FIRMANSYAH AZNUR
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
ii
iii
Firmansyah Aznur
NIM A252130011
iv
RINGKASAN
Kata kunci : efisiensi penggunaan cahaya, model simulasi, sub-model neraca air,
sub-model perkembangan, sub-model pertumbuhan
v
SUMMARY
Key words: light use efficiency, simulation model, sub-model of development, sub-
model of growth, sub-model of water balance
vi
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
vii
FIRMANSYAH AZNUR
Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Agronomi dan Hortikultura
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2017
viii
Disetujui oleh
Komisi Pembimbing
Diketahui oleh
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2015 - November 2015
ini ialah pemodelan pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum (Sorghum bicolor
L. Moench).
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Allah SWT atas rahmat dan karunia yang telah diberikan dari dalam kandungan
hingga saat ini.
2. Keluarga tercinta papi Azwar Tazar, SE MSi, mami Nur Asnah, BA SpdI dan
adek Dwi Jaya Kusuma Aznur, Amd Kep, atas doa, bantuan, dukungan,
perhatian dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini.
3. Dr Ir Suwarto, MSi dan Dr Ir Heni Purnamawati, MSc Agr selaku komisi
pembimbing penelitian yang telah banyak memberikan saran dan dukungan bagi
kesempurnaan penelitian dan karya ilmiah ini.
4. Dr Ir Abdul Qadir, MSi selaku dosen penguji yang banyak memberikan masukan
dan saran untuk perbaikan karya ilmiah ini.
5. Dr Ir Maya Melati, MS MSc selaku Ketua Program Studi Agronomi dan
Hortikultura Sekolah Pascasarjana IPB, atas dorongan semangat dan arahan saat
ujian Tesis.
6. Dr Ir Novianti Sunarlim, MSc APU, pembimbing penulis pada saat menjalankan
pendidikan Sarjana yang telah mendorong untuk terus melanjutkan pendidikan
ke jenjang Magister.
7. Staf Kebun Cikabayan dan laboratorium pascapanen AGH atas bantuan yang
selah diberikan selama penelitian.
8. Pimpinan stasiun klimatologi Darmaga atas bantuan data cuaca dalam penelitian.
9. Teman-teman seperjuangan Yuniarti SP MSi, Meisilva Erona S SP MSi, Ratna
Suminar SP MSi, Rista Delyani SP MSi, Harfebi F MKom, Fitri MM STP, Roy
Ibrahim SP MSi, dan Erviana EP SP serta teman-teman pascasarjana AGH 2012
dan 2013 atas segala doa dan bantuan yang telah diberikan.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan informasi ilmu pengetahuan dan
manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.
Firmansyah Aznur
xii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL xiii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xiv
1 PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Tujuan Penelitian 2
Hipotesis 2
Manfaat Penelitian 2
Ruang Lingkup Penelitian 3
2 TINJAUAN PUSTAKA 3
Botani dan Jenis Sorgum 3
Morfologi Sorgum 4
Fase Perkembangan 5
Lingkungan Tumbuh Tanaman 6
Faktor iklim 6
Faktor Tanah 6
Pemodelan Pertumbuhan dan Produksi Tanaman 7
3 METODE 8
Waktu dan Tempat 8
Bahan dan alat 8
Prosedur Permodelan 8
Pendefinisian masalah 8
Identifikasi Komponen Sistem 8
Penyusunan model 12
Percobaan Untuk Input Model 12
Pengukuran Peubah Input Model 12
Simulasi dan Validasi 15
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 16
Pendefinisian Masalah 16
Peubah Input Model 17
Peubah dan Parameter Perkembangan Tanaman (s) 17
Peubah dan Parameter Pertumbuhan Tanaman 18
Peubah dan Parameter Air dan Tanah 24
Peubah Cuaca 26
Simulasi dan Validasi 30
5 SIMPULAN DAN SARAN 34
Simpulan 34
Saran 34
DAFTAR PUSTAKA 35
LAMPIRAN 38
RIWAYAT HIDUP 56
xiii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penduduk Indonesia pada tahun 2035 diproyeksi sebesar 305.6 juta jiwa,
meningkat dari tahun 2010 sebesar 238.5 juta jiwa (BPS 2015). Peningkatan jumlah
penduduk akan meningkatkan kebutuhan pangan secara nasional untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat adalah dengan mengembangkan potensi pangan alternatif yang hingga
saat ini masih kurang berkembang. Pemanfaatan pangan alternatif akan mendukung
tercapainya diversifikasi pangan, dan meningkatkan keanekaragaman pangan
masyarakat. Jenis pangan yang bervariasi akan meningkatkan pemenuhan gizi
masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan nasional. Salah satu pangan yang
potensial untuk dikembangkan adalah sorgum. Ruchjaniningsih (2009) menyatakan
sorgum merupakan salah satu bahan pangan yang potensial untuk substitusi terigu
dan beras karena karakteristik tepungnya relatif lebih baik dibanding tepung umbi-
umbian, oleh karena itu sorgum merupakan pengganti karbohidrat alternatif.
Sorgum memiliki kandungan protein, kalsium dan vitamin B1 yang lebih tinggi
dibanding beras dan jagung sehingga sangat potensial sebagai bahan pangan utama.
Sorgum merupakan tanaman pangan yang adaptif dan sesuai dikembangkan
di wilayah tropis. Sorgum merupakan tanaman golongan C4, efisien dalam
menghasilkan produk fotosintesis yang tinggi (Subagio dan Aqil 2014). Sorgum
merupakan tanaman serealia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan
di Indonesia karena mempunyai daerah adaptasi yang luas. Sorgum dapat
berproduksi pada lahan marginal, toleran kondisi kekeringan dan genangan air,
serta relatif tahan terhadap gangguan hama atau penyakit. Biji sorgum dapat
digunakan sebagai bahan pangan serta bahan baku industri pakan dan industri gula.
Potensi sorgum yang besar dan dengan berkembangnya inovasi-inovasi produk
berbahan sorgum, diperkirakan kebutuhan sorgum beberapa tahun mendatang akan
terus meningkat. Usaha dalam meningkatkan produksi sorgum juga perlu
dilakukan.
Peningkatan produksi sorgum dapat dilakukan dengan mempelajari
pertumbuhan dan produksi sorgum. Pertumbuhan dan produksi sorgum dipengaruhi
oleh banyak faktor dan merupakan sistem yang sangat komplek. Penelitian
agronomi untuk mengetahui pengaruh dari salah satu atau kombinasi faktor
pertumbuhan yang selama ini dilakukan seringkali hasilnya terbatas untuk
diimplementasikan pada waktu dan tempat tertentu sesuai dengan berlangsungnya
penelitian, sehingga ketika akan diterapkan pada tempat dan waktu lain diperlukan
penelitian lagi. Pemodelan (modelling) sebagai penyederhanaan suatu sistem yang
dinamis dengan pendekatan mekanistik (Eriyatno 2003), dapat dijadikan alternatif
pendekatan baik untuk pemahaman proses ekofisiologis maupun prediksi
pertumbuhan dan produksi tanaman, serta mengurangi tingkat kesulitan melakukan
penelitian dalam sistem yang komplek tersebut.
Model simulasi digunakan untuk menjelaskan proses dalam suatu sistem
pertanaman pada berbagai tingkat kompleksitas dan bersifat fleksibel di dalam
sintesis informasi karena dapat menerangkan keluaran sistem atas masukan sistem
yang berupa faktor-faktor lingkungan dan penerapan teknik budidaya. Passioura
2
(1996) mengatakan bahwa tujuan model simulasi tanaman dapat dibagi dalam dua
kelompok: 1) bertujuan meningkatkan pemahaman kita tentang interaksi fisiologi
dan lingkungan tanaman, 2) bertujuan memberikan informasi untuk cara-cara
manajemen bagi petani ataupun memberikan prediksi-prediksi bagi para pengambil
keputusan. Tujuan pembuatan model antara lain untuk pemahaman proses yang
terjadi dalam sistem yang dimodelkan dan digunakan untuk ketepatan prediksi.
Djufry (2001) mengatakan bahwa dengan model simulasi, tanggapan hasil tanaman
terhadap tanah, cuaca, dan pengolahan dapat diperkirakan.
Sinclair et al. (1996) mengatakan bahwa pemodelan tanaman mempunyai
peranan penting sebagai alat bantu untuk sistem tanaman. Tindakan agronomis
seperti pola penentuan waktu yang tepat sangat menentukan produksi maksimal di
suatu agroekosistem, karena ketidak akuratan penentuan waktu tanam
mengakibatkan penurunan produksi sebagi dampak kekeringan atau kebanjiran.
Karena sifatnya tersebut, maka aplikasi model simulasi memiliki kelebihan
kemampuan prediksi karena menggunakan pendekatan kuantitatif dan dapat
diterapkan pada skala yang luas.
Tujuan Penelitian
Hipotesis
Manfaat Penelitian
2 TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi Sorgum
memiki ukuran yang melebihi lingkar batang. Panjang pelepah daun berkisar antara
15-35 cm untuk daun tengah pada beberapa varietas yang berbeda, tetapi pelepah
daun pada bagian pangkal dan pucuk tanaman berukuran lebih pendek dari yang
lainnya (Doggett 1988). Daun bendera (flag leaf), merupakan daun yang terakhir
(terminal leaf) sebelum muncul malai, memiliki fungsi yang sama sebagai organ
fotosintesis dan menghasilkan fotosintat. Daun bendera umumnya lebih pendek dan
lebar dari daun-daun pada batang (House 1985). Pelepah pada daun bendera
menyelubungi primordia bunga selama proses perkembangan primordia bunga.
Fase ini disebut sebagai fase booting, yang dalam bahasa Indonesia sering di sebut
fase bunting. Daun bendera akan membuka oleh dorongan pemanjangan tangkai
bunga dan perkembangan bunga dari primordia bunga menjadi bunga sempurna
yang siap untuk mekar. Pelepah dan daun bendera di lapisi oleh lapisan lilin yang
tebal. Daun bendera muda bentuknya kaku dan tegak dan akan melengkung seiring
dengan fase penuaan daun.
Malai. Malai merupakan tempat tersusunnya rangkaian bunga. Malai sorgum
ada yang berbentuk tegak lurus dan melengkung. Malai juga memiliki kerapatan
yang bervariasi, ada yang kompak, longgar, dan intermediate. Dengan bentuk oval,
silinder, elips, seperti seruling dan kerucut (Martin dalam Sungkono 2010). Malai
pada sorgum tersusun atas tandan primer, sekunder, dan tersier. Susunan
percabangan pada malai semakin ke atas semakin rapat, membentuk rangkaian
bunga yang longgar atau kompak, bergantung pada panjang poros malai, panjang
tandan, jarak percabangan tandan dan kerapatan bunga. Tangkai malai merupakan
ruas paling ujung yang menopang malai dan paling panjang, yang terdapat pada
batang sorgum. Tangkai malai memanjang seiring dengan perkembangan malai,
dan mendorong malai keluar dari pelepah daun bendera. Ukuran panjang tangkai
malai beragam, bergantung varietas. Pada beberapa varietas, tangkai malai pendek
dan tertutup oleh pelepah daun bendera dan berbentuk lurus atau melengkung
(House 1985).
Fase Perkembangan
biji. Pertumbuhan malai yang terganggu akan menurunkan jumlah biji yang akan
terbentuk. Fase generatif berlangsung dalam tiga tahap yaitu, tahap munculnya
daun bendera, tahap menggelembungnya pelepah daun bendera (booting), dan
tahap 50% tanaman berbunga mekar (Vanderlip dan Reeves 1972; House 1985;
Dogget 1988).
Fase pembentukan dan pemasakan biji merupakan tahap akhir dari
perkembangan sorgum. Fase ini diawali dari proses pembuahan hingga akumulasi
hasil fotosintat terhenti. Perkembangan biji sorgum ditandai dengan perubahan
warna, warna hijau pada awal pembentukan hingga berwarna gelap pada saat
matang fisiologis. Fase pembentukan dan pemasakan biji berlangsung dalam tiga
tahap yaitu, tahap biji masak susu, tahap pengerasan biji, dan tahap biji matang
fisiologis (Vanderlip dan Reeves 1972; House 1985; Dogget 1988).
Faktor iklim
Latitude dan altitude. Tanaman sorgum mampu beradaptasi pada daerah
yang luas mulai 45 oLU sampai dengan 40 oLS, mulai dari daerah dengan iklim
tropis-kering sampai daerah beriklim basah dengan ketinggian mencapai 800 m dpl.
Tanaman sorgum tumbuh baik pada ketinggian 1-500 m dpl, namun apabila
ditanam pada daerah dengan ketinggian diatas 500 m dpl akan menghambat
pertumbuhannya dan memiliki umur yang lebih panjang. Tanaman sorgum masih
dapat menghasilkan biji pada lahan marginal, dapat ditanam secara monokultur
maupun tumpangsari dan mempunyai kemampuan untuk tumbuh kembali setelah
dilakukan pemangkasan pada batang bawah dalam satu kali tanam dengan hasil
yang tidak jauh berbeda, tergantung pemeliharaan tanamannya. Selain itu tanaman
sorgum lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit (Puspitasari et al. 2012).
Suhu udara dan tanah merupakan faktor yang sangat penting untuk
menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman sorgum tumbuh
dengan baik pada suhu optimum berkisar antara 23 °C - 30 °C dan suhu tanah
berkisar antara + 25 oC dengan kelembaban relatif 20-40%. Pada daerah-daerah
dengan ketinggian 800 m dpl dimana suhunya kurang dari 20 °C, pertumbuhan
tanaman akan terhambat.
Hujan. Sorgum merupakan tanaman yang tidak membutuhkan air dalam
jumlah besar, sehingga tanaman ini tahan terhadap kekeringan. Tetapi pada fase-
fase perkembangan tertentu, tanaman tidak boleh kekurangan air, yaitu pada fase
perkembangan tanaman berdaun empat dan fase bunting waktu biji malai berisi.
Curah hujan total yang dibutuhkan tanaman ini mencapai 600 mm tahun-1. Selama
pertumbuhan tanaman, curah hujan yang diperlukan adalah berkisar antara 375-425
mm.
Faktor Tanah
Sorgum dapat beradaptasi pada kisaran kondisi tanah yang luas. Tanaman ini
dapat tumbuh baik pada tanah-tanah berat yang sering tergenang. Sorgum juga
dapat tumbuh pada tanah-tanah berpasir. Sorgum dapat tumbuh pada pH tanah
berkisar 5.5-8.5 dan toleran terhadap tanah salin (garam). Tanaman sorgum dapat
berproduksi pada tanah yang terlalu kritis bagi tanaman lainnya. Kondisi tekstur
tanah yang sesuai tanaman sorgum adalah berteksur tanah sedang (Doggett 1988).
7
waktu tertentu. Air merupakan media transport unsur hara, sehingga kekurangan air
akan diikuti dengan kekurangan unsur hara bagi tanaman. Model produksi
tanaman tingkat 3, tanaman dibatasi oleh kekurangan nitrogen (N) paling sedikit
selama masa pertumbuhan tertentu dan oleh kekurangan air atau keadaan musim
yang kurang menguntungkan pada masa pertumbuhan yang lain. Laju pertumbuhan
akan dipengaruhi oleh ketersediaan N ditanah dan cadangan N dalam tubuh
tanaman. Model produksi tanaman tingkat 4, pertumbuhan tanaman dibatasi oleh
fosfor (P) dan unsur hara lain dalam tanah paling sedikit selama masa pertumbuhan
tertentu (de Wit dalam Rusmayadi 2009).
3 METODE
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa bahan untuk penyusunan
model berupa hasil studi pustaka tanaman sorgum, data iklim untuk input model
tanaman sorgum yang diperoleh dari stasiun klimatologi Darmaga, konstanta dan
peubah serta hasil percobaan untuk validasi model. Bahan untuk percobaan
tanaman sorgum berupa sarana budidaya tanaman (benih sorgum varietas Numbu,
pupuk, karbofuran, kapur pertanian), lux meter, bor tanah, oven, timbangan analitik.
Prosedur Permodelan
Gambar 4 Diagram forester sub-model neraca air (Handoko 1994 dalam Suwarto
2005)
12
Penyusunan model
Penyusunan model dilakukan dengan perangkaian peubah-peubah dalam
sistem yang dilakukan menggunakan perangkat lunak Stella versi 9.02. Proses
perangkaian membentuk Model Construction Layer – Stella (MCL-S) dan
hubungan persamaan matematik disusun dalam Equation Layer – Stella (EL-S).
Percobaan Untuk Input Model
Percobaan bertujuan untuk memperoleh nilai konstanta untuk penyusunan
model dan memperoleh data aktual tentang bobot kering tanaman sorgum untuk
validasi model. Penanaman sorgum dilakukan dengan pemupukan nitrogen yang
berbeda. Tanah diolah dan dibentuk petakan sebesar 6 m x 2 m. Pemberian kapur
dilakukan sesuai kadar pH tanah.
Penanaman dilakukan dengan cara ditugal dengan jarak tanam 75 cm x 25
cm. Setiap lubang tanam ditanami 4 butir benih sorgum, dan dijarangkan 2 tanaman
perlubang setelah tumbuh. Pemberian pupuk dilakukan dengan dosis menurut Hons
et al. (1986); Sobariah (1999); Fanindi et al. (2005); Akram (2007); Lumbantobing
et al. (2008); dan Sucipto (2010) sebesar 120 kg N ha-1, 36 kg P2O5 ha-1, dan 90 kg
K2O ha-1. Pemeliharaan dilakukan dengan pengendalian OPT secara mekanis.
Pemanenan dilakukan pada 15 MST.
Penelitian ini terdiri dari percobaan pemupukan nitrogen dengan 5 faktor
tunggal :
N1 = 0 % dosis N acuan
N2 = 50 % dosis N acuan
N3 = 100 % dosis N acuan
N4 = 150 % dosis N acuan
N5 = 200 % dosis N acuan
diulang 5 kali sehingga terdapat 5 x 5 = 25 petak percobaan.
Pengukuran Peubah Input Model
Pengukuran dilakukan terhadap peubah yang diperlukan untuk input MCL-S
dan validasi model. Pengukuran yang diperlukan berupa:
Peubah dan Parameter Perkembangan Tanaman (s). Pengamatan
perkembangan tanaman dilakukan dengan pengamatan setiap hari terhadap kondisi
fisik pertumbuhan tanaman. Fase perkembangan tanaman sorgum dibedakan atas
fase muncul lapang (emergence), fase vegetatif maksimum, fase bunga mekar
(anthesis), dan saat panen untuk tercapainya setiap fase perkembangan tersebut,
dibutuhkan sejumlah unit panas/ thermal unit (TU) tertentu. TU merupakan fungsi
dari suhu harian dan waktu yang pada akhirnya menentukan umur tanaman (hari)
untuk setiap fase perkembangan.
1. Saat tanam; hari pada saat sorgum ditanam sebagai awal perhitungan fase
perkembangan. Fase perrkembangan ini diberi nilai s = 0.00
2. Fase muncul lapang (emergence); waktu muncul lapang (hari) dihitung dari saat
tanam sampai waktu kejadian muncul lapang. Pada saat ini tanaman hanya bisa
dipisahkan antara akar dan tajuk (daun). Kejadian muncul lapang diberikan nilai
s = 0.25
3. Fase vegetatif maksimum; fase vegetatif maksimum diawali dari pemunculan
lapang sampai perkembang yang ditandai dengan keluarnya daun terakhir yang
berbentuk menggulung sebanyak 75% populasi tanaman. Vegetatif maksimum
diberi nilai s = 0.50.
13
4. Fase bunga mekar (anthesis); fase bunga mekar ditandai dengan minimal 75%
populasi tanaman telah mengeluarkan bunga mekar. Fase ini diberi nilai s = 0.75.
5. Fase matang; ditandai dengan biji telah terisi penuh dan berwarna kuning gelap.
Pada saat ini tanaman telah mencapai perkembangan penuh dan diberikan nilai
s=1.00.
Output dari pengukuran kejadian fase fenologi ini adalah parameter yang
berupa unit panas (thermal unit) untuk masing-masing fase fenologi. TU dihitung
berdasarkan hasil akumulasi dari rata-rata suhu harian (T) terhadap suhu dasar
tanaman sorgum (T0). Rata-rata suhu harian diperoleh dari stasiun klimatologi
Darmaga. Suhu dasar (T0), yang merupakan suhu mulai terjadi pertumbuhan
ditetapkan dengan nilai 15 oC (Singh dan Dhaliwal 1972).
Peubah dan Parameter Pertumbuhan Tanaman. Pengukuran peubah dan
parameter pertumbuhan tanaman sorgum dilakukan untuk mendapatkan nilai bobot
kering organ tanaman yang akan menjadi acuan untuk mendapatkan nilai luas daun
spesifik (SLA), indeks luas daun (ILD), koefisien pemadaman (k), light use
efficiency (LUE) dan koefisien partisi (η) tanaman sorgum.
1. Bobot kering organ (Bkorgan)
Pengukuran bobot kering organ mengacu pada penelitian Suwarto (2005).
Bagian-bagian organ vegetatif tanaman sorgum yang yang terdiri atas akar, batang
dan daun diukur disetiap akhir fase perkembangan tanaman sampai fase tasseling
serta 2 kali diantara fase emergen dan fase vegetatif maksimum. Pada periode
perkembangan generatif; selain akar, batang dan daun juga diukur bobot kering
malai dan biji. Pada setiap petak satuan percobaan diambil 2 contoh tanaman
sorgum destruktif. Tanaman sorgum dicabut secara hati-hati bersama seluruh akar.
Bagian akar dicuci dari tanah yang menempel. Selanjutnya organ tanaman
dipisahkan menurut jenis organ. Masing-masing organ dimasukkan kedalam
kantong kertas secara terpisah dan dioven (selama 72 jam pada suhu 80 oC) untuk
memperoleh bahan kering dan ditimbang bobotnya.
2. Luas daun spesifik (SLA) dan Indeks Luas Daun (ILD)
SLA dihitung berdasarkan nisbah antara luas daun (cm2) terhadap bobot
kering daun (g) pada setiap akhir fase perkembangan tanaman sorgum, satuannya
cm2 g-1 atau dikonversikan menjadi ha kg-1. Luasan daun (L) diambil dari seluruh
daun dari 1 tanaman mengunakan Licor LI 3100. Kemudian daun tersebut dioven
untuk mendapatkan bobot keringnya (Bkdaun).
𝐿
𝑆𝐿𝐴 = 𝐵𝐾 𝑑𝑎𝑢𝑛
3. Koefisien Pemadaman (K)
Pengukuran koefisien pemadaman mengacu pada penelitian Qadir (2012).
Koefisien pemadaman dihitung berdasarkan hasil pengukuran radiasi datang (Qs)
di atas tajuk, dan radiasi yang diteruskan (Ql) di bawah tajuk menggunakan Lutron
LX 1108, serta indeks luas daun pada beberapa fase tanaman sorgum. Indeks luas
daun (ILD) merupakan hasil perkalian antara bobot kering organ daun (Bkdaun)
dengan SLA
𝑄𝑠
𝐼𝑛
𝑄𝑙
𝐾= , 𝐼𝐿𝐷 = 𝑆𝐿𝐴 ∗ 𝐵𝐾 𝑑𝑎𝑢𝑛
−𝐼𝐿𝐷
14
Tabel 1 Peubah dan parameter untuk input model pertumbuhan dan produksi
sorgum
No Peubah dan parameter Satuan Sumber data
1 Curah hujan Mm Stasiun klimatologi Darmaga
2 Intensitas cahaya (Qs) MJ Stasiun klimatologi Darmaga
3 Kelembaban udara (RH) % Stasiun klimatologi Darmaga
4 Kecepatan angin (U) m/detik Stasiun klimatologi Darmaga
o
5 Suhu Udara C Stasiun klimatologi Darmaga
6 Kadar air tanah (KAT) Mm Pengukuran
7 Kapasitas lapang (KL) Mm Pengukuran
8 Titik layu permanen (TLP) Mm Pengukuran
o
9 Thermal unit (TU) C hari Percobaan
o
10 Suhu dasar sorgum (To) C Studi pustaka
11 Specifik leaf area (SLA) kg ha-1 Percobaan
12 Koefisien pemadaman (K) - Percobaan
13 Koefisien partisi (n) - Percobaan
-1
14 Light use efficiency (LUE) kg MJ Percobaan
15 Koefisien pemeliharaan Studi pustaka
40
30
Suhu (oC)
20
10
0 6okt-23okt
4agus-13agus
24agus-5okt
29juli-3agus
14 agus-23agus
24okt-13nov
T−To T−To
∆𝑠 = TUbm−TUvm ; jika 0.5 < s ≤ 0.75 , ∆𝑠 = TUp−TUbm ; jika 0.75 < s ≤ 1
Fase emergence (em) tercapai jika ∑(T-To) = TUem. Fase vegetatif
maksimum (vm) tercapai jika ∑(T-To) = TUvm. Fase bunga mekar (bm) tercapai
jika ∑(T-To) = TUbm. Fase panen (p) tercapai jika ∑(T-To) = TUp.
tanaman dan didefinisikan sebagai indeks luas daun (ILD) dan radiasi matahari
yang sampai ke tajuk tanaman (Qs) (Qadir 2012).
Pn = LUE(1 − exp(−k ILD) )Qs
1. Bobot Kering Organ
Perlakuan pemupukan N nyata mempengaruhi nilai bobot kering organ daun
pada fase 10 hari setelah emergence, 20 hari setelah emergence, dan vegetatif
maksimum. Bobot kering organ daun perlakuan N4 (150% dosis N acuan) 6.40 kg
ha-1 dan N5 (200% dosis N acuan) 10.03 kg ha-1 lebih tinggi dibandingkan
perlakuan N1 (0% dosis N acuan) dan N2 (50% dosis N acuan) dengan nilai 3.95
kg ha-1 dan 4.59 kg ha-1 pada fase 10 hari setelah emergence, pola respon linear.
Fase 20 hari setelah emergence perlakuan N4 (150% dosis N acuan) dan N5 (200%
dosis N acuan) menghasilkan bobot kering organ daun 27.95 kg ha-1 dan 26.13 kg
ha-1 lebih tinggi dibandingkan perlakuan N1 (0% dosis N acuan) dan N2 (50% dosis
N acuan) dengan bobot kering organ daun 17.92 kg ha-1 dan 16.53 kg ha-1, pola
respon linear. Fase vegetatif maksimum perlakuan N3 (100% dosis N acuan), N4
(150% dosis N acuan) dan N5 (200% dosis N acuan) menghasilkan bobot kering
organ daun 659.09 kg ha-1, 650.88 kg ha-1 dan 619.84 kg ha-1 lebih tinggi
dibandingkan perlakuan N1 (0% dosis N acuan) 423.7 kg ha-1, pola respon linear
(Lampiran 2).
Lampiran 2 memperlihatkan Fase 20 hari setelah emergence perlakuan N4
(150% dosis N acuan) dan N5 (200% dosis N acuan) menghasilkan bobot kering
total organ tanaman 54.19 kg ha-1 dan 53.97 kg ha-1 lebih tinggi dibandingkan
perlakuan N1 (0% dosis N acuan) dan N2 (50% dosis N acuan) dengan bobot kering
total organ tanaman 32.75 kg ha-1 dan 34.88 kg ha-1, pola respon linear. Fase
vegetatif maksimum perlakuan N3 (100% dosis N acuan) dan N4 (150% dosis N
acuan) menghasilkan bobot kering total organ 1138.13 kg ha-1 dan 1007.89 kg ha-1
lebih tinggi dibandingkan perlakuan N1 (0% dosis N acuan) dengan bobot kering
total organ 649.17 kg ha-1, pola respon linear. Pola respon linear menunjukkan
peningkatan bobot kering tanaman dengan meningkatnya pemupukan N.
Pemupukan N dapat meningkatkan hasil bobot kering tanaman (Maw et al. 2016;
Anfinrud et al. 2013; Sawargaonkar et al. 2013).
2. Luas Daun Spesifik dan Indeks Luas Daun
Luas daun spesifik merupakan parameter yang digunakan untuk menentukan
nilai indeks luas daun dalam sub model pertumbuhan. Peningkatan pemberian
pupuk nitrogen tidak mempengaruhi nilai luas daun spesifik. Nilai luas daun
spesifik menurun seiring dengan bertambahnya umur tanaman yang diikuti dengan
bertambahnya jumlah daun tanaman. Nilai luas daun spesifik yang lebih rendah
menandakan bahwa menipisnya ketebalan daun, terutama daun bagian bawah yang
ternaungi. Ketebalan daun yang menipis merupakan respon morfologis tanaman.
Suwarto (2005) dan Aznur (2012) melaporkan bahwa daun yang ternaungi
memiliki luas yang lebih lebar dan lebih tipis agar mampu menangkap cahaya lebih
banyak. Berdasarkan Tabel 4, model pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum
menggunakan satu parameter luas daun spesifik (sla) yaitu 0.003 ha kg-1.
20
Fase perkembangan
Gambar 7 Nilai ILD pada tingkat pemupukan N per fase perkembangan sorgum
Nilai intersepsi radiasi (Qint) tanaman sorgum berkisar 0.54 MJ m-2 hingga
11.04 MJ m-2. Nilai minimum dicapai pada fase emergence - 10 hari setelah
emergence. Analisis ragam pada Tabel 5 menjelaskan perlakuan pemupukan N
nyata mempengaruhi Qint pada fase emergence - 10 hari setelah emergence, fase
10 hari setelah emergence - 20 hari setelah emergence, dan fase 20 hari setelah
emergence – vegetatif maksimum. Pemupukan N tidak mempengaruhi Qint pada
fase vegetatif maksimum - bunga mekar dan fase bunga mekar - panen.
21
tanaman (s). Partisi untuk fase emergence adalah 81% ke akar, 0% ke batang, 19%
ke daun, dan 0% ke malai. Partisi untuk fase vegetatif maksimum adalah 22% ke
akar, 14% ke batang, 64% ke daun, dan 0% ke malai. Partisi untuk fase bunga mekar
adalah 13% ke akar, 53% ke batang, 18% ke daun, dan 16% ke malai. Partisi untuk
fase panen adalah 0% ke akar, 0% ke batang, 0% ke daun, dan 100% ke malai (Tabel
8). Peningkatan bobot kering tanaman oleh penambahan pemupukan nitrogen pada
Lampiran 2 tidak mempengaruhi nilai partisi tanaman sorgum.
Tabel 8 Partisi tanaman sorgum per fase perkembangan tanaman
Bagian Fase perkembangan
tanaman Emergence Vegetatif maksimum Bunga mekar Panen
Akar 0.81 0.22 0.13 0.00
batang 0.00 0.14 0.53 0.00
Daun 0.19 0.64 0.18 0.00
Malai 0.00 0.00 0.16 1.00
Koefisien partisi biomassa hasil fotosintesis ke organ merupakan fungsi dari
fase perkembangan (s). Pertambahan fase perkembangan (∆s) sorgum dihitung
berdasarkan konsep thermal unit (TU). Nilai thermal unit dari saat tanam sampai
fase emergence (TUem) adalah 53 oC, dari fase emergence sampai fase vegetatif
maksimum (TUvm) adalah 764.5 oC, dari fase vegetatif maksimum sampai fase
bunga mekar (TUbm) adalah 974 oC, dari fase bunga mekar sampai fase panen
(TUp) adalah 1 219 oC.
Berdasarkan data partisi biomasa pada Tabel 8, koefisien partisi pada
pemodelan sorgum sebagai berikut: (Tabel 9).
Tabel 9 Koefisien partisi tanaman sorgum per fase perkembangan tanaman
Bagian
Fase perkembangan Koefisien partisi
tanaman
Tanam – Emergence ; s ≤ 0.25 0.81 x s/0.25
Emergence – Veg. Maksimum ; 0.25 < s ≤ 0.5 0.81 - (0.59 x s/0.5)
Akar
Veg. maksimum - Bunga mekar ; 0.5 < s ≤ 0.75 0.22 - (0.09 x s/0.75)
Bunga mekar – Panen ; 0.75 < s ≤ 1 0.13 - (0.13 x s)
Tanam – Emergence ; s ≤ 0.25 0
Emergence – Veg. Maksimum ; 0.25 < s ≤ 0.5 0.14 x s/0.5
Batang
Veg. maksimum - Bunga mekar ; 0.5 < s ≤ 0.75 0.14 + (0.39 x s/ 0.75)
Bunga mekar – Panen ; 0.75 < s ≤ 1 0.53 - (0.53 x s)
Tanam – Emergence ; s ≤ 0.25 0.19 x s/0.25
Emergence – Veg. Maksimum ; 0.25 < s ≤ 0.5 0.19 + (0.45 x s/0.5)
Daun
Veg. maksimum - Bunga mekar ; 0.5 < s ≤ 0.75 0.64 - (0.46 x s/0.75)
Bunga mekar – Panen ; 0.75 < s ≤ 1 0.18 - (0.18 x s)
Tanam – Emergence ; s ≤ 0.25 0
Emergence – Veg. Maksimum ; 0.25 < s ≤ 0.5 0
Malai
Veg. maksimum - Bunga mekar ; 0.5 < s ≤ 0.75 0.16 x s/0.75
Bunga mekar – Panen ; 0.75 < s ≤ 1 0.16 + (0.84 x s)
Keterangan : s: fase perkembangan tanaman
Koefisien partisi mulai saat tanam sampai fase emergence (0 ≤ s ≤ 0.25)
adalah 0.81 x s/0.25 ke akar, 0 ke batang, 0.19 x s/0.25 ke daun, dan 0 ke malai.
Mulai fase emergence sampai fase vegetatif maksimum (0.25 < s ≤ 0.5) adalah 0.81
- (0.59 x s/0.5) ke akar, 0.14 x s/0.5 ke batang, 0.19 + (0.45 x s/0.5) ke daun, dan 0
24
ke malai. Mulai fase vegetatif maksimum sampai fase bunga mekar (0.5 < s ≤ 0.75)
adalah 0.22 - (0.09 x s/0.75) ke akar, 0.14 + (0.39 x s/0.75) ke batang, 0.64 - (0.46
x s/0.75) ke daun, dan 0.16 x s/0.75 ke malai. Mulai fase bunga mekar sampai fase
panen (0.75 < s ≤ 1) adalah 0.13 - (0.13 x s) ke akar, 0.53 - (0.53 x s) ke batang,
0.18 - (0.18 x s) ke daun, dan 0.16 + (0.84 x s) ke malai.
0.95 g cm-3 (Tabel 10). Perbedaan bobot jenis ini sangat dimungkinkan karena tanah
lapisan diatas lebih sering digunakan dengan penambahan bahan organik sebagai
pupuk dibandingkan tanah di lapisan bawah. Porositas tanah yang lebih rendah pada
lapisan atas (61.92%) dari pada tanah lapisan bawah (64.12%) juga merupakan
indikasi tanah di lapisan atas lebih padat. Selain itu, permeabilitas tanah di lapisan
atas lebih tinggi dibandingkan lapisan bawah.
Tabel 10 Nilai parameter sifat fisik dan hara tanah di lokasi penelitian
Parameter Kedalaman Tanah
0-30 cm 30-60 cm
Sifat fisik
Bobot jenis (g cm-3) 01.01 00.95
Tekstur 3 fraksi (%)
Pasir 06.9 06.14
Debu 18.87 30.02
Liat 74.23 63.84
Permeabilitas (cm jam-1) 06.12 04.88
Kapasitas Lapang (%vol; mm) 34.78; 103.31 35.35; 111.63
Titik Layu Permanen (%vol; mm) 23.21; 068.94 27.98; 088.36
Porositas (% vol) 61.92 64.12
Hara tanah
C organik (%) 02.23 01.35
N total (%) 00.17 00.09
P (Bray I) (ppm) 08.21 04.87
P (HCL 25%) (ppm) 0103.79 181.41
Ca (me/100mg) 04.12 04.54
Mg (me/100mg) 01.3 01.32
K (me/100mg) 00.34 00.13
Na (me/100mg) 00.64 00.32
KTK (me/100mg) 25.35 26.87
KB (%) 25.25 23.48
AL (me/100mg) 01.16 02.32
H (me/100mg) 00.26 00.31
Fe (%) 18.58 12.49
Cu (%) 04.14 01.24
Zn (%) 05.12 03.96
Mn (%) 0220.69 84.02
Keterangan: Nilai-nilai beasal dari rata-rata 5 blok percobaan
Nilai kapasitas lapang (KL) dan titik layu permanen (TLP) yang digunakan
merupakan penjumlahan dari dua kedalaman tanah. Hal ini karena diasumsikan
tanaman sorgum menyerap air dari kedua kedalaman. Nilai KL dan TLP yang
digunakan sebagai input model yaitu 214.94 mm dan 157.30 mm. Analisis hara
tanah menggambarkan besaran kandungan hara dalam tanah yang tersedia bagi
tanaman.
2. Kadar Air Tanah
Neraca air berkaitan dengan tingkat ketersediaan air pada proes fotosisntesis.
Fotosontesis memerlukan air dari tanah dan CO2 dari udara. Masuknya CO2 melalui
stomata daun terkait dengan proses transpirasi H2O. Tingkat transpirasi tergantung
kepada kadar air tanah yang merupakan akumulasi dari air hujan yang diinfiltrasi
oleh permukaan tanah (Qadir 2012). Curah hujan saat penelitian sebesar 698.7 mm.
Total curah hujan dari awal tanam hingga akhir fase perkembangan vegetatif
26
maksimum sebesar 192.3 mm dan total curah hujan pada akhir fase vegetatif
maksimum hingga panen sebesar 506.4 mm seperti terlihat pada Gambar 8. Curah
hujan total yang dibutuhkan tanaman ini mencapai 600 mm tahun-1. Secara umum
total curah hujan telah memenuhi kebutuhan tanaman sorgum, tetapi penyebaran
curah hujan yang lebih sedikit pada fase awal perkembangan tidak memenuhi
kebutuhan tanaman sorgum. Selama pertumbuhan tanaman, curah hujan yang
diperlukan adalah berkisar antara 375-425 mm. Curah hujan pada fase awal
perkembangan sebesar 192.3 mm tidak dapat memenuhi kebutuhan tanaman
sorgum, sehingga dilakukan pemberian air tambahan untuk mengurangi gangguan
pertumbuhan vegetatifnya.
Kadar air tanah pada dua kedalaman berfluktuasi sejalan dengan perubahan
curah hujan, seperti terlihat pada Gambar 8. Kadar air tanah terendah diperoleh pada
fase vegetatif maksimum sebesar 67.49 mm pada kedalaman 0-30 cm dan 85.68
mm pada kedalaman 30-60 cm. Kadar air tanah tertinggi diperoleh pada fase panen
sebesar 94.82 mm pada kedalaman 0-30 cm dan 113. 59 mm pada kedalaman 30-
60 cm.
120 500
KAT, Rata-rata hujan dan penyiraman
40
20 100
0 0
29-Jul
07-Okt
17-Okt
27-Okt
08-Agu
18-Agu
28-Agu
06-Nov
07-Sep
17-Sep
27-Sep
E 10E 20E VM BM P
Waktu pengamatan
Total Curah Hujan KAT 0-30 cm KAT 30-60 cm
Rata-rata Curah Hujan Rata-rata Penyiraman
Gambar 8 Curah hujan, penyiraman dan kadar air tanah selama penelitian
Peubah Cuaca
Nilai-nilai peubah cuaca merupakan input model sebagai peubah luar. Data
cuaca diperoleh dari Stasiun Klimatologi Darmaga yang berjarak ± 6 km dari lokasi
percobaan. Peubah cuaca yang digunakan merupakan data harian selama percobaan
berlangsung dari 29 Juli 2015 hingga 13 November 2015. Data cuaca radiasi surya
datang (Qs), curah hujan (hujan), suhu (T), kelembaban nisbi (RH) dan kecepatan
angin (U) yang digunakan dalam model pertumbuhan dan produksi tanaman
sorgum sepanjang tahun 2015 tersedia pada Lampiran 3
Model Construction Layer-Stella (MCL-S)
Pemodelan disusun dengan perangkat lunak Stella 9.0.2 berdasarkan diagram
alir sub model perkembangan, sub model pertumbuhan, dan sub model neraca air
serta hubungan matematik antar peubah dalam sistem pertumbuhan tanaman. MCL-
S terdiri atas stock, flow, converter dan conector. Stock ( ) merupakan hasil
akumulasi aliran massa yang berfungsi untuk menyimpan informasi berupa nilai
suatu parameter yang masuk kedalamnya, seperti bobot kering tanaman. Flow
27
TU
TUp TUbm
To
~ ToT
T S
ToTU
TUem TUv m
Keterangan:
To : suhu dasar T : suhu rata-rata harian TU :Thermal units
em : emergence vm : vegetatif maksimum bm : bunga mekar
p : panen s : fase perkembangan
Gambar 9 MCL-S sub model perkembangan tanaman sorgum
Sub model perkembangan memberikan informasi tentang perubahan fase
perkembangan tanaman sorgum. Perubahan fase perkembangan tanaman sorgum
ditentukan berdasarkan akumulasi dari selisih suhu rata-rata harian dengan suhu
dasar tanaman sorgum. Fase perkembangan (s) sebagai output dari sub model
perkembangan berfungsi sebagai acuan pada sub model pertumbuhan.
MCL-S Sub Model Pertumbuhan dengan Partisi
MCL-S sub model pertumbuhan disusun berdasarkan diagram alir sub model
pertumbuhan dan hubungan matematik antara proses fotosintesis, partisi
karbohidrat hasil fotosintesis dan proses respirasi tanaman. Stock, flows dan
converter yang dihubungkan dengan conector yang digunakan untuk menyusun
28
LUE BKakar
~
T
Pn BKdaun
Pidaun RMdaun
K
BKbatang KMbatang
BKtotal
Pibatang RMbatang
~
QS S
BKbuah biji
KMbuah
Fair
Pibuah RMbuah
Keterangan:
RM : laju respirasi K : koef. pemadaman LUE : Light use efficiency
SLA : luas daun spesifik KM: koef. respirasi Pn : laju fotosintesis
Η : partisi karbohidrat T : suhu Qs : radiasi
Gambar 10 MCL-S sub model pertumbuhan
Sub model pertumbuhan menggambarkan aliran massa hasil fotosintesis ke
masing-masing organ tanaman. Hasil fotosintesis akan dialirkan ke seluruh organ
tanaman berdasarkan koefisien partisi dan fase perkembangan (s) dari tanaman
sorgum tersebut.
MCL-S Sub Model Neraca Air
MCL-S sub model pertumbuhan disusun berdasarkan diagram alir sub model
pertumbuhan dan hubungan matematik antara proses fotosintesis, partisi
karbohidrat hasil fotosintesis dan proses respirasi tanaman. Stock, flows dan
converter yang dihubungkan dengan conector yang digunakan untuk menyusun
MCL-S sub model pertumbuhan ditampilkan pada Tabel 13 dan MCL-S
dideskripsikan pada Gambar 11.
29
Tabel 13 Stock, flow dan converter sub model perkembangan tanaman sorgum
Stock Flow Converter
K
alb ~ ~
F1
QS angin
gamma
LD Sangot Rn
nN Esm
ETm
Rlw
lamda KL
RWU
ILD
TLP
Tm
Esa
~ Rew
~ peny iraman KAkritis
Hujan
KAT
Ta
IC Fair
delta
~ v pd
TbAT KrAT T
esat ~
ea
RH
KL Pk
Keterangan:
KAT : kadar air tanah TbAT : penambahan air tanah
KrAT : pengurangan air tanah KL : Kapasitas lapang
TLP : Titik layu permanen IC : Intersepsi kanopi
Ta : Transpirasi aktual Tm : Transpirasi maksimum
Etm : Evapotranspirasi maks Qs : Radiasi
ILD : Indeks luas daun K : koefisien pemadaman
RH : Kelembaban T : Suhu
Gambar 11 MCL-S sub model neraca air
Sub model neraca air menggambarkan perubahan kadar air tanah dan
menjelaskan ketersediaan air untuk tanaman. Ketersediaan air tanah yang cukup
akan memberikan pengaruh terhadap proses fotosintesis.
MCL-S pertumbuhan pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum secara
keseluruhan tertera pada Gambar 12.
30
BKakar
TU TUbm
S
TUp KMakar
To SLA
PNakar RMakar
ToT ToTU
~
LUE
T BKdaun
KMdaun
TUv m BKtotal
alb ~ ~ TUem ILD
K F1
QS angin
gamma PNdaun RMdaun
LD Sangot Rn Fs
nN Esm
ETm
Rlw ~
lamda KL KMbatang
BKbatang
RWU T
ILD
TLP
Tsm
Esa PNbatang RMbatang
~ Rew
~ peny iraman KAkritis ~
Hujan QS
KAT K
Tsa
IC
BKbuah biji KMbuah
delta ~
T v pd
Fair
TbAT KrAT
~ PNbuah RMbuah
esat ea
RH
KL Pk
1000 model
800 model 3000
(kg ha-1)
(kg ha-1)
aktual
aktual
600 2000
400
200 1000
0 0
15-Jul-15 03-Sep-1523-Okt-1512-Des-15 15-Jul-1503-Sep-1523-Okt-1512-Des-15
Julian date Julian date
2000 3000
Bobot kering malai
Bobot kering daun
2500 model
1500 model
2000 aktual
(kg ha-1)
(kg ha-1)
aktual
1000 1500
1000
500
500
0 0
15-Jul-15 03-Sep-1523-Okt-1512-Des-15 15-Jul-15 03-Sep-1523-Okt-1512-Des-15
Julian date Julian date
2500 8000
Bobot kering total
Bobot kering biji
2000 6000
model model
(kg ha-1)
(kg ha-1)
1500
aktual 4000 aktual
1000
2000
500
0 0
15-Jul-15 03-Sep-1523-Okt-1512-Des-15 15-Jul-1503-Sep-1523-Okt-1512-Des-15
Julian date Julian date
220 5
model
KAT (mm)
200 4 aktual
3
ILD
180
model 2
160
aktual 1
140 0
15-Jul-1503-Sep-1523-Okt-1512-Des-15 15-Jul-1503-Sep-1523-Okt-1512-Des-15
Julian date Julian date
Gambar 13 Hasil aktual dan simulasi model pertumbuhan dan produksi tanaman
sorgum.
32
Uji-t digunakan untuk membandingkan nilai tengah antara kedua nilai yang
diperoleh. Hasil uji-t (Tabel 15 dan Tabel 16), menunjukkan nilai yang tidak
berbeda nyata antara hasil simulasi dan hasil aktual di lapang. Uji-t berpasangan
juga memperlihatkan model pertumbuhan dan produksi sorgum dapat mensimulasi
percobaan lapang lebih dari 80 % dan nilai pearson correlation lebih dari 0.90.
Pearson correlation yang mendekati nilai 1 (satu) menjelaskan bahwa hasil
simulasi model pertumbuhan dan produksi tanaman memiliki hubungan yang erat
dengan hasil aktual.
Tabel 15 Nilai uji-t perbandingan peubah pertumbuhan dan produksi tanaman
sorgum
peubah Fase perkembangan uji t Pearson
E 10E 20E VM BM P correlation
akar simulasi 4.0 15.0 32.0 475.0 687.0 535.0 tn 0.91
aktual 2.6 3.9 16.5 202.4 850.8 742.2
batang simulasi 3.0 4.0 7.0 214.0 1189.0 1029.0 tn 0.99
aktual 0.0 2.1 5.2 127.0 2781.8 2299.4
daun simulasi 6.0 14.0 33.0 1008.0 1357.0 1031.0 tn 0.94
aktual 0.6 6.2 21.8 571.7 1509.2 814.5
malai simulasi 0.0 0.0 0.0 0.0 276.0 2434.0 tn 0.98
aktual 0.0 0.0 0.0 0.0 785.5 2427.6
biji simulasi 0.0 0.0 0.0 0.0 226.32 1995.9 tn 0.99
aktual 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 1990.6
total simulasi 13.0 33.0 72.0 1697.0 3509.0 5029.0 tn 0.96
aktual 3.2 12.2 43.5 901.0 5927.4 6283.8
ILD simulasi 0.0 0.0 0.1 3.0 4.1 3.1 tn 0.94
aktual 0.0 0.0 0.1 1.7 4.5 2.4
Keterangan : E: emergence, 10E: 10 hari setelah emergence, 20E: 20 hari setelah emergence,
VM: vegetatif maksimum, BM: bunga mekar, P: panen, tn: tidak berbeda nyata
Tabel 16 Nilai uji-t perbandingan peubah kadar air tanah tanaman sorgum
KAT KAT Pearson
Tanggal Tanggal Uji t
Simulasi Aktual Simulasi Aktual correlation
8-Aug 211.2 200.2 27-Sep 209.5 199.3
18-Aug 204.4 176.6 7-Oct 201.5 190.7
28-Aug 206.6 197.9 17-Oct 209.5 200.4 * 0.90
7-Sep 206.8 197.6 27-Oct 201.1 190.5
17-Sep 191.9 153.2 6-Nov 211.2 208.4
Keterangan : E: emergence, 10E: 10 hari setelah emergence, 20E: 20 hari setelah emergence,
VM: vegetatif maksimum, BM: bunga mekar, P: panen, *: berbeda nyata
Perbandingan peubah pertumbuhan dan produksi hasil simulasi dan aktual
terhadap persamaan garis absis dan ordinat plot 1:1 tersedia pada Gambar 14. Nilai
nilai peubah pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum sebagian besar mendekati
garis 1:1, meskipun beberapa berada sedikit diatas dan dibawah garis. Hal ini
menjelaskan bahwa sebagian nilai hasil simulasi hampir sama dengan hasil aktual
dan model yang dibangun mampu menggambarkan pertumbuhan dan produksi
sorgum.
33
bobot kering
bobot kering
batang (kg ha-1)
1000 akar (kg ha-1) 3000
2000
aktual
aktual
500
1000
R² = 0,8267 akar R² = 0,9872 batang
0 0
0 500 1000 0 1000 2000 3000
Simulasi simulasi
aktual
2000
aktual
1000
1000
R² = 0,8903 daun R² = 0,9551 malai
0 0
0 1000 2000 0 1000 2000 3000
simulasi simulasi
5000
1000
R² = 0,9872 biji R² = 0,9252 total
0 0
0 1000 2000 3000 0 4000 8000
Simulasi simulasi
3
100 KAT 2 ILD
R² = 0,8182 1 R² = 0,8897
0 0
0 100 200 300 0 1 2 3 4 5
Simulasi Simulasi
Simpulan
1. Pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum dapat dibuat suatu model dengan
sub model perkembangan, sub model pertumbuhan, dan sub model neraca air.
2. Perlakuan pemupukan N pada penelitian ini tidak mempengaruhi nilai peubah
input model. Nilai peubah input model yang digunakan merupakan rata-rata
dari perlakuan yang diberikan.
3. Model pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum mampu menduga lebih dari
80% jumlah peubah pertumbuhan dan produksi tanaman yang telah divalidasi
tidak berbeda nyata dengan hasil aktul. Model menggambarkan proses
pertumbuhan dan produksi tanaman sehingga dapat digunakan untuk keperluan
prediksi.
Saran
1. Validasi model dengan melakukan percobaan di berbagai lokasi dan musim
tanam perlu dilakukan agar model dapat diaplikasikan secara luas.
2. Model pertumbuhan dan produksi sorgum perlu ditingkatkan dengan
memasukkan faktor hara lainnya untuk menaikkan level model, sehingga
diperoleh model yang mampu memprediksi pada kondisi yang lengkap.
35
DAFTAR PUSTAKA
Akram A, Fatima M, Ali S, Jilani G, Asghar R. 2007. Growth, yield and nutrients
uptake of sorghum in respons to integrated phosporus, and potassium
management. J Bot. 39(4):1083-1087.
Anfinrud R, Cihacek L, Johnson BL, Ji Y, Berti MT. 2013. Shorgum and kenaf
biomass yield and quality response to nitrogen fertilization in the Northern Great
Plains of the USA. Industrial Crops and Products 50:159-165.
Angelina A, Theresia R, Nur I, Setiyo G, Anil KA. 2013. Pengujian parameter biji
sorghum dan pengaruh analisa total asam laktat dan ph pada tepung sorghum
terfementasi menggunakan baker’s yeast (Saccharomyces cereviceae). J Teknik
Pomits 2(2):279-281.
Aznur F. 2012. Pengaruh tingkat naungan terhadap pertumbuhan beberapa varietas
kacang tunggak (Vigna unguiculata L) [skripsi]. Riau (ID). UIN SUSKA RIAU.
[Balitsereal] Balai Penelitian Tanaman Serelia. 2013. Sorgum: Varietas dan Teknik
Budidaya. [diunduh 2014 Maret 20]. Tersedia pada http://www.balitsereal.
litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/asrgum2.pdf. 7 hlm
[BPS] Badan Pusat Statistik. 2015. Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia sampai
Tahun 2035 dan Data Produksi Padi Nasional 2010-2014. [diunduh 2015
Februari 1]. Tersedia pada http://www.bps.go.id/tnmnpgn.php?kat=3&
idsubyek=53¬ab=0.
Djufry F. 2005. Penyusunan model simulasi tanaman jarak (Ricinus communis L.)
[disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 32 hlm.
Doggett H. 1988. Sorghum: Tropical Agriculture Series. Ed ke-2. London (GB).
Longman Scientific and Technical. 512 hlm.
Eriyatno. 2003. Ilmu Sistem Meningkatkan Mutu dan Efektifitas Manajemen. Bogor
(ID): IPB Pr.
Fanindi A, Yunaeni S, Wahyu. 2005. Pertumbuhan dan produktivittas tanaman
sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench dan Sorghum sudanense (piper) Staft)
yang mendapatkan kombinasi pemupukan N,P,K dan Ca. Seminar Nasional
Teknologi Peternakan dan Veteriner. 872-878.
Gholiopouri A, M Sedghi, R S Sharifi, A Heydari. 2010. Simulating photosynthesis,
respiration, and dry matter production in annual crops. Journal of Phytology
2(1):001-006.
Giunta F, Pruneddu G, Motzo R. 2009. Radiation interception and biomass nitrogen
accumulation in different cereal and grain legume spesies. Field Crops Res.
110:76-84.
Hons FM, Moresco RF, Wiedenfeld RP, Cothren JT. 1986. Aplied nitrogen and
phosporus effect on yield and nutrient uptake by hight energy sorghum produced
for grain and biomass. J Agronomy 78:1069-1078.
House LR. 1985. A guide to sorghum breeding. Ed ke-2. India (IN). International
Crops Research Institute for Semi-Arid Tropics (ICRISAT). 206 hlm.
Houx JHIII, Fritschi FB. 2015. Influence of late planting on light interception,
radiation use efficiency and biomass production of four sweet sorghum cultivars.
Industrial Crops and Products 76:62-68.
Kaca I.N. 2011. Pemberian pupuk nitrogen untuk meningkatkan produksi dan
kualitas hijauan rumput Pasapalum tratum. Singhadwala. 44:30-34.
36
Kiniry JR, Jones CA, O’Toole, Blanchet R, Cabelguene M, Spanel DA. 1989.
Radiation use efficiency in biomass accumulation prior to grain filling for five
grain-crop species. Field Crops Res. 20:51-64.
Lumbantobing ELN, Hazra F, Anas I. 2008. Uji efektifitas Bio-organic fertilizer
(pupuk organik hayati) dalam mensubtitusi kebutuhan pupuk anorganik pada
tanaman sweet sorgum. J Tanah Lingkungan 10(2):72-76.
Mathieu A, Cournede PH, Letort V, Barthelemy D, de Reffye P. 2009. A dynamic
model of plant growth with interaction between development and functional
mechanism to study plant structural plasticity related to tropic competition.
Annals of Botany 103:1173-1186.
Maw MJW, Houx JHIII, Fritschi FB. 2016. Sweet sorghum ethanol yield
component response to nitrogen fertilization. Industrial Crops and Products
84:43-49.
Monteith JL. 1977. Climate and the efficiency of crop production in Britain. Philos
Trans R Soc. London. Ser. B. 281:277-294.
Muurinen S, Peltonen-Sainio P. 2006. Radiation-use efficiency of modern and old
spring cereal cultivars and its response to nitrogen in northern growing
conditions. Field Crops Res. 96:363-373.
Passioura JB. 1996. Simulation models: science, snake oil, education, or
engineering. J Agronomy 88(5):690 - 694.
Puspitasari N, Dody K, Sriyanto W. 2012. Pertumbuhan dan hasil sorgum manis
(Sorghum bicolor L. Moench) tanaman baru dan ratoon pada jarak tanam
berbeda. Vegetalika 1(4):18 - 29.
Qadir A. 2012. Pemodelan pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max (L.)
Merrill) di bawah cekaman naungan [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor. 93 hlm.
Ruchjaniningsih. 2009. Rejuvenasi dan karakterisasi morfologi 225 Aksesi
Sorgum. Seminar Nasional Serelia. hlm 77-81
Rusmayadi G. 2009. Pemodelan pertumbuhan dan pekembangan tanaman jarak
pagar ( Jatropa curcas L.) [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 167
hlm.
Sawargaonkar GL, Patil MD, Wani SP, Pavani E, Reddy BVSR, Marimuthu S.
2013. Nitrogen response and water use efficiency of sweet sorghum cultivars.
Field Crops Res. 149:245-251.
Septirosya T. 2016. Pendugaan pertumbuhan dan keragaan tanaman jeruk keprok
borneo prima belum berproduksi pada berbagai dosis pupuk dan bentuk pangkas
[tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 43 hlm.
Sinclair TR, Seligman NG. 1996. Crop modelling : from infancy to maturity. J
Agronomy 88(5):698-704.
Singh NT, Dhaliwal GS. 1972. Effect of soil temperatureand seedling emergence
in different crops. Plant and Soil 37(2) : 441-444
Sobariah L. 1999. Uji adaptasi dan pengaruh jarak tanam terhadap sorgum manis
varietas Rio, RGV dan Cowly pada lahan kering basah [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor. 52 hlm.
Subagio H, Aqil M. 2014. Perakitan dan pengembangan varietas unggul sorgum
untuk pangan, pakan, dan bioenergi. Iptek Tanaman Pangan. 9(1):39-50
37
LAMPIRAN
39
Karakter Deskripsi
Tahun pelepasan 22 Okt 2001
Asal India
Umur berbunga ± 69 HST
Umur panen ± 100-105 HST
Hasil rata-rata ± 3.11 ton ha-1
Potensi hasil ± 4 – 5 ton ha-1
Tinggi tanaman ± 187 cm
Tipe tanaman Tidak beranak, tahan rebah, tahan hama aphis, tahan
penyakit karat dan bercak daun
Bentuk daun Pita
Jumlah daun per batang 14 helai
Kedudukan tangkai malai Di pucuk
Panjang malai 22-23 cm
Tipe malai Kompak
Bentuk malai Ellips
Sifat sekam Warna coklat muda, menutup sepertiga bagian biji
BKtotal = BKakar+BKbatang+BKdaun+BKbuah
Fs = Fair*(LUE*(1-EXP(-K*ILD))*QS)*10^4
ILD = SLA*BKdaun
K = 0.44
KMakar = 0.01
KMbatang = 0.010
KMbuah = 0.015
KMdaun = 0.01
LUE = 0.00141
SLA = 0.003
(14.0, 1.86), (15.0, 1.70), (16.0, 2.13), (17.0, 1.95), (18.0, 1.59), (19.0, 1.26), (20.0,
1.14), (21.0, 1.38), (22.0, 1.68), (23.0, 2.04), (24.0, 0.97), (25.0, 2.35), (26.0, 1.97),
(27.0, 2.61), (28.0, 0.98), (29.0, 2.49), (30.0, 2.40), (31.0, 2.10), (32.0, 2.17), (33.0,
1.96), (34.0, 1.67), (35.0, 1.46), (36.0, 2.20), (37.0, 1.98), (38.0, 2.25), (39.0, 1.68),
(40.0, 1.85), (41.0, 1.32), (42.0, 1.34), (43.0, 1.31), (44.0, 1.73), (45.0, 2.05), (46.0,
1.70), (47.0, 2.07), (48.0, 1.54), (49.0, 1.77), (50.0, 2.58), (51.0, 1.30), (52.0, 1.17),
(53.0, 1.69), (54.0, 1.79), (55.0, 2.18), (56.0, 1.99), (57.0, 2.34), (58.0, 1.92), (59.0,
2.07), (60.0, 2.63), (61.0, 2.13), (62.0, 2.51), (63.0, 2.15), (64.0, 2.33), (65.0, 2.08),
(66.0, 2.62), (67.0, 2.90), (68.0, 1.87), (69.0, 1.97), (70.0, 2.49), (71.0, 2.10), (72.0,
1.42), (73.0, 1.56), (74.0, 2.49), (75.0, 2.15), (76.0, 1.60), (77.0, 1.77), (78.0, 2.10),
(79.0, 3.95), (80.0, 2.26), (81.0, 2.30), (82.0, 3.39), (83.0, 2.69), (84.0, 2.02), (85.0,
1.55), (86.0, 1.92), (87.0, 2.76), (88.0, 2.29), (89.0, 2.00), (90.0, 2.35), (91.0, 2.03),
(92.0, 2.20), (93.0, 2.20), (94.0, 2.43), (95.0, 2.06), (96.0, 1.84), (97.0, 3.08), (98.0,
2.46), (99.0, 1.83), (100, 1.81), (101, 1.98), (102, 2.58), (103, 2.30), (104, 1.36),
(105, 2.71), (106, 2.55), (107, 2.55), (108, 1.34), (109, 1.67), (110, 2.33), (111,
1.98), (112, 2.44), (113, 2.32), (114, 2.69), (115, 1.92), (116, 1.90), (117, 2.53),
(118, 2.45), (119, 1.85), (120, 1.83), (121, 2.06), (122, 1.85), (123, 1.39), (124,
1.44), (125, 1.86), (126, 2.04), (127, 3.16), (128, 1.33), (129, 2.43), (130, 2.46),
(131, 3.07), (132, 3.60), (133, 3.37), (134, 2.76), (135, 1.93), (136, 2.21), (137,
1.74), (138, 2.52), (139, 2.22), (140, 1.91), (141, 1.41), (142, 2.52), (143, 1.88),
(144, 1.70), (145, 2.20), (146, 1.42), (147, 2.53), (148, 2.29), (149, 2.82), (150,
1.96), (151, 1.95), (152, 2.03), (153, 2.58), (154, 2.42), (155, 2.08), (156, 3.49),
(157, 2.35), (158, 2.03), (159, 2.88), (160, 2.24), (161, 1.67), (162, 1.64), (163,
1.69), (164, 2.00), (165, 1.93), (166, 1.82), (167, 1.22), (168, 1.65), (169, 1.71),
(170, 2.08), (171, 2.05), (172, 2.70), (173, 1.99), (174, 1.98), (175, 1.89), (176,
1.64), (177, 1.90), (178, 2.87), (179, 3.17), (180, 1.98), (181, 1.56), (182, 1.74),
(183, 2.03), (184, 3.12), (185, 2.78), (186, 1.65), (187, 2.21), (188, 2.86), (189,
1.96), (190, 2.43), (191, 3.15), (192, 2.90), (193, 2.58), (194, 3.47), (195, 3.95),
(196, 3.64), (197, 4.54), (198, 4.57), (199, 3.80), (200, 3.80), (201, 3.82), (202,
3.13), (203, 3.01), (204, 1.66), (205, 4.24), (206, 3.57), (207, 2.49), (208, 2.51),
(209, 3.28), (210, 2.31), (211, 4.75), (212, 3.72), (213, 3.09), (214, 1.78), (215,
2.80), (216, 1.59), (217, 2.22), (218, 2.79), (219, 2.19), (220, 2.71), (221, 1.50),
(222, 3.86), (223, 3.54), (224, 4.14), (225, 2.63), (226, 3.62), (227, 3.11), (228,
3.24), (229, 4.31), (230, 2.85), (231, 3.66), (232, 2.48), (233, 3.38), (234, 3.60),
(235, 2.61), (236, 4.33), (237, 2.71), (238, 2.29), (239, 2.54), (240, 2.80), (241,
3.58), (242, 3.57), (243, 2.71), (244, 3.38), (245, 2.92), (246, 3.62), (247, 3.96),
(248, 3.56), (249, 2.27), (250, 3.27), (251, 3.36), (252, 2.77), (253, 2.18), (254,
2.78), (255, 3.14), (256, 3.54), (257, 3.30), (258, 2.93), (259, 3.05), (260, 3.41),
(261, 3.15), (262, 4.18), (263, 4.10), (264, 2.63), (265, 2.94), (266, 2.13), (267,
2.62), (268, 3.84), (269, 2.94), (270, 2.78), (271, 2.60), (272, 1.96), (273, 2.25),
(274, 3.19), (275, 2.87), (276, 1.88), (277, 4.35), (278, 3.80), (279, 2.46), (280,
2.06), (281, 2.89), (282, 2.21), (283, 2.00), (284, 2.19), (285, 3.62), (286, 3.03),
(287, 2.41), (288, 2.75), (289, 2.33), (290, 1.91), (291, 3.60), (292, 1.92), (293,
1.71), (294, 2.35), (295, 2.87), (296, 3.12), (297, 1.61), (298, 2.39), (299, 3.09),
(300, 2.62), (301, 2.66), (302, 3.36), (303, 2.77), (304, 2.69), (305, 1.83), (306,
1.89), (307, 2.85), (308, 2.25), (309, 2.51), (310, 3.10), (311, 2.16), (312, 1.81),
(313, 2.57), (314, 2.63), (315, 2.42), (316, 2.57), (317, 3.02), (318, 2.71), (319,
3.49), (320, 3.02), (321, 2.18), (322, 2.09), (323, 3.45), (324, 2.55), (325, 3.43),
49
(326, 2.21), (327, 2.58), (328, 2.55), (329, 2.74), (330, 2.90), (331, 2.37), (332,
1.80), (333, 2.90), (334, 1.33), (335, 2.57), (336, 2.84), (337, 3.24), (338, 2.94),
(339, 2.65), (340, 2.31), (341, 2.27), (342, 3.07), (343, 4.53), (344, 1.21), (345,
2.82), (346, 2.58), (347, 2.01), (348, 2.21), (349, 2.34), (350, 2.29), (351, 2.31),
(352, 1.82), (353, 2.29), (354, 1.79), (355, 1.99), (356, 2.63), (357, 1.97), (358,
2.40), (359, 1.68), (360, 2.27), (361, 2.71), (362, 2.39), (363, 2.21), (364, 3.02),
(365, 2.63)
Hujan = GRAPH(TIME)
(1.00, 20.8), (2.00, 5.10), (3.00, 1.80), (4.00, 23.7), (5.00, 21.1), (6.00, 0.4), (7.00,
0.9), (8.00, 0.00), (9.00, 0.00), (10.0, 0.00), (11.0, 0.00), (12.0, 0.00), (13.0, 10.1),
(14.0, 10.3), (15.0, 0.4), (16.0, 7.50), (17.0, 7.80), (18.0, 3.80), (19.0, 0.4), (20.0,
23.6), (21.0, 6.70), (22.0, 13.8), (23.0, 15.3), (24.0, 1.10), (25.0, 4.00), (26.0, 28.6),
(27.0, 1.00), (28.0, 0.3), (29.0, 9.60), (30.0, 24.5), (31.0, 8.00), (32.0, 17.8), (33.0,
47.7), (34.0, 3.80), (35.0, 0.00), (36.0, 43.2), (37.0, 21.0), (38.0, 27.8), (39.0, 1.70),
(40.0, 16.9), (41.0, 88.8), (42.0, 0.00), (43.0, 0.00), (44.0, 0.00), (45.0, 14.1), (46.0,
0.00), (47.0, 1.10), (48.0, 1.40), (49.0, 1.00), (50.0, 39.5), (51.0, 1.10), (52.0, 0.00),
(53.0, 0.00), (54.0, 0.00), (55.0, 0.00), (56.0, 0.00), (57.0, 0.00), (58.0, 0.00), (59.0,
18.7), (60.0, 3.20), (61.0, 0.00), (62.0, 0.4), (63.0, 2.60), (64.0, 0.00), (65.0, 0.00),
(66.0, 2.40), (67.0, 0.00), (68.0, 2.60), (69.0, 6.70), (70.0, 0.00), (71.0, 23.4), (72.0,
5.80), (73.0, 0.00), (74.0, 32.7), (75.0, 14.6), (76.0, 8.40), (77.0, 0.00), (78.0, 0.00),
(79.0, 23.2), (80.0, 68.0), (81.0, 62.6), (82.0, 21.4), (83.0, 26.5), (84.0, 19.0), (85.0,
0.2), (86.0, 1.60), (87.0, 42.0), (88.0, 0.00), (89.0, 0.00), (90.0, 7.00), (91.0, 48.0),
(92.0, 0.2), (93.0, 19.5), (94.0, 0.2), (95.0, 1.40), (96.0, 9.20), (97.0, 10.6), (98.0,
23.6), (99.0, 3.40), (100, 13.7), (101, 0.00), (102, 0.00), (103, 0.00), (104, 0.00),
(105, 1.50), (106, 2.80), (107, 16.3), (108, 0.00), (109, 0.4), (110, 5.30), (111, 0.00),
(112, 0.4), (113, 0.00), (114, 3.70), (115, 36.6), (116, 4.80), (117, 0.00), (118, 4.50),
(119, 0.00), (120, 0.00), (121, 0.00), (122, 0.00), (123, 0.3), (124, 26.4), (125, 0.3),
(126, 1.00), (127, 11.0), (128, 0.3), (129, 0.00), (130, 5.60), (131, 0.00), (132, 0.00),
(133, 0.00), (134, 51.4), (135, 14.2), (136, 1.80), (137, 49.4), (138, 0.2), (139, 0.00),
(140, 4.60), (141, 0.00), (142, 0.00), (143, 0.00), (144, 0.00), (145, 0.00), (146,
0.00), (147, 35.4), (148, 0.00), (149, 0.00), (150, 0.00), (151, 0.00), (152, 0.00),
(153, 0.2), (154, 63.1), (155, 8.20), (156, 0.00), (157, 0.00), (158, 0.00), (159, 0.00),
(160, 0.00), (161, 8.40), (162, 4.80), (163, 0.00), (164, 2.10), (165, 0.00), (166,
3.00), (167, 0.00), (168, 0.00), (169, 0.00), (170, 0.00), (171, 0.00), (172, 0.00),
(173, 0.00), (174, 0.00), (175, 0.4), (176, 0.00), (177, 0.00), (178, 0.00), (179, 0.00),
(180, 0.00), (181, 0.00), (182, 0.00), (183, 0.00), (184, 0.00), (185, 0.00), (186,
0.00), (187, 0.00), (188, 0.00), (189, 0.00), (190, 0.2), (191, 0.00), (192, 0.00), (193,
0.00), (194, 0.00), (195, 0.00), (196, 0.00), (197, 0.00), (198, 0.00), (199, 0.00),
(200, 0.00), (201, 0.00), (202, 0.00), (203, 0.00), (204, 0.00), (205, 0.00), (206,
0.00), (207, 0.00), (208, 0.8), (209, 0.00), (210, 0.6), (211, 0.00), (212, 0.00), (213,
94.6), (214, 16.7), (215, 0.00), (216, 0.00), (217, 0.00), (218, 0.00), (219, 0.00),
(220, 0.00), (221, 0.00), (222, 0.00), (223, 0.00), (224, 0.00), (225, 0.1), (226, 0.00),
(227, 0.00), (228, 0.00), (229, 0.00), (230, 0.00), (231, 0.00), (232, 1.00), (233,
0.00), (234, 0.00), (235, 0.00), (236, 0.00), (237, 0.00), (238, 0.00), (239, 0.00),
(240, 0.00), (241, 0.00), (242, 0.00), (243, 0.00), (244, 0.00), (245, 0.00), (246,
0.00), (247, 0.00), (248, 0.00), (249, 0.00), (250, 0.00), (251, 0.00), (252, 3.20),
(253, 0.00), (254, 0.00), (255, 0.00), (256, 0.00), (257, 0.00), (258, 0.00), (259,
0.00), (260, 0.00), (261, 0.00), (262, 0.00), (263, 0.00), (264, 0.00), (265, 16.0),
50
(266, 0.00), (267, 0.00), (268, 0.00), (269, 2.40), (270, 0.00), (271, 4.20), (272,
53.5), (273, 0.00), (274, 0.00), (275, 0.00), (276, 0.00), (277, 0.00), (278, 0.00),
(279, 0.00), (280, 0.00), (281, 30.5), (282, 1.40), (283, 4.00), (284, 0.00), (285,
0.00), (286, 0.00), (287, 5.90), (288, 5.20), (289, 0.00), (290, 0.00), (291, 0.00),
(292, 0.00), (293, 0.00), (294, 0.00), (295, 0.00), (296, 0.00), (297, 0.00), (298,
0.00), (299, 0.00), (300, 0.00), (301, 0.00), (302, 0.00), (303, 0.1), (304, 63.5), (305,
11.8), (306, 24.6), (307, 24.2), (308, 5.50), (309, 16.8), (310, 1.30), (311, 0.00),
(312, 40.0), (313, 156), (314, 21.2), (315, 0.00), (316, 47.2), (317, 47.4), (318,
51.2), (319, 0.00), (320, 50.5), (321, 62.4), (322, 0.00), (323, 3.90), (324, 0.00),
(325, 3.40), (326, 37.6), (327, 36.7), (328, 0.00), (329, 72.6), (330, 89.4), (331,
9.60), (332, 0.00), (333, 26.4), (334, 15.4), (335, 67.8), (336, 4.50), (337, 0.00),
(338, 14.5), (339, 22.6), (340, 20.3), (341, 81.5), (342, 9.50), (343, 3.20), (344,
70.8), (345, 15.9), (346, 69.7), (347, 7.80), (348, 0.8), (349, 0.1), (350, 4.70), (351,
12.4), (352, 4.90), (353, 5.70), (354, 12.2), (355, 28.1), (356, 6.10), (357, 0.00),
(358, 6.30), (359, 0.00), (360, 0.00), (361, 7.00), (362, 48.0), (363, 21.6), (364,
33.0), (365, 0.7)
penyiraman = GRAPH(TIME)
(1.00, 0.00), (2.00, 0.00), (3.00, 0.00), (4.00, 0.00), (5.00, 0.00), (6.00, 0.00), (7.00,
0.00), (8.00, 0.00), (9.00, 0.00), (10.0, 0.00), (11.0, 0.00), (12.0, 0.00), (13.0, 0.00),
(14.0, 0.00), (15.0, 0.00), (16.0, 0.00), (17.0, 0.00), (18.0, 0.00), (19.0, 0.00), (20.0,
0.00), (21.0, 0.00), (22.0, 0.00), (23.0, 0.00), (24.0, 0.00), (25.0, 0.00), (26.0, 0.00),
(27.0, 0.00), (28.0, 0.00), (29.0, 0.00), (30.0, 0.00), (31.0, 0.00), (32.0, 0.00), (33.0,
0.00), (34.0, 0.00), (35.0, 0.00), (36.0, 0.00), (37.0, 0.00), (38.0, 0.00), (39.0, 0.00),
(40.0, 0.00), (41.0, 0.00), (42.0, 0.00), (43.0, 0.00), (44.0, 0.00), (45.0, 0.00), (46.0,
0.00), (47.0, 0.00), (48.0, 0.00), (49.0, 0.00), (50.0, 0.00), (51.0, 0.00), (52.0, 0.00),
(53.0, 0.00), (54.0, 0.00), (55.0, 0.00), (56.0, 0.00), (57.0, 0.00), (58.0, 0.00), (59.0,
0.00), (60.0, 0.00), (61.0, 0.00), (62.0, 0.00), (63.0, 0.00), (64.0, 0.00), (65.0, 0.00),
(66.0, 0.00), (67.0, 0.00), (68.0, 0.00), (69.0, 0.00), (70.0, 0.00), (71.0, 0.00), (72.0,
0.00), (73.0, 0.00), (74.0, 0.00), (75.0, 0.00), (76.0, 0.00), (77.0, 0.00), (78.0, 0.00),
(79.0, 0.00), (80.0, 0.00), (81.0, 0.00), (82.0, 0.00), (83.0, 0.00), (84.0, 0.00), (85.0,
0.00), (86.0, 0.00), (87.0, 0.00), (88.0, 0.00), (89.0, 0.00), (90.0, 0.00), (91.0, 0.00),
(92.0, 0.00), (93.0, 0.00), (94.0, 0.00), (95.0, 0.00), (96.0, 0.00), (97.0, 0.00), (98.0,
0.00), (99.0, 0.00), (100, 0.00), (101, 0.00), (102, 0.00), (103, 0.00), (104, 0.00),
(105, 0.00), (106, 0.00), (107, 0.00), (108, 0.00), (109, 0.00), (110, 0.00), (111,
0.00), (112, 0.00), (113, 0.00), (114, 0.00), (115, 0.00), (116, 0.00), (117, 0.00),
(118, 0.00), (119, 0.00), (120, 0.00), (121, 0.00), (122, 0.00), (123, 0.00), (124,
0.00), (125, 0.00), (126, 0.00), (127, 0.00), (128, 0.00), (129, 0.00), (130, 0.00),
(131, 0.00), (132, 0.00), (133, 0.00), (134, 0.00), (135, 0.00), (136, 0.00), (137,
0.00), (138, 0.00), (139, 0.00), (140, 0.00), (141, 0.00), (142, 0.00), (143, 0.00),
(144, 0.00), (145, 0.00), (146, 0.00), (147, 0.00), (148, 0.00), (149, 0.00), (150,
0.00), (151, 0.00), (152, 0.00), (153, 0.00), (154, 0.00), (155, 0.00), (156, 0.00),
(157, 0.00), (158, 0.00), (159, 0.00), (160, 0.00), (161, 0.00), (162, 0.00), (163,
0.00), (164, 0.00), (165, 0.00), (166, 0.00), (167, 0.00), (168, 0.00), (169, 0.00),
(170, 0.00), (171, 0.00), (172, 0.00), (173, 0.00), (174, 0.00), (175, 0.00), (176,
0.00), (177, 0.00), (178, 0.00), (179, 0.00), (180, 0.00), (181, 0.00), (182, 0.00),
(183, 0.00), (184, 0.00), (185, 0.00), (186, 0.00), (187, 0.00), (188, 0.00), (189,
0.00), (190, 0.00), (191, 0.00), (192, 0.00), (193, 0.00), (194, 0.00), (195, 0.00),
(196, 0.00), (197, 0.00), (198, 0.00), (199, 0.00), (200, 0.00), (201, 0.00), (202,
51
0.00), (203, 0.00), (204, 0.00), (205, 0.00), (206, 0.00), (207, 0.00), (208, 0.00),
(209, 0.00), (210, 0.625), (211, 0.625), (212, 0.625), (213, 0.625), (214, 0.625),
(215, 5.63), (216, 5.63), (217, 5.63), (218, 5.63), (219, 5.63), (220, 0.00), (221,
5.63), (222, 5.63), (223, 5.63), (224, 5.63), (225, 5.63), (226, 5.63), (227, 5.63),
(228, 5.63), (229, 0.00), (230, 0.00), (231, 5.63), (232, 5.63), (233, 5.63), (234,
5.63), (235, 5.63), (236, 5.63), (237, 5.63), (238, 0.00), (239, 5.63), (240, 5.63),
(241, 5.63), (242, 5.63), (243, 5.63), (244, 0.00), (245, 5.63), (246, 5.63), (247,
5.63), (248, 5.63), (249, 5.63), (250, 5.63), (251, 5.63), (252, 5.63), (253, 5.63),
(254, 5.63), (255, 0.00), (256, 5.63), (257, 0.00), (258, 0.00), (259, 0.00), (260,
5.63), (261, 5.63), (262, 5.63), (263, 5.63), (264, 5.63), (265, 5.63), (266, 5.63),
(267, 5.63), (268, 5.63), (269, 5.63), (270, 5.63), (271, 5.63), (272, 5.63), (273,
0.00), (274, 5.63), (275, 5.63), (276, 5.63), (277, 5.63), (278, 5.63), (279, 5.63),
(280, 5.63), (281, 5.63), (282, 0.00), (283, 5.63), (284, 5.63), (285, 5.63), (286,
5.63), (287, 0.00), (288, 0.00), (289, 5.63), (290, 5.63), (291, 5.63), (292, 5.63),
(293, 5.63), (294, 5.63), (295, 5.63), (296, 5.63), (297, 5.63), (298, 5.63), (299,
5.63), (300, 5.63), (301, 5.63), (302, 5.63), (303, 5.63), (304, 5.63), (305, 0.00),
(306, 0.00), (307, 0.00), (308, 0.00), (309, 0.00), (310, 0.00), (311, 0.00), (312,
0.00), (313, 0.00), (314, 0.00), (315, 0.00), (316, 0.00), (317, 0.00), (318, 0.00),
(319, 0.00), (320, 0.00), (321, 0.00), (322, 0.00), (323, 0.00), (324, 0.00), (325,
0.00), (326, 0.00), (327, 0.00), (328, 0.00), (329, 0.00), (330, 0.00), (331, 0.00),
(332, 0.00), (333, 0.00), (334, 0.00), (335, 0.00), (336, 0.00), (337, 0.00), (338,
0.00), (339, 0.00), (340, 0.00), (341, 0.00), (342, 0.00), (343, 0.00), (344, 0.00),
(345, 0.00), (346, 0.00), (347, 0.00), (348, 0.00), (349, 0.00), (350, 0.00), (351,
0.00), (352, 0.00), (353, 0.00), (354, 0.00), (355, 0.00), (356, 0.00), (357, 0.00),
(358, 0.00), (359, 0.00), (360, 0.00), (361, 0.00), (362, 0.00), (363, 0.00), (364,
0.00), (365, 0.00)
QS = GRAPH(TIME)
(1.00, 9.00), (2.00, 11.7), (3.00, 7.49), (4.00, 7.28), (5.00, 12.0), (6.00, 11.2), (7.00,
14.8), (8.00, 13.8), (9.00, 15.0), (10.0, 15.3), (11.0, 18.4), (12.0, 6.23), (13.0, 9.67),
(14.0, 9.79), (15.0, 12.8), (16.0, 12.0), (17.0, 8.33), (18.0, 8.33), (19.0, 6.86), (20.0,
9.83), (21.0, 10.7), (22.0, 7.61), (23.0, 6.40), (24.0, 12.2), (25.0, 12.3), (26.0, 13.2),
(27.0, 6.99), (28.0, 12.2), (29.0, 16.5), (30.0, 12.2), (31.0, 9.00), (32.0, 6.19), (33.0,
12.8), (34.0, 7.61), (35.0, 8.95), (36.0, 11.1), (37.0, 13.3), (38.0, 13.3), (39.0, 8.03),
(40.0, 7.07), (41.0, 7.70), (42.0, 5.94), (43.0, 10.7), (44.0, 9.96), (45.0, 13.1), (46.0,
8.62), (47.0, 11.0), (48.0, 6.49), (49.0, 12.8), (50.0, 6.19), (51.0, 6.40), (52.0, 14.9),
(53.0, 17.0), (54.0, 11.9), (55.0, 18.5), (56.0, 14.5), (57.0, 15.6), (58.0, 11.4), (59.0,
13.0), (60.0, 9.71), (61.0, 13.6), (62.0, 14.8), (63.0, 8.70), (64.0, 15.1), (65.0, 17.8),
(66.0, 11.3), (67.0, 6.53), (68.0, 10.1), (69.0, 13.5), (70.0, 10.1), (71.0, 10.8), (72.0,
32.0), (73.0, 8.62), (74.0, 13.4), (75.0, 15.1), (76.0, 17.7), (77.0, 17.7), (78.0, 12.8),
(79.0, 16.9), (80.0, 13.8), (81.0, 16.6), (82.0, 18.7), (83.0, 9.54), (84.0, 11.8), (85.0,
10.0), (86.0, 12.3), (87.0, 14.9), (88.0, 12.6), (89.0, 13.3), (90.0, 12.2), (91.0, 12.8),
(92.0, 12.5), (93.0, 11.9), (94.0, 12.5), (95.0, 12.9), (96.0, 16.1), (97.0, 10.4), (98.0,
14.3), (99.0, 12.9), (100, 16.5), (101, 14.1), (102, 14.7), (103, 6.69), (104, 12.7),
(105, 14.6), (106, 13.8), (107, 7.32), (108, 10.9), (109, 16.0), (110, 13.3), (111,
16.0), (112, 13.4), (113, 15.3), (114, 5.90), (115, 7.78), (116, 14.2), (117, 14.5),
(118, 17.6), (119, 12.7), (120, 18.1), (121, 11.8), (122, 14.1), (123, 10.6), (124,
13.8), (125, 14.0), (126, 17.0), (127, 14.9), (128, 14.4), (129, 14.1), (130, 14.4),
(131, 12.0), (132, 16.7), (133, 15.7), (134, 11.4), (135, 11.3), (136, 14.2), (137,
52
13.9), (138, 13.8), (139, 15.1), (140, 18.1), (141, 12.3), (142, 14.1), (143, 14.2),
(144, 12.0), (145, 15.4), (146, 13.7), (147, 13.6), (148, 15.7), (149, 16.0), (150,
16.0), (151, 13.5), (152, 11.0), (153, 13.9), (154, 11.9), (155, 14.4), (156, 11.9),
(157, 15.4), (158, 13.0), (159, 13.7), (160, 9.29), (161, 8.58), (162, 13.7), (163,
14.7), (164, 14.4), (165, 14.1), (166, 12.7), (167, 15.1), (168, 13.9), (169, 15.0),
(170, 15.2), (171, 13.2), (172, 16.2), (173, 15.5), (174, 14.6), (175, 14.6), (176,
14.6), (177, 15.6), (178, 14.5), (179, 13.6), (180, 14.7), (181, 12.7), (182, 14.0),
(183, 16.7), (184, 16.7), (185, 15.5), (186, 15.3), (187, 15.7), (188, 15.1), (189,
16.2), (190, 17.3), (191, 13.1), (192, 14.0), (193, 8.83), (194, 16.2), (195, 12.7),
(196, 14.0), (197, 12.9), (198, 16.6), (199, 17.1), (200, 16.4), (201, 16.9), (202,
15.8), (203, 12.1), (204, 14.5), (205, 13.6), (206, 16.2), (207, 14.4), (208, 11.9),
(209, 13.8), (210, 16.0), (211, 15.4), (212, 15.5), (213, 15.7), (214, 16.4), (215,
16.7), (216, 16.3), (217, 17.2), (218, 15.9), (219, 16.7), (220, 16.2), (221, 14.4),
(222, 16.3), (223, 17.1), (224, 17.4), (225, 13.3), (226, 13.4), (227, 16.5), (228,
17.1), (229, 16.7), (230, 14.1), (231, 16.6), (232, 16.7), (233, 16.8), (234, 16.0),
(235, 16.0), (236, 15.9), (237, 16.2), (238, 15.1), (239, 12.5), (240, 16.2), (241,
14.8), (242, 17.9), (243, 17.4), (244, 15.6), (245, 18.0), (246, 17.4), (247, 16.9),
(248, 14.3), (249, 16.4), (250, 16.8), (251, 16.2), (252, 15.6), (253, 16.0), (254,
16.2), (255, 16.2), (256, 16.2), (257, 16.1), (258, 15.5), (259, 15.5), (260, 16.2),
(261, 17.2), (262, 16.7), (263, 16.2), (264, 16.2), (265, 16.7), (266, 17.2), (267,
18.7), (268, 15.5), (269, 15.6), (270, 16.4), (271, 13.9), (272, 14.4), (273, 13.9),
(274, 14.4), (275, 13.1), (276, 15.4), (277, 16.9), (278, 15.2), (279, 15.4), (280,
15.7), (281, 16.9), (282, 15.3), (283, 16.7), (284, 15.5), (285, 16.1), (286, 16.2),
(287, 15.4), (288, 16.6), (289, 16.7), (290, 18.2), (291, 16.7), (292, 16.8), (293,
13.9), (294, 16.7), (295, 17.6), (296, 15.4), (297, 16.2), (298, 16.7), (299, 15.2),
(300, 15.4), (301, 15.9), (302, 16.0), (303, 15.8), (304, 16.8), (305, 16.6), (306,
16.4), (307, 15.6), (308, 16.1), (309, 16.5), (310, 14.6), (311, 17.4), (312, 16.1),
(313, 16.1), (314, 16.6), (315, 16.6), (316, 16.7), (317, 14.5), (318, 15.5), (319,
16.6), (320, 10.8), (321, 17.4), (322, 16.1), (323, 14.1), (324, 15.8), (325, 12.1),
(326, 16.6), (327, 17.1), (328, 17.4), (329, 14.3), (330, 14.7), (331, 11.3), (332,
17.1), (333, 0.64), (334, 16.2), (335, 16.6), (336, 16.9), (337, 14.1), (338, 12.5),
(339, 13.8), (340, 15.2), (341, 16.1), (342, 10.1), (343, 17.4), (344, 14.2), (345,
11.9), (346, 9.25), (347, 14.6), (348, 9.92), (349, 8.28), (350, 6.36), (351, 6.36),
(352, 9.12), (353, 10.2), (354, 9.00), (355, 8.79), (356, 13.7), (357, 14.1), (358,
18.8), (359, 18.5), (360, 16.0), (361, 16.2), (362, 12.9), (363, 14.9), (364, 14.9),
(365, 10.3)
RH = GRAPH(TIME)
(1.00, 94.0), (2.00, 88.0), (3.00, 90.0), (4.00, 88.0), (5.00, 85.0), (6.00, 84.0), (7.00,
79.0), (8.00, 81.0), (9.00, 75.0), (10.0, 77.0), (11.0, 71.0), (12.0, 93.0), (13.0, 87.0),
(14.0, 85.0), (15.0, 82.0), (16.0, 87.0), (17.0, 87.0), (18.0, 87.0), (19.0, 93.0), (20.0,
90.0), (21.0, 90.0), (22.0, 92.0), (23.0, 91.0), (24.0, 87.0), (25.0, 93.0), (26.0, 86.0),
(27.0, 91.0), (28.0, 88.0), (29.0, 87.0), (30.0, 89.0), (31.0, 92.0), (32.0, 96.0), (33.0,
86.0), (34.0, 89.0), (35.0, 88.0), (36.0, 87.0), (37.0, 92.0), (38.0, 88.0), (39.0, 93.0),
(40.0, 98.0), (41.0, 91.0), (42.0, 90.0), (43.0, 90.0), (44.0, 94.0), (45.0, 84.0), (46.0,
89.0), (47.0, 90.0), (48.0, 92.0), (49.0, 90.0), (50.0, 93.0), (51.0, 88.0), (52.0, 74.0),
(53.0, 74.0), (54.0, 83.0), (55.0, 80.0), (56.0, 81.0), (57.0, 79.0), (58.0, 85.0), (59.0,
88.0), (60.0, 88.0), (61.0, 82.0), (62.0, 83.0), (63.0, 81.0), (64.0, 79.0), (65.0, 74.0),
(66.0, 83.0), (67.0, 82.0), (68.0, 82.0), (69.0, 81.0), (70.0, 94.0), (71.0, 91.0), (72.0,
53
87.0), (73.0, 87.0), (74.0, 91.0), (75.0, 87.0), (76.0, 83.0), (77.0, 83.0), (78.0, 83.0),
(79.0, 85.0), (80.0, 90.0), (81.0, 87.0), (82.0, 84.0), (83.0, 88.0), (84.0, 93.0), (85.0,
90.0), (86.0, 85.0), (87.0, 85.0), (88.0, 79.0), (89.0, 83.0), (90.0, 88.0), (91.0, 89.0),
(92.0, 90.0), (93.0, 87.0), (94.0, 89.0), (95.0, 86.0), (96.0, 85.0), (97.0, 89.0), (98.0,
87.0), (99.0, 85.0), (100, 82.0), (101, 81.0), (102, 82.0), (103, 86.0), (104, 86.0),
(105, 81.0), (106, 85.0), (107, 92.0), (108, 90.0), (109, 84.0), (110, 87.0), (111,
82.0), (112, 84.0), (113, 78.0), (114, 92.0), (115, 92.0), (116, 83.0), (117, 88.0),
(118, 83.0), (119, 84.0), (120, 80.0), (121, 85.0), (122, 81.0), (123, 88.0), (124,
86.0), (125, 85.0), (126, 82.0), (127, 85.0), (128, 77.0), (129, 82.0), (130, 81.0),
(131, 79.0), (132, 75.0), (133, 82.0), (134, 89.0), (135, 91.0), (136, 87.0), (137,
81.0), (138, 80.0), (139, 82.0), (140, 80.0), (141, 77.0), (142, 79.0), (143, 74.0),
(144, 77.0), (145, 80.0), (146, 86.0), (147, 84.0), (148, 82.0), (149, 83.0), (150,
78.0), (151, 82.0), (152, 80.0), (153, 84.0), (154, 87.0), (155, 86.0), (156, 80.0),
(157, 77.0), (158, 82.0), (159, 79.0), (160, 92.0), (161, 87.0), (162, 86.0), (163,
82.0), (164, 78.0), (165, 78.0), (166, 78.0), (167, 77.0), (168, 76.0), (169, 76.0),
(170, 77.0), (171, 76.0), (172, 76.0), (173, 74.0), (174, 79.0), (175, 76.0), (176,
73.0), (177, 74.0), (178, 75.0), (179, 80.0), (180, 74.0), (181, 78.0), (182, 76.0),
(183, 72.0), (184, 68.0), (185, 70.0), (186, 75.0), (187, 72.0), (188, 71.0), (189,
72.0), (190, 75.0), (191, 69.0), (192, 75.0), (193, 78.0), (194, 74.0), (195, 70.0),
(196, 74.0), (197, 75.0), (198, 70.0), (199, 74.0), (200, 70.0), (201, 73.0), (202,
75.0), (203, 80.0), (204, 76.0), (205, 74.0), (206, 79.0), (207, 77.0), (208, 76.0),
(209, 79.0), (210, 74.0), (211, 75.0), (212, 86.0), (213, 88.0), (214, 81.0), (215,
71.0), (216, 73.0), (217, 72.0), (218, 75.0), (219, 77.0), (220, 77.0), (221, 76.0),
(222, 75.0), (223, 77.0), (224, 79.0), (225, 79.0), (226, 78.0), (227, 80.0), (228,
78.0), (229, 72.0), (230, 73.0), (231, 80.0), (232, 78.0), (233, 66.0), (234, 71.0),
(235, 68.0), (236, 70.0), (237, 73.0), (238, 72.0), (239, 68.0), (240, 74.0), (241,
74.0), (242, 70.0), (243, 70.0), (244, 65.0), (245, 65.0), (246, 66.0), (247, 71.0),
(248, 71.0), (249, 68.0), (250, 67.0), (251, 76.0), (252, 73.0), (253, 74.0), (254,
69.0), (255, 68.0), (256, 72.0), (257, 72.0), (258, 68.0), (259, 69.0), (260, 72.0),
(261, 65.0), (262, 70.0), (263, 69.0), (264, 77.0), (265, 71.0), (266, 63.0), (267,
68.0), (268, 73.0), (269, 68.0), (270, 78.0), (271, 80.0), (272, 74.0), (273, 69.0),
(274, 69.0), (275, 75.0), (276, 65.0), (277, 67.0), (278, 69.0), (279, 71.0), (280,
81.0), (281, 84.0), (282, 82.0), (283, 74.0), (284, 74.0), (285, 74.0), (286, 81.0),
(287, 83.0), (288, 72.0), (289, 72.0), (290, 61.0), (291, 69.0), (292, 72.0), (293,
68.0), (294, 66.0), (295, 63.0), (296, 74.0), (297, 69.0), (298, 72.0), (299, 75.0),
(300, 74.0), (301, 66.0), (302, 72.0), (303, 81.0), (304, 82.0), (305, 83.0), (306,
82.0), (307, 85.0), (308, 86.0), (309, 79.0), (310, 78.0), (311, 88.0), (312, 85.0),
(313, 84.0), (314, 84.0), (315, 81.0), (316, 84.0), (317, 83.0), (318, 77.0), (319,
80.0), (320, 83.0), (321, 81.0), (322, 74.0), (323, 80.0), (324, 78.0), (325, 87.0),
(326, 82.0), (327, 79.0), (328, 83.0), (329, 81.0), (330, 81.0), (331, 80.0), (332,
84.0), (333, 86.0), (334, 86.0), (335, 81.0), (336, 78.0), (337, 82.0), (338, 84.0),
(339, 84.0), (340, 85.0), (341, 87.0), (342, 87.0), (343, 84.0), (344, 83.0), (345,
87.0), (346, 88.0), (347, 86.0), (348, 85.0), (349, 89.0), (350, 89.0), (351, 88.0),
(352, 85.0), (353, 89.0), (354, 89.0), (355, 87.0), (356, 81.0), (357, 83.0), (358,
77.0), (359, 79.0), (360, 80.0), (361, 83.0), (362, 88.0), (363, 83.0), (364, 87.0),
(365, 86.0)
T = GRAPH(TIME)
54
(1.00, 24.1), (2.00, 25.3), (3.00, 24.7), (4.00, 24.7), (5.00, 26.0), (6.00, 25.1), (7.00,
26.1), (8.00, 26.3), (9.00, 27.2), (10.0, 26.7), (11.0, 26.7), (12.0, 24.0), (13.0, 25.5),
(14.0, 26.1), (15.0, 25.9), (16.0, 25.2), (17.0, 25.5), (18.0, 25.3), (19.0, 24.1), (20.0,
24.3), (21.0, 24.9), (22.0, 24.7), (23.0, 24.5), (24.0, 25.2), (25.0, 24.5), (26.0, 25.1),
(27.0, 25.0), (28.0, 25.2), (29.0, 25.6), (30.0, 25.3), (31.0, 24.5), (32.0, 23.3), (33.0,
25.4), (34.0, 25.3), (35.0, 25.3), (36.0, 25.4), (37.0, 24.3), (38.0, 25.4), (39.0, 24.0),
(40.0, 22.9), (41.0, 24.5), (42.0, 23.7), (43.0, 24.4), (44.0, 23.7), (45.0, 26.0), (46.0,
24.8), (47.0, 25.2), (48.0, 25.1), (49.0, 24.6), (50.0, 23.7), (51.0, 25.1), (52.0, 26.4),
(53.0, 25.5), (54.0, 24.7), (55.0, 26.4), (56.0, 26.7), (57.0, 26.5), (58.0, 26.3), (59.0,
25.6), (60.0, 25.2), (61.0, 25.6), (62.0, 26.1), (63.0, 25.0), (64.0, 26.3), (65.0, 26.6),
(66.0, 25.7), (67.0, 25.6), (68.0, 25.7), (69.0, 25.8), (70.0, 24.0), (71.0, 24.7), (72.0,
25.9), (73.0, 25.2), (74.0, 24.7), (75.0, 25.4), (76.0, 26.0), (77.0, 25.9), (78.0, 26.4),
(79.0, 26.0), (80.0, 25.2), (81.0, 24.9), (82.0, 25.0), (83.0, 25.9), (84.0, 24.3), (85.0,
25.0), (86.0, 26.4), (87.0, 25.7), (88.0, 27.2), (89.0, 27.2), (90.0, 25.9), (91.0, 26.6),
(92.0, 25.7), (93.0, 25.7), (94.0, 25.5), (95.0, 25.7), (96.0, 26.1), (97.0, 25.3), (98.0,
25.7), (99.0, 26.2), (100, 26.8), (101, 27.4), (102, 26.5), (103, 25.5), (104, 25.5),
(105, 26.2), (106, 26.4), (107, 24.9), (108, 25.8), (109, 25.6), (110, 25.7), (111,
26.2), (112, 26.3), (113, 27.0), (114, 23.9), (115, 24.0), (116, 26.0), (117, 25.0),
(118, 26.2), (119, 25.6), (120, 26.9), (121, 25.8), (122, 26.7), (123, 25.5), (124,
25.3), (125, 25.3), (126, 26.3), (127, 26.9), (128, 27.3), (129, 26.1), (130, 26.8),
(131, 26.1), (132, 26.8), (133, 26.6), (134, 25.6), (135, 25.7), (136, 26.1), (137,
27.3), (138, 26.8), (139, 27.7), (140, 26.6), (141, 26.6), (142, 26.1), (143, 26.2),
(144, 25.7), (145, 25.7), (146, 25.6), (147, 25.7), (148, 26.2), (149, 26.2), (150,
27.1), (151, 26.9), (152, 26.4), (153, 26.1), (154, 25.8), (155, 26.3), (156, 26.7),
(157, 27.0), (158, 26.8), (159, 27.5), (160, 24.5), (161, 25.2), (162, 26.0), (163,
26.4), (164, 26.4), (165, 26.3), (166, 26.3), (167, 25.6), (168, 25.5), (169, 26.0),
(170, 26.7), (171, 26.8), (172, 27.0), (173, 26.8), (174, 26.2), (175, 25.8), (176,
25.6), (177, 25.1), (178, 26.2), (179, 26.2), (180, 27.0), (181, 27.2), (182, 26.2),
(183, 25.0), (184, 25.5), (185, 25.3), (186, 25.5), (187, 25.5), (188, 27.0), (189,
26.3), (190, 25.9), (191, 26.6), (192, 26.3), (193, 26.4), (194, 26.7), (195, 27.3),
(196, 26.5), (197, 26.0), (198, 27.1), (199, 25.9), (200, 26.0), (201, 26.5), (202,
26.8), (203, 25.4), (204, 26.9), (205, 26.6), (206, 25.2), (207, 26.4), (208, 26.5),
(209, 26.0), (210, 26.4), (211, 26.2), (212, 24.4), (213, 25.3), (214, 25.7), (215,
24.6), (216, 23.6), (217, 24.8), (218, 25.0), (219, 25.7), (220, 25.7), (221, 26.2),
(222, 26.8), (223, 27.0), (224, 26.4), (225, 26.4), (226, 27.4), (227, 26.4), (228,
26.7), (229, 27.5), (230, 27.1), (231, 26.6), (232, 26.1), (233, 25.7), (234, 25.9),
(235, 26.0), (236, 26.2), (237, 26.5), (238, 27.0), (239, 27.3), (240, 26.8), (241,
26.8), (242, 27.2), (243, 27.0), (244, 26.8), (245, 26.0), (246, 25.2), (247, 25.8),
(248, 26.3), (249, 25.7), (250, 26.3), (251, 25.5), (252, 26.6), (253, 25.7), (254,
26.3), (255, 27.1), (256, 26.9), (257, 26.7), (258, 25.6), (259, 26.0), (260, 26.5),
(261, 27.9), (262, 26.1), (263, 26.5), (264, 25.2), (265, 26.9), (266, 26.5), (267,
26.0), (268, 26.2), (269, 26.5), (270, 25.6), (271, 25.3), (272, 26.0), (273, 26.9),
(274, 26.8), (275, 26.1), (276, 27.6), (277, 27.0), (278, 27.1), (279, 26.6), (280,
25.7), (281, 25.5), (282, 25.6), (283, 26.5), (284, 26.6), (285, 27.0), (286, 25.2),
(287, 25.9), (288, 26.2), (289, 28.0), (290, 27.6), (291, 27.1), (292, 26.8), (293,
26.9), (294, 27.5), (295, 27.7), (296, 26.2), (297, 27.2), (298, 27.6), (299, 28.0),
(300, 26.9), (301, 28.1), (302, 27.9), (303, 26.0), (304, 26.0), (305, 26.3), (306,
26.7), (307, 26.2), (308, 26.0), (309, 27.4), (310, 27.0), (311, 25.2), (312, 25.8),
55
(313, 26.3), (314, 26.5), (315, 26.3), (316, 26.4), (317, 26.1), (318, 27.9), (319,
26.7), (320, 26.5), (321, 26.9), (322, 27.6), (323, 26.8), (324, 26.9), (325, 26.2),
(326, 26.8), (327, 26.9), (328, 26.2), (329, 26.6), (330, 26.5), (331, 27.0), (332,
26.1), (333, 25.9), (334, 26.1), (335, 26.8), (336, 27.5), (337, 26.6), (338, 26.1),
(339, 26.2), (340, 26.1), (341, 26.5), (342, 26.1), (343, 26.0), (344, 26.5), (345,
26.1), (346, 25.3), (347, 26.4), (348, 25.9), (349, 25.3), (350, 24.8), (351, 23.9),
(352, 25.7), (353, 25.4), (354, 25.4), (355, 24.9), (356, 26.4), (357, 25.8), (358,
25.9), (359, 26.5), (360, 27.9), (361, 27.6), (362, 26.1), (363, 27.2), (364, 26.1),
(365, 26.8)
56
RIWAYAT HIDUP