasukkan kedalam corong-corong penetasan
dengan cara satu induk telur/corong. Mesin air
dihidupkan sehingga terjadinya sirkulasi air.
• Tujuan pengadukan telur agar tercukupi oksigennya
sama halnya dengan aerasi dan mempercepat
penetasan, di dalam wadah corong terdapat lubang
pengeluaran (outlet) yang mengarah ke bak
penampungan larva tersebut.
• Hapa dipasang dalam bak penampungan larva agar
bila telur menetas larva tertampung dalam hapa.

AGRIBISNIS PERIKANAN 10
PANEN LARVA
• Larva yang sudah tertampung dalam hapa dipanen
menggunakan seser halus secara hati-hati.
• Lalu ditampung dengan menggunakan baskom.
• Selanjutnya dipindahkan ke bak pemeliharaan yang telah
dipasang hapa dan diberi air bak tersebut sedikit dan diberi
aerasi.
• Setelah diberi aerasi kira-kira 1-2 menit dikeluarkan
aerasinya dan tunggu kira-kira 1-2 menit, lalu dilepaskan
secara perlahan.
• Jika masih ada larva yang mengendap lanjut ulang lagi
aklimatisasi tadi dengan cara yang sama sampai larva tidak
ada lagi yang mengendap.

AGRIBISNIS PERIKANAN 11
AKLIMATISASI
Aklimatisasi dilakukan secara berulang sampai tidak
ada lagi larva yang mengendap :

AGRIBISNIS PERIKANAN 12
PENDEDERAN LARVA

• Pendederan merupakan kegiatan


pemeliharaan larva pada bak hingga
mencapai tujuan tertentu. Tujuan
pendederan adalah agar larva dapat
beradaptasi dengan lingkungan.

AGRIBISNIS PERIKANAN 13
KULTUR ARTEMIA

• Contohnya, untuk 100.000 larva


dibutuhkan 2 sendok makan artemia,
atau sebanyak ±5g/ sendok .
• Biarkan 18-24 jam hingga artemia
sudah menetas.

AGRIBISNIS PERIKANAN 14
PANEN ARTEMIA
• Siapkan alat seperator (magnet) dan galon tempat artemia yang sudah di panen.
• Angkat aerasi.
• Lalu, nyalakan senter di bawah galon agar artemia yang menetas berkumpul
• Sedot artemia menggunakan selang dengan cara menghisap.
• Tampung artemia dengan baskom berikan aerasi.
• Lalu, saring artemia dengan menggunakan alat seperator

AGRIBISNIS PERIKANAN 15
PEMBERIAN CACING

• Blender/cincang cacing
• Hari pertama pemberian 4-5 kali
• Selanjutnya 3 kali sehari
• Lakukan 7-10 hari

AGRIBISNIS PERIKANAN 16
PANEN BENIH
Tahap panen merupakan tahap ketika larva atau benih sudah cukup umur dan siap dijual.
Tahap pasca panen terdiri dari dua hal yaitu :
• Perhitungan larva atau benih.
• Transportasi larva atau benih.
Setelah menghitung benih langkah selanjutnya pengemasan atau packing benih.

AGRIBISNIS PERIKANAN 17
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai