Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

(PKL)
TEKNIK PEMIJAHAN IKAN LELE
DI
BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN VOKASI PERTANIAN CIANJUR (BBPPMPV)
SEJARAH SINGKAT BBPPMPV PERTANIAN
CIANJUR
• Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu pedidikan vokasi (BBPPMPV Pertanian) atau dahulu dikenal dengan
nama PPPPTK/PPPG Pertanian pendiriannya dirintis sejak tahun 1974 dengan dibentuknya Proyek Penataran Guru.
Langkah berikutnya dilakukan kerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai tahun 1976. Akhirnya pada
tahun 1984 ditandatangani LOAN ADB No. 675-INO Port A, antara Pemerintah Indonesia dengan tim ADB, sebagai
realisasi bantuan pinjaman ADB melalui proyek PPKT IV Jakarta.

• PPPPTK/PPPG Pertanian atau sekarang dikenal dengan nama BBPPMPV Pertanian diresmikan pada tanggal 9 Maret
1991, namun secara institusi lahir pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan diterbitkannya SK Departemen Pendidikan
dan kebudayaan NO. 0529/0/1990.

• Saat ini BBPPMPV Pertanian merupakan sub sistem dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan Nasional, yang memiliki tugas mengembangkan sumber
daya manusia pendidik dan tenaga kependidikan di bidang pertanian, kelautan dan kimia.
VISI MISI BBPPMPV PERTANIAN CIANJUR

• Visi dan Misi BBPPMPV Pertanian Cianjur


• BBPPMPV Pertanian sebagai salah satu UPT dari Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (tahun 2020) serta UPT pada Ditjen
Pendidikan Vokasi (tahun 2021 – 2024) pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, maka BBPPMPV Pertanian mendukung
sepenuhnya visi dan misi Kemendikbud 2020 – 2024, yaitu “Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung visi dan misi
Presiden untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang
bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong royong dan
berkebhinekaan global”

• Misi Kemendikbud yang didukung oleh BBPPMPV Pertanian yaitu misi pertama:
• “Mewujudkan Pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi.”
• Makna dari pernyataan tersebut adalah “Insan yang memiliki pengetahuan, keterampilan yang didukung oleh sifat dan kepribadian
yang menggandrungi keunggulan, bersemangat juang tinggi, mandiri, pantang menyerah, selalu ingin berubah menjadi lebih baik,
berwawasan global, inovatif, kreatif, dan produktif untuk meraih kualitas hidup yang lebih baik.
KLASIFIKASI IKAN LELE

• Ikan yang mempunyai ciri khas sepasang antena yang menyerupai kumis ini mempunyai nama yang
berbeda di setiap tempat, Di Indonesia sendiri ikan lele mempunyai beberapa nama yakni,
diantaranya : ikan petet (Kalimantan Selatan), ikan keeling (Makasar), ikan Kalang (Padang), ikan
maut (gayo, Aceh), ikan cep (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah).

• Untuk diluar negeripun sama halnya dengan nama mali (Afrika), plamond (Thailand), Ikan keli
(Malaysia), gurama gura (Srilangka), catretrang (Jepang), dalam bahasa inggris disebut pula Catfish,
Siluroid, Mudfish, dan Walking catfish.
MORFOLOGI IKAN LELE

• Ikan lele mempunyai ciri-ciri atau morfologi sebagai berikut,

• Kepala ikan lele yang panjang , hamper mencapai seperempat dari panjang tubuhnya dengan bentuk kepala pipih ke
bawah (depressed).

• Pada bagian atas dan bawah kepalanya tertutup oleh tulang pelat , Tulang ini membentuk ruangan rongga di atas
insang.

• Mulut ikan lele dilengkapi oleh gigi , gigi nyata, atau hanya berupa permukaan yang kasar dimulut bagian depan.

• Lele juga memiliki 4 pasang sungut yang terletak di sekitar mulut , Sepasang sungut hidung, sepasang sungut
mandibular luar , sepasang sungut mandibular dalam, dan sepasang sungut maxilar.

• Ikan lele ini mempunyai alat olfaktori dideket sungut yang berfungsi untuk perabaan dan penciuman serta
penglihatan pada ikan lele yang kurang berfungsi baik.
• Pada bagian mata ikan lele berbentuk kecil dengan tepi orbital yang bebas.

• Tubuh ikan lele berbentuk memanjang , dengan agak bulat ,dan tidak mempunyai sisik.

• Badan lele pada bagian tengahnya mempunyai bentuk yang membulat , sementara bagian belakang tubuhnya berbentuk
pipih kesamping (compressed).

• Sepasang sirip ekor ikan lele berbentuk membulat dan tidak bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal, sirip
perut membulat dan panjangnya mencapai sirip dubur.

• Pada bagian sirip dada lele dilengkapi sepasang duri tajam yang umumnya disebut dengan nama patil

• Warna ikan lele umunya lele berwarna hitam, coklat walau adapula yang berbentuk merah muda dan albino terganung
jenisnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN

• HASIL
• Kebutuhan alat dan bahan serta proses pemijahan ikan lele yang dilakukan di Balai Besar
Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Pertanian Cianjur yaitu meliputi :

• ALAT
• Kebutuhan alat yang digunakan dalam proses pemijahan dan pemeliharaan larva ikan lele yang
dilakukan di Departemen Agribisnis Perikanan BBPPMPV Pertanaian Cianjur yaitu meliputi :
Nama Alat Spesifikasi
Kolam terpal Ukuran 3 x 4 meter
Selang Plastik
Seser Nylon
Baskom Plastic
Kakaban Ijuk serabut
Selang sipon Nylon
Timbangan Manual
BAHAN

• Kebutuhan Bahan yang digunakan dalam proses pemijahan dan pemeliharaan larva ikan lele yang
dilakukan di Departemen Agribisnis Perikanan BBPPMPV Pertanaian Cianjur yaitu meliputi :
No. Nama Alat Spesifikasi

1. Induk Ikan Lele Jantan Ukuran 1 Kg


2. Induk ikan lele betina Ukuran 1 Kg
3. Air Disesuaikan dengan kebutuhan
METODE KERJA

• Metode kerja yang dilakukan pada proses pemijahan ikan lele yaitu, meliputi :
• Mempersipakan wadah dan media pemeliharaan.
• Pemberian pakan induk.
• Seleksi induk.
• Melakukan pemijahan ikan secara alami
• Penetasan telur
• Pemindahan larva dan perawatan larva
• Penyimpanan
HASIL PRAKTIKUM

• Hasil kegiatan praktikum yang digunakan dalam proses pemijahan dan pemeliharaan larva ikan lele
yang dilakukan di Departemen Agribisnis Perikanan BBPPMPV Pertanaian Cianjur yaitu :

No. Nama Alat Berat Hasil Pemeliharaan


1. Induk Jantan 1 Kg 50 gram 12 bulan
2. Induk Betina 1 Kg 100 gram 12 bulan
3. Telur ikan 100 gram 100.000 butir 1 hari
4. Larva kebul 0,002 gram 50.000 ekor 7 hari
5. Benih ukuran 2-3 cm 0,25 gram 25.000 ekor 25 hari
PEMBAHASAN

• Pemijahan ikan lele yang dilakukan di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu
Pendidikan Vokasi Pertanian Cianjur yaitu meliputi :
TEKNIK PEMIJAHAN IKAN LELE SECARA
ALAMI

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum memijahkan Ikan Lele secara alami adalah
sebagai berikut :
1. Perawatan indukan Ikan Lele

Perawatan secara Masa ‘Tenang” sangat penting untuk mendapatkan hasil yang
baik ketika pemijahan kita harus memberikan yang berprotein tinggi sesekali juga
divareasikan dengan ikan tucah atau bekicot pakan yang diberikan sekitar 10% dari
berat indukan lele dan diberikan pada pagi dan sore hari
• Memilih Indukan yang siap dipijah

• Untuk mendapatkan benih yang berkualitas tentu kita harus mempersiapkan indukan yang berkualitas pula berikut ini ciri-ciri indukan yang berkualitas
baik dan siap untuk dipijahkan

• Induk Betina
• Perut membesar dan lembek
• Gerakan agar lambat
• Alat kalamin bulat berwarna kemerahan dan tampak membesar.
• Bila perut diurut kearah alat kelamin akan keluar cairan telur
• Induk Jantan :
• Tubuh gemuk ramping
• Gerakan lincah dan lebih gesit
• Alat kelamin runcing dan mencapai sirip anus
• Warna sirip cenderung kemerahan
MEMPERSIAPKAN MEDIA PEMIJAHAN
LELE
• Kolam dengan ukuran 3 x 4 sudah bisa kita jadikan sebagai tempat pemijahan bersihkan terlebih
dahulu kolam tersebut supaya mendapatkan hasil yang bagus karena apabila kolam tersebut kotor akan
mempengaruhi kualitas telur nanti. Setelah bak dicuci bersih isilah dengan air setinggi kurang lebih
20-30 Cm lalu pasang juga kakaban yang terbuat dari ijuk dan dibingkai dengan bambu.

• Setelah bak diisi air sekitar 20-30 Cm dan terpasang kakaban yang menutupi sekitar 80% bak, maka
selanjutnya kita lepaskan indukan yang telah kita pilih kedalam bak dengan perbandingan 1 indukan
betina dan 2 indukan jantan. Pemijahan secara alami ini biasanya terjadi dini hari dari Jam 12.00
Sampai dengan 05.00 subuh. Jika proses pemijahan ini berhasil pemijahan keesokan harinya kita akan
melihat telur hasil pemijahan ikan lele menempel pada permukaan kakaban.
PROSES PENETASAN TELUR LELE

• Setelah proses pemijahan berhasil sisipkan bak penampungan untuk telur bersihkan bak da nisi air kira
kira 20-30 Cm kemudian pindahkan kakaban kedalam bak penetasan kira-kira 18-24 Jam kemudian
biasanya telur akan menetas atau paling lamanya 35 Jam.

•  
MEMELIHARA LARVA IKAN LELE

• Larva lele yang sudah menetas tidak usah kita beri makan selama kurang lebih 3-7 hari itu dikarenakan larva lele yang sudah
menetas masih mendapatkan asupan makanan dari sisa kuning telur yang ada disekitarnya barulah setelah minimal 3 hari kita
bisa memberikan larva lele makanan menggunakan cacing sutera.
MEMANEN BENIH IKAN LELE

• Terakhir kita bisa memanen ikan lele pada umur 17-21 hari dengan panjang
sekitar 2.5 Cm pada umur ini biasanya benih-benih lele ini sudah siap
dipindahkan kekolam pembesaran.
KESIMPULAN

• Dari kegiatan yang dilakukan selama PKL dapat disimpulkan bahwa penulis dapat mengetahui cara pembenihan
ikan lele serta menambah wawasan dalam ilmu perikanan khususnya pemijahan ikan lele dan menjadai bekal
untuk berwiraswasta.

• Pembenihan ikan lele adalah kegiatan untuk menghasilkan benih berkualitas dan seusai dengan yang diharapkan
• Pembenihan ikan lele terdiri dari beberapa tahapan :
• Pemeliharaan Induk
• Pemijahan
• Penetasan Telur
• Perawatan Larva
SARAN

• Diperlukan kondisi kerja yang kondusif anata peserta PKL dengan pegawai sehingga tercipta
suasana kerja yang harmonis dengan demikian dapat menunjangkelancaran produksi.

• Saran untuk sekolah sebagai penanggung jawab untuk kedepannya apabila akan mengirim siswa
PKL hendaknya dilakukan dengan bijak dan sebaik-baiknya sehingga akan membuat siswa untuk
lebih bermotifasi dan bertanggungjawab.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH .
😋😋😋😋😋

Anda mungkin juga menyukai