PENDAHULUAN
1
2
4
5
ubi jalar juga dibuat sayuran. Terdapat pula ubi jalar yang
dijadikan karena keindahan daunnya. (Purbasari & Sumadji,
2018)
II.1.3 Morfologi Tumbuhan
Inti dari ubi jalar berbentuk bulat. Warna batang yang
dominan adalah hijau, kuning, ungu dan kombinasi ketiganya.
Permukaan batang muda memiliki bulu-bulu halus seperti
rambut halus, tetapi cenderung rontok seiring bertambahnya
usia tanaman. Faktor eksternal yang mempengaruhi diameter
batang antara lain kesuburan tanah, suhu, dan air. Tetapi
faktor genetik adalah sifat tetap (Puslitbang Tanaman
Pangan, 2012)
Varietas jenis daun akan mempengaruhi lebar daun
dan elemen lingkungan. Daun berpigmen ungu terdapat pada
sebagian atau seluruh daun yang menempel pada helaian
daun atau batang, sepanjang batang, atau keduanya.
(Huaman, 1992). Luas helai daun dapat ditentukan dari
panjang dan lebar daun dewasa, diukur dari sisi paling lebar
dan paling panjang, dengan kategori : (1) Sempit, < 8 cm (2)
Sedang, 8.1 < 15.0 cm (3) Lebar >25.0 cm 3.4.3 Ranting Daun
Panjang tangkai daun dari pangkal tangkai yang berhubungan
dengan batang tanaman sampai ujung tangkai yang
berhubungan dengan helaian daun adalah : (1) Sangat
pendek, < 5cm (2) Pendek, 5-10 cm (3) Sedang,11-15 cm (4)
Panjang, 16-20 cm dan sangat panjang, > 20 c.
II.1.4 Kandungan kimia
Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) banyak
mengandung senyawa antara lain tanin, saponin, flavonoid,
terpenoid, glikosida, alkaloid, steroid dan fenol. Ubi jalar
memiliki banyak manfaat yang jarang diketahui orang.
Manfaat ubi jalar adalah anti infeksi, anti kanker, anti
6
1. Metode difusi
Metode difusi digunakan untuk menentukan aktivitas agen
antibakteri dan merupakan metode yang paling umum digunakan.
Metode difusi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu metode Kirby-
Bauer dan metode sumur.
2.Uji Kirby Bauer
Metode difusi pelak (uji Kirby-Bauer) digunakan untuk menentukan
aktivitas antibakteri. Cawan yang berisi agen antimikroba diletakkan
di atas agar yang telah diinokulasi dan disebarkan di atas agar.
Sektor-sektor yang menunjukkan pertumbuhan yang jelas
mikroorganisme oleh agen antimikroba pada permukaan agar.
Keunggulan dari tes difusi cakram termasuk fleksibilitas yang lebih
besar. Dalam pemilihan obat yang akan diuji (Lestari, 2018)
13
Daun ubi jalar ungu (Ipomea batatas L) .diperoleh dari
Batulabbu, Kelurahan Lembang gantarang keke, Kecamatan
Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
24.02 g
Rendemen= x 100 %=9.60 %
250 g
IV.2 Pembahasan
Pada penelitian ini dimulai dengan pengambilan bahan uji
daun ubi jalar ungu (Ipomoea Batatas L.) yang diperoleh dari Daerah
Batulabbu, Kelurahan Lembang Gantarang Keke, Kecamatan
Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan. Bahan
uji daun ubi jalar ungu dilakukan sortasi basah dan sortasi kering
kemudian dilakukan perajangan selanjutnya dilakukan proses
ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol
96%, maserasi dilakukan selama 1x24 jam dan dilakukan remaserasi
pada hari berikutnya selama 1x24 jam. Kemudian hasil maserat yang
diperoleh dipekatkan dengan menggunakan alat rotavapor lalu
dilakukan penguapan diatas waterbath sampai diperoleh ekstrak
kental.
DIAMETER RESPON
ZONA HAMBAT PENGHAMBATAN JAMUR
>20 mm Sangat Kuat
11-20 mm Kuat
5-10 mm Sedang
<5 mm Kurang
tanpa ekstrak daun ubi jalar ungu karena pengaruh dari bahan-bahan
i i i i i i i i
yang bersifat antiseptik dan antimikroba seperti etanol 96% dan
i i i i i
transparan ekstrak etanol daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) i i i i i i i
sediaan sabun padat transparan ekstrak etanol daun ubi jalar ungu
i i i i i i i i
dalam ekstrak daun ubi jalar ungu yaitu senyawa flavonoid yang
i i i i i i i
bakteri. i
transparan ekstrak etanol daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) i i i i i i i
Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan i i i yaitu zona hambat yang i
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil pembahasan hingga dapat
disimpulkan bahwa:
1. Pembuatan sediaan sabun padat transparan dengan ekstrak
etanolik daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) dengan
konsentrasi 2% pada konsentrasi 3% memiliki daya hambat yang
kuat.
2. Sediaan sabun padat transparan ekstrak etanol daun ubi jalar
ungu (Ipomoea Batatas L) yang memiliki daya hambat paling
optimal adalah konsentrasi 3% terhadap Candida albicans.
V.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka disarankan
pada penelitian selanjutnya yaitu pengujian aktivitas ekstrak etanol sabun
padat transparan antijamur daun ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L)
dengan jamur percobaan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Adhayanti, I., & Ahmad, T. (2021). Pengaruh Metode Pengeringan
Terhadap Karakter Mutu Fisik Dan Kimia Serbuk Minuman Instan
Kulit Buah Naga. Media Farmasi, 16(1), 57.
https://doi.org/10.32382/mf.v16i1.1418
Lestari, A. P. (2018). Efektivitas Ekstrak Etanol Umbi Ubi Jalar Ungu
(Ipomoea batatas L) dalam Menghambat Pertumbuhan Candida
albicans(In-Vitro). 8–23. http://repository.unimus.ac.id/2098/
Lilis Sukeksi, Meirany Sianturi, & Lionardo Setiawan. (2018). Pembuatan
Sabun Transparan Berbasis Minyak Kelapa Dengan Penambahan
Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Sebagai Bahan
Antioksidan. Jurnal Teknik Kimia USU, 7(2), 33–39.
https://doi.org/10.32734/jtk.v7i2.1648
Listiani, P. A. R., & Indraswari, P. I. I. (2021). Formulasi, Evaluasi Mutu
Fisik, dan Uji Aktivitas Antijamur Sabun Transparan Ekstrak Etanol
96% Daun Kirinyuh (Chromolaena odorata (L.) R.M.King & H.Rob.).
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of
Indonesia), 18(2), 324. https://doi.org/10.30595/pharmacy.v18i2.9035
Lolok, N., Awaliyah, N., & Astuti, W. (2020). Formulasi Dan Uji Aktivitas
Sediaan Sabun Cair Pembersih Kewanitaan Ekstrak Daun Waru
(Hibiscus tiliaceus) Terhadap Jamur Candida albicans. Jurnal
Mandala Pharmacon Indonesia, 6(01), 59–80.
https://doi.org/10.35311/jmpi.v6i01.53
Nandani, R., Arif, M. R., Purwati, E., & Safitri, C. I. N. H. (2021). Formulasi
dan Uji Mutu Fisik Sediaan Sabun Padat Herbal Ekstrak Daun Ubi
Jalar Ungu (Ipomea batatas L) dengan Penambahan Madu. Prosiding
SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi Dan Saintek), 453–
459.
Pangaribuan, L. (2017). Efek Samping Kosmetik Dan Penangananya Bagi
Kaum Perempuan. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 15(2), 20–28.
https://doi.org/10.24114/jkss.v15i2.8771
Pramushinta, I. A. K., & Ajiningrum, P. S. (2018). Formulasi Sediaan
Sabun Padat Transparan Dengan Penambahan Ekstrak Biji Bunga
Matahari (Helianthus annus L.). STIGMA: Jurnal Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam Unipa, 11(01), 77–84.
https://doi.org/10.36456/stigma.vol11.no01.a1511
Purbasari, K., & Sumadji, A. R. (2018). Studi Variasi Ubi Jalar (Ipomoea
Batatas L) Berdasarkan Karakter Morfologi di Kabupaten Ngawi.
Florea : Jurnal Biologi Dan Pembelajarannya, 5(2), 78.
https://doi.org/10.25273/florea.v5i2.3359
23
Rieska Alfiah, R., Khotimah, S., & Turnip, M. (2015). Efektivitas Ekstrak
Metanol Daun Sembung Rambat (Mikania micrantha Kunth)
Terhadap Pertumbuhan Jamur Candida albicans. Protobiont, 4(1),
52–57.
Rosi, D. H., Mulyani, D., & Deni, R. (2021). Formulasi Sediaan Sabun
Padat Transparan Minyak Atsiri Kulit Jeruk (Citrus Sinensis) (L.)
Osbeck. Jurnal Farmasi Higea, 13(2), 124.
https://doi.org/10.52689/higea.v13i2.373
Setiawati, A., Fitriani, V. Y., & Masruhim, M. A. (2016). Aktivitas
Antiinflamasi Ekstrak Daun Ubi Jalar (Ipomoea batatas Poir.)
TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus). Jurnal Sains Dan
Kesehatan, 1(6), 316–320. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i6.68
Usmania, I. D. A., & RahmaPertiwi, W. (2012). Pembuatan Sabun
Transparan dari Minyak Kelapa Murni (Virgin Coconut Oil). Surakarta:
Universitas Sebelas Maret, 7–10.
Widya, P. P. (2020). Formulasi Sabun Mandi Cair Ekstrak Etanol Daun
Jambu Kaliang ( Syzigium cumini L.)Dan Uji Aktivitas Antioksidan
Dengan Metode DPPH. Doctoral Dissertation, 10–15.
Zalfiatri, Y., Hamzah, F., & Simbolon, M. T. (2018). Pembuatan Sabun
Transparan Dengan Penambahan Ekstrak Batang Pepaya Sebagai
Antibakteri. Chempublish Journal, 3(2), 57–68.
https://doi.org/10.22437/chp.v3i2.5713